Selasa, 05 Maret 2024
Operasi Keselamatan Semeru 2024 Dimulai, Mas Pj Ingatkan Warga Hindari 8 Pelanggaran
Selasa, 25 April 2023
Idul Fitri 1444 H, Polres Mojokerto Berikan Layanan Balik Mudik Gratis Ke Jakarta
Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi didampingi Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Bayu Agustian, SH. saat meninjau jalur rawan Laka jalan tembus Batu – Mojokerto, di Sendi Pacet, Selasa (25/04/2023).
Minggu, 31 Oktober 2021
Razia Balapan Liar, Polres Mojokerto Amankan 74 Unit Motor Dan Pengendaranya

Sepeda motor berikut pengendaranya yang terlibat aksi balap liar diamankan di halam Polres Mojokerto, Minggu (31/10/2021.
Razia ini dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Mojokerto bersama anggota gabungan Polres Mojokerto dan Polsek Sooko menyusuri titik lokasi yang marak terjadi balap liar seperti di Jalan RA. Basuni Kecamatan Sooko.
"Razia balap liar ini kami laksanakan sebagai bentuk respon atas keresahan masyarakat karena ulah para pembalap liar, sehingga kita langsung turun ke lapangan untuk melakukan penindakan", ungkap Kabag Ops Polres Mojokerto, Kompol Yulie Khrisna.
Kabag Ops Polres Mojokerto Kompol Yulie Khrisna menjelaskan, hampir seluruh kendaraan yang diamankan tidak sesuai dengan spek motor pada umumnya. Seperti tanpa plat motor, tanpa kaca spion, ban kecil serta menggunakan knalpot brong.
"Seluruh motor yang terjaring razia, kami kenakan sanksi tegas berupa surat tilang. Dan Kami mewajibkan pemilik kendaraan mengembalikan kondisi kendaraan sesuai standar", jelas Kompol Yulie Khrisna.
Terpisah, sejumlah warga yang berdomisili di sepanjang Jl. RA Basuni Sooko Mojokerto, merasa lega dengan tindakan tegas Polres Mojokerto. Karena ulah pembalap liar yang sebagian besar dilakukan kalangan remaja itu bukan hanya meresahkan warga tetapi juga para pengguna jalan. *(get/DI/HB)*
Jumat, 31 Mei 2019
Kapolri Bersama Panglima TNI Tinjau Arus Mudik Posko Terpadu Cikopo
Kamis, 27 Desember 2018
Polres Mojokerto Giatkan Razia Kenalpot Brong
Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Jelang tahun baru 2019, Unit Turjawali Satlantas Polres Mojokerto melakukan razia di simpang empat Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (27/12/2018) sore. Pada razia kali ini, petugas lebih memfokuskan pada kondisi sepeda motor yang memakai knalpot brong, sebab knalpot ini sangat mengganggu para pengguna jalan serta berpotensi untuk dapat terjadinya kecelakaan pada penggunanya.
Beberapa kendaraan bermotor yang tidak standart atau tidak sesuai dengan aslinya, seperti tidak memakai spion, ukuran ban serta knalpotnya tidak standart dipastikan akan terjaring ketika melintas di simpang empat Pacet.
Saat razia dilakukan, petugas meminta pengendara kendaraan bermotor untuk menepi, selanjutnya memeriksa kendaraan tersebut serta tidak luput juga memeriksa bagian kenderaan apakah ada yang tidak standar.
Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satlantas Polres Mojokerto IPDA Irwan Prakoso menerangkan, dengan digelarnya razia ini, pihaknya berharap, perayaan pergantian tahun 2018 menjadi tahun 2019 nanti bisa berlangsung tertib, aman dan lancar.
“fokus penindakan kita kali ini adalah kenalpot brong, yang mana untuk antisipasi pergantian tahun baru 2019 serta nantinya pada malam pergantian menjelang tahun baru berjalan dengan lancar, aman dan kondusif", terang IPDA Irwan Prakoso, Kamis (27/12/2018).
Lebih lanjut, IPDA Irwan Prakoso menjelaskan, pada razia sore ini pihaknya sudah mengamankan tujuh pelanggar, yang menggunakan kenalpot tidak standart alias kenalpot brong.
“Operasi akan terus kita lakukan hingga menjelang perayaan tahun baru 2019, karena tidak menutup kemungkinan jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot brong akan terus bertambah", jelasnya.
Bagi pelanggar, pihaknya akan menindak sesuai dengan prosedur dan juga memberikan pemahaman serta bimbingan kepada para pelanggar yang terjaring, agar segera mengganti kenalpotnya sesuai dengan standart.
