Senin, 22 Januari 2024

Siapkan 10 Proyek Strategis Tahun 2024, Pj. Wali Kota Mojokerto Pastikan Berdampak Dan Bermanfaat Untuk Masyarakat


Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro didampingi Kadis Porapar dan Kadis PUPR Pemkot Mojokerto saat meninjau langsung proyek revitalisasi Gelora A. Yani Kota Mojokerto.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Penjabat (Pj.) Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro memastikan, ada 10 (sepuluh) proyek strategis yang telah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto di tahun 2024. Proyek strategis di bidang pembangunan infrastruktur, pengembangan pariwisata, peningkatan layanan kantor pemerintahan hingga sarana umum tersebut dipastikan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro siap untuk dikerjakan. 

Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro yang akrab dengan sapaan "Mas Pj." tersebut juga memastikan, bahwa sepuluh proyek strategis yang disiapkan Pemkot Mojokerto ini merupakan proyek yang akan bermanfaat besar bagi masyarakat.

“Tahun ini, kami pastikan akan melanjutkan pembangunan Taman Bahari Mojopahit dan melengkapi prasarana di Gelora A. Yani", ujar Mas Pj., Senin (22/01/2024)..

Sebagaimana diketahui, proyek Taman Bahari Mojopahit (TBM) merupakan salah-satu mega proyek multiyears yang menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Trowulan. 

Di tahun sebelumnya, proyek aksesibilitas, jalan menuju lokasi wisata telah rampung. Maka, tahun ini, pembangunan akan fokus pada sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) dengan alokasi anggaran sekitar Rp. 12 miliar.

Sementara untuk Gelora A. Yani, akan dilengkapi oleh sejumlah fasilitas olah-raga lainnya dengan plot anggaran Rp. 870 juta. Hal ini, sebagai upaya untuk mendukung terciptanya masyarakat Kota Mojokerto yang lebih sehat dan bugar.

“Kita bisa saksikan hasil revitalisasi bangunan Gelora A. Yani sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Namun, kami akan lengkapi lagi dengan fasilitas lapangan voli dan basket, tempat untuk pull up, penambahan lampu di lapangan dan lanskap di dalam lapangan", jelas pria yang juga menjabat Kepala Dispora Pemprov Jatim tersebut.

Selain 2 (dua) proyek tersebut, 8 (delapan) proyek lainnya, yaitu revitalisasi Sentra Alas Kaki Prajurit Kulon yang termasuk proyek dengan paket anggaran besar yaitu Rp. 12,6 miliar. Berikutnya, terdapat pembangunan kantor Kecamatan Kranggan senilai Rp. 6,4 miliar, peningkatan jalan Cancer senilai Rp. 6 miliar dan pembangunan fasilitas umum di Kolam Retensi senilai Rp. 4,7 miliar.

Selain itu, juga ada rehab Kantor Kelurahan Sentanan, pembangunan gedung Baznas dan Forum CSR serta pembangunan gedung Bawaslu yang masing-masing paket diplot sebesar Rp. 2 miliar. Lalu, terdapat pula bangunan penunjang Galeri Soekarno yang dianggarkan Rp. 1,9 miliar.

“Proyek strategis yang ditetapkan ini berdasarkan berbagai kriteria. Terutama, harus mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan bisa berdampak manfaatnya bagi masyarakat luas", ungkap Mas Pj. *(Diskominfo/SRT/HB)*

Kamis, 04 Januari 2024

Pastikan Hasil Sidak, Komisi II Panggil Dinas Serta Kontraktor Proyek Trotoar Mojopahitan Dan TBM


Salah-satu suasana RDP Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto bersama Komisi II DPRD Kota Mojokerto dengan Dinas PUPR Perakim Pemkot Mojokerto dan Disporapar Pemkot Mojokerto serta kontraktor proyek Trotoar Mojopahitan jalan Gajah Mada dan jalan Taman Siswa serta kontraktor proyek TBM di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis 04 Januari 2024 siang.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Komisi II DPRD Kota Mojokerto hari ini, Kamis 04 Januari 2024, menggelar hearing atau rapat dengar pendapat (RDP) untuk menindak-lanjuti beberapa temuan hasil inspeksi mendadak (Sidak) pada Rabu 03 Januari 2024, di 2 (dua) titik proyek jalur pedestrian Trotoar Mojopahitan tahun anggaran 2023, yakni proyek Trotoar Mojopahitan ruas jalan Gajah Mada dan di ruas jalan Taman Siswa.

Selain memanggil dinas pengampu proyek Trotoar Mojopahitan tersebut, pihak pelaksana 2 proyek jalur pedestrian ruas jalan Gajah Mada yang menelan anggaran sebesar Rp. 3,3 miliar dan di ruas jalan Taman Siswa dengan kontrak Rp. 1,9 miliar itu, juga turut dihadirkan dalam RDP yang digelar di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto tersebut.

Dalam RDP tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (PUPR Perakim) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyanggupi untuk melakukan perbaikan pada titik-titik lokasi proyek trotoar yang menjadi temuan dan catatan dalam inspeksi mendadak (Sidak) Komisi II DPRD Kota Mojokerto tersebut. Di antaranya, temuan Komisi II DPRD Kota Mojokerto pada jalur pedestrian di ruas jalan Gajah Mada dan Taman Siswa.

"Kami sudah langsung perintahkan kepada PPK (pejabat pembuat komitmen) untuk meneruskan kepada kontraktor agar poin-poin dalam RDP harus diperbaiki, karena pekerjaan itu masih dalam masa pemeliharaan", ujar Kepala Dinas PUPR Perakim Pemkot Mojokerto Muraji saat ditemui usai hearing di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (04/01/2024).

Dijelaskan Muraji, bahwa perbaikan yang akan dilakukan itu, di antaranya penyesuaian ketinggian permukaan trotoar dengan manhole atau bak kontrol saluran air. Selain itu, perbaikan juga akan dilakukan untuk merapikan trotoar serta merapikan sudut-sudut paving yang dipotong secara kasar.

"Temuan teman-teman dewan tentang penataan paving, di mana di akhir penataan paving itu juga banyak yang belum dikunci sehingga ada pasir yang keluar juga segera ditindak-lanjuti. Nanti rekanan juga kami minta agar dilakukan penguncian", jelas Muraji.

Dinas PUPR Perakim Pemkot Mojokerto juga segera menindak-lanjuti temuan Komisi II DPRD Kota Mojokerto soal jalur pedestrian khusus disabilitas yang dinilai kurang sesuai standart lantaran di beberapa titik ada yang terhalang box panel listrik.

Seperti halnya jalur pedestrian khusus disabilitas di jalan Hayam Wuruk ada yang berujung pada tiang jaringan listrik. Terkait itu, Muraji menyatakan jalur khusus bagi penyandang disabilitas tersebut akan segera dibongkar untuk diperbaiki.

"Masukan dari dewan kita perhatikan, bila itu (jalur khusus bagi penyandang disabilitas nabrak tiang listrik harus dibelokkan sesuai jalur yang ada", tandas Kadis PUPR Perakim Pemkot Mojokerto Muraji.

Selain soal Trotoar Mojopahitan tersebut, dalam RDP, Ketua DPRD Kota Mojokerto yang juga Koordinator Komisi II Sunarto juga mempertanyakan beberapa soal temuan dalam Sidak terkait pelaksanaan proyek Taman Bahari Mojopahit (TBM) kepada pihak Dinas Pemuda Olah-raga dan Pariwisata (Disporapar). Di antaranya, terkait suntikan anggaran proyek Taman Bahari Mojopahit (TBM).

Sunarto mempertanyakan hal itu, karena dari informasi yang diterima dewan, dana alokasi khusus (DAK) yang menjadi salah-satu sumber anggaran proyek strategis nasional itu tidak dicairkan sepenuhnya dari pusat.

"Dari DAK kan Rp. 15 miliar. Setelah kami ke Kemenparekraf, informasinya tidak bisa dibayarkan, karena pekerjaan TBM menyalahi Juknis (petunjuk teknis)", lontar Sunarto dalam RDP.

Terkait hal itu, Sunartoi meminta penjelasan Disporapar tentang penyerapan anggaran untuk proyek TBM yang diresmikan sehari jelang Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari purna tugas, yakni 09 Desember 2023.

"Karena salur 1 dan salur 2 awalnya sesuai dengan Juknis, namun salur 3 informasinya belum bisa dibayarkan. Tolong dijelaskan", pinta Sunarto pada pihak Disporapar Pemkot Mojokerto.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek TBM Ferry Hendri Koerniawan menjelaskan, bahwa anggaran proyek TBM memang ada yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan pagu Rp. 15 miliar dan ada yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto senilai Rp. 5 miliar.

Dijelaskan Ferry pula, bahwa khusus untuk anggaran proyek yang bersumber dari DAK, seluruhnya telah disalurkan meski pada tahap salur 3 memang sempat mengalami kendala, sehingga pekerjaan infrastruktur TBM bisa terselesaikan meski dengan perpanjangan waktu dan denda.

"Case ini berawal di bulan Oktober setelah kami melaporkan hasil output ke Kemenparekraf", jelas Ferry.

Ferry Hendri Koerniawan pun menjelaskan, bahwa permasalahan pada tahap salur 3 itu disebabkan adanya beberapa item pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis).

