Jumat, 24 Juni 2016

Puluhan Bus Tak Layak Jalan dan Sopir Hipertensi Terjaring Razia Diterminal Kertajaya

Baca Juga


Sejumlah sopir saat menyerahkan sample urin ke petugas BNNK Mojokerto, Jum'at (24/06/2016).
 

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Puluhan bus tak layak jalan, terjaring razia dalam oprasi jelang lebaran yang dilakukan oleh petugas gabungan Dishubkominfo Kota Mojokerto, UPT Dishub Jatim, BNNK Mojokerto, Dinas Kesehatan serta Sat Lantas dan Sat Reskoba Polres Kota Mojokerto, Jum'at (24/06/2016), di Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Karena didapati tidak sesuai dengan standart kelayakan, puluhan bus itupun terpaksa ditilang petugas.

Selain menilang beberapa bus yang didapati tak layak untuk dioperasikan, petugas juga mendapati sejumlah sopir bus yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Terhadap para sopir yang didapati dalam kondisi tak sehat, petugaspun memberikan pengobatan yang bersifat sementara.

Menurut Kabid Lalu Lintas Dishub Kominfo Kota Mojokerto Khadiran, pihaknya menemukan dua bus tak jalan. Kedua armada angkutan umum antar kota itu kondisi kaca depan kemudi retak dan hand rem dalam kondisi tak berfungsi. "Ada dua bus yang kami tilang karena melanggar rambu-rambu masuk ke terminal. Untuk bus yang tak layak jalan, kami beri opsi ditilang atau dipulangkan", ungkap Khadiran, usai razia, Jum'at (24/06/2016).

Pantauan media, dalam operasi kali ini, armada bus yang memakai ban kanisir dan tapak ban-nya mulai halus tak ditindak. Khadiran berdalih, pelanggaran tersebut masih bisa ditoleransi. 2 bus yang dinyatakan tak layak jalan karena kaca depannya retak, yakni bus Sugeng Rahayu, ditindak tegas oleh petugas dan diminta pulang kandang. Yang mana, para penumpangnya diminta turun diterminal Kertajaya untuk dilimpahkan ke bus lain berikutnya.

Beberapa bus yang tingkat pelanggarannya konon masih dapat ditolelir, hanya diberi sanksi peringatan. Seperti halnya, PO Jaya yang kedapatan hand-remnya tak berfungsi hanya diberikan peringatan. "Dengan razia ini, harapan kami angkutan lebaran benar-benar maksimal. Dalam razia, semuanya ada 44 pelanggar bus yang tak laik jalan dan melanggar rambu. Sementara 8 bus kami beri peringatan karena pelanggaraannya tidak seberapa fatal", ujar Khadiran.

Terpisah, Nur Duwi Atmaji (32) salah satu sopir bus Sugeng Rahayu menyatakan dirinya memilih menurunkan penumpang dari pada ditilang, lantaran kerusakan kaca depan merupakan tanggung-jawab PO. Kendati kerusakan kaca tak menghalangi pandangan di jalan, dia berharap perusahaan segera memperbaiki. "Kami bawa ke garasi dan diajukan untuk diperbaiki," ungkap sopir asal Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih, Kediri.

Dari tes urin para sopir bus antar kota, belum ditemukan yang positif mengandung narkoba maupun psikotropika. Tes urin meliputi para sopir yang diduga memakai sabu, ganja, ekstasi, morfin, amphetamine, dan benzodiazepam, semuanya negatif. "Dari 18 urine sopir bus yang kami periksa, tak satupun yang positif mengkonsumsi narkoba," kata Kepala BNNK Kota Mojokerto AKBP Suharsi, usai pemeriksaan urin.

Sementara itu, Kepala BNNK Mojokerto Suharsi nenyatakan, bahwa pihaknya menemukan tiga sopir bus yang mengalami hipertensi. Itu diketahui berdasarkan hasil cek kesehatan oleh tim Dokkes Polresta dan Dinkes Kota Mojokerto. "Tiga sopir kita dapati tensinya tinggi karena kecapekan. Kami minta untuk berhenti dulu dan ditenangkan, dikasih obat penurun tensi. Karena sangat berbahaya kalau dipaksakan. Selanjutnya kami data, yang berikutnya dalam pantauan Dinkes", ujar Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi.
*(DI/Red)*