“Kita berharap, para pelanggar yang terjaring dapat memberikan informasi kepada saudara atau teman-temannya, agar pada malam tahun baru nanti tidak menggunakan knalpot brong", pungkas Kanit Turjawali Polres Mojokerto IPDA Irwan Prakoso. *(DI/Red)*
Kamis, 08 November 2018
Operasi Zebra Semeru 2018, Polres Mojokerto Siapkan Tilang Dan Hadiah
Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Dalam rangka melaksanakan Operasi Zebra Semeru 2018 Satlantas Polres Mojokerto menggelar razia kendaraan bermotor di depan Mapolres Mojokerto jalan Gajah Mada 99 Mojosari Kabupaten Mojokerto, yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Bobby Muchammad Zulfikar, SH., SIK., Kamis (08/11/2018) pagi.
Menariknya, tak hanya menindak pengendara yang melanggar aturan lalu-lintas dengan menilangnya saja. Tetapi, Polisi juga menyediakan 'hadiah' bagi para pengendara kendaraan bermotor yang surat kendaraan dan kelengkapan kendaraan bermotornya lengkap serta tidak melanggar tata-tertib lalu-lintas.
Terlihat beberapa anggota polisi diterjunkan untuk mengarahkan pengendara sepeda motor menetip ke pinggir jalan. Setiap pengendara sepeda motor diperiksa kelengkapan surat maupun kelengkapan kendaraannya.
Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Bobby Muchammad Zulfikar saat di wawancarai awak media mengatakan, Rasia ini merupakan salah satu inovasi Polres Mojokerto, seperti juga saat ini mungkin di daerah lain juga dilaksanakan, namun kali ini berbeda bagi pengendara yang lengkap akan diberi hadiah.
“Bagi pengendara yang surat-suratnya lengkap kami berikan hadiah. Macam-macam hadiahnya, ada yang mendapat roti, minuman botol, helm SNI dan jas hujan. Bagi yang tidak melengkapi surat-surat atau yang melanggar tetap kami beri penidakan tilang", terang AKP Bobby Muchammad Zulfikar, Kamis (08/11/2018) pagi, di lokasi.
Dijelaskannya, sempat ada seorang ibu yang menangis saat diperiksa surat-suratnya. Ternyata, ibu itu tidak punya SIM. Kami memberikan pengertian, bahwa yang dilakukan ibu itu adalah salah. Demi pelayanan masyarakat yang baik, kami memberikan pengertian dengan baik hingga ibu itu paham dan bisa menerima kesalahannya.
“Selain menekan pelanggaran lalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan, tujuan kami juga untuk memperlihatkan kepada masyarakat kalau Polisi Lalu Lintas tidak hanya bisa menilang ataupun menindak saja, tetapi ada beberapa upaya preventif yang disitu lebih mengutamakan dan mengedepankan hubungan yang baik atara polisi dengan Masyarat", jelasnya. *(DI/HB)*
Rabu, 20 Juni 2018
Presiden Apresiasi Kinerja Kapolri Tangani Arus Lebaran 2018
Kota JAKARTA - (harianbuana.com).
Kepolisian Republik Indonesia konsisten dalam memantau arus mudik dan arus balik di moment lebaran tahun 2018 di berbagai pos pelayanan yang ada. Salah-satunya, pos pelayanan terpadu Cikopo, Jawa Barat (Jabar).
Terkait itu, Kapolri Jendral Tito Karnavian melakukan kunjungan di berbagai Posko yang sebelumnya mendapat laporan dari beberapa Polda, diantaranya Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Tengah.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, yakni Asops Kapolri Deden Juhara, Karo Provost Divpropam Polri Brigjen Refdi Andri dan Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal serta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz.
Ditengah kunjungannya, Kapolri Jendral Tito Karnavian menuturkan, bahwa dalam memberikan pelayan pihaknya meminta kepada jajarannya agar selalu siap untuk membantu para pemudik. Termasuk, arus balik lebaran tahun 2018 ini sangat perlu diantisipasi agar tidak terjadi penumpukkan. "Kita kelola dengan fleksibel dan dinamis dengan memperhatikan kondisi dilapangan", tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Kapolri pun menyatakan pihakya akan konsisten melaksanakan Operasi Ketupat yang dilaksanakan jajaran Polri meski telah mendapat apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo. Karena keberhasilan operasi tersebutlah yang membuat arus mudik dan arus balik lebaran 2018 lancar.