Terkait itu, pihaknya meminta ke penyedia untuk segera menyesuaikan dengan Juknis. Di antaranya menyesuaikan pada ketinggian paving dan bangunan hingga jalur pejalan kaki di dalam kawasan TBM. Setelah dilakukan penyesuaian, dana DAK salur 3 atau tahap akhir bisa diajukan pencairannya.

"Tanggal 9 Desember (2023), setelah disepakati APIP, sehingga bisa turun salur 3 (tiga)", tandas PPK Proyek TBM Ferry Hendri Koerniawan. *(DI/HB/Adv)*


BERITA TERKAIT:

Rabu, 03 Januari 2024

Pastikan Hasil Pengerjaan, Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sidak Proyek Trotoar Dan TBM


Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus koordinator komisi II DPRD Kota Mojokerto saat memberi keterangan di sela Sidak di proyek TBM di kawasan Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Rabu (03/01/2023) siang.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Komisi II DPRD Kota Mojokerto hari ini, Rabu 03 Januari 2024, menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di 2 (dua) proyek jalur pedestrian hasil pengerjaan proyek Trotoar Mojopahitan tahun anggaran 2023.

Adapun 2 proyek jalur pedestrian tersebut adalah proyek jalur pedestrian di ruas jalan Gajah Mada yang menelan anggaran sebesar Rp. 3,3 miliar dan di ruas jalan Taman Siswa dengan kontrak Rp. 1,9 miliar.

Sidak dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto. Dari hasil Sidak di 2 pedestrian tersebut, Komisi II DPRD Kota Mojokerto menemukan beberapa hal dinilai memerlukan penjelasan dan tindakan lebih lanjut dari OPD terkait maupun pelaksana proyek.

Saat Sidak di proyek jalur pedestrian di ruas jalan Gajah Mada di sisi kiri-utara, Komisi II DPRD Kota Mojokerto di antaranya menemukan adanya pekerjaan paving dan manhole di beberapa titik yang kurang presisi sehingga berpotensi mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

”Trotoar ini kan untuk pengguna jalan, pavingnya harus sejajar supaya tidak nyandungi. Ini kurang pas, motongnya ini harus menggunakan gerinda, hasilnya tentu lebih rapi", ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus koordinator komisi II DPRD Kota Mojokerto di lokasi Sidak proyek Trotoar Mojopahitan, di kawasan jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, Rabu (03/01/2023) siang

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) ini pun menilai, penataan paving motif Mojopahitan atau proyek trotoar tematik tersebut kurang rapi. Jalur pedestrian khusus difabel ini masuk dalam atensi Komisi II karena pada jalur tersebut harus sepenuhnya steril dan tidak terhalang tiang jaringan maupun box panel listrik.

“Dari hasil sidak yang dilakukan, kita temukan kualitas paving diduga kurang sesuai spesifikasi sesuai RAB, karena yang kita lihat dari ukuran sekitar 2 meter persegi, kira kira yang sesuai spek bisa dihitung jumlahnya mungkin cuman ada 3 keping saja", ujar Sunarto.

Demikian pula saat Sidak pada proyek jalur pedestrian di ruas jalan Taman Siswa tepat didepan SDN Purwotengah. Komisi II DPRD Kota Mojokerto mendapati beberapa titik pelaksanaan pekerjaan yang dinilai tidak sesuai rencana.

Di antaranya cara pemotongan paving yang tidak simetris, pemasangan paving yang asal pasang dan mengabaikan motif sehingga membuat tidak nyaman dipandang mata serta kualitas batang paving yang diduga tidak sesuai spesifkasi.

Selain itu, Sunarto pun menyebut motif paving yang disebut-sebut menupakan motif Mojopahitan itu juga kurang bagus bahkan tidak ada nilai seninya sama-sekali. Untuk itu, pihaknya akan memanggil kontraktor pelaksana maupun dinas terkait.

"Kami mencermati sepanjang yang kita sidak tentang motif pemasangan paving kurang sedap dipandang mata untuk jalur Jalan Gajah Mada khususnya simpang empat jalan Empunala ke Utara dan jalan Taman Siswa. Kontraktor pelaksananya dan dinas terkait akan segera kita panggil", tandasnya.

Usai Sidak 2 lokasi proyek pedestrian pavingisasi Mojopahitan tersebut, Komisi II DPRD Kota Mojokerto kemudian melanjutkan kegiatan Sidak menuju ke lokasi proyek Taman Bahari Mojopahit (TBM) yang dibangun di kawasan Jembatan Rejoto di kawasan Kecamatan Prajurit Kulon.

Menariknya, di tengah perjalanan menuju lokasi proyek TBM, tiba-tiba saja hujan seolah di gerojokkan dari langit. Menariknya pula, guyuran hujan yang lumayan deras terlihat sama-sekali tidak meggoyahkan niatan para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto untuk melakukan Sidak di lokasi proyek prestisius Pemkot Mojokerto tahun 2023 itu.

Begitu tiba di area proyek, para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto yang di koordinatori Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto berhenti sejenak di sebuah warung kopi dekat Jembatan Rejoto untuk sekedar menghangatkan tubuh dan mencuci mulut dengan memesan teh, kopi dan jajanan ringan kemudian ngopi bareng bersama beberapa wartawan yang meliput kegiatan tersebut.

Tidak memakan waktu lama, meski dalam kondisi hujan yang tidak terlalu deras, para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto itu pun beranjak dari warung kopi tersebut kemudian menyebar menuju sasaran lokasi Sidak untuk yang mencermati beberapa hasil pekerjaan proyek TBM yang dikontraktori PT. Lingkar Persada (PT. LP) itu.

Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto menegaskan, bahwa Sidak yang gelar Komisi II DPRD Kota Mojokerto ini untuk memastikan kesesuaian hasil pengerjaan dengan perencanaan proyek wisata TBM.

”Pengerjaan proyek wisata Bahari Mojopahit ini yang saya dengar isunya tidak sesuai dengan proposal yang diajukan awal", tegas Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto disela Sidak proyek TBM di tengah rintik hujan.

Sunarto menjelaskan, Sidak yang dilakukan kali ini juga dalam rangka menindak-lanjuti hasil kunjungan kerja DPRD Kota Mojokerto  ke Kemenparekraf beberapa waktu lalu. Yang mana, proyek strategis nasional (PSN) ini dananya bersumber dari pagu anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2023.

”Yang dari DAK, ini seharusnya dapat Rp. 15 miliar ditambah Rp. 3 miliar (dari APBD Kota Mojokerto TA 2023), istilahnya untuk dana pendampingan. Nanti lebih spesifiknya kita lihat di APBD", jelas Sunarto.

Politisi PDI Perjuangan ini menengarai, dana dari pusat tidak dikucurkan secara penuh. Untuk memastikannya, Komisi II DPRD Kota Mojokerto akan memanggil dinas pengampu proyek untuk menggelar hearing atau rapat dengar pendapat (RDP).

"Pasti akan ada RDP nanti, dalam waktu dekat ini", tandas Itok. *(DI/HB/Adv)*

Rabu, 22 November 2023

Ning Ita Ajak Masyarkat Kota Mojokerto Jaga Fasilitas Umum Jalan Empu Nala


Salah-satu suasana Sosialisasi Pemanfaatan Infrastruktur Jalan Empu Nala di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat, jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Rabu 22 November 2023.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak masyarakat supaya turut menjaga fasilitas umum (Fasum). Hal itu disampaikan oleh orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut dalam kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Infrastruktur Jalan Empu Nala di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat, jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Rabu 22 November 2023.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita ini menyampaikan, pelebaran jalan Empu Nala Kota Mojokerto membawa dampak positif, di antaranya adanya peningkatan indeks infrastruktur daerah hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dengan banyaknya pedagang angkringan.

"Ini tentu juga harus dijaga agar fasilitas yang ada di trotoar sekitar jalan Empu Nala ini tidak rusak atau terkotori dengan banyaknya angkringan itu. Nah... ini yang perlu saya tekankan", ujar Ning Ita.

Lebih lanjut, Ning Ita menjelaskan, seluruh fasilitas yang disediakan di sepanjang jalan Empu Nala bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin menikmati keindahan jalan Empu Nala.

"Memang sengaja kita berikan fasilitas yang sedemikian rupa supaya menjadi tempat nongkrong masyarakat di malam hari. Namun jangan dirusak dengan kendaraan-kendaraan yang dinaikkan ke atas trotoar", jelas Ning Ita.

Selain mengajak masyarakat untuk menjaga fasilitas umum di sepanjang jalan Empu Nala, Ning Ita juga meminta para pedagang angkringan untuk tidak menggunakan seluruh trotoar jalan untuk digunakan sebagai angkringan.

"Mohon tetap diberikan jalan untuk masyarakat yang ingin berjalan di trotoar, karena sejatinya trotoar itu merupakan hak dari pejalan kaki di sepanjang jalan Empu Nala", ujar Ning Ita.

Ning Ita berharap, masyarakat di sepanjang jalan Empu Nala supaya bersama-sama ikut menjaga seluruh fasilitas yang ada di sepanjang jalan Empu Nala.

