Baca Juga
Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus, saat memukul gong dalam acara Launching Kurikulum Pencegahan, Pemberantasan, Penyalah-gunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, Kamis (26/05/2016).
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Dalam upayanya turut menanggulangi maraknya peredaran zat kimia berbaya jenis narkotika dan obat-obatan terlarang yang mudah digandrungi oleh sebagian remaja dan pelajar, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bekerja-sama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto melalui pendidikan formal.
Pemkot Mojokerto melaui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto bersama BNNK Mojokerto membuat kurikulum terintegrasi berbasis Pencegahan, Pemberantasan, Penyalah-gunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Untuk diilhami, ini adalah merupakan kurikulum pertama di Jawa Timur.
Sebagaimana yang dituturkan oleh Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, usai memberikan sambutan dalam acara Launching Kurikulum P4GN. Yang mana, menurut Mas'ud Yunus, konsep baru, kurikulum terintegrasi P4GN ini merupakan inovasi dari BNNK dan Pemkot Mojokerto untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan remaja dan pelajar. "Makanya, agar benar-benar efektif, kesadaran atas bahayanya narkoba ini dimasukkan dalam kurikulum pelajaran di semua Mata Pelajaran (red. Mapel)", tutur Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus, Kamis (26/05/2016).
Walikota Mojokerto saat menyampaikan sambutan dalam acara Launching Kurikulum Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Kamis (26/05/2016).
Wali Kota yang juga seorang ulama dan juga seorang tokoh pendidik menegaskan, bahwa penerapan kurikulum terintegrasi P4GN ini akan diaplikasikan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Mojokerto, Kementerian Agama Kota Mojokerto dan BNNK Mojokerto untuk tingkat SMP dan SMA.
"Dalam kurikulum ini, BNNK meramu materi pelajaran anti narkoba dan akan diterapkan disemua Mapel. Seperti agama, PPKn, IPA dan IPS. Kami juga akan bekerjasama dengan Pengawas Sekolah. Dan, ini akan diterapkan mulai Tahun Pelajaran 2016~2017 ini", jelas Kyai Ud, sapaan karib Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.
Wali Kota Mojokerto menandaskan, bahwa wujud dukungan atas pelaksanaan kurikulum terintegrasi ini, Pemkot melalui Dinas Pendidikan akan melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada semua Guru disekolah. Menurut Kyai Ud, Bimtek ini penting, agar guru-guru paham dan mengerti materi anti narkoba seperti apa dan memahami apa yang perlu diajarkan pada siswa.
"Kami menargetkan, dalam tiga tahun mendatang atau pada Tahun Pelajaran 2018/2019 semua pelajar SMP dan SMA akan bebas narkoba. Sedangkan untuk tingkat SD dan TK, ke depan akan dibuat kurikulum serupa tapi disesuaikan dengan Mapelnya", tandas Wali Kota yang juga mantan Guru ini.
Walikota Mojokerto saat foto bersama dengan jajaran pegiat Anti Narkoba Kota Mojokerto dalam launching kurikulum Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Kamis (26/05/2016).
Sementara itu, Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsi menjelaskan, bahwa sebelum kurikulum terintegrasi diterapkan, dia sudah menguji secara ilmiah dengan mendatangkan Guru-guru dan Dosen-dosen Unesa melalui acara yang dikemas dalam workshop. "Materi anti narkoba ini akan diintegrasi dengan semua Mapel dan juga sesuai karakteristik pelajar Mojokerto", jelas Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsi.
Menurut Suharsi, materi anti narkoba akan tercakup dalam semua Mata Pelajaran (Mapel). Mantan Kabag Sumda Polres Mojokerto Kota ini bahkan mencontohkan pada Mapel Biologi. Yang mana, pada materi tentang tumbuhan, Guru akan membahas apakah tumbuhan dimaksud merupakan jenis tumbuhan penghasil narkotika seperti ganja, coca ataupun opium. "Begitu juga untuk dampak penggunaan narkoba, nantinya akan dibahas di Mapel lain. Dengan adanya materi ini, maka pelajar dapat mengetahui tentang narkoba dan penanggulangannya", jelas isteri Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto ini. *(DI/Red)*