“Prestasi ini mesti kita pertahankan, perhatikan lonjakan arus balik pada Sabtu dan Minggu (Red: 23 dan 24 Juni 2018) depan", pungkas Kapolri Jendral Tito Karnavian ditengah kunjungannya di Cikopo - Jawa Barat. *(Ys/DI/Red)*
Kamis, 07 Juni 2018
Polres Mojokerto Kota Pantau Arus Lalu Lintas Dengan Drone
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiyono melakukan pengecekan pos pantau di jalur By Pass Mojokerto, Kamis (07/06/2018). Menariknya, dalam melakukan pemantauan lalu lintas kali ini, jaaran Polres Mojokerto Kota melengkapi diri dengan dengan menggunakan drone.
Sebagaimana yang berlangsung di Pos Sekar Putih jalan By Pass Kota Mojokerto. “Ada 2 unit drone yang kita siapkan untuk melakukan pemantauan ekor kepadatan", terang Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiyono, Kamis (07/06/2018).
Dijelaskannya, dari Pos Sekar Putih, jika dilihat dari kamera drone, radius dua kilometer kepadatan arus lalu lintas dapat terpantau. “Jika kita arahkan ke utara, radius pantaunya bisa sampai jembatan mertex dan di sisi selatan maksimal hingga pintu perlintasan kereta api", jelasnya.
Pantauan kondisi lapangan tersebut selanjutnya dapat diteruskan ke perwira penghendel yang berada di pos command center Mako. "Hal ini menyangkut pengambilan keputusan jika di lapangan terdapat persoalan mengenai kemacetan dan langsung dapat disiarkan secara langsung melalui media radio dan medsos", paparnya.
Pemantauan juga dilakukan di pintu ruas exit tol di wilayah Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg. "Ini akan dilakukan selama pelaksanaan Operasi Ketupat yang berlangsung mulai tanggal 7 Juni hingga 24 Juni 2018", pungkasya. *(DI/Red)*
Selasa, 31 Januari 2017
Kota Mojokerto Raih Penghargaan Piala WTN 2016
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali meraih penghargaan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2016, yakni penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia atas kemampuan daerah dan peran serta masyarakatnya di bidang transportasi dan lalu lintas. Terkait itu, mewakili Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus yang saat ini tengah menjalani ibadah Umroh di Tanah Suci, Wakil Walikota Mojokerto, Ir. H. Suyitno, M.Si., menerima penghargaan tersebut secara langsung dari Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi, Selasa (31/01/2017) pagi, di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 588 Tahun 2016 tentang Penerima Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN), Kota Mojokerto menjadi salah satu Kota penerima piala Wahana Tata Nugraha tahun 2016, dengan kategori Kota Sedang, bersama Kota dan Kabupaten dari 11 provinsi se Indonesia. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi segenap masyarakat Kota Mojokerto dan tentunya bagi Kota Mojokerto itu sendiri. Pasalnya, raihan piala dan penghargaan WTN 2016 kali ini, adalah merupakan prestasi yang ke 12 kalinya bagi Pemkot Kota Mojokerto dalam memperoleh penghargaan yang sama.
Dari data yang ada, tahun 2005 merupakan tahun pertama-kalinya Kota Mojokerto maraih penghargaan Plakat WTN. Meski ditahun itu hanya berhasil meraih Plakat WTN, ternyata justru memacu semangat Pemkot Mojokerto untuk terus berbenah dan berupaya menyempurnakan bidang transportasi dan lalu lintas. Wal-hasil, atas pacuan semangat itulah maka mulai pada tahun 2006 hingga sekarang ini, secara berturut-turut Kota Mojokerto selalu mendapat piala WTN.
Sementara itu, usai menerima piala dan penghargaan WTN 2016, Wakil Wali Kota Mojokerto Ir. H. Suyitno, MSi. mengungkapkan, bahwa penghargaan ini merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Mojokerto atas prestasi kinerja dibidang penataan transportasi dan lalu lintas yang selama ini dinilai sudah sangat baik. "Penghargaan WTN ini patut kita syukuri dan kita tingkatkan di tahun-tahun mendatang. Terima kasih kepada seluruh warga Kota Mojokerto atas partisipasi dan dukungannya dalam pencapaian prestasi yang membanggakan ini", ungkap Wawali Suyitno, Selasa (31/01/2017).
