Jumat, 09 Oktober 2020

Gubernur Khofifah Fasilitasi Buruh Jatim Temui Menkopolhukam Ke Jakarta Bahas UU Omnibus Law


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berziarah di makam Gubernur Jawa Timur pertama RMT Ario Suerjo di Magetan, Jum'at (09/10/2020) pagi.


Kab. MAGETAN – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memenuhi semua tuntutan buruh yang menggelar aksi unjuk-rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Gedung Negara Grahadi – Surabaya, Kamis (08/10/2020).

Pemenuhan tuntutan para buruh itu diambil setelah Gubernur Khofifah menerima perwakilan buruh/pekerja untuk melakukan dialog dengan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI ) A Fauzi, Sekjen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jazuli dan Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Achmad So'im.

"Aspirasi mereka yang meminta Gubernur untuk berkirim surat resmi kepada Presiden Joko Widodo langsung saya penuhi. Hari ini surat dikirim melalui Mendagri", ungkap Gunernur Khofifah usai ziarah ke makam Gubernur Jawa Timur pertama RMT Ario Suerjo di Magetan, Jum'at (09/10/2020) pagi.

Gubernur Khofifah menerangkan, isi surat yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo tersebut memberitahukan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim meneruskan aspirasi serikat buruh dan serikat pekerja yang mengajukan permohonan penangguhan pemberlakuan Undang-Undang (UU) Omnibus Law yang telah memperoleh persetujuan bersama antara Pemerintah dan DPR-RI.

Diterangkannya pula, bahwa surat tersebut memohon supaya Presiden RI Joko Widodo memenuhi tuntutan buruh. Yakni supaya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law ditangguhkan. Pengiriman surat kepada Kepala Negara tersebut sebagai bentuk pemenuhan tuntutan buruh yang menggelar aksi unjuk-rasa menolak UU Omnibus Law di Jawa Timur pada Kamis 09 Oktober 2020.

Lebih lanjut, Gunernur Khofifah menjelaskan, sesuai aspirasi para buruh tersebut, Pemprov Jatim dalam waktu dekat juga akan memfasilitasi perwakilan para buruh berangkat ke Jakarta untuk beraudiensi langsung dengan Menkopolhukam Mahfud MD.

"Mereka minta untuk beraudiensi dan dialog dengan Pak Menkopolhukam Mahfud MD. Kami akan fasilitasi transportasi mereka ke Jakarta dan telah mengomunikasikan ke Pak Mahfud untuk menerima perwakilan buruh/pekerja asal Jatim awal minggu depan. Alhamdulillah sudah terjadwal", jelasnya.

Tentang peristiwa pengrusakan di area Gedung Negara Grahadi yang diduga dilakukan massa pengunjuk-rasa, Gubernur Khofifah mengaku sangat menyesalkannya. Menurutnya, dalam proses demokrasi semua aspirasi secara terbuka diberi ruang untuk diakselerasikan. Tetapi harus menghindari pengrusakan Fasum maupun Fasos serta harus menghindari anarkisme.

"Yang terjadi Kamis (08/10/2020) kemarin semoga tidak terjadi lagi di lain waktu. Mengingat fasilitas umum yang dirusak ini dibangun dengan uang rakyat", tukasnya.

Gubernur Khofifah pun mengungkapkan perasaan mirisnya dalam aksi unjuk-rasa tersebut. Pasalnya, tidak sedikit anak-anak dan pelajar ikut serta dalam aksi pengrusakan tersebut. Khofifah meyakini, anak-anak tersebut tidak paham dan tidak tahu apa itu UU Cipta Kerja hingga detail per pasal yang dipersoalkan.

"Kalau tujuannya untuk menyampaikan aspirasi, unek-unek dan tuntutan, saya yakin aksi pengrusakan itu tidak akan terjadi", ungkap Gunernur Khofifah.

Atas peristiwa pengrusakan yang mewarnai aksi unjuk-rass tersebut, Gubernur Khofufah menandaskan, bahwa pihaknya percayakan kepada aparat penegak hukum.

"Selanjutnya, kami memercayakan kepada Polda Jatim untuk melakukan pengusutan melalui proses penegakan hukum secara tuntas, baik dalang, provokator sampai dengan pelaku dibalik aksi anarkisme di depan Gedung Negara Grahadi. Terlebih lagi, disayangkan aksi tersebut dilakukan ditengah situasi pandemi Covid-19", tandasnya. *(DI/HB)*

Sabtu, 09 Mei 2020

16 Santri Al-Fatah Asal Temboro Positif Pulang Kampung

Salah-satu suasana saat 16 santri Ponpes Temboro – Kabupaten Magetan persiapan berangkat ke kampung halaman mereka di Malaysia, Sabtu (09/05/2020) pagi.


Kab. MAGETAN – (harianbuana.com).
Sebanyak 16 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro – Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur (Jatim), akhirnya hari ini, Sabtu 09 Mei 2020, jadi pulang ke kampung halaman setelah Kamis (07/05/2020) lalu batal.

Mereka akan diberangkatkan dengan mengunakan pesawat terbang carter dari Malaysia sebagaimana kepulangan para santri Ponpes Temboro ke Malaysia pada Senin (27/04/2020) yang lalu.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan Joko Trihono mengatakan, sesuai jadwal yang telah direncanakan antara Pemkab Magetan dengan Keduataan Besar (Kedubes) Malaysia, memang kepulangan para santri direncanakan pada Kamis (07/05/2020). Namun, karena suatu hal terpaksa ditunda.

“Iya..., bener mas, yang tak sampaikan kamarin tertunda dan Insya ALLAH... hari ini Sabtu (09/05/2020) ini. Kalau tidak ada perubahan lagi, akan ada pemulangan yang awalnya 16 santri asal Malaysia di Ponpes Al Fatah Temboro Magetan, dengan totalnya16 santri", terang Kadishub Pemkab Magetan Joko Trihono, Sabtu (09/05/2020) pagi.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid–19 Kabupaten Magetan Saif Muchklisun menambahkan, pemulangan 16 santri Ponpes Al-Fatah Temboro – Kabupaten Magetan yang karena suatu hal gagal pulang pada Kamis (07/05/2020) lalu, dijadwalkan pulang hari ini, Sabtu 09 Mei 2020, dengan menggunakan pesawat terbang carter dari Malaysia.

“Memang awalnya rencana kepulangan hari Kamis (07/05/2020). Karena ada suatu hal terkait ijin pendaratan pesawat terbang carter, saat itu dibatalkan. Setelah kita menunggu perkembangan antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Kedutaan Besar Malaysia, akhirnya hari ini Sabtu (09/05/2020) dilaksanakan pemulangan santri asal Malaysia", tambah Muchklis.

Seementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Magetan melalui Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Magetan Didik Setyo Margono mengatakan, bahwa kondisi kesehatan 16 santri asal Malaysia yang belajar di Ponpes Al Fatah Temboro – Kabupaten Magetan tersebut 'sehat' dan bisa pulang kampung.

“Tapi, tentunya setelah mereka sampai di Malaysia, para santri juga akan melakukan cek kesehatan sesuai protap kesehatan Negara Malaysia. Semoga dengan hasil tes kesehatan di Indonesia hasilnya tak akan berubah, tetap sehat”, pungkas Didik. *(DI/HB)*