Sabtu, 17 April 2021
Menko Polhukam: Jangan Ada Yang Langgar Kebebasan Pers
Minggu, 31 Desember 2017
Dalam Rangka Haul Almarhum Riyanto, PC GP Ansor Kota Mojokerto Gelar Silaturahmi Dan Doa Bersama
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Salah satu pahlawan kemanusiaan yang menjadi teladan masyarakat dalam kehidupan bersama, khususnya masyarakat Mojokerto adalah sosok Riyanto yang merupakan salah-seorang anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kota Mojokerto. Atas jiwa kepahlawanannya, Gus Dur pernah memberikan penghargaan kepada almarhum Riyanto sebagai pahlawan kemanusiaan atas jasanya mengamankan bom dan menyelamatkan jema'at Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer Jalan Kartini No 4, Kota Mojokerto pada 24 Desember 2000, hingga dirinya wafat ditempat kejadian.
Kepahlawanan sosok Riyanto, menggambarkan bahwa toleransi antar agama perlu dilakukan. Hingga saat ini, jiwa kepahlawanan Riyanto masih senantiasa diapresiasi oleh segenap masyakarat Kota Mojokerto. Terkait itu, PC GP ANSOR dan Satkorcab Banser Kota Mojokerto terhitung sebanyak 3 (tiga) kali dalam 3 tahun terakhir ini telah menyelenggarakan Silahturahmi dan Do'a Bersama serta mengadakan Haul dalam rangka memperingati jiwa kepahlawanan sosok Riyanto.
Seperti halnya kali ini, Minggu (31/12/2017), PC GP ANSOR dan Satkorcab Banser Kota Mojokerto menggelar 'Doa Bersama' di kantor Nadlatul Ulama (NU) Kota Mojokerto yang dilanjutkan kirab 'Long March Bersama' menuju makam Riyanto untuk melaksanakan ziarah kubur serta melakukan silahturahmi ke kediaman orang-tua Riyanto.
Acara yang diikuti oleh seluruh jajaran PC GP ANSOR Kota Mojokerto, PAC ANSOR Kota Mojokerto, Banom serta anggota BANSER Kota Mojokerto yang kurang lebihnya 100 personil ini, juga dihadiri segenap Satkorcab Banser Kabupaten Sidoarjo, Satkorcab Banser Kabupaten Mojokerto, Satkorcab Banser Kabupaten jombang. PC GP Ansor Kota Mojokerto yang juga bersinergi dengan TNI dan Polri. acara di hadiri semua
Dalam laporannya, Junaedi Malik selaku Ketua PC GP Ansor Kota Mojokerto memaparkan, bahwa almarhum Riyanto adalah anggota Banser yang merupakan tauladan bagi generasi Ansor sekarang ini. Dedikasi dan jiwa kepahlawan almarhum Riyanto demi terciptanya keamanan dan keselamatan bersama, merupakan nilai kemanusian nilai spirit bagi generasi muda untk terus kita gelorakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam ragam kebhinekaan. "Pengorbanan beliau itu wujud aplikasi nilai Islam yg rahmatan lil alamin, yaitu nilai kasih sayang untk sesama manusia dan semua kelompok yg ada", papar Junaedi Malik, Minggu (31/12/2017).
Ditegaskannya, bahwa sudah sepantasnya jika sosok Riyanto dikenal dan dikenang atas dedikasi dan pengorbanannya. Dan, harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat, Khususnya di Kota Mojokerto. "Kami berharap, almarhum Riyanto sebagai pahlawan kemanusiaan yang dikenang dan menjadi teladan di Kota Mojokerto mampu diapresiasi lebih luas pada jenjang tingkat daerah dan wilayah, bahkan nasional atas jasa kemanusiaan yang dilakukan. Kami juga berharap acara silahturahmi dan doa bersama seperti ini menjadi program atau Kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto", pungkas Junaedi Malik, ketua PC GP ANSOR kota Mojokerto.
Pada kesempatan itu, Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Hadi Prayitno menyampaikan, toleransi antar sesama manusia perlu kiranya untuk senantiasa dipupuk dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih dengan adanya keberagaman agama, suku atau ras maupun budaya. "Keamanan negeri ini memerlukan semua lapisan masyarakat untuk bersatu, salah-satunya dengan menghargai keberagaman di masyarakat untuk menghindari perpecahan", ujar Wakapolres Mojoketo Kota Kompol Hadi Prayitno. *(DI/Red)*
Jumat, 22 Desember 2017
Beri Rasa Aman Jalankan Ibadah Natal 2017, Polresta Mojokerto Datangkan Jibom Dan Sterilisasi 48 Gereja
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah dan merayakan Natal 2017, Polres Mojokerto Kota bersama Tim Penjinak Bom (jibom) Polda Jatim melakukan sterilisasi di sejumlah gereja, Jumat (22/12/2017).
Kasat Sabara Polresta Mojokerto AKP Heru Purwandi menjelaskan, dalam upayanya memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam merayakan Natal 2017, pihaknya melakukan penyisiran di 48 gereja yang ada diwilayah hukum Polresta Mojokerto. "Hari ini, kita melakukan kegiatan penyisiran menyangkut antisipasi adanya kegiatan ibadah yang dilakukan saudara-saudara umat Nasrani sampai dengan kegiatan tahun baru. Dalam kegiatan ini, kami melakukan pemeriksaan dan himbauan yang menyangkut keamanan jema'at gereja dalam beribadah", jelasnya.
Terkait indikasi kerawanan, Kasat Sabara Polresta Mojokerto menegaskan, tentunya pasti ada. Untuk itu, pihaknya melakukan antisipasi dan memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Yang mana, salah satu antisipasi itu dilakukan dengan mendatangkan tim Jibom Sat Brimob Polda Jatim untuk melakukan kegiatan di wilayah hukum Polresta Mojokerto. "Selain melakukan sterilisasi, kita juga melakukan backup di tiap gereja. Khususnya, yang berpotensi mendatangkan banyak jemaat", tegas AKP Heru Purwandi.
Informasi yang dikumpulkan menyebutkan, ada sebanyak 48 gereja diwilayah Polresta Mojokerto. Yang mana, disetiap tempat ibadah tersebut akan dilakukan pengamanan secara melekat. Diantaranya dengan menempatkan 4 (empat) personil anggota Polri dibantu dari unsur Ormas dan TNI. Bahkan, di hari H-1, pihak Kepolisian akan melakukan kegiatan sterilisasi hingga sebelum dan sesudah pelaksanaan ibadah Natal. *(DI/Red)*
Selasa, 31 Oktober 2017
Antisipasi Potensi Konflik Pilkada 2018, Pemkab Gelar Rakor Pemantapan Stabilitas Keamanan Wilayah 2017
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang, menjadi atensi bersama, mengingat penyelenggaraannya yang serentak sangat mungkin melahirkan potensi konflik. Hal ini ditekankan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) saat memberi arahan dalam acara Rapat Koordinasi Pemantapan Stabilitas Keamanan Wilayah Tahun 2017, Selasa (31/10/2017) pagi, di Villa Fasilitas Bukit Trawas, Desa Ketapan Rame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
“Jelang Pilkada serentak pada tahun 2018 mendatang, bisa saja ada oknum-oknum tidak bertanggung-jawab yang merongrong stabilitas keamanan wilayah kita. Ini menjadi atensi kita bersama untuk menjaga kamtibmas. Bila perlu kita buat jadwal rapat bersama seperti sekarang untuk terus bertukar pikiran dalam menyikapi perkembangan di tahun politik nanti", tekan Bupati Mojokerto MKP, Selasa (31/10/2017) pagi, dilokasi.