Lebih jauh, Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno menjelaskan, bahwa Pemkot Mojokerto akan terus berbenah agar lalu lintas di Kota Mojokerto semakin baik untuk pelayanan kepada masyarakat. Tentang aspek penilaian dalam proses penjuriannya, dijelaskannya pula melalui 3 tahap penilaian. Pertama, penilaian dibidang administrasi yang dilakukan oleh penilai Provinsi. Yang mana pada tahap pertama ini, penilaian difokuskan pada perencanaan, pendanaan, kelembagaan dan perundang-undangan, sumber daya manusia, angkutan, prasarana, lalu lintas dan lingkungan.
Untuk penilaian tahap kedua, tim penilai berasal dari kalangan Akademisi, Pemetintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah pusat, melakukan penilaian yang difokuskan pada sisi teknis dan operasional, yang meliputi sarana, prasarana, lalu lintas dan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan untuk puncak penilaian yang dilakukan oleh Pemerintah pusat, penilaiannya difokuskan pada komitmen Kepala Daerah
Menariknya, pada penilaian tahap ketiga ini, Kota Mojokerto justru mendapatkan nilai plus dalam hal penyediaan transportasi masal. Salah-satunya, atas tersedianya Angkutan Sekolah Gratis untuk berangkat dan pulang sekolah bagi pelajar Kota Mojokerto. "Ini merupakan salah-satu upaya dalam mewujudkan visi Kota Mojokerto. Yakni, Kota Mojokerto sebagai service city atau kota pelayanan", jelas Wawali Suyitno.
Atas tersedianya Angkutan Sekolah Gratis untuk berangkat dan pulang sekolah bagi pelajar Kota Mojokerto ini, Pemerintah pusat sangat mengapresiasinya. Bahkan, atas dijalankannya kebijakan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus tersebut, dinilai merupakan kebijakan yang menunjukkan komitmen Kepala Daerah dalam pengembangan dan pembangunan trasportasi perkotaan.
Terlebih lagi, Kota Mojokerto juga dinilai telah dapat mengatur dengan baik tentang tata kelola transportasi publik dengan menyediakan ruang milik jalan (rumija) disemua jalan protokol yang ada di Kota Mojokerto. Yaitu tersedianya trotoar untuk fasilitas pejalan kaki yang layak.
Selain itu, Tim Penilai juga mengapresiasi inisiatif Pemkot Mojokerto yang melengkapi ATCS atau CCTV disetiap persimpangan jalan. Ditambah lagi, atas tersedianya halte, pun sepanjang jalan protokol yang dilengkapi dengan marka jalan juga zebra cross untuk pejalan kaki serta rambu-rambu jalan yang jelas dan lengkap.
*(DI/Red)*
Jumat, 23 Desember 2016
Wabah "Om Telolet Om" Rambah Mojokerto
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Wabah 'Om Telolet Om' tak hanya menyerang sebagian warga metropolitan dan Kota-kota Besar saja. Belakangan ini, wabah tersebut mulai merambah ke sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Ironisnya, bukan hanya sebagian kalangan para remaja saja yang terserang wabah 'Om Telolet Om' ini, melainkan juga meyerang telah menyerang sebagian anak-anak dan orang dewasa.
Sebagaimana yang terpantau awak media, Jum'at (23/12/2016) siang, ketika sekelompok anak-anak dan sejumlah remaja berkumpul untuk melakukan aksi memburu suara klakson bus 'Telolet' disepanjang jalan By Pass Mojokerto. Tak hanya disatu titik saja mereka melakukan aksi berburu bunyi klakson 'Telolet' ini. Melainkan, tersebar disejumlah titik dikawasan Balong Mojo Kecamatan Puri, Gemekan Kecamatan Sooko hingga Wates Umpak Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Seperti halnya didaerah-daerah lain, mereka bergerombol ditepi jalan sambil diantaranya ada beberapa yang membawa kertas bertuliskan "Om Telolet Om". Namun, ada juga yang nekad berdiri dibadan jalan jalur-cepat itu. Dan, tanpa dikomando, begitu dilihatnya ada bus yang akan melintas dihadapannya, sekonyong-konyong saja mereka mengangkat kertas putih yang bertuliskan 'Om Telolet Om' sembari berteriak-teriak "Om Telolet Om...!", ke setiap bus yang melintas. "Senang sekali kalau busnya membunyikan klakson telolet. Kalau nggak ada, ya kita kecewa saja", ungkap Andre, yang mengaku siswa kelas VIII SMPN Trowulan, dilokasi.