Turut hadir mendampingi Ning Ita, Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, Camat Magersari dan beberapa lurah pemangku jalan Empu Nala. *(Dit/HB)*

Rabu, 13 September 2023

Gelar RDP, DPRD Pertanyakan Kualitas Dan Kelas Proyek PEN Jalan Empu Nala Rp. 101 Miliar


Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto sekaligus Koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto saat menyampaikan pertanyaan terkait pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Empu Nala tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar dalam RDP dengan DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto, di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Rabu 13 September 2023.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto menyangsikan pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto yang rampung dikerjakan pada akhir tahun 2022. Terkait itu, Komisi II DPRD Kota Mojokerto hari ini, Rabu 13 September 2023, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

RDP yang digelar di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto tersebut, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto selaku koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto dan dihadiri segenap Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto.

Adapun dari pihak DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto yang hadir dalam RDP terkait Pengerjaan Proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Tahun 2022 tersebut adalah Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala DPUPRPRKP Kota Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP., bersama Kabid Bina Marga Endah Supriyani, ST., MT.

Beberapa saat setelah membuka RDP tersebut, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto sekaligus Koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto mengawalinya dengan menyampaikan pertanyaan yang menjadi unêg-unêg masyarakat, yakni tentang tiang pancang penahan box geter sungai yang semula direncanakan menggunakan tiang beton, namun dalam pengerjaannya diganti cerucuk tiang bambu.

"Tolong dijelaskan, saya sering ditanya warga, kenapa tiang pancang penahan box geter sungai yang rencananya menggunakan tiang beton kok diganti cerucuk bambu. Warga khawatir, apa nanti dalam sekian lama kalau bambunya lapuk tidak amblas?", lontar Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto.

Sunarto menegaskan, pertanyaan tersebut ia lontarkan dalam RDP kali ini, sebagai jembatan pertanyaan dari warga. Sunarto kemudian melepas pertanyaan berikutnya, yaitu tentang keratakan permukaan jalan Empu Nala sisi selatan dan utara. Selain itu, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto pun minta dijelaskan, mengapa jalan yang baru saja selesai dikerjakan ini pada sisi selatan sudah banyak yang bergelombang.

Politisi PDIP tersebut lalu menyambungnya dengan pertanyaan selanjutnya, yaitu kenapa proyek Peningkatan Jalan Empu Nala yang menyedot dana hingga senilai Rp. 101 miliar  tersebut hanya berstatus jalan kelas 3 (tiga), bukan kelas 1 (satu)?.

Atas pertanyaan yang disampaikan Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto sekaligus Koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto tersebut, Plt. Kepala DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP. didampingi Kabid Bina Marga Endah Supriyani ST MT menegaskan, bahwa kekuatan tiang beton digantikan dengan cerucuk bambu yang direndam dalam air dengan jumlah yang lebih banyak itu sama.
.
Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP pun menegaskan, bahwa penggantian tiang pancang penahan box geter sungai yang semula direncanakan menggunakan tiang beton, dalam pengerjaannya diganti cerucuk bambu itu sesuai rapat justifikasi teknis dengan mengundang Aparat Penegak Hukum (APH) dan Tim Ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

“Pergantian bambu itu secara teknis sudah ada kajiannya dan sudah ada perhitungannya secara pasti, untuk kekuatan struktur tidak ada pengurangan sama sekali. Dari yang mengganti 2 tiang beton, dari 12 batang bambu sepanjang 4 meteran, jadi untuk menopang box cover 5 meter dan 6 meter”, kata Plt. Kepala DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP. menjawab pertanyaan pertama Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto dalam RDP, Rabu (13/09/2023).

Menjawab pertanyaan ke-2 (dua) Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto sekaligus Koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto, yaitu tentang belum setahun selesai dibangun dan dioperasikan, jalan Empu Nala sisi selatan sudah banyak yang bergelombang, Plt. Kepala DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP menjabarkan kronologisnya.

Yakni, bahwa saat jalan Empu Nala tengah dibangun, ada kecelakaan kereta api. Atas kondisi tersebut, maka pengguna kendaraan besar terpaksa dilakukan pengalihan arus jalan melewati jalan Empu Nala. Diduga karena volume dan tonase kendaraan berat yang lewat, sehingga mengakibatkan jalan Empu Nala bergelombang.

“Jalan Empu Nala itu kelas III (tiga) dengan tonase di bawah 8 (delapan) ton, tapi yang lewat kendaraan dengan tonase di atas 8 (delapan) ton. Tentu saja mengakibatkan jalan Empu Nala ambles dan bergelombang”, jelasnya.

Menjawab pertanyaan Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto tentang kenapa jalan Empu Nala hanya kelas tiga. Plt. Kepala DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP. menyampaikan, bahwa penentuan kelas jalan itu disesuaikan dengan Amdal Lalin.

"Kita tidak bisa serta-merta merubah kelas jalan, harus ada persetujuan provinsi hingga pusat. Untuk jalan nasional itu kelas satu, jalan provinsi kelas dua dan jalan kabupaten atau kota kelas tiga”, jelas Nara.

Sebagaimana diketahui, DPRD Kota Mojokerto pada Rabu (13/09/2023) ini menggelar RDP dengan DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto. RDP digelar di antaranya karena ada unêg-unêg masyarakat terkait pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Empu Nala yang sumber dananya 'hutang' dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar. tersebut.

Proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto sepanjang 2 Km dengan lebar 17 meter senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022, yang pengerjaannya rampung pada akhir Desember 2022 lalu dan baru saja diserah-terimakan dari Pelaksana Konstruksi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto itu, hari ini, Rabu 13 September 2023, dipersoalkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto.

Persoalan itu, di antaranya sebagaimana yang diungkap oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus Koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto dalam RDP tersebut.


Plt. Kepala DPUPRPRKP Kota Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, ST., CGCAE., CRMP., (kiri) bersama Kabid Bina Marga Endah Supriyani, ST., MT. (tengah) saat RDP di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojolerto, Rabu 13 September 2023.


Sebelumnya, pada Senin 30 Januari 2023, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto bersama Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan Sidak (inspeksi mendadak) di lokasi proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 lalu.

Wal-hasil, mereka sangat kecewa atas pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 tersebut. Pasalnya, proyek jalan sepanjang 2 Km dengan lebar 17 meter senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 dan rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 itu kini sudah rusak.

Komisi II menuding, mega proyek jalan yang notabene baru berumur 1 (satu) bulan itu kini sudah rusak, diduga tidak sesuai spek. Yang mana, selain kondisi aspal di sejumlah titik jalan sudah mengelupas dan ambyar, sepanjang jalan yang menjadi gerbang masuk Kota Mojokerto itu bergelombang.

"Kami secara teknis memang tidak memahami proyek jalan ini. Tapi, secara umum, jalan ini baru beberapa hari sudah seperti ini, dan kami berhak meragukan kwalitas proyek ini. Pekerjaan ini kami merasa tidak sesuai spek", ujar Ketua Komisi II Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo di tengah Sidak bersama para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto lainnya, Senin (30/01/2023) pagi.

Pengelupasan aspal pada jalan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto itu ditemukan di titik jalan depan toko Aqua jalan Empu Nala (dekat Laboratorium Empu Nala), depan gudang besi Cokro jalan Empu Nala, depan toko penjual parfum jalan Empu Nala No. 309, depan gedung Astoria CH juga di titik jalan depan PAY Empu Nala jalan Empu Nala No. 306 Kota Mojokerto.

Tidak hanya terjadi banyaknya pengelupasan dan ambyarnya aspal di sejumlah titik jalan itu saja, sepanjang jalan Empu Nala Kota Mojokerto yang baru sebulan dibangun dengan biaya ratusan miliar itu pun kondisinya bergelombang. Terutama pengguna jalan kendaraan roda 2 (dua) dan roda 3 (tiga), akan terasa bak naik perahu diatas ombak ketika melintas ruas jalan tersebut. Kondisi sedemikian ini, tentunya sangat mengganggu kenyamanan bahkan keamanan pengguna jalan.

Agus Wahjudi Utomo menegaskan, ketidak-sesuaian spek itu cukup jelas, terbukti dengan kerusakan yang sudah terjadi di sejumlah titik itu. Menurut Agus, ketidak-sesuaian spek itu tampak baik pada konstruksi aspal yang bergelombang, ambyar atau retak-retak bahkan mengelupas. Padahal, proyek jalan ini baru rampung dan beroperasi satu bulan.

”Masak baru beberapa hari sudah rusak...!? Artinya, kami meragukan kualitasnya aspalnya. Bisa dilihat secara kasat mata, sangat buruk...! Ini adalah jalan nasional, mestinya sejak awal sudah ada perhitungan dan ini juga proyek besar harus ada pengawasan yang ketat", tegas Agus.

Selain bergelombang, aspal jalan retak-retak atau ambyar bahkan mengelupas, kerusakan juga sudah terjadi di beberapa baja penutup saluran air (drainase). Selain jebol, beberapa baja penutup saluran air juga ditemukan dalam kondisi pecah, diduga tidak kuat menahan beban kendaraan bermuatan berat yang melintas keluar-masuk Kota Mojokerto.

Meski demikian, Komisi II DPRD Kota Mojokerto tidak menerima alasan kerusakan kerusakan-kerusakan jalan tersebut diakibatkan kendaraan bermuatan berat yang melintas keluar-masuk Kota Mojokerto. Pasalnya, hal itu mestinya sudah diperhitungkan sejak awal dan jalan tersebut memang sejak dahulu kala sudah menjadi perlintasan kendaraan berat.