Ditegaskannya, bahwa komitmen dan taat pada aturan main yang telah ditetapkan sebagaimana tertuang dalam perundang-undangan, juga menjadi hal yang digarisbawahi oleh bupati. “Komitmen dan taat pada aturan berlaku adalah cara kita untuk membantu pelaksanaan Pilkada serentak tahun mendatang bisa berlangsung jujur, adil dan aman. Mari buktikan bahwa masyarakat Kabupaten Mojokerto cerdas dan dewasa, mampu menerima berbedaan dan mengutamakan damai serta kepatuhan pada peraturan berlaku", tegas MKP.
Danrem 082/Citra Panca Yudha Jaya, Kolonel Kav. Gathut Setyo Utomo yang hadir dalam acara pun menegaskan beberapa hal yang dapat menimbulkan perpecahan, yakni proxy war (perang terselubung dengan menggunakan pihak ketiga) atau bisa dimaknai sebagai taktik menghancurkan dengan upaya adu domba.
“Bangsa Indonesia hancur karena adu domba, misalnya kerajaan Majapahit, Sriwijaya dan Kediri pada masa lalu. Saya lihat juga ada oknum-oknum yang ingin menciptakan benturan satu sama lain. Misalnya antara TNI dan Polri, bahkan dalam satu instansi itu sendiri. Ini proxy war, kita tidak boleh lengah, serta jangan mudah menyebarkan sesuatu yang bersifat menghasut terlebih dengan kecanggihan alat telekomunikasi saat ini", tegas Kolonel Kav. Gathut Setyo Utomo. *(Yd/DI/Red)*
Rabu, 25 Oktober 2017
Wabup Mojokerto Hadiri Rapat Koordinasi dan Silaturahmi FKUB
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Pungkasiasi yang sekaligus Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto menyebut, jika kondisi sosial masyarakat yang heterogen merupakan kekayaan bangsa sebagai penunjang terwujudnya tujuan pembangunan. Hal ini disampaikannya pada acara Rapat Koordinasi dan Silaturahmi FKUB, Rabu (25/10/2017) pagi.
“Kondisi sosial masyarakat yang heterogen mulai dari sisi etnis, bahasa, kultur, dan agama merupakan kekayaan bangsa dalam menunjang tujuan pembangunan. Namun heterogenitas juga dapat memicu gesekan dan konflik horizontal antar elemen masyarakat. Maka para pemimpin agama dan Pemerintah selaku regulator wajib menjaga kerukunan umat beragama", ungkap Wabup Mojokerto Pungkasiadi
Diantara masalah kerukunan umat beragama yang makin komplek, persoalan yang rawan menjadi konflik yakni terkait pendirian rumah ibadah. Namun, Wabup Pungkasiadi menjelaskan jika persoalan tersebut dengan bisa diupayakan melalui musyawarah mufakat dengan mengacu Peraturan Bersama Menteri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006.
“Pendirian rumah ibadah kerap menjadi konflik di tengah masyarakat. Namun sebenarnya hal tersebut dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat dengan mengacu Peraturan Bersama Menteri Nomor 8 dan 9 tahun 2006 sebagai landasan yuridis dengan mempertimbangkan kearifan lokal", jelas Wabup Pungkasiadi.
Sementara itu, Edy Taufiq selaku Kepala Badan Kesatuan dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto dalam laporannya juga menjelaskan, bahwa permasalahan yang sempat terjadi, terkait renovasi Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Desa Wonokusumo Kecamatan Mojosari yang telah dimusyawarahkan pada tanggal 19 Oktober lalu.
“Pada tanggal 19 Oktober lalu kami telah menggelar musyawarah bersama FKUB, MUI serta masyarakat sekitar terkait masalah renovasi atau rehab GKJW Wonokusumo, Mojosari. Alhamdulillah, sudah tercapai hasil yang baik dan disepakati bersama. Belum lama ini kami juga menggelar pertemuan FKUB di kompleks Budha Tidur di Trowulan. Kami harap komunikasi seperti ini bisa dilaksanakan sesering mungkin", jelas Edy. *(Yd/Red)*
Minggu, 08 Oktober 2017
Bupati Mojokerto MKP Berangkatkan TNI Road Bike 72, Bersama Rakyat TNI Kuat
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, mengibarkan bendera start Tim Eksekutif Pangdam V/Brawijaya beserta rombongan “TNI Road Bike 72 Bersama Rakyat TNI Kuat” dalam rangka Peringatan HUT TNI ke-72 Tahun 2017, Minggu (08/10/2017) pagi, di halaman Pendopo Graha Majatama Kabupaten Mojokerto.
Gowes bersama yang mengambil finish di Pendopo Agung Trowulan ini, diikuti Kodim Teritorial antara lain Kodim 0809/Kediri, Kodim 0811/Tuban, Kodim 0812/Lamongan, Kodim 0813/Bojonegoro, Kodim 0814/Jombang serta Kodim 0815/Mojokerto.
Sedikit sambutan sebelum memberangkatkan, bupati mengaku merasakan tali persaudaraan yang terjalin kuat. Masih dalam suka cita HUT TNI ke-72 tahun 2017, dirinya berharap agar ke depan nanti kebersamaan tersebut bisa terjaga. “Masih dalam nuansa Peringatan HUT TNI ke-72 tahun 2017, saya berdoa agar tali persaudaraan kita akan terus terjaga sampai nanti. Semua bersinergi, harmonis dan kondusif", katanya singkat.
TNI Road Bike 72 Bersama Rakyat TNI Kuat, juga dihadiri Pangdam V/Brawijaya diwakili Kasdam V/Brwijaya Brigjen Widodo Iryansyah, Danrem 082/CPYJ Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo, Dandim 0815 Letkol Czi Budi Pamudji, Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata serta unsur Forkopimda lainnya. *(Yd/Red)*
Selasa, 03 Oktober 2017
Gabungan Ormas Kepemudaan Mojokerto Kompak Nobar Film G30S-PKI Di Cafe Cethe
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Animo warga Mojokerto untuk nonton bareng (nobar) film yang masih pro dan kontra yakni film G30S/PKI, hingga terus digelar dibeberapa tempat, salah satunya di Cafe Cethe Nyo yang berada di jalan Jayanegara, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (2/10/2017) malam. Nobar yang didominasi aktivis ormas kepemudaan ini tampak serius.