Jelang sore, keasyikan sekelompok anak-anak dan para remaja itupun sirna tatkala sejumlah Polisi Lalu Lintas (Polantas) Mojokerto mendatangi mereka. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang lari tunggang-langgang, karena ketakutan. Padahal, kedatangan sejumlah Polantas ini hanya untuk memberikan arahan dan himbauan, demi keselamatan anak-anak dan para remaja pecinta 'Klakson Telolet'. "Kami mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan kegiatan itu dipinggir jalan, ini demi keselamatan mereka sendiri. Selain itu, mereka juga dapat mengganggu konsentrasi pengguna jalan lainnya", kata Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Ramadhan Nasution.
AKP Ramadhan pun menjelaskan, agar para pecinta 'Telolet' tersebut tidak malakukan aksinya dibadan jalan ataupun median jalan. Itu dilakukan, demi keselamatan bersama. "Kalau sampai memasuki badan jalan, kami melarang. Demikian juga dimedian jalan, kami himbau supaya tak melakukannya dimedian jalan, itu menganggu pengguna jalan. Ya supaya semuanya selamat", jelas AKP Ramadhan Nasution.
Diterangkannya pula, bahwa selain dilakukan sosialisasi kepada para pecinta 'Klakson Telolet', pihaknya juga telah memberi himbauan kepada para sopir bus agar tidak menuruti keinginan pecinta bunyi 'Klakson Telolet' untuk membunyikan klakson 'Telolet'. Pasalnya, hal itu bisa mengganggu konsentrasi sopir dijalan. "Kami juga sudah menghimbau kepada para sopir bus untuk tidak menuruti keinginan pecinta telolet. Itu bisa menggangu konsentrasi sopir bus juga pengguna jalan lain", terangnya.
Menurut AKP Ramadhan Nasution, hingga saat ini pihaknya belum bisa melakukan pelarangan, karena belum adanya instruksi dari Mabes Polri. Jika instruksi itu turun, bagi sopir bus yang kedapatan memodifikasi suara klakson dengan tingkat kebisingan melebihi batas yang ditentukan, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Pasal 285 UU RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. "Sampai saat ini penegakan hukum belum kami lakukan, yang penting saat ini masyarakat jangan terlalu heboh. Sebaiknya hal ini agar tidak dilakukan, karena tidak ada manfaatnya sama sekali. Malah lebih membahayakan keselamatan", pungkasnya.
*(DI/Red)*
Selasa, 29 November 2016
Proyek Tak Terkontrol, Lalin Kota Mojokerto Dibikin Onar
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Kondisi Lalin (lalu lintas) di Kota Mojokerto jelang akhir tahun anggara makin kacau-balau. Hal ini, diakibatkan pelaksanaan ratusan proyek yang tak terkontrol. Pengamatan madia, sejak awal Nopember ini, carut marutnya Lalin hampir menjadi pemandangan jamak di Kota yang hanya seluas kurang-lebih 16,47 km ini.
Hampir tiap hari terjadi kemacetan hampir sepanjang 2 km di jalan Empunala dan jalan Gajah Mada, akibat proyek pembangunan trotoar dan gorong-gorong jalan Gajah Mada — Pahlawan. Ini baru satu proyek, padahal diakhir tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bakal menggelar 31 proyek aspal senilai Rp. 47 miliar.
Belum lagi garapan penggantian ugether yang dilaksanakan serentak di hampir seluruh ruas jalan protokol dan Kelurahan. Persoalan ini, kini menjadi sorotan DPRD setempat. "Kami sangat menyayangkan dampak sosial akibat dari pelaksanaan proyek-proyek yang ada. Mestinya, tidak sampai menganggu masyarakat seperti itu", ungkap Ketua DPRD Kota Mojokerto, Purnomo, Selasa (29/11/2016).
Politisi Banteng inipun menyatakan, bahwa proyek-proyek tersebut harusnya sudah jalan sejak sekitar pertengahan tahun. Sehingga dampaknya tidak langsung dirasakan masyarakat. "Jika proses lelang lancar, proyek itu sudah dikerjakan sejak pertengahan tahun ini. Tapi karena ada persoalan teknis seperti retender maka terjadi penumpukan proyek diakhir tahun", ujar ia.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Rahardjo mengakui adanya dampak lingkungan yang terjadi akibat pelaksanaan proyek massal. "Kita merespon itu. Setelah pembahasan RAPBD akan ada penjelasan secara khusus dari DPU", akunya.
Kedepan pihaknya akan mengawal pelaksanaan kegiatan pembangunan secara lebih intensif. "Kedepan akan kita kawal, sehingga tahun depan tidak ada penumpukan proyek. Terhadap kendala lelang segera mendapatkan solusi sehingga meminimalisir dampak sosial yang timbul", janjinya.