”Berat tonase, truk berat yang masuk itu bukan jadi alasan. Ini uang rakyat dan ini tidak sedikit, mencapai Rp. 101 miliar. Kami sangat kecewa dengan kontraktornya yang awalnya dari BUMN, kami percaya, tapi ternyata hasilnya seperti ini. Ini harus dipertanggung-jawabkan", tandas Agus.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sugianto pun mengungkapkan keprihatinannya atas kualitas proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program PEN yang terkesan dikerjakan asal-asalan itu.

"Tidak bisa dipungkiri, bahwa kerusakan jalan yang baru beroperasi satu bulan ini adalah bukti buruknya kualitas jalan. Kami sangat khawatir masalah ini akan seperti kasus proyek CSR Jembatan Gajah Mada, sehingga APH harus ikut turun tangan", ungkap Sugianto.

Sementara itu pula, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Endah Supriyani menerangkan, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan proyek ini. Namun, Endah tetap bersikukuh, bahwa secara teknis pihaknya sudah memenuhi semua persyaratannya.

"Secara teknis, sudah kami lakukan semua, seperti uji tanah dan lain-lain. Dan, dengan kerusakan itu, secepatnya akan kami kerjakan agar jalan ini secepatnya bisa digunakan oleh masyarakat", terang Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Endah Supriyani saat mendampingi Sidak Ketua DPRD dan Komisi ll DPRD Kota Mojokerto.

Menurut Endah, kerusakan-kerusakan pada jalan yang baru beroperasi satu bulan itu, di antaranya diakibatkan karena kendaraan berat yang muatannya melebihi batas tonase.

"Kami menduga, kerusakan itu salah-satunya akibat muatan yang melebihi tonase dan akibat pengalihan arus dampak pengecoran jalan provinsi, sehingga saat pelaksanaan pengerjaan jalan Empu Nala ini dilalui kendaran besar dengan beban yang berat. Saat pelaksanaan proyek ini, banyak dilalui kendaraan besar akibat peralihan dari jalur jalan propinsi", jelasnya.

Endah menambahkan, proyek Peningkatan Jalan Empu Nala ini ada masa pemeliharaan selama 1 tahun dengan jaminan anggaran sebesar 5 % (lima persen) atau Rp. 5 miliar lebih dari nilai kontrak sebesar Rp. 101 miliar."Jadi selama (masa pemeliharaan) ada kerusakan masih menjadi tanggung-jawab dari kontraktor", tambah Endah. *(DI/HB/Adv)*



Kamis, 27 April 2023

Ning Ita Pimpin Rakor Pembangunan Taman Wisata Bahari Mojopahit


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memimpin Rakor Persiapan Pembangunan DTW Taman Bahari Mojopahit di Ruang Sabha Pambojana Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Kamis 27 April 2023.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Jelang pelaksanaan proyek Pembangunan Taman Bahari Mojopahit, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Dinas Pemuda Olah-raga dan Pariwisata (Disporapar) setempat menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Mojokerto terkait.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari hadir sekaligus memimpin Rakor tersebut yang digelar hari ini, Kamis 27 April 2023, di Ruang Sabha Pambojana Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto.

Adapun OPD terkait yang hadir dalam Rakor tersebut di antaranya yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Mojokerto, Disporapar, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Pemkot Mojokerto.

Berikutnya, Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Mojokerto serta Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perakim) Pemkot Mojokerto.

"Rapat ini terkait dengan salah-satu program prioritas yang kategori proyek strategis nasional yaitu Taman Bahari Mojopahit yang akan mulai dibangun tahun ini. Saya ingin mengetahui laporan progres persiapan dari beberapa OPD terkait. Progresnya sudah sejauh mana?", ujar Wali Kita Mojokerto Ika Puspitasari, Kamis (27/04/2023).


Salah-satu suasana Rakor Persiapan Pembangunan DTW Taman Bahari Mojopahit di Ruang Sabha Pambojana Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Kamis 27 April 2023, 


Persiapan pembangunan Daya Tarik Wisata (DTW) Taman Bahari Mojopahit yang menjadi proyek strategis nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur ini, terus dimatangkan.

Sebelumnya, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita tersebut juga telah melakukan audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Kamis (26/01/2023) silam.

Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Daya Tarik Wisata (DTW) Taman Bahari Mojopahit yang mulai digulirkan tahun 2023 ini.

Di hadapan Menparekraf RI Sandiaga Uno, Ning Ita di antaranya menjelaskan, bahwa selama ini yang menjadi penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Kota Mojokerto adalah sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

Pemkot Mojokerto optimistis dengan dibangunnya destinasi wisata ini bisa menjadi magnet bagi investor untuk masuk, sehingga mampu mendongkrak ekonomi kreatif baru di tengah masyarakat. *(Dit/an/HB)*

Senin, 13 Februari 2023

Aspal Poyek Jl. Empu Nala 2022 Rp. 101 M Yang Kembali Rusak Digebuki Pakai Paving


Petugas saat menambal titik jalan yang aspalnya retak-retak, ambyar dan mengelupas depan Fortuna Lab Indonesia jalan Empu Kota Mojokerto dengan cara mengucurkan 'protolan aspal yang dikumpulkan dari pinggiran jalan tersebut lalu digoreng diatas selembar seng ala kadarnya', kemudian dipadatkan dengan cara digebuki pakai sebongkah paving, Minggu (12/02/2023) siang.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Aspal proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto Tahun 2022 yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 lalu kembali ambyar, retak-retak, amblas dan mengelupas. Aspal proyek peningkatan jalan yang sumber dananya 'hutang' dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp. 101 miliar (M) yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 yang lalu itu, kini kembali rusak di beberapa titik jalan.

Minggu 12 Desember 2023 siang, beberapa petugas dipergoki tengah memperbaiki titik jalan Empu Nala Kota Mojokerto yang aspalnya kembali ambyar, retak-retak, amblas dan mengelupas tersebut. Ironisnya para petugas itu menambal titik jalan yang aspalnya retak-retak, ambyar dan mengelupas itu dengan cara mengucuri 'protolan aspal yang dikumpulkan dari pinggiran jalan tersebut lalu digoreng diatas selembar seng ala kadarnya', kemudian dipadatkan dengan cara digebuki pakai sebongkah paving tersebut.

"Soalnya hari Minggu Mas, besok (Senin 13 Februari 2023) diperbaiki lagi", jawab petugas saat ditanya ketika usai menambal titik jalan yang rusak depan Fortuna Lab Indonesia jalan Empu Nala Kota Mojokerto, Minggu (12/10/2023) siang.

Sementara hingga hingga berita ini dinaikkan, titik-titik jalan yang rusak itu belum diperbaiki lagi, bahkan tampak bertambah parah. Setidaknya, ada 3 (tiga) titik jalan yang aspalnya kembali ambyar, retak-retak, amblas dan mengelupas pada jalan Empu Nala yang baru direvitalisasi dengan anggaran 'hutang' dari PEN senilai Rp. 101 miliar yang rampung dan resmi dioperasikan pada akhir Desember 2022 lalu.

Pelaksana-tugas (Plt.) Dinas PUPRPRKP Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas PUPRPRKP Pemkot Mojokerto Mashudi saat dikonfirmasi soal tersebut menegaskan, bahwa dirinya sudah menyampaikan persoalan itu kepada bidang yang menangani proyek tersebut dan menjanjikan akan memperbaiki titik-titik jalan Empu Nala yang rusak pada Senin (13/02/2023) malam nanti.


Petugas saat menggoreng protolan aspal yang dikumpulkan dari pinggiran jalan lalu dikucurkan pada titik jalan depan Fortuna Lab Indonesia jalan Empu Kota Mojokerto, kemudian digebuki pakai paving, Minggu (12/02/2023) siang.


"Barusan sy (saya) teruskan ke bidang BM (Bina Marga), insy (insya ALLAH) nanti malam (Senin 13 Februari 2023 malam) diperbaiki", tegas Plt. Kepala Dinas PUPRPRKP Pemkot Mojokerto Mashudi yang sebelumnya menjabat Kepala Dimas PUPRPRKP Pemkot Mojokerto dan kini menjabat definitif sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkot Mojokerto, Senin (13/02/2023) jelang sore.

Meski demikian, Mashudi tidak mengonfirmasi penyebab kerusakan sejumlah titik jalan di jalan Empu Nala Kota Mojokerto yang notabene telah menyedot anggaran ratusan miliar dan tergolong masih baru selesai dan dioperasikan tersebut maupun perbaikan jalan Empu Nala dengan cara mengucuri 'protolan aspal yang dikumpulkan dari pinggiran jalan tersebut lalu digoreng diatas selembar seng ala kadarnya', kemudian dipadatkan dengan cara digebuki pakai sebongkah paving tersebut.

Adapun 3 titik jalan yang aspalnya kembali ambyar, retak-retak, amblas dan mengelupas tersebut, yakni titik jalan depan Fortuna Lab Indonesia jalan Empu Kota Mojokerto, titik jalan depan rumah makan Minang Sejati jalan Empu Nala Kota Mojokerto dan titik jalan seberang jalan rumah makan Minang Sejati jalan Empu Nala Kota Mojokerto.