Dengan seragam organisasi, mereka terlihat menghayati film yang berdurasi 3 jam 30 menit ini. Di mulai sekitar pukul 20.00 WIB, panitia juga menyiapkan layar proyektor bak film di bioskop mini. Selain aktivis Ormas kepemudaan, Nobar juga dihadiri sejumlah awak media, Danramil Puri Kapt Inf M. Run Harjono mewakili Dandim 0815 CPYJ Letkol Czi Budi Pamudji.
Selain itu, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Mojokerto, DR H. Ayub Busono Listyawan, SH. MH beserta anggota PP, Pemuda Panca Marga dan FKPPI.
Danramil Puri Kapten Inf M. Run Harjono dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan semua penonton yang mayoritas dari ormas kepemudaan. Menurut Harjono, dengan menonton film G30S/PKI, diharapkan mereka mengenang sejarah kelam Indonesia. "Kami dari unsur TNI mengucapkan terima kasih atas responnya dari komponen bangsa dan ini kegiatan yang bagus. Bung Karno juga berpesan jangan sekali-kali melupakan sejarah. Peristiwa ini (G30S/PKI) merupakan sejarah bangsa yang kelam dan tidak boleh kita lupakan. Peristiwa ini kita buat pelajaran agar bangsa kita bisa lebih tegar, lebih kuat dan mandiri tidak diatas dari bangsa lain", ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila H. Ayub Husono, SH. menjelaskan dari film yang diputar itu, dirinya sangat berharap agar ormas kepemudaan tetap menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. "Pancasila bisa mempersatukan bangsa. Saya berharap teman-teman OKP bisa kompak menjaga keutuhan NKRI dan bisa menjadi garda terdepan bila ada yang mengganggu keutuhan NKRI. Yang pasti NKRI Harga Mati, Pancasila Abadi", jelas pengusaha yang hobi touring dengan Moge ini. *(DI/Red)*
Selasa, 19 September 2017
Wabup Mojokerto Serukan, Jangan Mudah Terprovokasi Ujaran Kebencian Dan Berita Hoax Tragedi Etnis Rohingya Di Myanmar
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi menyerukan, agar masyarakat bersikap tidak mudah terprovokasi dengan ujaran kebencian dan berita hoax terkait tragedi kemanusiaan atas etnis Rohingnya di Rakhine - Myanmar, yang sebetulnya bukanlah masalah antar agama. Melainkan, masalah kemanusiaan yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) serta permasalahan lain yang bersifat kompleks.
Sebagaimana disampaikan oleh Wabup Mojokerto dalam acara Rapat Koordinasi dan Silaturahmi Antar Umat Beragama pada Selasa (19/09/2017) siang, di Maha Vihara Mojopahit - Trowulan, Kabupaten Mojokerto, bahwa tragedi yang menimpa etnis Rohingnya di Rakhine - Myanmar bukanlah masalah agama. “Tragedi pada etnis Rohingnya di Myanmar, sebetulnya bukan masalah antar agama namun masalah kemanusiaan yakni pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dari berbagai masalah yang kompleks", tutur Wabup Mojokerto Pungkasiadi, Selasa (19/09/2017) siang, dilokasi.
Lebih jauh, Wabup Mojokerto mewanti-wanti, agar masyarakat waspada dan berhati-hati dalam menyikapi isu tersebut. Dikhawatirkannya, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memprovokasi dengan memanfaatkan isu konflik HAM tersebut menjadi isu SARA (Suku Agama Ras dan Antar-golongan). "Konflik kemudian diprovokasi dan berkembang menjadi isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA). Padahal semua agama mengajarkan cinta damai terhadap sesama. Untuk itu, saya minta agar kita semua tidak mudah terpancing ujaran kebencian atau berita hoax yang bertebaran di media sosial yang belum tentu kebenarannya”, pesan Wabup Mojokerto, Pungkasiadi.
Wabup Mojokerto Pungkasiadi yang juga Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pun mengajak semuanya untuk senantiasa bersyukur karena memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai penguat persatuan. "Kita wajib bersyukur dengan adanya semboyan Bhineka Tunggal yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Oleh karenanya, aparat pemerintah maupun pengurus FKUB beserta segenap elemen masyarakat agar senantiasa memperkuat persatuan dan kesatuan", ajak Wabup Mojokerto, Pungkasiadi. *(Yd/DI/Red)*
Selasa, 15 Agustus 2017
Peringati HUT RI Ke-72, Kodim 0815 Mojokerto Ajak Do’a Bersama 171717
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Menyambut Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Kodim 0815 Mojokerto akan menggelar do'a bersama yang bertemakan “Muroja’ah Untuk Lebih Berkasih Sayang” yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dan Tokoh Lintas Agama diwilayah distriknya. Menariknya, do'a bersama yang akan digelar pada 171717 atau tanggal 17 Agustus pukul 17.00 WIB tahun 2017 ini tidak hanya dilaksanakan di Mojokerto, bahkan dilakukan secara serentak diseluruh Indonesia mulai tingkat Kodam, Korem, Kodim, Koramil dan Satuan Terkecil atau Pos.
Sebagaimana diterangkan Komandan Kodim (Dandim) 0815 Mojokerto Letkol Czi Budi Pamudji kepada wartawan, bahwa do'a bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik (NKRI) yang telah kita nikmati selama 72 tahun ini. “Kegiatan do’a bersama ini sebagai ungkapan syukur atas berkah kemerdekaan yang sudah dinikmati bangsa ini selama kurun waktu 72 tahun", jelas Dandim 0815 Mojokerto Letkol Czi Budi Pamudji, Selasa (15/08/2017).
Dandim 0815 Mojokerto Letkol Czi Budi Pamudji menjelaskan, bahwa kegiatan do’a bersama ditingkat Kodim 0815 bagi yang beragama Islam akan digelar di Ponpes Amanatul Ummah Desa Bendungan Jati Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17.00 – 18.00 WIB. “Guna menindaklanjuti kegiatan dimaksud, saya telah menggelar Rakor bersama dengan Pengurus Ponpes Amanatul Umah sekaligus silaturahim, pada Kamis pekan lalu (03/08/2017)", jelas Letkol Czi Budi Pamudji.
Lebih jauh, Letkol Czi Budi Pamudji memaparkan, bahwa Do’a bersama ini merupakan instruksi Panglima TNI, agar seluruh umat beragama melaksanakan do’a bersama pada tanggal 17 Agustus mendatang, dengan maksud mendo'akan NKRI. “Adapun tujuannya agar masyarakat mendo’akan NKRI menjadi negara yang kuat serta Indonesia lebih damai, tenteram dan lebih kasih sayang untuk persatuan bangsa", papar Dandim 0815 Mojokerto
Selain di Ponpes Amanatul Ummah - Pacet, do’a bersama juga digelar di tempat ibadah lainnya. Diantaranya, bagi Umat Kristen Khatolik, do'a bersama akan digelar di Gereja Paroki Santo Yosef jalan Pemuda Nomor 7–11 Kelurahan Gedongan Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. "Untuk umat Kristen Protestan di Gereja GPIB Jalan A. Yani Nomor 1 Kota Mojokerto", rinci Dandim 0815 Mojokerto Letkol Czi Budi Pamudji.