*(Yd/DI/Red)*
Senin, 11 Juli 2016
Kecelakaan Mudik Lebaran 2016 Di Kabupaten Mojokerto 47 Korban, 2 Orang Meninggal Dunia
Kepadatan jalur arus balik lebaran 2016 di Mojokerto, Senin (11/07/2016).
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Dalam 11 hari selama diadakannya operasi Ramadniya Semeru 2016, telah terjadi 28 kali kecelakaan lalu lintas di jalur mudik Mojokerto. Kecelakaan yang mayoritas melibatkan sepeda motor itu mengakibatkan 44 orang pemudik mengalami luka ringan, 1 orang luka berat dan 2 pemudik tewas.
Sebagaimana diungkapkan oleh Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Hudi Arif, bahwa sejak dilakukannya operasi Ramadniya 2016 mulai 30 Juni hingga 10 Juli, pihaknya mencatat telah terjadi 18 kecelakaan lalu lintas diwilayah hukumnya. Baik dijalur utama mudik utama yang meliputi By Pass Mojokerto, jalur Mojokerto - Pasuruan maupun di sejumlah jalur alternatif mudik lebaran 1437 Hijriyah. "Dari delapan belas kejadian kecelakaan tersebut sebanyak 31 orang pemudik mengalami luka ringan, sedangkan 2 orang lainnya meninggal dunia", ungkap Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Hudi Arif, Senin (11/07/2016).
Dijelaskannya, bahwa dari 18 kejadian kecelakaan lalu lintas selama arus mudik lebaran tahun 2016 ini, didominasi pengendara kendaraan roda-dua. Yang mana, kekurang hati-hatian dan kelelahan pengendara merupakan faktor penyebab utama terjadinya musibah kecelakaan tersebut. Namun demikian, angka kecelakaan lalu lintas pada mudik lebaran tahun ini dapat dikatakan turun dibanding tahun sebelumnya.
Disebutkannya, selama digelarnya operasi Ketupat Semeru 2015 lalu, pihaknya mencatat telah terjadi 39 kecelakaan yang mengakibatkan 57 pemudik mengalami luka ringan dan 6 orang luka berat. "Tren kecelakaan lalu lintas selama mudik lebaran tahun ini turun dibandingkan tahun lalu. Namun, ini kan belum selesai Operasi Ramadniya 2016. Kita berharap tak akan bertambah", jelasnya.
Diterangkannya, jika jumlah pelanggaran lalu lintas pada mudik lebaran tahun ini masih tinggi. Sejak hari H-5 hingga H+4 lebaran, pihaknya telah menindak 208 kendaraan. Sementara 100 kendaraan lainnya hanya diberikan teguran oleh petugas. "Pelanggaran lalu lintas didominasi pengendara kendaraan roda dua. Terpaksa kami tilang karena pelanggaran berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Seperti menerobos lampu merah, boncengan tiga dan tidak memakai helm. Sekitar seratusan pengendara yang kami beri teguran", terang Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Hudi Arif.
*(DI/Red)*
Kecelakaan Mudik Dan Balik Lebaran 2016 Di Kota Mojokerto, 13 Luka Ringan 1 Luka Berat
Kondisi kepadatan lalu-lintas salah-satu jalan di Kota Mojokerto, Senin (11/07/2016).
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Selama 11 hari Operasi Ramadniya Semeru 2016, telah terjadi 10 kejadian kecelakaan lalu lintas dijalur mudik dan balik lebaran 2016 dikawasan Kota Mojokerto. Kejadian kecelakaan yang mayoritas melibatkan sepeda motor itu mengakibatkan 13 orang pemudik mengalami luka ringan, 1 orang luka berat
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Selfi Meidianti, bahwa kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran 2016 di Kota Mojokerto terjadi 10 kejadian. Dari 10 insiden kecelakaan tersebut lebih banyak terjadi dijalur Bay-pass yang mengakibatkan 13 orang pemudik mengalami luka ringan dan 1 orang mengalami luka berat.
"Lebih banyak terjadi dijalur By-pass Mojokerto melibatkan kendaraan roda dua dan roda empat. Faktor utama penyebabnya adalah pemudik kelelahan juga kurang hati-hati. Kondisi jalan sudah lebih baik dibandingkan sebelum lebaran", ungkap AKP Selfi Meidianti.
