Sabtu, 15 Juni 2024
Jangan Lewatkan! Jalan Sehat Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-106 Ada Umroh Gratis Dan Puluhan Doorprize
Senin, 17 Agustus 2020
Ning Ita Bersama Forkopimda Jenguk Dua Bayi Lahir Tepat Pada 17 Agustus
Kenang Sang Proklamator, Ning Ita Peringati Hari Kemerdekaan RI Ke-75 Di Sekolah Soekarno Kecil
Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria saat mengikuti proses upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-75 di SMP Negeri 2 Kota Mojokerto, Senin 17 Aguatus 2020.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Forkopimda Kota Mojokerto saat membagikan masker berwarna merah putih sebanyak 75 ribu kepada pengguna jalan dan pengendara kendaraan bermotor sebagai bentuk ajakan dan kepedulian terhadapat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Senin 17 Agustus 2020, usai kegiatan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-75.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Forkopimda Kota Mojokerto saat berswafoto di halaman SMP Negeri 2 Kota Mojokerto, Senin 17 Agustus 2020, usai kegiatan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-75.
Selasa, 09 Juni 2020
Kupas Tuntas Sejarah Bung Karno Kecil Bersama Ning Ita
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari siaran langsung secara virtual bersama Pimpinan Redaksi Historia Bonnie Triyana, Selasa (09/06/2020).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berswafoto di halaman SDN Purwotengah Kota Mojokerto, Selasa (09/06/2020).
Senin, 01 Juni 2020
Wali Kota Mojokerto Ikuti Upacara Lahirnya Pancasila Di Sekolah Bung Karno Kecil
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dan Sekdakot Mojokerto saat mengikuti upacara secara virtual di sekolah mantan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno sewaktu kecil, di SDN Purwotengah, Senin (01/06/2020) pagi.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dan Sekdakot Mojokerto saat mengikuti upacara secara virtual di sekolah mantan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno sewaktu kecil, di SDN Purwotengah, Senin (01/06/2020) pagi.
Minggu, 01 Maret 2020
Kongres II Wita Mori Usulkan Raja Mori Menjadi Pahlawan Nasional
Jumat, 21 Juni 2019
Resepsi Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-101, Ning Ita Apresiasi Prestasi Puluhan Warganya Dan Undi Hadiah Umroh PBB
Dengan didampingi jajaran Forkopimda, Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Harlistyati, Ning Ita menyerahkan bea-siswa dan seragam sekolah gratis, juga diberikan kepada 9 orang siswa inklusi berprestasi, Kamis (21/06/2019) malam, di GOR dan Seni Mojopahit Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria saat foto bersama para pemenang hadiah umroh PBB, Kamis (21/06/2019) malam, di GOR dan Seni Mojopahit Kota Mokojerto.
Upacara Peringatan Hari Jadi ke-101 Kota Mojokerto, di Gelora A. Yani Kota Mojokerto, Kamis (20/06/2019) pagi.
Ning Ita bersama jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Wakil Wali Kota, Sekdakot, Ketua TP PKK serta segenap Kepala OPD di Lingkungan Kota Mojokerto melakukan ziarah ke makam para tokoh dan ulama Kota Mojokerto
Senin, 17 Juni 2019
Jalan Santai Dan Senam Massal, Sambut Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-101
Minggu, 16 Juni 2019
Peringati HUT Ke-101 Kota Mojokerto, Ning Ita Dorong Lansia Tetap Produktif
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyuapi salah-seorang Lansia warga Kota Mojokerto dalam kegiatan rangkain peringatan HUT ke-101 Kota Mojokerto dan peringatan Hari Lansia Nasional, Minggu 16 Juni 2019, di Taman Kehati, jalan Raya Ijen – Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria saat mengunjungi stand kelompok Lansia Kelurahan Wates Kecamatan Magersari, Minggu 16 Juni 2019, di Taman Kehati, jalan Raya Ijen – Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria saat foto bersama para Lansia, Minggu 16 Juni 2019, di Taman Kehati, jalan Raya Ijen – Kota Mojokerto.
Sabtu, 21 April 2018
Hari Kartini Dimata Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Peringatan Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April, lazimnya diperingati dengan nuansa pakaian adat kebaya yang menjadi simbol 'khusus' bagi wanita Indonesia dan gelora 'emansipasi' wanita. Dari sejarah Kartini yang memiliki nama asli Raden Ajeng Kartini, adalah sosok seorang Tokoh Pejuan Wanita berdarah Jawa yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Moment peringatan Hari Kartini 2018 ini, Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto menyampaikan pesan khusus bagi seluruh wanita warga Kota Mojokerto. "Saya berharap, moment peringatan Hari Kartini harus bisa menjadi penyemangat bagi wanita, khususnya warga Kota Mojokerto untuk lepas dari berbagai pola pikir yang mengungkung aktualisasi dirinya", pesan Deny, Sabtu (21/04/2018).
