Minggu, 30 Desember 2018

Banser Selami Sejarah Patriotisme Riyanto

Baca Juga

Ketua Banser Anshor Kota Mojokerto Junaedi Malik saat menyampaikan sambutan dalam acara "Haul Sahabat Riyanto dan Do'a Akhir Tahun", Minggu (30/12/2018), di kantor PC NU Kota Mojokerto

Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Segenap satkorcab Banser memadati PCNU Kota Mojokerto untuk mendoakan, menyelami sejarah dan menghormati Sahabat Riyanto dalam bingkai acara Haul Sahabat Riyanto,  Minggu (30/12).

Banser, Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama yang berasal dari berbagai daerah pun turut menunjukkan eksistensinya. Diantaranya dari Sidoarjo; Gresik; Jombang; dan  Kab. Mojokerto; serta Satkorwil Banser Jawa Timur.

Tidak hanya tahlil dan doa, silahturahmi ke keluarga Riyanto serta Kirab Panji Kehormatan (baca: Bendera Merah-Putih, Nahdlatul Ulama, Ansor, Banser dan Foto Almarhum Riyanto) pun disemarakkan dengan hadirnya Paskibraka Kota Mojokerto, IPNU-IPPNU Kota Mojokerto dan pemuka agama lintas agama, KNPI, Dishub dan Danramil, serta polresta Mojokerto.

Junaedi Malik, atas nama keluarga besar Ansor-Banser Kota Mojokerto menyampaikan bahwa Riyanto adalah pahlawan kerukunan umat beragama. "Atas jasa yang telah dilakukan Riyanto dalam menyelamatkan jemaat Gereja Eben Haezer (24/2000) maka Gus Yakut memberikan gelar pejuang kerukunan umat beragama", cetus Junaedi.


Waka Polresta Mojokerto Kompol Hadi Prayitno saat menyampaikan sambutan dalam acara "Haul Sahabat Riyanto dan Do'a Akhir Tahun", Minggu (30/12/2018), di kantor PC NU Kota Mojokerto.

Junaedi Malik juga mengungkapkan, atas dasar komitmen bersama antara GP Ansor dan Banser Kota Mojokerto, Haul sedemikian rupa menjadi agenda tahunan yang akan dilaksanakan secara Istiqomah. "Kami akan sepakat dan berkomitmen melaksanakan agenda Haul Riyanto secara Istiqomah dan menjadi agenda tahunan GP Ansor-Banser Kota Mojokerto. Selain untuk mendoakan, memberikan penghormatan, juga untuk menyelami sejarah perjuangan sahabat Riyanto", ungkapnya.

KH. Mahmud Tantowi, Wakil Ketua PCNU Kota Mojokerto menanggapi gagasan GP Ansor-Banser Kota Mojokerto. Beliau mengusulkan agar acara Haul Riyanto disepakati dan dilaksanakan secara formal pada hari Ahad pasca tanggal 24 Desember setiap tahunnya. "Sebaiknya haul Riyanto tidak menjadi polemik di tahun-tahun mendatang diagendakan secara formal pada hari Ahad setelah tanggal 24 Desember", jelasnya.

Waka Polresta Mojokerto Kompol Hadi Prayitno mengapresiasi jasa Riyanto atas jasanya membantu tugas menjaga pengamanan perayaan gereja pada saat itu. Pihaknya berjanji akan senantiasa hadir dan ikut serta dalam Haul Riyanto di tahun-tahun mendatang. "Tidak semua orang seberani Riyanto, tekad dan perjuangan pantang menyerah patut diteladani semua orang. Riyanto  mempertaruhkan nyawa dan hidupnya untuk kerukunan umat beragama", ungkapnya.

Saksi hidup perjuangan Riyanto pun hadir dan ikut berpendapat pada Haul Riyanto tahun ini. Beliau adalah Amir Sagiyanto, Amir menegaskan bahwa kepribadian Riyanto adalah  pemberani, militan dan baik hati. "Sebagai generasi penerus bangsa, khususnya kader GP Ansor-Banser Kota Mojokerto patut meneladani Riyanto dengan mencontoh dan senantiasa bekerja keras, berkarya dan menjaga keutuhan NKRI dan Nahdlatul Ulama", ujar Amir.


Segenap pengurus Banser Anshor Kota Mojokerto saat foto bersama usai acara "Haul Sahabat Riyanto dan Do'a Bersama Akhir Tahun", Jum'at (30/12/2018), di kantor PC NU Kota Mojokerto.

Menurut Amir, Kronologi peristiwa peledakan bom di Gereja Eben Haezer dimulai dari adanya dua orang yang tidak dikenali menitipkan tas yang dalam posisi terlengkup di area gereja. Selang beberapa menit Riyanto menanyakan tas yang dititipkan orang tersebut kepada Amir. Karena tas tersebut mencurigakan, maka Riyanto sigap hendak melaporkan kepada pihak kepolisian, lantas ketika dalam perjalanan keluar percikan dari dalam tas tersebut.

Riyanto berteriak, "Tiarap...!", Riyanto berusaha membuang bom ke dalam selokan, namun bom tersebut keburu meledak dan merenggut nyawa Riyanto. Sahabat Riyanto meninggal di tempat dengan kondisi yang menyedihkan.

Syahrial ECB, Kasatkorcab Banser Kota Mojokerto menghimbau kepada masyarakat khususnya Banser Kota Mojokerto untuk meneladani semangat dan pengorbanan Riyanto untuk membangunkan semangat kebhinekaan, kekompakan, persatuan dan kesatuan NKRI. "Semangat Riyanto harus dijadikan dasar membangun kebhinekaan, kekompakan, persatuan dan kesatuan NKRI, NKRI harus dijaga hingga akhir jaman," tegas Syahrial.

Menurit Syahrial, sikap profesional yang dicontohkan Riyanto itu perlu menjadi teladan bagi masyarakat. "Sebagaimana Riyanto, kalau sudah perintah dan amanat, ya harus kita kerjakan, berat bukan berarti tidak bisa dikerjakan", pungkasnya. *(Zaki/HB)*