Minggu, 26 Maret 2023
Gubernur Khofifah Ajak Muhammadiyah Jadikan Indonesia Pusat Industri Halal
Kamis, 16 Maret 2023
Pemkot Mojokerto Gelar Bincang Hangat UKM Bersama OK OCE Dan University Southerm California USA

Sekda Kota Mojokerto sekaligus Plh. Wali Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo didampingi Kepala Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya bersama Ketua Tim Riset University Southerm California USA Emerson dan Ketua OK OCE Jawa Timur saat menyampaikan sambutan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam kegiatan 'Bincang Hangat UKM Bersama OK OCE dan University Southerm California USA' di Sabha Krida Tama, Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (16/03)2023) siang.

Ketua Tim Riset University Southerm California USA Emerson saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan 'Bincang Hangat UKM Bersama OK OCE dan University Southerm California USA' di Sabha Krida Tama, Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (16/03/2023) siang.

Sekda Kota Mojokerto sekaligus Plh. Wali Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo didampingi Kepala Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya bersama Ketua Tim Riset University Southerm California USA Emerson dan Ketua OK OCE Jawa Timur serta jajaran Tim Riset University Southerm California USA dan Tim OK OCE Jawa Timur saat foto bersama di Sabha Krida Tama, Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (16/03/2023) siang, usai kegiatan kegiatan 'Bincang Hangat UKM Bersama OK OCE dan University Southerm California USA'.

Lima siswi SMP Kota Mojokerto saat menyambut Tim Riset University Southerm California USA dan Tim OK OCE Jawa Timur dalam kegiatan 'Bincang Hangat UKM Bersama OK OCE dan University Southerm California USA' di Sabha Krida Tama, Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (16/03/2023) siang.
Salah-satu suasana kegiatan 'Bincang Hangat UKM Bersama OK OCE dan University Southerm California USA' di Sabha Krida Tama, Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis (16/03/2023) siang.
Selasa, 14 Maret 2023
Pengukuhan Pengurus APTIKNAS Di Rangkaian Grand Launching PIDI 4.0
Rabu, 24 Agustus 2022
Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 Resmi Digelar
Sabtu, 22 Februari 2020
Presiden RI Joko Widodo Apresiasi Penerapan Teknologi Serat Kayu Menjadi Kain
Salah-satu suasana peresmian pabrik PT. Asia Pacific Rayon, di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Jum'at 21 Pebruari 2020.
Selasa, 18 Februari 2020
Tingkatkan Skill Warga, Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Jahit Upper Sepatu 3 in 1
Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dalam salah-satu suasana 'Pelatihan' industri alas kaki di ruang Workshop IKM Alas Kaki Jl. Raya Surodinawan., Selasa (18/02/2020).
Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dalam salah-satu suasana 'Pelatihan' industri alas kaki di ruang Workshop IKM Alas Kaki Jl. Raya Surodinawan., Selasa (18/02/2020).
Para peserta dalam salah-satu suasana 'Pelatihan' industri alas kaki di ruang Workshop IKM Alas Kaki Jl. Raya Surodinawan., Selasa (18/02/2020).
Senin, 03 Desember 2018
Presiden Ajak Pelaku Industri Wujudkan Hilirisasi Untuk Pangkas Defisit
Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Menumbuhkan industri dan membangkitkan ekonomi dengan hilirisasi merupakan cara efektif untuk memacu perekonomian nasional. Upaya tersebut selain bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, juga menjadi langkah dalam mengurangi defisit transaksi berjalan.
Berbicara dalam acara CEO Networking 2018, Presiden Joko Widodo mendorong para pelaku usaha untuk aktif menjalankan kedua program tersebut.
"Kuncinya memang kita tahu dari dulu, industrialisasi dan hilirisasi. Kita tahu itu, tapi eksekusi lapangannya yang tidak pernah kita kejar. Ini yang saya kejar terus", tuturnya, di The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (03/12/2018).
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah. Salah satunya mineral bauksit yang tiap tahunnya diekspor sebanyak jutaan ton dengan harga kurang lebih USD35 per ton.
Namun, di saat yang sama, pabrik-pabrik aluminium dalam negeri harus mengimpor ratusan ribu ton alumina yang tidak lain merupakan merupakan produk olahan (hilir) dari bauksit. Hal ini menjadi salah satu penyebab defisitnya transaksi berjalan kita.
"Kalau kita sejak dulu membangun industri alumina, maka impor tidak perlu terjadi. Beratus-ratus ribu ton dan tentu saja pengaruhnya terhadap defisit transaksi berjalan kita", kata Presiden.
Hal yang sama juga terjadi di komoditas batu bara. Tiap tahunnya, kurang lebih 480 juta ton batu bara mentah diekspor Indonesia. Padahal, dengan pengolahan yang tepat, batu bara dapat diolah menjadi LPG yang tentu bisa meningkatkan nilai tambah dan mengurangi impor nasional.
"Padahal kita tahu, kita impor yang namanya LPG itu 4 juta ton setiap tahunnya", ujar Presiden.
Diketahui, impor Indonesia di sektor migas masih menjadi salah satu penyumbang defisit terbesar bagi transaksi kita. Maka, menurut Presiden, tak ada cara lain bagi Indonesia untuk menyelesaikan persoalan defisit ini selain dengan menempuh industrialisasi dan hilirisasi industri.
"Menyelesaikannya memang harus hilirisasi, enggak ada yang lain", tandasnya.
Berdasarkan perkiraan pemerintah, Indonesia juga dapat menghemat impor solar yang selama ini berjalan dengan menerapkan kebijakan biodiesel 20 persen (B20) yang merupakan produk hilirisasi industri kelapa sawit.
"Ini yang sekarang kita usahakan agar ada hilirisasi industri kelapa sawit yang menghasilkan solar B20 (biodiesel 20 persen) kita wajibkan penggunaannya", tegasnya.
Lebih jauh, Presiden juga memapar potensi pendapatan negara yang selama ini hilang begitu saja tanpa adanya proses hilirisasi ini. Jutaan ton bijih nikel mentah yang diekspor Indonesia sesungguhnya dapat memberikan nilai tambah apabila terlebih dahulu diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi seperti feronikel.
Menurutnya, apabila sejak dahulu Indonesia sudah membangun hilirisasi industri nikel, maka diperkirakan pendapatan domestik bruto Indonesia dari industri nikel akan naik sebanyak empat kali lipat. Banyak pihak yang sesungguhnya mengetahui keberadaan nilai tambah seperti itu. Hanya saja selama ini tidak pernah ada langkah nyata untuk mendorong hilirisasi industri di Indonesia.
"Hal ini sudah tidak bisa kita terus-teruskan. Saya mengajak seluruh CEO dan sektor riil agar segera kita lakukan industrialisasi dan hilirisasi. Setop ekspor barang-barang mentah. Kurangi sebesar-besarnya ekspor barang mentah kita", pungkasnya. *(GAL/HB)*