Diterangkannya, Kartini dilahirkan di Jepara pada 21 April 1879 dan wafat pada umur 25 tahun, tepatnya pada 17 September 1904, juga dikenal sebagai 'Pelopor Kebangkitan Perempuan Pribumi' pada masa itu. "Peringatan Hari Kartini ini, juga merupakan pendorong dan memotivasi perempuan dalam setiap beraktivitas yang dipandang tak pernah lelah dalam segala kegiatan. Mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah tangga hingga pengabdian untuk negara”, terangnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto menjelaskan, bahwa meneladani cita-cita dan sosok Kartini, perempuan harus berani berpikir optimistis dan percaya diri tampil sebagai sosok yang bisa membuat perubahan. “Jangan terus berpikir, saya wanita tidak boleh ini, tidak boleh itu. Tapi, saya wanita bisa bikin apa. Jangan berpikir apa yang tidak bisa. Nanti malah tidak bisa semuanya", jelas Deny Novianto.
Politisi Partai Demokrat inipun memaparkan, seorang perempuan harus mengerti perbedaan sifat atau karakter laki-laki dengan perempuan dalam setiap sisi kehidupan. Sehingga bisa membedakan mana-mana yang harus dikerjakannya. “Misal dalam rumah tangga saja, pekerjaan wanita sebagai ibu rumah tangga itu mulai mengurus anak sampai suami serta rumah-tangga. Pekerjaan ini diperlukan ketelatenan dan kesabaran khusus. Meski demikian, tak ada salahnya bagi si bapak untuk membantu istrinya", papar Deny Novianto.
Dalam hal pengabdian kepada negara, lanjut Deny Novianto, wanita tidak boleh kalah dengan laki-laki. Namun, juga tidak boleh sewenang-wenang. "Coba kita perhatikan Menteri Kelautan dan Perikanan KKP Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani Menteri Keuangan. Kedua sukses dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. Dalam hal apapun, perbedaan itu sebagai penyeimbang antara satu dengan yang lain”, tandasnya.
Menurut Deny, moment peringatan Hari Kartini jangan hanya pakaian kebayanya saja yang diingat. Melainkan, pada cara pandang dan cara berpikir cerdas Kartini itulah yang harus menjadi tauladan. “Jangan hanya ditekankan berpakaian kebaya saja dalam memperingati Hari Kartini. Yang perlu ditingkatkan, wanita harus berpikir logis dan cerdas untuk kepentingan bangsa. itu yang harus yang harus ditekankan", pungkasnya. *(DI/Red)*
Selasa, 09 Januari 2018
Bupati Mojokerto Terima Rombongan Konjen Jepang, Tawarkan Hibah Akar Rumput
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) menerima rombongan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang untuk Indonesia (wilayah Surabaya) yang dipimpin Masaki Tani, Selasa (09/01/2018) siang, di Griya Wira Bhakti Praja. Kunjungan ini dalam rangka membahas kerjasama yang dapat dibangun antara Pemprov Jawa Timur (Indonesia) khususnya Kabupaten Mojokerto, bersama dengan Pemerintah Jepang.
Masaki menawarkan kerjasama dalam bentuk bantuan hibah untuk membantu kebutuhan dasar masyarakat tingkat akar rumput. Seperti bantuan sarana air bersih, elektrifikasi Desa, pengadaan alat medis rumah sakit, maupun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) serta bantuan untuk pelatihan dan masih banyak lagi.
Bantuan akar rumput (sebutan bagi mereka) maksimal untuk setiap proyek sejumlah 10 juta Yen atau sekitar Rp. 900 juta (tergantung nilai kurs berlaku) yang tujuan dan manfaatnya harus jelas.
Bantuan yang mereka tawarkan, ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi. Utamanya, bagi lembaga yang ingin mengajukan proposal. Salah satunya tidak boleh dari unsur pemerintah, harus berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau swasta yang terpercaya dan direkomendasikan. Persyaratan lain, lembaga tersebut paling tidak harus memiliki pengalaman minimal 2 tahun.
Bupati yang didampingi wakilnya, Pungkasiadi beserta Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Herry Soewito, menyambut positif rencana kerjasama yang dapat dibangun diantara keduanya. Banyak potensi Kabupaten Mojokerto yang dapat dimaksimalkan dalam program hibah akar rumput.
“Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyambut baik kemungkinan kerjasama ini. Jepang punya hubungan kuat dengan kita di Jawa Timur khususnya Kabupaten Mojokerto. Karena cukup banyak investor dari Jepang yang berinvestasi disini. Banyak desa berpotensi pariwisata baik pertanian seperti Kampung Organik Brenjonk di Trawas maupun wisata sejarah di Trowulan, yang sangat kita rekomendasikan untuk bantuan hibah", terang Bupati Mojokerto MKP
Masaki secara pribadi melihat sejarah Mojopahit yang terpusat di Kecamatan Trowulan sebagai potensi wisata yang kuat. Masaki bahkan ingin mengundang para profesor dari Jepang untuk datang bertandang ke pusat kerajaan Majapahit di masa lampau ini.
“Kami sering komunikasi dengan dinas pariwisata di beberapa daerah. Wisata memang menjadi hal yang sangat menarik, terlebih jika potensi wisata daerah tersebut sangat spesifik dan tidak bisa ditemui di daerah lain. Sejarah Majapahit yang terpusat di Kecamatan Trowulan sangat menarik bagi kami, kerjasama bisa kita buat dengan mengundang profesor kami untuk datang kemari untuk mengunjungi sekaligus ikut membantu mengenalkan Trowulan", kata Masaki. *(Yd/DI/Red)*
Sabtu, 18 November 2017
Gubernur Jatim Soekarwo Berangkatkan Gerak Jalan Perjuangan Mojosuro 2017
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojokerto-Suroboyo (Mojosuro) tahun 2017 yang digelar Sabtu (18/11/2017) ini, diikuti ribuan warga Jawa Timur (Jatim) juga warga dari luar Jatim. Agenda kegiatan tahunan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ini, kali ini diwarnai kirab bendera merah putih sepanjang 173 meter.
Sekitar pukul 14.00 WIB, GJP Mojosuro ini diberangkatkan dengan diawali pemberangkatan kirab bendera merah-putih. Yang mana, bendera sepanjang 173 meter itu akan dikirab oleh para anggota paguyuban jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto menuju titik finish di Tugu Pahlawan, Surabaya. Menyusul kemudian, ribuan peserta pawai sepeda angin yang juga diberangkatkan dari Jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto.
Baru kemudian sekitar pukul 15.30 WIB disusul ribuan peserta pejalan-kaki baik beregu maupun perorangan yang diberangkatkan dari jalan Raya Surodinawan, Kota Mojokerto. Yang mana, pemberangkatan ribuan peserta ini dipimpin Gubernur Jatim Soekarwo dengan didampingi Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus dan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa.
Gubernur Jatim Seokarwo atau yang akrab disapa pakde Karwo ini menuturkan, bahwa GJP Mojosuro merupakan proses pembelajaran bagi generasi muda penerus bangsa. "Ini proses learning (Red: pembelajaran) para pendahulu kita yang berjuangan mengorbankan jiwa, raga dan harta-benda untuk menjaga kemerdekaan 17 Agustus (1945). Ini harus ditularkan, semangat para pejuang", tutur Gubernur Jatim Soekarwo, usai melepas peserta GJP Mojosuro 2017, Sabtu (18/11/2017) sore.
Pakde Karwo menjelaskan, peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Kota Surabaya merupakan upaya keras dari para Santri, Kyai dan TNI yang saling bahu membahu dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. Yang mana, berkobarnya semangat juang rakyat kala itu menyusul resolusi jihad yang diletupkan KH. Hasyim Asy'ari, kakek kandung Gus Dur yang sekaligus pendiri Pondok Pesantrean (Ponpes) Tebuireng, Jombang. "Puncaknya, pada 22 Oktober 1945, Kyai Hasyim menyatakan itu bagian dari jihad. Sehingga berkobarlah kekompakan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Maka, kekompakan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan ini yang harus ditularkan saat ini", jelasnya.
Catatan wartawan, GJP Mojosuro tahun 2017 ini diikuti oleh 589 regu umum, 49 regu pelajar dan 52 regu dari unsur TNI dan Polri. Sedangkan peserta perorangan, mencapai 2.246 peserta. Sementara rute GJP Mojosuro 2017 yang menempuh jarak sekitar 56 km ini stard di jalan Surodimawan mengarah ke utara melewati jalan Brawijaya - jalan Wachid Hasyim - jalan Bhayangkara - jalan Gajah Mada - jalan Raya Mlirip - jalan By Pass Mojokerto - pasar Krian - Trosobo - Kletek - jalan Sepanjang - Karang Pilang - Gunungsari - terminal Joyoboyo - kebun binatang Surabaya - jalan Diponegoro - pasar Kembang - jalan Kedung Doro - jalan Blauran - jalan Bubutan - jalan Pahlawan - jalan Kebun Rojo dan finish di Tugu Pahlawan. *(DI/Red)*
Minggu, 05 November 2017
Wabub Mojokerto Pimpin Upacara Sekaligus Berangkatkan Gerak Jalan Perjuangan Mojosari - Mojokerto 17 Km posts
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, memberangkatkan peserta Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojosari – Mojokerto tahun 2017, yang mengambil start di Lapangan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Minggu (05/11/2017) siang.