Sebelumnya, pada Senin (30/01/2023) pagi, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto bersama Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan Sidak (inspeksi mendadak) di lokasi proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 yang rampung dikerjakan resmi dioperasikan pada akhir Desember 2022 lalu tersebut.

Wal-hasil, mereka sangat kecewa atas pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 itu. Pasalnya, proyek jalan sepanjang sekitar 2 Km dengan lebar 17 meter senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022  yang rampung dikerjakan dan resmi dioperasikan pada akhir Desember 2022 itu, kini sudah rusak.


Titik jalan yang amblas di seberang jalan rumah makan Minang Sejati jalan Empu Nala Kota Mojokerto, Minggu (12/02/2023).


Komisi II menuding, mega proyek jalan yang notabene baru berumur 1 (satu) bulan itu kini sudah rusak, diduga tidak sesuai spek. Yang mana, selain kondisi aspal di sejumlah titik jalan sudah mengelupas dan ambyar, sepanjang jalan yang menjadi gerbang masuk Kota Mojokerto itu bergelombang.

"Kami secara teknis memang tidak memahami proyek jalan ini. Tapi, secara umum, jalan ini baru beberapa hari sudah seperti ini, dan kami berhak meragukan kwalitas proyek ini. Pekerjaan ini kami merasa tidak sesuai spek", ujar Ketua Komisi II Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo di tengah Sidak bersama para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto lainnya, Senin (30/01/2023) pagi.

Pengelupasan aspal pada jalan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto itu ditemukan di titik jalan depan toko Aqua jalan Empu Nala (dekat Fortuna Lab Indonesia jalan Empu Nala Kota Mojokerto), depan gudang besi Cokro jalan Empu Nala, depan toko penjual parfum jalan Empu Nala No. 309, depan gedung Astoria CH juga di titik jalan depan PAY Empu Nala jalan Empu Nala No. 306 Kota Mojokerto.

Tidak hanya terjadi banyaknya pengelupasan dan ambyarnya aspal di sejumlah titik jalan itu saja, sepanjang jalan Empu Nala Kota Mojokerto yang baru sebulan dibangun dengan biaya ratusan miliar itu pun kondisinya bergelombang. Terutama pengguna jalan kendaraan roda 2 (dua) dan roda 3 (tiga), akan terasa bak naik perahu diatas ombak ketika melintas ruas jalan tersebut. Kondisi sedemikian ini, tentunya sangat mengganggu kenyamanan bahkan keamanan pengguna jalan.

Agus Wahjudi Utomo menegaskan, ketidak-sesuaian spek itu cukup jelas, terbukti dengan kerusakan yang sudah terjadi di sejumlah titik itu. Menurut Agus, ketidak-sesuaian spek itu tampak baik pada konstruksi aspal yang bergelombang, ambyar atau retak-retak bahkan mengelupas. Padahal, proyek jalan ini baru rampung dan beroperasi satu bulan.

”Masak baru beberapa hari sudah rusak...!? Artinya, kami meragukan kualitasnya aspalnya. Bisa dilihat secara kasat mata, sangat buruk...! Ini adalah jalan nasional, mestinya sejak awal sudah ada perhitungan dan ini juga proyek besar harus ada pengawasan yang ketat", tegas Agus.


Titik jalan yang amblas di seberang jalan rumah makan Minang Sejati jalan Empu Nala Kota Mojokerto, Minggu (12/02/2023) siang.


Selain bergelombang, aspal jalan retak-retak atau ambyar bahkan mengelupas, kerusakan juga sudah terjadi di beberapa baja penutup saluran air (drainase). Selain jebol, beberapa baja penutup saluran air juga ditemukan dalam kondisi pecah, diduga tidak kuat menahan beban kendaraan bermuatan berat yang melintas keluar-masuk Kota Mojokerto.

Meski demikian, Komisi II DPRD Kota Mojokerto tidak menerima alasan kerusakan kerusakan-kerusakan jalan tersebut diakibatkan kendaraan bermuatan berat yang melintas keluar-masuk Kota Mojokerto. Pasalnya, hal itu mestinya sudah diperhitungkan sejak awal dan jalan tersebut memang sejak dahulu kala sudah menjadi perlintasan kendaraan berat.

”Berat tonase, truk berat yang masuk itu bukan jadi alasan. Ini uang rakyat dan ini tidak sedikit, mencapai Rp. 101 miliar. Kami sangat kecewa dengan kontraktornya yang awalnya dari BUMN, kami percaya, tapi ternyata hasilnya seperti ini. Ini harus dipertanggung-jawabkan", tandas Agus.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sugianto pun mengungkapkan keprihatinannya atas kualitas proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program PEN yang terkesan dikerjakan asal-asalan itu.

"Tidak bisa dipungkiri, bahwa kerusakan jalan yang baru beroperasi satu bulan ini adalah bukti buruknya kualitas jalan. Kami sangat khawatir masalah ini akan seperti kasus proyek CSR Jembatan Gajah Mada, sehingga APH harus ikut turun tangan", ungkap Sugianto.

Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Endah Supriyani saat memberi penjelasan pada Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto dalam Sidak proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022  Tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar dari dana PEN yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 lalu, Senin (30/01/2023) pagi.


Sementara itu pula, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Endah Supriyani menerangkan, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan proyek ini. Namun, Endah tetap bersikukuh, bahwa secara teknis pihaknya sudah memenuhi semua persyaratannya.

"Secara teknis, sudah kami lakukan semua, seperti uji tanah dan lain-lain. Dan, dengan kerusakan itu, secepatnya akan kami kerjakan agar jalan ini secepatnya bisa digunakan oleh masyarakat", terang Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Endah Supriyani saat mendampingi Sidak Ketua DPRD dan Komisi ll DPRD Kota Mojokerto.

Menurut Endah, kerusakan-kerusakan pada jalan yang baru beroperasi satu bulan itu, di antaranya diakibatkan karena kendaraan berat yang muatannya melebihi batas tonase.

"Kami menduga, kerusakan itu salah-satunya akibat muatan yang melebihi tonase dan akibat pengalihan arus dampak pengecoran jalan provinsi, sehingga saat pelaksanaan pengerjaan jalan Empu Nala ini dilalui kendaran besar dengan beban yang berat. Saat pelaksanaan proyek ini, banyak dilalui kendaraan besar akibat peralihan dari jalur jalan propinsi", jelasnya.

Endah menambahkan, proyek Peningkatan Jalan Empu Nala ini ada masa pemeliharaan selama 1 tahun dengan jaminan anggaran sebesar 5 % (lima persen) atau Rp. 5 miliar lebih dari nilai kontrak sebesar Rp. 101 miliar.

"Jadi selama (masa pemeliharaan) ada kerusakan masih menjadi tanggung-jawab dari kontraktor", tambah Endah. *(Yn/DI/HB)*


BERITA TERKAIT :

Kamis, 02 Februari 2023

Ning Ita Pastikan, Pembangunan Wisata Bahari Mojopahit Rp. 57 Miliar Tuntas Tahun 2023


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberi keterangan kepada sejumlah wartawan, usai meninjau Gedung GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada No. 149 Kota Mojokerto, Kamis (02/02/2023) siang .


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memastikan, proyek Pembangunan Wisata Bahari Mojopahit akan tuntas tahun 2023 ini. Dipastikannya pula, persiapan pelaksanaan proyek yang disebutnya menjadi proyek Strategis Nasional yang sesuai Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur itu saat ini terus dimatangkan.

Tak tanggung-tanggung, anggaran yang akan dikucurkan untuk mengerjakan proyek Pembangunan Wisata Bahari Mojopahit yang disebutnya sebagai proyek Pariwisata Integratif di kawasan barat Kota Mojokerto itu totalnya mencapai Rp. 57 Milar. Anggaran sebesar itu, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata.

"Yang jelas, kita pastikan pembangunannya (Wisata Bahari Mojopahit) kita selesaikan tahun (2023) ini. Anggarannya, dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Pariwisata Integratif. Totalnya, Rp. 57 miliar. Itu terdiri dari beberapa item", tegas Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat ditemui usai meninjau Gedung GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada No. 149 Kota Mojokerto, Kamis (02/02/2023) siang.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita menerangkan, Pemkot optimistis, dengan dibangunnya destinasi wisata baru tersebut, bisa menjadi salah-satu daya magnet bagi investor untuk berinvestasi, sehingga bisa mendongkrak ekonomi kreatif baru di tengah masyarakat Kota Mojokerto.

’’Kalau khusus di lokasi pariwisatanya, sekitar Rp. 22,5 miliar, untuk wisata baharinya sekitar Rp. 18 miliar dan untuk Kapal Mojopahit sepanjang 40 meter Rp. 2,4 miliar", terang Ning Ita.

Dijelaskan Ning Ita, bahwa keberadaan Kapal Mojopahit itu nantinya akan menjadi ikon baru bagi Kota Mojokerto. Yang mana, Kapal Mojopahit itu akan disiapkan di pinggir Sungai Ngotok yang merupakan anak Sungai Brantas.

"Selain itu, juga ada pembangunan pagar dan selter dengan pagu Rp. 2,1 miliar. Pembangunan selter ini ada 8 (delapan) titik, itu ada di bantaran sungai", jelas Ning Ita.