Untuk Umat Hindu, tambah Dandim 0815 Mojokerto, dihelar di Pura Sasana Bina Yoga Desa Sumbertanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. "Sedangkan untuk Umat Budha di Wihara Komplek Kelenteng Hok Sian Kiong jalan PB Sudirman Nomor 1 Kota Mojokerto dan Umat Khong Hucu di Kelenteng Hiap Thian Kiong Jalan Airlangga Mojosari Mojokerto", tambahnya.
Selain ditempat tersebut, lanjut Dandim, kegiatan do’a bersama juga akan dilangsungkan ditempat-tempat ibadah yang ada diwilayah Koramil Jajaran Kodim 0815 Mojokerto. "Untuk itu (Red: Muroja’ah Untuk Lebih Berkasih Sayang), kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten dan Kota Mojokerto agar pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB bisa hadir dan mengikuti do’a bersama 171717, agar Indonesia lebih kasih sayang di Ponpes Amanatul Ummah, masjid, nusholla, gereja, wihara, pura, kelenteng dan tempat ibadah lainnya", pungkas Dandim 0815 Mojokerto Letkol Czi Budi Pamudji, seraya mengajak seluruh warga Mojokerto. *(DI/Red)*
Jumat, 28 Juli 2017
Wali Kota Mojokerto Siapkan Sanksi PP 53 / 2010 Bagi ASN Pengikut HTI
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Sikap tegas Pemerintah Pusat membubarkan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Hizbut Tahrir Indoneaia (HTI) diikuti dengan cepat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Selain mengancam bakal menjatuhkan sanksi tegas bagi Apratur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemkot Mojokerto yang terlibat dengan organisasi terlarang tersebut, pihaknyapun telah menugaskan Badan Kesatuan Bangsa dan Poltik (Bakesbangpol) serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk melakukan pengawasan khusus kepada para ASN Pemkot Mojokerto.
Namun demikian, hingga saat memberi keterangan pers ini, birokrat yang juga seorang ulama ini menyatakan jika pihaknya belum mendapat laporan dari instansi yang ditugasinya tentang adanya ASN Pemkot Mojokerto yang terlibat dalam organisasi terlarang HTI. "Sampai hari ini, saya belum terima laporan adanya PNS yang ikut HTI. Saya minta Bakesbangpol dan BKD memantau keberadaan ASN. Kalau ada yang terlibat, segera lakukan upaya pembinaan atau pengenaan sanksi jika mereka bersikeras", ungkap Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus usai menghadiri pengajian rutin jamaah Al-Ummahat di GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Jumat (28/07/2017) sore.
Selain bakal menjatuhkan sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 bagi ASN Pemkot Mojokerto yang terlibat HTI, pihaknyapun akan segera menindak-lanjuti arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar Perda tentang Pengawasan Ormas segera dibuat. "Jika ada temuan, tentunya kami berikan sanksi sesuai PP 53 (Red: PP 53 Tahun 2010, tentang Disiplin PNS) dan pembinaan. Sesuai PP 53, ASN dilarang ikut serta dalam organisasi terlarang. Jika terbukti, maka akan kena sanksi sesuai aturan yang berlaku", tegas Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus.
Respon Pemkot Mojokerto dalam menyikapi pembubaran HTI oleh Pemerintah Pusat, tak diragukan lagi. Bukan hanya sekedar melakukan monitoring terhadap keberadaan ASN yang terafiliasi dengan Ormas HTI saja. Bahkan, Pemkot Mojokerto segera menindak-lanjutinya dengan langkah pembekuan terhadap HTI melalui penyusunan Regulasi Daerah atau Peraturan Daerah (Perda). "Iya..., kita akan membuat Perda sebagai tindak-lanjut atas pelarangan HTI. Ini sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Red: Mendagri) kepada Daerah", tegas Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus.
Seperti diketahu, dengan disyahkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas, Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkum HAM) Republik Indonesia telah mencabut status badan hukum HTI. Pemerintah membubarkan HTI ini karena Ormas ini ideologinya dinilai menyimpang dari Pancasila dan membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). *(Yd/DI/Red)*
Kamis, 27 Juli 2017
Di Kota Mojokerto Tidak Ada HTI, Langsung Ditolak Pemkot Saat Daftar
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Upaya monitoring terhadap keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI terus digencarkan Pemkot Mojokerto. Meski hingga saat ini belum menemukan indikasi adanya keterlibatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) diwilayahnya, namun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) setempat terus melakukan penyisiran terhadap PNS anggota ormas yang dibekukan Pemerintah itu.
Seperti diterangkan oleh Kepala Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto Anang Fachrurrozi melalui Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Mojokerto Choirul Anwar kepada awak media, bahwa pihaknya senantiasa memantau keberadaan HTI dikalangan ASN (Aparatur Sipil Negara) dilingkup Pemkot Mojokerto. "Kami tengah memantau keberadaan HTI di kalangan ASN, meski hingga saat ini sinyal kerterlibatan mereka tampaknya nihil", ujar terang Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, melalui Kabag Humas dan Protokol Setdakot Mokokerto Choirul Anwar, Kamis (27/07/2017).
Didesak dengan pertanyaan kepastian Kota Mojokerto tidak menyimpan benih keberadaan HTI disudut-sudut warganya, meski tak membenarkan, namun Anang mengungkapkan adanya riwayat pendaftaran organisasi berkelas Internasional tersebut oleh seseorang ke instansi Kesbangpol. "Sebenarnya mereka pernah mendaftarkan diri ke Kesbangpol. Namun kita tolak, karena sudah ada SK dari pusat", ungkap Kepala Kesbangpol Kota Mojokerto melalui Kabag Humas Setdakot Mojokerto, Choirul Anwar.
Melalui Kabag Humas Setdakot Mojokerto Choirul Anwar, Kepala Kesbagpol Kota Mojokerto menjelaskan, bahwa karena ditolak saat mendaftarkan, praktis keberadaan HTI di Kota Mojokerto harusnya tidak ada. "Harusnya keberadaan HTI di Kota Mojokerto tidak ada, karena ya itu tadi. Maksudnya, HTI sudah berbadan hukum Indonesia, jadi tidak perlu Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Pemerintah Daerah. Kecuali organisasi yang tidak berbadan hukum Indonesia harus terdafdar di Daerah. Makanya, saat mendaftar mereka langsung kita tolak. Jadi, organisasinya di Kota Mojokerto tidak ada. Mungkin..., di Kabupaten yang ada. Namun demikian, kami akan terus memantau keberadaan mereka", jelas Kepala Kesbagpol Kota Mojokerto melalui Kabag Humas dan Protokol Setdakot Mojokerto, Choirul Anwar. *(Yd/DI/Red)*
Kamis, 20 Juli 2017
Koramil 0815/11 Pungging Bekali Wasbang Peserta Didik Baru SMKN 1 Pungging
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Kodim 0815 Mojokerto beserta Koramil Jajarannya terus melaksanakan pemantapan Ideologi Pancasila bagi generasi muda. Sebagaimana yang dilaksanakan oleh jajaran Koramil 0815/11 Pungging yang memberikan pembekalan materi Wawasan Kebangsaan bagi para Peserta Didik Baru di SMKN 1 Pungging jalan Raya Trawas Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto pada Kamis (20/07/2017) ini.