Kepala Disporabudpar (Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata) Kabupaten Mojokerto sekaligus Ketua Penyelenggara Acara, Djoko Widjayanto dalam laporannya menerangkan, jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dalam gerak jalan yang menempuh jarak kurang lebih 17 km ini sebanyak 101 peserta beregu dan 200 perorangan. “GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2017, diikuti peserta beregu kurang lebih sebanyak 101 dan perorangan tidak kurang dari 200 peserta. Peserta berasal dari kalangan pelajar, TNI dan Polri,” terang Djoko.
Start GJP diawali dari Lapangan Lebaksono Pungging – arah ke Trawas – Pertigaan Jatilangkung – Jatilangkung – Pertigaan arah ke Pacet – Pertigaan Pesanggarahan arah ke Dlanggu – Kutorejo (Pos I : Lapangan Kutorejo). Selanjutnya dari Kutorejo – pertigaan Dlanggu arah ke Badung – Pertigaan Badung arah ke Tangunan (Pos II: Balai Desa Badung), dan terakhir dari Badung – Tangunan – dan finish di Lapangan Desa Puri. Para peserta memperebutkan hadiah trophy, piagam dan pembinaan bagi juara gerak jalan.
Rute gerak jalan perjuangan Mojosari-Mojokerto terilhami dari rute escape Pasukan Komando Hayam Wuruk pimpinan Mayor Pamoe Rahardjo, dalam pertempuran Mojosari Selatan untuk mengusir penjajah Belanda yang menduduki sebagian wilayah Mojokerto pada tahun 1949 silam. Penunjukkan Mayor Pamoe Rahardjo saat itu dilakukan oleh Kolonel Soengkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur (Panglima Divisi I) melalui surat Perintah Siasat No. 2/Gmdt/Dar. tanggal 24 Desember 1948.
Wakil bupati dalam sambutannya berharap, agar GJP Mojosari-Mojokerto bisa dijadikan media dalam memetik kembali nilai-nilai sejarah perjuangan masyarakat Mojokero, serta memupuk rasa nasionalisme. “Saya harap peserta dapat menjadikan moment GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2017 sebagai media untuk memetik kembali nilai-nilai kepahlawanan, juga memberdayakan olahraga gerak jalan di masyarakat. Saya juga pesan kepada peserta untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan ketertiban hingga akhir acara. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara dan pihak-pihak yang ikut mensukseskan acara. Mudah-mudahan event ini terus konsisten setiap tahun", harap Wabup Mojokerto Pungkasiadi. *(Yd/Red)*
Kamis, 12 Oktober 2017
Sekdakab Mojokerto Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Prov. Jatim Ke-72

Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto Herry Soewito memimpin upacara dengan bertindak sebagai inspektur pada peringatan Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Timur dihalaman kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/10/2017) pagi.
Dalam upacara yang mengangkat tema 'Peningkatan Sumber Daya Manusia lewat Pendidikan Kejuruan sebagai Solusi Menuju Jawa Timur Mandiri dan Berdaya Saing Globa' ini, Herry Soewito membacakan sambutan amanat Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Amanat yang memaparkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerapkan strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan kejuruan atau vokasional. Sebuah strategi yang dinilai penting sebagai kekuatan menghadapi bonus demografi pada tahun 2019 nanti.
“Tema peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-72 sangat relevan dengan tantangan di depan. Dimana bonus demografi yang sudah akan terjadi di Jawa Timur tahun 2019 dengan jumlah usia produktif mencapai 69,59 persen. Sedangkan Nasional baru terjadi pada tahun 2025 yang akan datang", papar Herry Soewito. *(Yd/Red)*
Minggu, 01 Oktober 2017
Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2017, Pemkab Mojokerto Gelar Upacara
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2017 yang mengangkat tema “Kerjasama Berlandaskan Pancasila Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur” pada Minggu (1/10) di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Dalam upacara yang dipimpin oleh Kapten Inf. M. R. Harjono (Danramil Puri) selaku Komandan Upacara dan Suharson selaku Perwira Upacara (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto), bupati membacakan teks Pancasila dilanjutkan pembacaan ikrar oleh Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ismail Pribadi, serta pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh staf Bagian Hukum Setda Kabupaten Mojokerto, Arif Wahyudi.
Hadir mendampingi bupati dalam upacara ini Ikfina Kamal Pasa sang istri, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi bersama istri, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Hery Soewito beserta istri, Dandim 0815 Letkol Czi Budi Pamudji beserta istri juga segenap unsur Forkopimda lainnya. *(Yd/Red)*