Menurut Kasat Lantas Polresta Mokokerto, angka kecelakaan selama 11 hari arus mudik dan balik lebaran tahun ini hampir menyamai Operasi Ketupat Semeru 2015. Yang mana, pada tahun lalu itu tercatat 11 kali kecelakaan lalu-lintas yang mengakibatkan 14 orang pemudik mengalami luka ringan.
Menurutnya juga, kejadian kecelakaan lalu-lintas banyak terjadi dipagi hari, ketika sedang tidak terjadi kemacetan. "Kejadian kecelakaan lalu-lintas banyak terjadi dipagi hari, ketika sedang tidak terjadi kemacetan. Saat macet, justru minim kecelakaan", pungkasnya.
*(DI/Red)*
Minggu, 03 Juli 2016
Tol Joker Seksi III Dibuka Pagi Hingga Sore Hari Saja...?
Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Selfi Meidianti.
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Belum selesai pembangunannya, Tol Mojokerto-Kertosono (Joker) Seksi III dinyatakan aman sebagai jalur alternatif mudik lebaran. Namun, jalur bebas hambatan sepanjang 5 Km itu hanya boleh dilalui pemudik dengan mobil pribadi mulai pagi hingga sore. Pasalnya, penerangan jalan yang belum dipasang dikhawatirkan akan membahayakan keamanan pemudik saat malam hari.
Terkait hal tersebut, Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Selfi Meidianti menerangkan, jika jalur bebas hambatan sepanjang 5 Km itu layak sebagai jalur alternatif mudik lebaran. Ruas Tol ini dibuka sebagai jalur alternatif saat terjadi kemacetan di By Pass Krian ~ Mojokerto. "Pemudik dari arah Surabaya bisa masuk ke Tol Sumo seksi empat melalui Legundi (ref. Kabupaten Gresik). Khusus mobil pribadi yang menuju ke Jombang, kami arahkan ke Tol Mojokerto ~ Kertosono seksi tiga, keluar di gerbang Tol Mojokerto Barat di Desa Pageruyung (red. Kec. Gedeg Kab. Mojokerto)", terang AKP Selfi kepada media, Minggu (03/07/2016).
Dijelaskannya pula, karena pembangunan yang belum selesai 100%, maka hanya mobil pribadi yang diperbolehkan melewati Tol Joker Seksi III. Dan, hanya akan akan dibuka satu lajur saja untuk satu arah menuju Jombang. Yang mana, sekeluar dari gerbang Tol Mojokerto Barat, kendaraan yang menuju ke Jombang akan diarahkan ke kanan menuju Kecamatan Ploso. "Saat arus mudik lebaran, Tol Mojokerto ~ Kertosono seksi tiga dibuka hanya pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB untuk arus dari arah Legundi menuju ke Jombang. Karena seksi 3 belum dilengkapi lampu penerangan jalan, kami tak berani melepaskan kendaraan pada malam hari. Standar keselamatannya kurang kalau malam", jelasnya
Sementara itu, untuk kendaraan angkutan bus yang melalui Tol Sumo menuju ke arah Mojokerto, menurut Kasat Lantas Polresta Mojokerto, akan diarahkan untuk keluar melalui gerbang Tol Penompo di Kecamatan Jetis yang selanjutnya akan diarahkan ke jalan By Pass Mojokerto. "Namun, jika By Pass Mojokerto padat, maka kendaraan dari gerbang Tol Penompo yang menuju ke Jombang akan kami arahkan untuk keluar ke arah Mlirip menuju Pageruyung (red. Kec. Geseg) yang selanjutnya kearah Ploso (red. Kab. Jombang)", paparnya.
Untuk mengatur arus mudik di exit tol Pageruyung, Selfi mengungkapkan, jika telah mendirikan sebuah pos pantau dengan jumlah personil 3 personil. Namun demikian, pihaknya menghimbau agar pemudik tetap berhati-hati saat melintas lajur Tol Joker Seksi III. Pasalnya, terdapat beberapa titik yang belum dilengkapi pembatas jalan. "Meskipun, sudah dipasang banyak sekali rambu pembatas jalan supaya pemudik tak sampai terperosok, kami himbau pemudik untuk tetap berhati-hati. Karena, belum ada pembatas jalan pada kedua sisi. Namun, rambu-rambu penunjuk arah dan batas kecepatan kendaraan sudah dipasang", ungkapnya.
Sebagaimana direncanakan sejak awal, lajur Tol Joker Seksi III akan dijadikan sebagai jalur alternatif saat terjadi kemacetan parah terjadi di By Pass Mojokerto dan Krian. Sehingga, meski dinyatakan layak, hingga sore ini jalur tersebut masih sepi kendaraan. "Puncak arus mudik kami perkirakan hari ini karena hari Minggu. Namun, masih landai. Kemungkinan, karena libur lebaran kali ini panjang, maka mudiknya bertahap", urainya.
*(DI/Red)*
Jumat, 24 Juni 2016
Puluhan Bus Tak Layak Jalan dan Sopir Hipertensi Terjaring Razia Diterminal Kertajaya
Sejumlah sopir saat menyerahkan sample urin ke petugas BNNK Mojokerto, Jum'at (24/06/2016).
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Puluhan bus tak layak jalan, terjaring razia dalam oprasi jelang lebaran yang dilakukan oleh petugas gabungan Dishubkominfo Kota Mojokerto, UPT Dishub Jatim, BNNK Mojokerto, Dinas Kesehatan serta Sat Lantas dan Sat Reskoba Polres Kota Mojokerto, Jum'at (24/06/2016), di Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Karena didapati tidak sesuai dengan standart kelayakan, puluhan bus itupun terpaksa ditilang petugas.
Selain menilang beberapa bus yang didapati tak layak untuk dioperasikan, petugas juga mendapati sejumlah sopir bus yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Terhadap para sopir yang didapati dalam kondisi tak sehat, petugaspun memberikan pengobatan yang bersifat sementara.
Menurut Kabid Lalu Lintas Dishub Kominfo Kota Mojokerto Khadiran, pihaknya menemukan dua bus tak jalan. Kedua armada angkutan umum antar kota itu kondisi kaca depan kemudi retak dan hand rem dalam kondisi tak berfungsi. "Ada dua bus yang kami tilang karena melanggar rambu-rambu masuk ke terminal. Untuk bus yang tak layak jalan, kami beri opsi ditilang atau dipulangkan", ungkap Khadiran, usai razia, Jum'at (24/06/2016).
Pantauan media, dalam operasi kali ini, armada bus yang memakai ban kanisir dan tapak ban-nya mulai halus tak ditindak. Khadiran berdalih, pelanggaran tersebut masih bisa ditoleransi. 2 bus yang dinyatakan tak layak jalan karena kaca depannya retak, yakni bus Sugeng Rahayu, ditindak tegas oleh petugas dan diminta pulang kandang. Yang mana, para penumpangnya diminta turun diterminal Kertajaya untuk dilimpahkan ke bus lain berikutnya.
Beberapa bus yang tingkat pelanggarannya konon masih dapat ditolelir, hanya diberi sanksi peringatan. Seperti halnya, PO Jaya yang kedapatan hand-remnya tak berfungsi hanya diberikan peringatan. "Dengan razia ini, harapan kami angkutan lebaran benar-benar maksimal. Dalam razia, semuanya ada 44 pelanggar bus yang tak laik jalan dan melanggar rambu. Sementara 8 bus kami beri peringatan karena pelanggaraannya tidak seberapa fatal", ujar Khadiran.
Terpisah, Nur Duwi Atmaji (32) salah satu sopir bus Sugeng Rahayu menyatakan dirinya memilih menurunkan penumpang dari pada ditilang, lantaran kerusakan kaca depan merupakan tanggung-jawab PO. Kendati kerusakan kaca tak menghalangi pandangan di jalan, dia berharap perusahaan segera memperbaiki. "Kami bawa ke garasi dan diajukan untuk diperbaiki," ungkap sopir asal Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih, Kediri.
Dari tes urin para sopir bus antar kota, belum ditemukan yang positif mengandung narkoba maupun psikotropika. Tes urin meliputi para sopir yang diduga memakai sabu, ganja, ekstasi, morfin, amphetamine, dan benzodiazepam, semuanya negatif. "Dari 18 urine sopir bus yang kami periksa, tak satupun yang positif mengkonsumsi narkoba," kata Kepala BNNK Kota Mojokerto AKBP Suharsi, usai pemeriksaan urin.
Sementara itu, Kepala BNNK Mojokerto Suharsi nenyatakan, bahwa pihaknya menemukan tiga sopir bus yang mengalami hipertensi. Itu diketahui berdasarkan hasil cek kesehatan oleh tim Dokkes Polresta dan Dinkes Kota Mojokerto. "Tiga sopir kita dapati tensinya tinggi karena kecapekan. Kami minta untuk berhenti dulu dan ditenangkan, dikasih obat penurun tensi. Karena sangat berbahaya kalau dipaksakan. Selanjutnya kami data, yang berikutnya dalam pantauan Dinkes", ujar Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi.
*(DI/Red)*