Dalam kegiatan tersebut, Danramil Pungging Kapten Inf Mujiono selaku pemateri Wawasan Kebangsaan memberikan bekal materi tentang Bela Negara, Disiplin Nasional, Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, tata nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Peran Pancasila bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi Bangsa Indonesia.
Usai pembekalan materi Wasbang dilanjutkan Outbond seperti Water Estafet, Permadani Terbang, Tongkat Estafet, Buldozer, Bola Tali dan Holahop kemudian pemberian materi PBB meliputi gerakan dasar, gerakan di tempat, gerakan perubahan arah, gerakan berjalan, penghormatan dan defile.
Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain para Guru SMKN 1 Pungging, Bati Tuud Ramil Pungging Peltu Agus Gunadi, Bati Wanwil Ramil Pungging Pelda Suwandi, Anggota Koramil Pungging (Serma Saki, Serka M. Jumariyanto, Sertu Arbah, Sertu Adi Kusuma Wardhana) dan Peserta Didik Baru sebanyak 608 orang.
Danramil Pungging Kapten Inf Mujiono menerangkan, bahwa tujuan dilaksanakannya pemberian materi Wasbang adalah untuk menbumbuhkan jiwa Pancasila bagi para generasi muda penerus bangsa. "Dilaksanakannya pemberian materi wawasan kebangsaan dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), untuk menumbuhkan motivasi dan semangat belajar bagi peserta didik baru SMKN 1 Pungging Tahun Pelajaran 2017/2018. Selain itu, bertujuan agar generasi muda memahami Pancasila sebagai Ideologi Negara serta mampu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari", terang Danramil Pungging.
Dijelaskannya, bahwa kegiatan pembinaan di SMKN 1 Pungging yang berlangsung selama 10 (sepuluh) hari itu yakni mulai Selasa (18/07/2017) — Sabtu (22/07/2017) dan Senin (24/07/2017) — Jum'at (28/07/2017) itu sendiri adalah merupakan permintaan pihak sekolah melalui Kepala SMKN 1 Pungging Dra. Prapti Widodo, MPd, MM. "Selain di SMKN 1 Pungging, kegiatan serupa juga digelar di SMPN 2 Pungging Desa Balongmasin, MA Dzulqurnain Desa Purworejo. Yang mana, hal ini dalam rangka pembinaan karakter dan melatih kedisiplinan siswa", pungkasnya. *(DI/Red)*
Jumat, 02 Juni 2017
Cangkrukan Dan Sahur Bareng Kabag Ops Polres Mojokerto Di Gubug Gus Ir, Mantapkan Cinta Pancasila Dan NKRI Harga Mati
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Kiprah Polisi sebagai Pengayom Masyarakat, tentunya tidak lepas dari bagaimana kinerja Aparat Negara ini dalam mengayomi sekaligus melayani masyarakat. Karena pada hakekatnya Polisi adalah merupakan manusia biasa, sehingga dalam menjalankan tugas mengayomi dan melayani masyarakat, Polisi selalu mendapat sorotan dari berbagai kalangan.
Terkait itu, dengan harapan bisa mengubah mindset masyarakat tentang bagaimana sejatinya Polisi dan untuk menunjukkan bagaimana Polisi bisa sangat dekat dengan masyarakat, Kamis (01/06/2017) malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga Jum'at (02/06/2017) dini hari, Kabag Ops Pelres Mojokerto Kompol Tri Sujoko, menghadiri Cangkrukan dan Sahur Bareng di Gubug (padepokan) "Gus Ir" yang berada di Dusun Tambak Sari Desa Tambak Agung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.
Menariknya, dimalam-buta dan tanpa pengawalan seorang anak buahpun, Kompol Tri Sujoko hadir ditengah padepokan yang memiliki sekitar 70-an santri ini dengan penampilan yang sederhana dan penuh keakraban. Bahkan, sebelum memperkenalkan diri, hanya hadirin tertentu saja yang tahu jika Tri Sujoko merupakan orang nomor tiga dijajaran Polres Mojokerto.
Ketika tiba gilirannya memperkenalkan diri dan diminta memberikan wejangan ditengah kerumunan para santri dan beberapa pemuda Desa serta sejumlah pemerhati, tampak hampir semua yang hadir agak tercengang sekaligus kagum atas keberadaan Kompol Tri Sujoko ditengah mereka. "Kawula paring asmo Tri Sujoko. Keleresan..., wekdal sakmeniko dipun embani tugas dumateng Polres Mojokerto, kadapuk dados Kabag Ops", ungkap Kompol Tri Sojoko dalam bahasa Jawa dengan begitu santunnya, Kamis (01/06/2017) malam.
Menariknya pula, dengan begitu fasihnya Kompol Tri Sujoko ini memaparkan sejarah masuknya Islam dipulau Jawa melalui pedagang dari Gujarat dan para Waliyullah (Wali Songo). Tak urung, hal ini membuat para hadirin semakin kagum pada Perwira Polisi yang ini. "Kesimpulanipun, mboten-wonten setunggal kemawon ajaran Islam ingkang ngajaraken kebencian ugi permusuhan, menapa malih saling serang. Pramila meniko, Pancasila saha UUD 1945 sampun selaras kalian ajaranipun para alim ulama", papar Kompol Tri Sujoko.
Agar lebih memahami dan menghayati dan dapat mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, lanjut Kompol Tri Sujoko, Pancasila adalah merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan oleh Ir. Soekarno yang rumusan finalnya ditetapkan sebagai Dasar Negara pada 18 Agustus 1945. "Ini merupakan jiwa besar para founding father, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara, sehingga bisa membangun kesepakan bangsa yang mempersatukan kita", lanjutnya.
Terkait kehidupan berbangsa dan bernegara yang akhir-akhir ini mengalami tantangan kebhinekaan, Kompol Tri Sujoko menerangkan, kebhinekaan kita sedang diuji dengan munculnya pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan kesatuan bangsa. "Saat ini, ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan dan diperparah oleh penyalah-gunaan media sosial yang banyak mengabarkan berita-berita HOAX atau kabar bohong. Untuk itu, kami berpesan, agar sedulur-sedulur berhati-hati dan waspada dalam menerima kabar yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Jika perlu, sampaikan ke kami. Kami terbuka 24 jam", terangnya, seraya menyebutkan nomor selulernya.
Lebih jauh lagi, Kompol Tri Sujoko menjelaskan perlunya belajar dari pengalaman buruk Negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan bahkan hingga perang saudara. "Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita bisa terhidar dari hal itu. Selama ini kita bisa hidup rukun dan bergotong-royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan menjadi rujukan internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur ditengah kemajemukan", jelasnya.
Dipenghujung pemaparannya, Kompol Tri Sujoko mewanti-wanti tentang pentingnya perdamaian, persatuan dan pesaudaraan diantara sesama. "Mari kita bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentigan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu dan bergotong-royong demi kemajuan bangsa Indonesia. Mari kita jaga Pancasila dan UUD 1945 serta NKRI harga mati", pungkas Kabag Ops Polres Mojokerto, Kompol Tri Sujoko.
Tiba pada sesi tanya-jawab, hampir semua santri di "Gubug Gus Ir" mengajukan persoalan-persaolan yang pernah mereka temui dan hadapi. Meski demikian, dengan sabar dan santunnya Perwira Polisi ini memberikan ulasan maupun jawaban satu demi satu hingga terpuaskan yang menjadi segala uneg-uneg para santri. Hingga tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 2 lebih (Jum'at, 02/06/2017) yang diakhiri dengan do'a dan santap sahur bersama.
*(DI/Red)*
Kamis, 25 Mei 2017
Forpimda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Kota Mojokerto Sepakat Dukung Kebhinekaan Dan Keutuhan NKRI
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Menindak-lanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo agar menindak tegas pelaku kriminal penyebab dan penyebar provoktif atas perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik yang dilakukan oleh perorangan, kelompok ataupun golongan tertentu, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengambil langkah cepat dengan langsung menggelar rapat Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) dan Forpimcam (Forum Pimpinan Kecamatan) bersama dengan tokoh agama serta tokoh masyarakat pada Rabu (24/05/2017) malam, di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.
Rapat yang bertujuan untuk menegaskan komitmen bersama dalam menjaga keutuhan NKRI, Kebhinekaan, UUD'45 serta Pancasila ini, dipimpin langsung oleh Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus dengan dihadiri Kapolres Kota (Kapolresta) Mojokerto, Dandim 0815 Mojokerto, Kajari Kota Mojokerto, Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Mojokerto , Tokoh masyarakat, Camat, Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, jajaran Polsek dan Koramil se Kota Mojokerto.
Dalam sambutannya, Wali Kota Mas'ud Yunus menuturkan, agar seluruh jajaran Forpimda dan Forpimcam menjadi pelopor utama stabilitas keamanan, khususnya diwilayah Kota Mojokerto. "Dengan menjadi pelopor dan penggerak, secara tidak langsung akan memberi contoh kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam menjaga keamanan, minimal dilingkungan sekitarnya", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Rabu (24/05/2017) malam.
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menegaskan, bahwa kesadaran masyarakat atas arti penting dari suatu keberaamaan dan kerukunan adalah merupakan salah-satu kunci utama bagi keamanan dan keutuhan NKRI. "Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan merupakan menjadi kunci utama dalam menangkal isu-isu perpecahan yang akhir-akhir ini semakin lama semakin gencar dimunculkan oleh orang-orang tidak bertanggug-jawab", tegas Wali Kota.
Terkait itu, acara yang dihadiri oleh sekira 180-an undangan ini menjadi momentum Pembacaan Deklarasi Pernyataan Sikap dari FKUB Kota Mojokerto bersama segenap undangan yang hadir, sebagai bukti konkrit wujud dukungan segenap masyarakat Kota terhadap Pemerintah dan keutuhan NKRI. Yang mana, Pernyataan Sikap itu antara lain, setia kepada Pancasila dan UUD 1945, berkomitmen menjaga keutuhan NKRI, menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dalam kerangka persatuan nasional, menolak segala bentuk paham radikal, komunis, cara-cara kekerasan, sikap intoleransi serta ideologi anti Pancasila dan turut serta menciptakan situasi damai, aman dan tertib sosial diwilayah Kota Mojokerto serta bersedia memberikan partisipasi berupa pemikiran, informasi, tenaga dan kerjasama untuk mendorong terwujudnya situasi Kota Mojokerto yang kondusif. *(DI/Red)*
Minggu, 21 Mei 2017
Makmurkan Masjid Dan Jaga Ukuwah Islamiyah, Wali Kota Mojokerto Safari Sholat Subuh Berjamaah Di Masjid Sholahuddin
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Ingin umat muslim di Kota Mojokerto agar senantiasa berbondong-bondong menjalani sholat wajib secara berjama'ah ditempat-tempat ibadah yang ada, Minggu (21/05/2017) pagi, Wali Kota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus bersama Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD-DMI) Kota Mojokerto kembali bersafari memakmurkan masjid dengan melakukan gerakan shalat subuh berjamaah di masjid Shollahuddin jalan Raya Ijen di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari. Turut serta mendampinginya beberapa Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau Kepala Dinas/Badan, Kabag (Kepala Bagian), Camat, Lurah juga beberapa Kasi (Kepala Seksi) dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.
Dalam tausyiyah-nya, Wali Kota yang juga seorang ulama ini menuturkan, bahwa gerakan sholat pihaknya bersama DMI akan secara rutin mengadakan gerakan sholat subuh berjama'ah dari masjid ke masjid. Hal ini dilakukan, sebagai salah-satu upaya untuk memakmurkan Masjid yang ada di Kota Mojokerto pada khususnya. "Di Kota Mojokerto ini, sudah tidak-ada lagi masjid yang tidak bagus. Saat berjama'ah sholat magh'rib, rata-rata jama'ahnya banyak. Ketika berjama'ah sholat Isya', sering saya lihat jama'ahnya mulai benyak berkurang. Nah... ketika waktunya berjama'ah sholat subuh, jama'ahnya malah sedikit. Insya' ALLAH... jama'ah di masjid ini tidak seperti itu", tutur KH. Mas'ud Yunus dalam awal tausyiyahnya, Minggu (21/05/2017) subuh.
KH. Mas'ud Yunus memaparkan, bahwa selain sholat subuh berjama'ah itu akan mendapat pahala besar juga akan meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Selain itu, sholat subuh berjama'ah juga mempunyai keistimewaan akan senantiasa dalam perlindungan ALLAH. "Sholat subuh berjamaah itu selalu disaksikan malaikat dan akan terhindar dari api neraka. Dalam sah-satu hadist Nabi disebutkan, bahwa barang siapa menunaikan sholat subuh berjama'ah, maka akan dia berada dalam jaminan perlindungan ALLAH Ta'ala", papar Wali Kota Mojokerto.
Selain itu, lanjut Wali Kota Mojokerto, orang yang menjalankan shalat subuh berjama'ah juga akan mendapatkan cahaya yang sempurna, kelak dihari kiamat. Saking pentingnya berita ini, dalam suatu hadist Nabi pun ditegaskan, agar kabar gembira bagi umat muslim ini diberitakan. "Sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat", lanjut KH. Mas'ud Yunus, seraya menirukan hadist Nabi itu.