Wali Kota Perempuan Pertama di Kota Mojokerto ini menegaskan, selain memanfaatkan aset milik Pemerintah Kota Mojokerto, proyek tersebut juga memanfaatkan aset BBWS. Yang mana,  sejak Desember 2021 silam, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sudah memiliki Ijin Pemanfaatan Tanggul, Bantaran dan Sungai Ngotok dari Kementerian PUPR-RI.

"Sambil proyek ini berjalan, nanti kita tambahi vegetasi. Jeruk kan sudah, nanti tinggal nambahi tabebuya dan pohon mojo. Sebagai wisata susur sungai, kita siapkan 20 (dua puluh) kapal, 5 (lima) kapal sudah ada dari PLN dan 15 (lima belas) kapal nanti dari DAK Pariwisata", tegas Ning Ita.

Selain itu, untuk akses menuju lokasi Wisata Bahari Mojopahit dikucuri anggaran DAK untuk peningkatan jalan sebesar Rp. 11 miliar. Rinciannya, untuk pelebaran jalan Raya Pulorejo senilai Rp. 7 miliar dan jalan Blooto Utara senilai Rp. 4 miliar. Kemudian, juga akan dibangun Pusat Layanan Usaha Terpadu dengan pagu Rp. 18 miliar.

"Plot anggaran Rp. 18 miliar ini untuk UMKM dan ekonomi kreatif. Kesemuanya itu, akan dikerjakan serentak tahun (2023) ini. Total anggaran Rp. 57 miliar ini sudah masuk di APBD Kota Mojokerto 2023, tapi anggarannya memang dipecah-pecah sesuai porsinya masing-masing", tandas Ning Ita. *(DI/HB)*

Senin, 30 Januari 2023

Sidak Proyek PEN Jalan Empu Nala Rp. 101 Miliar, Dewan Tuding Tidak Sesuai Spek


Ketua Komisi II Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo saat menandai salah-satu titik jalan yang rusak dalam Sidak proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022  Tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar dari dana PEN yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 lalu, Senin (30/01/2023) pagi.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto bersama Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan Sidak (inspeksi mendadak) di lokasi proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 lalu, Senin (30/01/2023) pagi.

Wal-hasil, mereka sangat kecewa atas pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 tersebut. Pasalnya, proyek jalan sepanjang 2 Km dengan lebar 17 meter senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 dan rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 itu kini sudah rusak.

Komisi II menuding, mega proyek jalan yang notabene baru berumur 1 (satu) bulan itu kini sudah rusak, diduga tidak sesuai spek. Yang mana, selain kondisi aspal di sejumlah titik jalan sudah mengelupas dan ambyar, sepanjang jalan yang menjadi gerbang masuk Kota Mojokerto itu bergelombang.

"Kami secara teknis memang tidak memahami proyek jalan ini. Tapi, secara umum, jalan ini baru beberapa hari sudah seperti ini, dan kami berhak meragukan kwalitas proyek ini. Pekerjaan ini kami merasa tidak sesuai spek", ujar Ketua Komisi II Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo di tengah Sidak bersama para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto lainnya, Senin (30/01/2023) pagi.

Pengelupasan aspal pada jalan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto itu ditemukan di titik jalan depan toko Aqua jalan Empu Nala (dekat Laboratorium Empunala), depan gudang besi Cokro jalan Empu Nala, depan toko penjual parfum jalan Empu Nala No. 309, depan gedung Astoria CH juga di titik jalan depan PAY Empu Nala jalan Empu Nala No. 306 Kota Mojokerto.

Tidak hanya terjadi banyaknya pengelupasan dan ambyarnya aspal di sejumlah titik jalan itu saja, sepanjang jalan Empu Nala Kota Mojokerto yang baru sebulan dibangun dengan biaya ratusan miliar itu pun kondisinya bergelombang. Terutama pengguna jalan kendaraan roda 2 (dua) dan roda 3 (tiga), akan terasa bak naik perahu diatas ombak ketika melintas ruas jalan tersebut. Kondisi sedemikian ini, tentunya sangat mengganggu kenyamanan bahkan keamanan pengguna jalan.

Agus Wahjudi Utomo menegaskan, ketidak-sesuaian spek itu cukup jelas, terbukti dengan kerusakan yang sudah terjadi di sejumlah titik itu. Menurut Agus, ketidak-sesuaian spek itu tampak baik pada konstruksi aspal yang bergelombang, ambyar atau retak-retak bahkan mengelupas. Padahal, proyek jalan ini baru rampung dan beroperasi satu bulan.

”Masak baru beberapa hari sudah rusak...!? Artinya, kami meragukan kualitasnya aspalnya. Bisa dilihat secara kasat mata, sangat buruk...! Ini adalah jalan nasional, mestinya sejak awal sudah ada perhitungan dan ini juga proyek besar harus ada pengawasan yang ketat", tegas Agus.


Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Endah Supriyani saat memberi penjelasan pada Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto dalam Sidak proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022  Tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar dari dana PEN yang rampung dikerjakan pada akhir Desember 2022 lalu, Senin (30/01/2023) pagi.


Selain bergelombang, aspal jalan retak-retak atau ambyar bahkan mengelupas, kerusakan juga sudah terjadi di beberapa baja penutup saluran air (drainase). Selain jebol, beberapa baja penutup saluran air juga ditemukan dalam kondisi pecah, diduga tidak kuat menahan beban kendaraan bermuatan berat yang melintas keluar-masuk Kota Mojokerto.

Meski demikian, Komisi II DPRD Kota Mojokerto tidak menerima alasan kerusakan kerusakan-kerusakan jalan tersebut diakibatkan kendaraan bermuatan berat yang melintas keluar-masuk Kota Mojokerto. Pasalnya, hal itu mestinya sudah diperhitungkan sejak awal dan jalan tersebut memang sejak dahulu kala sudah menjadi perlintasan kendaraan berat.

”Berat tonase, truk berat yang masuk itu bukan jadi alasan. Ini uang rakyat dan ini tidak sedikit, mencapai Rp. 101 miliar. Kami sangat kecewa dengan kontraktornya yang awalnya dari BUMN, kami percaya, tapi ternyata hasilnya seperti ini. Ini harus dipertanggung-jawabkan", tandas Agus.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sugianto pun mengungkapkan keprihatinannya atas kualitas proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto tahun 2022 senilai Rp. 101 miliar yang sumber dananya 'hutang' dari program PEN yang terkesan dikerjakan asal-asalan itu.

"Tidak bisa dipungkiri, bahwa kerusakan jalan yang baru beroperasi satu bulan ini adalah bukti buruknya kualitas jalan. Kami sangat khawatir masalah ini akan seperti kasus proyek CSR Jembatan Gajah Mada, sehingga APH harus ikut turun tangan", ungkap Sugianto.

Sementara itu pula, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Endah Supriyani menerangkan, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan proyek ini. Namun, Endah tetap bersikukuh, bahwa secara teknis pihaknya sudah memenuhi semua persyaratannya.

"Secara teknis, sudah kami lakukan semua, seperti uji tanah dan lain-lain. Dan, dengan kerusakan itu, secepatnya akan kami kerjakan agar jalan ini secepatnya bisa digunakan oleh masyarakat", terang Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Endah Supriyani saat mendampingi Sidak Ketua DPRD dan Komisi ll DPRD Kota Mojokerto.

Menurut Endah, kerusakan-kerusakan pada jalan yang baru beroperasi satu bulan itu, di antaranya diakibatkan karena kendaraan berat yang muatannya melebihi batas tonase.

"Kami menduga, kerusakan itu salah-satunya akibat muatan yang melebihi tonase dan akibat pengalihan arus dampak pengecoran jalan provinsi, sehingga saat pelaksanaan pengerjaan jalan Empu Nala ini dilalui kendaran besar dengan beban yang berat. Saat pelaksanaan proyek ini, banyak dilalui kendaraan besar akibat peralihan dari jalur jalan propinsi", jelasnya.

Endah menambahkan, proyek Peningkatan Jalan Empu Nala ini ada masa pemeliharaan selama 1 tahun dengan jaminan anggaran sebesar 5 % (lima persen) atau Rp. 5 miliar lebih dari nilai kontrak sebesar Rp. 101 miliar.

"Jadi selama (masa pemeliharaan) ada kerusakan masih menjadi tanggung-jawab dari kontraktor", tambah Endah. *(DI/HB)*


BERITA TERKAIT :

Kamis, 13 Oktober 2022

Dewan Tak Setuju Jika Kios-kios Skywalk Mojopahit Hanya Untuk Pengusaha Kaya


Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Moeljadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing yang digelar Komisi II DPRD Kota Mojokerto dengan Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto, Satpol PP Kota Mojokerto, Dishub Pemkot Mojokerto dan UPT Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis 13 Oktober 2022.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Kalangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto tidak setuju jika pembangunan kios-kios pada Skywalk Mojopahit rencananya diprioritaskan untuk kalangan 'pedagang legendaris' yang notabene merupakan kalangan pengusaha kaya. Dewan menilai, program pembangunan kios bagi 'pedagang legendaris' di kawasan Skywalk Mojopahit itu sama halnya dengan menyisihkan para pedagang kaki lima (PKL) Kota Mojokerto yang seharusnya justru mendapat tempat utama di kawasan kuliner tersebut.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Moeljadi saat dikonfirmasi wartawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing yang digelar oleh Komisi II DPRD Kota Mojokerto dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub) dan UPT Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (13/10/2022) siang.

