Baca Juga
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Kawanan maling spesialis hewan ternak sapi kembali melancarkan aksinya wilayah hukum Polres Mojokerto. Kali ini, diperkirakan Minggu (19/02/2017) dini-hari, kawanan maling specialis hewan ternak sapi ini berhasil menyasar seekor sapi betina milik Suyitno (40) warga Dusun Mrisen Desa Jatirejo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto.
Hampir sama dengan kejadian-kejadian sebelumnya, setelah berhasil mengembat sapi-betina milik Suyitno tersebut, kawanan Pencurian Hewan (Curhewan) ini hanya mengambil keempat kaki sapi. Sedangkan sisanya, yakni bagian kepala dan badannya ditinggal begitu saja diarea persawahan. Tak ayal, atas kejadian ini, Suyitno mengalami kerugian kisaran Rp.20 juta.
Informasi dilapangan mengatakan, bahwa warga sekitar baru mengetahui Suyitno kehilangan sapi betinanya yang dalam keadaan bunting itu, baru sekitar pukul 06.00 WIB. Itupun, setelah Suyitno berteriak jika sapi betina yang bunting itu tidak berada dikandangnya yang berjarak sekutar 50 meter dari rumah Suyitno. "Warga kaget, ketika pak Yit pagi-pagi teriak-teriak kalau sapinya yang dikandang hilang", kata Tulus, tetangga korban, kepada wartawan.
Menurut Tulus, kawanan maling spesialis hewan sapi ini diduga beraksi sekitar pukul 03.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB, disaat warga sekitar termasuk Suyitno sendiri tengah tidur lelap. Sementara Suyitno sendiri baru mengetahui jika sapi betinanya tak berada di kandang sekitar pukul 05.30 WIB. "Pas akan memberi makan sapinya, pintu kandang sapi sudah terbuka", ujar Tulus.
Mendapati sapi betinanya tidak berada dikandang, Suyitno pun berusaha mencarin diseputaran kandang. Hingga tak lama kemudian, sapi betina yang dicarinya itu ditemukan ditengah sawah, yang berjarak sekitar 50 meter dari belakang rumah Suyitno. "Pak Yit sempat shock. Setelah dicarinya, ternyata saat ditemukan sudah tinggal kerangka dan kepalanya", jelas Tulus.
Sejumlah warga memperkirakan, jika pelaku lebih dari dua orang dan membawa mobil. Diduga, setelah berhasil mengiring sapi betina milik Suyitno ke persawahan, kawanan pelaku langsung membantai sapi tersebut untuk mengambil daging dan keempat kakinya saja. "Ada warga yang tahu dini hari tadi, ada mobil melintas dijalan kampung dengan kecepatan tinggi", cetusnya.
Menurut Tulus pula, setelah menemukan bangkai sapinya, Suyitno pasrah. Warga pun bergotong-royong untuk mengkubur bangkai sapi ditanggul sawah yang tidak jauh dari lokasi ditemukannya bangkai sapi tersebut. "Pemiliknya sudah pasrah, warga kemudian mengubur bangkai sapi supaya tidak bau", pungkas Tulus.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Mojokerto AKP Sutarto mengaku, jika pihaknya belum mendapatkan laporan terkait perkara pencurian sapi diwilayah hukum Polsek Jatirejo tersebut. "Belum ada laporan dari Polsek Jatirejo mas...", jawabnya singkat.
Ironisnya, meski perkara pencurian hewan ternak sapi kerap terjadi diwilayah Kabupaten Mojokerto, seolah-olah pihak aparat keamanan dibuat tak berdaya untuk dapat menangkap terlebih mengungkap sindikat maling hewan ternak terutama hewan jenis sapi. Padahal, hampir sekitar 6 tahun belakangan ini, kejadian pencurian hewan jenis sapi terus-terusan terjadi diwilayah administrasi Kabupaten Mojokerto.
Bukan hanya diwilayah administrasi Kabupaten Mojokerto bagian selatan saja perkara pencurian hewan sapi ini terjadi, misal diwilayah Kecamatan Bangsal, Pacet, Gondang dan Jatirejo ini sendiri. Namun perkara pencurian hewan ini juga kerap terjadi diwilayah administrasi Kabupaten Mojokerto bagian utara sungai Brantas, seperti di Kecamatan Kemlagi, Jetis, Gedeg juga di Kecamatan Dawar Blandong.
*(DI/Red)*