Dipenghujung tausyiyah-nya, KH. Mas'ud Yunus sempat menyinggung adanya upaya-upaya dari pihak tertentu yang berusaha memecah-belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan upaya mengadu-domba sesama umat muslim maupun mengadu-domba umat muslim dengan umat non-muslim, melalui berita-berita bohong ataupun isu-isu bernada menghasut. "Untuk itu, sebagai sesama muslim, saya berharap agar umat Islam cerdas dalam menerima informasi yang akhir-akhir ini banyak mencuat melalui media sosial maupun sarana lainnya yang tidak jelas sumber dan kebenarannya yang bertujuan memecah-belah dan memporak-porandakan Kebhinekaan di NKRI ini", tegas Wali Kota Mojokerto.
Terkait kerukunan antar umat beragama sebagaimana dalam ajaran Islam, Wali Kota Mojokerto yang juga seorang Kyai ini menggambarkan contoh perilaku Nabi Muhammad SAW tatkala tetangga Rosulullah yang beragama non-muslim dan sering memusuhi itu menderita sakit. "Dalam suatu risalah Nabi Muhammad SAM digambarkan. Ketika Rosulullah mendengar bahwa salah-satu tetangganya yang non-muslim dan sering memusuhinya menderita sakit, Rosulullah Muhammad SAW langsung menjenguknya dengan membawa makananan yang menyehatkan. Saat sudah berada dalam kamar tetangganya yang sakit itu, Nabi kita berperilaku dan bertutur-kata dengan santun. Bahkan, Nabi junjungan kita memberi semangat, agar tetangganya yang non-muslim itu segera sembuh dan pulih kembali", jabar Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus. *(DI/Red)*
Minggu, 14 Mei 2017
Kodim 0815 Mojokerto Kerahkan Personil Koramil Magersari Gelar Karya Bakti Bersama Warga Lingkungan Mulyosari
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Kasih Setia Lomba Adipura Tingkat Kelurahan se-Kota Mojokerto yang penilaiannya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2017, Komando Distrik Militer (Kodim) 0815 Mojokerto mengerahkan belasan personil jajaran Koramil 0815/19 Magersari untuk turut-serta bersama warga Perumahan Magersari Indah untuk melaksanakan karya bakti berupa membersihan Balai RW 04 Lingkungan Mulyosari Kelurahan Magersari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Minggu (14/05/2017).
Danramil 0815/19 Magersari Kapten Inf Heru Widodo CP menerangkan, bahwa karya-bakti kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Program Kasih Setia Lomba Adipura Tingkat Kelurahan se-Kota Mojokerto. "Kriteria penilaiannya meliputi Lingkungan Pemukiman harus Berseri (Red: bersih, sehat, Indah) dan nyaman, adanya Bank Sampah (pemilahan sampah dari rumah tangga) di Lingkungan Margosari RW 1 dan Kantor Kelurahan pun harus Berseri. Program Kasih Setia Lomba Adipura Tingkat Kelurahan Se-Kota Mojokerto baru pertama kali dilaksanakan saat ini", terang Danramil 0815/19 Magersari, Kapten Inf Heru Widodo CP, Minggu (14/05/2017) pagi, dilokasi.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya merasa bersyukur bisa berada ditengah masyarakat dan bisa turut-serta berperan bersama masyarakat dalam mendukung Program Kerja Pemerintah. "Kami dari Koramil 0815/19 Magersari dengan senang hati, suka rela dan tulus ikhlas akan memberikan bantuan tenaga untuk melaksanakan kerja bhakti bersama warga masyarakat dimanapun dan kapanpun. Kebetulan, saat ini kami berkarya-bakti bersama warga RW 04 Lingkungan Mulyosari Kelurahan Magersari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto untuk mendukung Program Kasih Setia Lomba Adipura Tingkat Kelurahan Se-Kota Mojokerto. Kami akan mendukung Masyarakat Kota Mojokerto jika meminta bantuan kami", jelas Danramil 0815/19 Magersari, Kapten Inf Heru Widodo CP, disela-sela pelaksanaan karya bakti.
*(DI/Red)*
Kamis, 04 Mei 2017
Danramil 0815/04 Puri Bekali Santri Ponpes Darul Hikam Tentang Wawasan Kebangsaan
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Danramil 0815/04 Puri Kodim 0815 Mojokerto, Kapten Inf Eko Wahyudi berkesempatan memberikan pembekalan tentang Wawasan Kebangsaan bagi Santriwan-Santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hikam II yang berada dikawasan Dusun Tegalsari Desa Puri Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Rabu (03/05/2017).
Pantauan media, ada sekitar 100-an orang hadir dalam kegiatan ini. Diantaranya Bati Tuud Koramil 0815/04 Puri Pelda Puryono, Bati Komsos Serma Basori, Bati Wanwil Serma Samiadi dan Operator PNS Hari Purwanto. Sementara yang turut hadir dari pihak Ponpes Darul Hikam sendiri, diantaranya para Ustadz dan Ustadzah pembimbing serta santriwan-santriwati setingkat SMP dan SMA sejumlah 80 orang.
Dalam pemaparan materi Wawasan Kebangsaan bertajuk "Ke-Bhinekaan Cinta Damai", Kapten Inf. Eko Wahyudi memaparkan tentang arti pentingnya memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kemajemukan yang ada di Indonesia yang sudah dipersatukan melalui Pancasila sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika. "Untuk itu kita harus saling menghargai dan menghormati antara sesama sekalipun ada perbedaan dari sisi suku, budaya, agama atau keyakinan, dengan tetap menciptakan suasana rukun damai dan harmonis", papar Kapten Inf. Eko Wahyudi, Rabu (03/05/2017).
Diterangkannya pula, bahwa sikap atau semangat bela negara dan cinta tanah air secara sederhana dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan disiplin melalui kegiatan upacara bendera, ketaatan dan kepatuhan terhadap norma agama, aturan hukum, tata tertib sekolah dan lingkungan serta taat dan patuh kepada orang tua dan guru. "Termasuk memanfaatkan waktu untuk belajar demi masa depan dan untuk mengharumkan nama baik bangsa", terang Danramil Puri, Kapten Inf. Eko Wahyudi.
Danramil yang suka bermasyarakat dan terbilang akrab dengan para jurnalis inipun mengajak, agar para santriwan-santriwati untuk menjauhi dan menangkal semua pengaruh negatif seperti Narkoba, budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa serta jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu kebenarannya. "Mari kita wujudkan sikap dan perilaku yang berkepribadian Pancasila. Kita harus bangga menjadi bagian dari Bangsa Indonesia", pungkas Danramil Puri, Kapten Inf. Eko Wahyudi
Tak urung, para santriwan-santriwati yang rurut dalam kegiatan ini begitu antusias, terbukti tampak dengan tanpa rasa takut dan dengan begitu akrabnya banyak diantara para santri yang bertanya saat sesi tanya jawab seputar materi yang disampaikan oleh Danramil 0815/04 Puri Kodim 0815 Mojokerto yang ini. *(DI/Red)*
Minggu, 13 November 2016
Antisipasi Teror Bom, Pengamanan Gereja Diperketat.
Aparat Kepolisian Resort Kota Mojokerto saat pengamaman disalah-aatu gereja di Kota Mojokerto, Minggu (13/11/2016) pagi.
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pasca serangan bom molotov didepan Gereja Oikumene Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), memengaruhi stabilitas keamanan secara nasional. Terutama didaerah-daerah rawan yang ada sarana tempat ibadah bagi pemeluk agama Nasrani (Kristen).
Tak terkecuali di Kota Mojokerto, yang tercatat dalam sejarah, bahwa di tahun 2000 silam, disalah-satu gereja pernah menjadi sasaran bom dari teroris atau kelompok radikal tertentu hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa seorang Banser NU (Bantuan Serba-guna Nahdatul Ulama) yang saat itu bertugas untuk membantu melakukan pengamanan disebuah gereja.
Disusul peristiwa tahun lalu, Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap 3 orang terduga teroris disebuah rumah terapi dikawasan Jalan Empunala Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Yang mana, terduga teroris ini telah merancang sebuah bom rakitan yang terbuat dari kaleng bekas obat nyamuk yang diduga kuat akan digunakan untuk melakukan teror.
Kondisi ini, memantik reaksi sejumlah pihak untuk melakukan antisipasi maupun deteksi dini atas munculnya aksi teror dari kelompok radikal di Kota Mojokerto. Sejumlah pihak pun meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan-serta dalam menjaga stabilitas keamanan dari ancaman gerakan pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Sejumlah kejadian dapat menjadi rujukan, bahwa dimasa-masa akhir tahun atau jelang tahun baru sering terjadi suatu peristiwa teror yang dilakukan kelompok radikal tertentu dalam menyebarkan aksi teror kepada masyarakat. Kisah pengorbanan Riyanto, anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) Mojokerto saat ditugaskan GP Anshor membantu polisi mengamankan perayaan Natal pada 24 Desember 2000 silam dan penangkapan 3 teroris yang terdeteksi pada bulan Desember 2015 lalu, dapatlah menjadi acuan terkait kerawanan aksi teror dipenghujung tahun.
Meskipun hingga saat ini situasi keamaan di Kota Mojokerto terpantau aman kondusif, namun petugas meminta kepada seluruh jajaran pengurus gereja untuk ikut mewaspadai terhadap orang-orang yang tak dikenal di sekitar tempat ibadah masing-masing. Terkait itu, Minggu (13/11/2016) pagi, Polresta Mojokerto memerintahkan sejumlah anggotanya untuk mulai melakukan pengamanan diseluruh gereja yang ada di Kota Mojokerto. Seperti gereja yang ada dikawasan jalan Pemuda, Letkol. Soemardjo, A. Yani hingga gereja yang ada dijalan Mojopahit. ’’Kita patroli dialogis kepada pengurus gereja agar turut merespons hal-hal yang dirasa mencurigakan", pungkas AKBP Nyoman Budiarja, Kapolresta Mojokerto.
*(DI/Red)*
Senin, 25 Januari 2016
23 Eks Anggota Gafatar Asal Kabupaten Telah Tiba dan Transit di Panti Werdha Kabupaten Mojokerto
LIPUTAN KHUSUS : "Organisasi Terlarang Gafatar".
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
23 orang yang berasal dari 6 keluarga eks pengikut Gafatar asal Kabupaten Mojokerto, Minggu (24/01/2016) malam, dijemput oleh tim gabungan Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto dari lokasi penampungan sementaranya di Asrama Transito yang berada dikawasan Margorejo Surabaya. Penjemputan tersebut, dilakukan dengan menggunakan sebuah kendaraan jenis bus mini dan ditambah sebuah kendaraan jenis station milik Pemkab Mojokerto.
Setiba di Mojokerto, kurang lebihnya pukul 21:00 WIB, mereka langsung dibawa ketempat penampungan sementara di Panti Werda yang berada dikawasan jalan raya Brangkal, Sooko, Kabupaten Mojokerto. Dipahami sebelumnya, bahwa penjemputan eks anggota Gafatar ini merupakan tindak-lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Timur pada beberapa waktu sebelumnya.
Sedangkan terkait dengan dipilihnya Panti Werdha sebagai tempat transit, sebelum para mantan pengikut Gafatar itu kembali dikampung halamannya yang direncanakan dilakukan besok, karena dinalai Panti Werda ini cukup layak digunakan sebagai tempat tinggal mereka sementara.
Mengenai kebutuhan konsumsi bagi para mantan anggota Gafatar ini, Pemkab Mojokerto akan memfasilitasinya untuk sementara waktu saja. Juga, untuk menjaga kenyamanan maupun keamanan ditempat penampungan sementara tersebut, mereka dikawal oleh petugas keamanan.
Pantauan awak media, kedatangan mereka disambut Sekdakab Heri Suwito serta segenap jajaran unsur Forkopimda Kabupaten Mojokerto. “Warga Kabupaten Mojokerto eks anggota Gafatar ini menginap semalam di Panti Werda. Besok, mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing, dengan penjemputan dari Camat dan Muspika", ujar Sekdakab Mojokerto.
Secara teknis, Sekdakab Mojokerto menandaskan, bahwa setiba Kecamatan, mereka akan disambut oleh masing-masing Kepala Desa, untuk diantar sampai rumah masing-masing pula. "Dari Kecamatan, mereka akan dijemput oleh masing-masing Kepala Desa untuk diantar sampai rumahnya", tandasnya.
Catatan awak media untuk sementara ini, mulai proses penjemputan hingga di tempat penampungan sementara, relatif tanpa kendala bahkan terkoreksi berjalan lancar. Yang tampak, tak lain hanyalah siratan rona kelelahan diwajah para mantan anggota Gafatar itu.
Lain daripada itu, hingga sekarang data yang sudah dikantongi oleh Pemkab Mojokerto, menyebutkan ada 23 orang eks anggota Gafatar. Yang kesemuanya itu, merupakan warga dari empat Kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Yakni dari Kecamatan Puri, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Pacet
dan dari kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.
“Terbanyak, warga dari kecamatan Puri. Yakni, tiga keluarga terdiri dari 10 orang. Sedangkan 13 orang lainnya, dari satu keluarga dengan 5 orang anggota keluarga dari Kecamatan Pacet dan satu keluarga lagi dengan anggota 5 orang anggota keluarga dari Kecamatan Mojosari. Dan, 3 orang lainnya dalam satu keluarga dari Kecamatan Mojoanyar", paparnya.
Usia yang termuda balita Azelio Dasa Daswanta yang tak lain adalah 'Balita' anak dari pasangan Fathul Khoir dengan Hikmatul Niza, warga Desa Puri Kecamatan Puri. Sedangkan eks anggota Gafatar yang tertua berusia 56 tahun atas nama Supardi juga warga Desa Puri Kecamatan Puri.
Sebelumnya, Pemkab Mojokerto mendapatkan informasi bahwa warga eks anggota Gafatar asal Kabupaten Mojokerto yang dipulangkan dari markas besarnya terdapat sebanyak 19 orang. Namun, saat penjemputan, didapati ada 23 orang warga asal Kabupaten Mojokerto yang terdiri dari 6 keluarga. *(DI/Red)*