Moeljadi menerangkan, bahwa rencana Pemkot Mojokerto memrioritaskan kios-kios kuliner itu untuk 'pedagang legendaris' justru menyimpang dari semangat pembangunan Skywalk yang sejak awal disepakati Pemkot dan Dewan, bahwa pembangunan sentra kuliner di sisi selatan Alun-alun Kota Mojokerto itu bertujuan untuk lebih memberdayakan PKL Kota Mojokerto.

“Semangat awalnya seperti itu (memberdayakan PKL Kota Mojokerto). Jadi, mohon maaf kalau akhirnya Skywalk untuk (pedagang) yang 'legendaris', itu sama saja kita menambah kekayaan bagi orang yang sudah kaya", terang Anggota Komisi DPRD Kota Mojokerto Moeljadi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (13/10/2022) siang, usai RDP di ruang rapat Kantor DRPD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.

Terkait itu, sehingga ketika kini muncul wacana kios-kios di kawasan Skywalk diprioritaskan untuk 'pedagang legendaris', Moeljadi mempertanyakan lagi semangat dan misi pemkot dalam pembangunan Skywalk Mojopahit senilai Rp. 7,9 miliar tersebut.

"Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) terkait menggulirkan rencana itu sesuai arahan pimpinan yakni Wali Kota Ika Puspitasari. Jangan sampai ada kesan di masyarakat ada diskriminasi. Yang menentukan 'pedagang legendaris' itu siapa? Jangan sampai kita berdebat dari kata legendaris. Ini kalau kami, meskipun Bu Wali mempunyai petunjuk seperti itu, mohon maaf, saya tidak sepakat dengan itu", tegas Moeljadi.

Moeljadi berpendapat, sebaiknya ukuran bangunan kios-kios itu diperkecil, sehingga nantinya akan lebih banyak PKL Kota Mojokerto yang bisa ditampung di Skywalk Mojopahit.



Kepala Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya saat memberi penjelasan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing tentang rencana relokasi pedagang Pasar Tanjung Anyar yang digelar Komisi II DPRD Kota Mojokerto dengan Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto, Satpol PP Kota Mojokerto, Dishub Pemkot Mojokerto dan UPT Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis 13 Oktober 2022.


Rencana kios-kios di kawasan Skywalk itu diprioritaskan untuk pedagang dan pelaku bisnis kuliner legendaris di Kota Mojokerto tersebut diungkapkan Kepala Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya dalam RDP dengan Komisi II DPRD Kota Mojokerto di ruang rapat Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto pada Kamis 13 Oktober 2022.

Dalam RDP tersebut, Ani mengungkapkan, bahwa sesuai petunjuk dari Wali Kota Ika Puspitasari, 32 kios di kawasan Skywalk Mojopahit itu akan ditempati para 'pedagang legendaris'. Pertimbangan utamanya, hanya berorientasi bisnis.

“Tentang siapa yang menempati kios? Petunjuk Bu Wali (Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari) adalah yang legendaris. Supaya investasi yang dikeluarkan Pemkot tidak muspro", ungkap Kepala Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya.

Dijelaskan Ani Wijaya, dari 32 unit kios yang diprioritaskan untuk pedagang dikategorikan legendaris, 9 unit diantaranya akan diberikan kepada pedagang yang direlokasi di jalan Veteran dan Jagalan Kota Mojokerto. Sebab, keberadaan 9 stand pedagang di dua lokasi itu melanggar aturan. 

“Disana (Skywalk Mojopahit) tempatnya terbatas, hanya ada 32 kios. Yang kita prioritaskan adalah kios-kios yang ada di jalan Veteran dan Jagalan, karena itu kan pelanggaraan berada di atasnya avour (drainase). Itu yang akan kita pindah 9, sisa 23 kios", jelas Ani Wijaya.

Ani menerangkan, pihaknya akan tetap berupaya memasilitasi para PKL baik dari Kota Mojokerto sendiri maupun PKL dari luar Kota Mojokerto untuk bisa berdagang  di sekitar Alun-alun Kota Mojokerto. Rencananya, mereka akan ditempatkan di bekas Bioskop Indra dan bekas Bioskop Garuda yang berada di sisi selatan dan utara Alun-alun Kota Mojokerto.

“Saya coba bekerja-sama dengan pemilik (bekas bioskop) Indra dan Garuda. Itu saya cek sudah bukan cagar budaya bekas bioskop, sehingga di robohkan boleh. Pemiliknya sudah sepakat, nanti disitu kita paving buat area parkir dan PKL yang ada dipinggir alun-alun", terang Ani Wijaya.

Selain itu, Ani menambahkan, Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto pun tengah berupaya melakukan negosiasi dengan pemilik beberapa lokasi bangunan lain di pusat kuliner pojok sisi selatan Alun-alun Kota Mojokerto agar tempat itu bisa ditempati PKL dari luar Kota Mojokerto.

“Warga luar kotanya bagaimana? Kami akan coba negosiasi dengan pemilik pusat kuliner yang ada dipojok selatan. Itu masih ada tempat disitu, ada beberapa yang kosong", tambahnya.

Menurut Ani Wijaya, pihaknya juga menyiapkan tempat untuk pemilik brand-brand kuliner yang sudah sangat terkenal di Kota Mojokerto. Namun, sifatnya hanya penawaran kepada brand-brand besar.

“Brand-brand besar itu, seperti Depot Anda. Itu brand-brand besar Kota Mojokerto. Itu pun belum tentu mau sih dia, iya kita menawarkan", ujar Ani.

Dari informasi yang dihimpun, Skywalk Mojopahit akan difungsikan sebagai destinasi wisata pusat kuliner dengan model rooftop. Yang mana, pada bangunan kios bertingkat dua itu akan disiapkan tempat parkir pengunjung di lantai bawah. Sedangkan pada lantai atas terdapat 32 kios yang masing-masing berukuran 3×3 meter yang nantinya hanya untuk kuliner makanan dan minuman andalan khas legendaris Mojopahitan

Adapun pembangunan Skywalk Mojopahit yang berada disisi sebelah selatan Alun-Alun Kota Mojokerto dengan pagu sebesar Rp. 10 miliar yang sempat tersendat itu, kini tengah dikebut pembangunannya. Proyek yang dikerjakan CV. Dwi Mulya Jaya asal Kabupatèn Sidoarjo Jawa Timur dengan nilai kontrak Rp. 7,9 miliar tersebut ditargetkan akan tuntas pada akhir tahun 2022 ini. *(DI/HB)*

Jumat, 19 Agustus 2022

Belum Rampung Sudah Ambruk, Ning Ita Peringatkan Kontraktor Proyek Facade Gedung Setdakot Mojokerto


Wali Kota Mojokerto saat memberi keterangan sejumlah wartawan di lokasi proyek facade gedung Setdakot Mojokerto, Jum'at (19/08/2022).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari peringatkan rekanan (kontraktor) supaya tidak terburu-buru dalam mengerjakan proyek facade (muka bangunan) gedung Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Mojokerto.

Ia menghimbau agar kontraktor menjaga kualitas bangunan serta pengawas lebih intensif dalam melakukan pengawasan. Peringatan dan himbauan tersebut dilontarkan, menyusul ambruknya bagian pilar proyek tersebut pada Kamis (18/08/2022) kemarin.

"Kita evaluasi dan berikan peringatan, kalau memang tidak ada keterlambatan sesuai schedule pekerjaan ya tidak perlu terburu-buru. Faktanya kan malah melebihi dari target di schedule pekerjaanya", ujar Wali Kota Mojokerto saat meninjau lokasi proyek tersebut, Jum'at (19/08/2022).


Pilar proyek facade gedung Setdakot Mojokerto yang ambruk, (foto: Jum'at 19 Agustus 2022).


Lebih lanjut, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita ini meminta seluruh masyarakat dan rekan-rekan media untuk ikut mengawasi pengerjaan seluruh proyek yang sedang dijalankan Pemerintah Kota Mojokerto.

"Bantu kami ikut mengawasi, karena itu semua adalah bangunan publik yang nanti kemanfaatanya untuk masyarakat, maka ayo diawasi bareng-bareng", pinta Ning Ita.

Saat disinggung penyebab ambruknya bagian pilar tersebut, Ning Ita menjelaskan adanya sedikit kelalaian kontraktor dan kurangnya pengawasan. Pasalnya proses pembangunan pilar setinggi kurang lebih 4 meter itu dipasang secara simultan.

"Kemarin kan ada libur satu hari saat peringatan HUT RI, memang disini (Kantor Pemkot) digunakan untuk kegiatan full, sehingga seluruh pekerjaan dihentikan sehari. Nah maunya rekanan mengganti libur 1 hari itu sehingga dikebut, yang bawah belum kering dan digarap lagi atasnya, ini jadi bahan evaluasi kedepan", jelas Ning Ita.

