Senin, 12 September 2016

Melalui Festival Sate Dan Pesta Gizi Ke-III, Wali Kota Mojokerto Berharap Masyarakat Makin Sadar Gizi

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat meninjau stand-stand dan memberi semangat kepada regu peserta lomba membuat sate bakar dalam acara Festival Sate dan Pesta Gizi ke-III tahun 2016, Senin (12/09/2016) malam.


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Festival Sate dan Pesta Gizi ke-III tahun 2016 dalam rangka memeriahkan Hari Raya Idul Ad'ha 1437 Hijjriyah yang digawangi Dinas Pemuda Olah-raga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dengan diperkuat oleh Bagian Humas dan Protokol Sedakot Mojokerto, Bagian Kesra Setdakot Mokokerto serta Bagian Umum Setdakot Mojokerto yang kali ini dihelat tepi sungai Brantas kawasan jalan Mayjen Sungkono pada Selasa-malam (12/09/2016) dan berpusat dipertigaan jalan Mayjen Sungkono — jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, berlangsung sangat meriah dan dapat dikatakan cukup fantastik.

Selain berupaya menjadikan kawasan Kota Mojokerto menjadi destinasi (daerah tujuan) wisata, agenda kegiatan tahunan Pemkot Mojokerto yang diadakan dalam yang rangka menyambut Hari Raya Idul Ad'ha  untuk menggenjot dunia pariwisata di Kota yang hanya terdiri dari 3 Kecamatan ini.

 

Komedi tunggal yang dibawakan oleh Gus Cilik Kota Mojokerto, Satria Maha Dewa dalam acara Festival Sate dan Pesta Gizi ke-III tahun 2016, yang sempat meletupkan decak kagum penonton, Senin (12/09/2016) malam.


Begitu dilokasi, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus langsung mengunjungi stand-stand setiap regu peserta lomba bakar sate yang terdiri dari unit Satuan Kerja Pemerindah Daerah (SKPD) Pemkot Mojokerto, Kecamatan, Kelurahan, lembaga sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Negeri maupun Swasta, organisasi keagamaan dan ormas itu. Sementara itu pula, alunan musik religius yang dibawakan kelompok musik Kanjeng Sunan pun mengalun dengan kompaknya mengiringi kunjungan Wali Kota kesetiap stand regu peserta lomba membuat sate tersebut.

Dalam lomba membuat sate bakar ke-III tahun 2016 yang berhadiah total Rp. 15,35 juta ini, Tim Juri penilai lomba yang sengaja didatangkan Akademi Perhotelan Surabaya, Depot Anda dan sejumlah ahli pembuat sate bakar dikawasan Mojokerto ini tidak hanya melakukan penilaian soal cita-rasa, penampilan dan soal higienis saja, melainkan juga terkait kostum, yel-yel dan kecepatan dalam membuat sate bakar dari tiap regu peserta.

Suguhan tarian sufi dan music etnik serta hiburan stand up comedy Gus Yuk Cilik Kota Mojokerto kian melengkapi festival yang dihampar sepanjang river side Brantas tersebut. "Animo masyarakat dalam pesta gizi ketiga ini makin tinggi dibanding dua festival sebelumnya", ungkap Walikota Mas'ud Yunus usai berkeliling keseluruh stand dengan didamping istri dan segenap pejabat teras Pemkot Mojokerto dan unsur Forpimda Kota Mojokerto.

 

Gus dan Yuk Cilik Kota Mojokerto saat menampilan kesenian Tari Daerah dalam acara Festival Sate dan Pesta Gizi ke-III tahun 2016, Senin (12/09/2016) malam.


Menurut Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, penampilan para peserta yang terdiri dari 3 (tiga) kategori, yakni kategori SKPD Pemkot Mojokerto, sekolah serta ormas dan umum dapat disebut cukup  unik dan menarik. “Semuanya cangat menarik dan unik. Masing-masing membawa pesan tersendiri", ujar Wali Kota Mas'ud Yunus.

Disampaikannya juga, jika Festival Sate dan Pesta Gizi ke-III yang digelar sejak tahun 2014 ini, lebih lanjutnya bertujuan syiar Idul Ad'ha dan sebagai simbol kepedulian serta merupakan bagian dari pengembangan wisata kuliner. “Kegiatan ini bagian dari upaya memotivasi masyarakat Kota Mojokerto agar benar-benar sadar gizi, sehingga tidak ada lagi warga yang kekurangan gizi", tandasnya.

Selain itu, orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga menyatakan, bahwa
Festival Sate dan Pesta Gizi ini juga untuk membangun kebersamaan. Sehingga kegiatan yang dijadikan agenda tahunan Pemkot Mojokerto ini pun harus digelar di tempat yang berbeda-beda. “Agar terjadi pemerataan. Kalau yang pertama di jalan Gajahmada, yang kedua di Alon-alon Kota Mojokerto dan ketiga disini (Red. pertigaan jalan Hayamwuruk — jalan Mayjen Sungkono — jalan Gajah Mada). Unuk yang berikutnya, insya ALLAH... akan digelar diwilayah barat, Prajurit Kulon", pungkas wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.
*(DI/Red)*