Turut hadir mendampingi Ning Ita dalam meninjau proyek facade gedung Setdakot Mojokerto tersebut, Kepala Bidang Penataan Ruang Bangunan dan Bina Kontruksi DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Yustian Suhandinata. *(Dit/an/HB)*

Senin, 08 Agustus 2022

Progres Proyek Gedung DPRD Rendah, Komisi II Akan Panggil Dinas PUPRPRKP


Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto menyangsikan proyek Pembangunan Kantor DPRD Kota Mojokerto tahap II (dua) yang pengerjaannya dimulai sejak 14 Juli 2022 itu bisa selesai tepat waktu. Pasalnya, progres pengerjaan proyek tersebut hingga saat ini terlihat masih minim dari target.

Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan, proyek Pembangunan Gedung DPRD Kota Mojokerto tahap II (dua) tahun 2022 yang sudah berjalan selama hampir satu bulan tersebut belum tampak progres berarti.

”Berdasarkan pemantaun, proyek gedung dewan yang sudah berjalan hampir 1 (satu) itu, masih belum ada perkembangan berarti", ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo saat ditemui di Kantor DPRD Kota Mojokerto jalan Gajah No. 145 Kota Mojokerto, Senin (08/08/2022), 

Agus berharap, proyek multi-years senilai Rp. 8,3 miliar dari APBD Kota Mojokerto yang masa masa pengerjaannya 150 hari kalender tersebut bisa tuntas sesuai deadline 10 Desember 2022. Terlebih, progres pengerjaan proyek Pembangunan Kantor DPRD Kota Mojokerto tahap I (pertama) pada tahun 2021 lalu hanya 75 persen yang berujung putus kontrak.

"Padahal masih ada kekurangan pekerjaan tahun lalu sekitar 25 persen yang harus dirampungkan di tahun ini. Tapi progres pekerjaannya saat ini masih rendah. Kita harap bisa tuntas sesuai masa kontrak, deadline 10 Desember 2022", ujar Agus penuh harap.

Terkait itu, Komisi II berencana akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Agus Wahjudi menegaskan, pihaknya akan meminta pihak DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto untuk mendorong kontraktor pelaksana proyek supaya mempercepat pengerjaan proyek tersebut.

”Jangan sampai di tahap lanjutan ini molor lagi, apalagi sampai putus kontrak karena proyek ini dari uang rakyat", tegasnya.

Diketahui, proyek Pembangunan Kantor DPRD Kota Mojokerto tahap II (dua) tahun 2022 senilai Rp. 8,3 miliar dengan masa kontrak 150 hari kerja terhitung mulai 14 Juli 2022 hingga 10 Desember 2022. Anggaran sebesar itu juga untuk mengcover kekurangan pekerjaan tahun 2021 lalu sekitar 25 persen. Sehingga, pekerjaan lansdscape yang semula masuk dalam satu paket pekerjaan, harus digeser penganggarannya di perubahan APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2022. *(DI/HB)*

Rabu, 13 Juli 2022

Proyek Jalan Rp. 101 M Pakai Tanah Urug Comberan Bekas Kerukan Kali Empu Nala


Salah-satu bego saat mengisi bak dum-truk dengan tanah urug comberan bekas kerukan (galian) Kali (Sungai) Empu Nala, foto diambil Selasa (12/07/2022) jelang sore.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto sepanjang 2 Km dengan lebar 17 meter senilai Rp. 101 miliar yang sudah berjalan kurun sekira 5 (lima) bulan ini, ternyata memakai tanah urug comberan bekas kerukan (galian) Kali (Sungai) Empu Nala untuk mengurug box culvert yang telah dipasang.

Tak ayal, warga sekitar lokasi proyek diresahkan dengan bau busuk yang disebarkan tanah urug comberan bekas kerukan kali Empu Nala yang tentunya lekat adanya baksil, kuman, bakteri maupun virus yang tersebar bersama debu tanah urug comberan bekas kerukan kali Empu Nala tersebut. Dan, tentunya hal ini juga membahayakan kesehatan pengguna jalan yang melintas di jalan Empu Nala Kota Mojokerto.

Dikonfirmasi tentang hal itu pada Minggu (10/07/2022) siang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Mashudi tidak menampiknya. Namun, Mashudi meminta waktu untuk mengonfimasi bidang yang menangani proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto senilai Rp. 101 miliar tersebut dan belum mengonfirmasi wartawan media ini.

Kembali dikonfirmasi tentang hal yang sama pada Selasa (12/07/2022) siang kemarin, Mashudi juga tidak menampiknya. Mashudi kemudian menerangkan, bahwa setelah mengonfirmasi bidang yang menangani proyek tersebut, didapat konfirmasi jika pengurugan 'bisa' menggunakan material tanah comberan bekas galian kali Empu Nala.

"Nggeh (Red: Iya) mas sudah sy konfirmkan dg bidang yg menangani bahwa untuk ngurug kanan kiri box culvert bisa menggunakan material bekas galian yg ada, untuk info dr jenengan sudah sy suruh sampai ke MK untuk diavaluasi apakah nanti berpengaruh pada kepadatannya", terang Kepala DPUPRPRKP Pemkot Mojokerto Mashudi kepada harianbuana.com melalui aplikasi WhatsApp-nya, Selasa (12/07/2022) siang.

Mashudi menjelaskan, bahwa pengurugan box culvert yang telah dipasang pada proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto senilai Rp. 101 miliar tersebut  'bisa' menggunakan material tanah comberan bekas galian kali Empu Nala. Ditegaskannya, bahwa 'item itu' tidak tercantum dalam RAB proyek tersebut. "Di RAB tidak dimasukkan item untuk ngurug kanan kiri box culvert", tegas Mashudi.


Salah-satu titik proyek yang diurug dengan tanah urug comberan bekas kerukan (galian) Kali (Sungai) Empu Nala untuk mengurug sisi kanan-kiri box culvert yang telah dipasang, foto diambil Selasa (12/02/2022) jelang sore.


Sementara itu, Sueb warga sekitar lokasi proyek saat diminta komentarnya terkait dengan adanya pengerjaan proyek tersebut mengatakan, bahwa beberapa waktu setelah berlangsungnya pengerjaan proyek itu dirinya dan keluarga terserang pilek dan batuk serta sering mengalami gatal-gatal.

"Beberapa waktu setelah pengurugan box culvert dengan lumpur bekas kerukan (Red. galian) Kali Empu Nala, tiap hari bau busuk dan debu menyebar kemana-mana", tambahnya.

Sueb mangaku, dirinya dan keluarga setiap hari disuguhi aroma busuk yang bersumber dari dari tanah urug comberan bekas kerukan kali Empu Nala yang dipakai untuk ngurug box culvert yang telah dipasang pada proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto senilai Rp. 101 miliar tersebut.

"Memang disatu sisi (Red: dengan adanya proyek Peningkatan Jalan Empu Nala)  kelas jalan nantinya akan naik yang tentu nantinya harga tanah sekitar sini (jalan Empu Nala) juga naik. Tapi, beberapa waktu setelah pengurugan sisi kanan kiri box culvert, timbul bau busuk dan debu sampai masuk rumah. Ya hampir satu keluarga ke batuk-pilek dan gatal-gatal", aku Sueb yang rumahnya berhadapan dengan proyek tersebut.

Senada dengan apa yang disampaikan Sueb, Farzani warga sekitar yang rumahnya masuk dalam gang lingkungan  yang berdekatan dengan lokasi proyek tersebut pun mengaku, kelurgannya terserang batuk-pilek dan gatal-gatal. Bahkan, anaknya yang duduk di kelas 6 SD terserang gatal-gatal di bagian kepala hingga harus rela digundul untuk penyembuhan gatal-gatal di kepalanya.

"Itu sudah lumayan agak sembuh. Ya sudah diperiksakan dan minum obat anti biotik. Selain medis, kita upayakan 'téték' ke Kyai dan terpaksa digundul untuk memudahkan perawatan", aku Farzani saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/07/2022) siang.

Sebagaimana diketahui, proyek Peningkatan Jalan Empu Nala Kota Mojokerto sepanjang 2 Km dengan lebar 17 meter senilai Rp. 101 miliar itu dikerjakan oleh rekanan top PP. Presisi yang merupakan anak perusahaan dari PT. PP (BUMN). Sedangkan anggaran proyek tersebut menggunakan dana pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pemerintah kembali menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN pada tahun 2022 ini. Terdapat sejumlah perbedaan dari penyelenggaraan program PEN tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya, mulai dari besarnya anggaran hingga daftar programnya.

Pada 2022 pemerintah melanjutkan program PEN seiring masih terjadinya pandemi Covid-19. Adapun proram PEN berjalan dalam tiga tahun ini atau mulai diselenggarakan pemerintah pada tahun 2020 ketika pandemi Covid-9 mulai menghantam Indonesia.

Sementara itu, pada tahun 2022 ini pemerintah menurunkan alokasi anggaran PEN menjadi Rp. 455,6 triliun. Jumlah tersebut turun 38,8 persen dari alokasi 2021 atau turun 30,8 persen dari realisasi sementara anggaran PEN 2021. Pemerintah pun mengurangi jumlah program dalam PEN menjadi hanya tiga, yakni penanganan kesehatan, perlindungan sosial dan penguatan ekonomi.

Dari ketiga program itu, penguatan ekonomi memiliki pos anggaran terbesar, yakni Rp. 178,3 triliun, disusul program penanganan kesehatan senilai Rp. 122,5 triliun dan perlindungan sosial Rp. 154,8 triliun. *(Yn/DI/HB)*


BERITA TERKAIT: