Jumat, 26 Agustus 2022
Lepas Ekspor 14.150 Pasang Sepatu Ke China, Gubernur Khofifah: Good News Dari Madiun
Rabu, 08 September 2021
Gubernur Khofifah Serahkan Alat Ekonomi Produktif Bagi Masyarakat Sekitar Hutan

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis hibah Alat Ekonomi Produktif kepada 7 Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang ada di Madiun, Magetan dan Ngawi, Rabu (08/09/2021), di Wana Wisata Raden Sekar Park, Desa Kradinan Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis hibah Alat Ekonomi Produktif kepada 7 Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang ada di Madiun, Magetan dan Ngawi, Rabu (08/09/2021), di Wana Wisata Raden Sekar Park, Desa Kradinan Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
Kamis, 19 Agustus 2021
Gubernur Khofifah Ungkap Ke Presiden Kemajuan Penanganan Covid-19 Di Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyambut Presiden RI Joko Widodo di Madiun, Kamis 19 Agustus 2021.
Kondisi tersebut diungkapkan Gubernur Khofifah di tengah kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo di Madiun yang sempat meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di SMP Negeri 3 Mejayan Kabupaten Madiun, pelaksanaan vaksinasi door to door hingga memberikan pengarahan kepada kepala daerah dan Forkopimda se Jatim.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, bahwa penanganan Covid-19 di Jatim mulai terkendali diukur dari beberapa indikator. Misal, menurunnya tren BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian bed di rumah sakit, tren tracing dan testing serta menurunnya jumlah wilayah PPKM level 4 dari 30 kabupaten/kota menjadi 17 dan bertambahnya daerah PPKM level 3 yang kini menjadi 20 kabupaten/kota.
"Kami ingin melaporkan kepada Bapak Presiden terkait penanganan Covid-19 di Jatim. Bahwa, dengan adanya pemberlakuan PPKM berlevel terbukti efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19. Hal ini dilihat berdasarkan indikator-indikator. Di antaranya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah mengalami penurunan signifikan", ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Presiden RI Joko Widodo di pendopo Ronggo Djoemeno Pemkab Madiun, Kamis (19/08/2021).
Gubernur Khofifah menerangkan, bahwa tingkat keterisian BOR rumah rujukan penanganan Covid-19 di Jatim menurun. Yang mana, dari data per-tanggal 18 Agustus 2021 dibandingkan data per-tanggal 3 Juli 2021, terlihat tingkat keterisian bed rumah sakit menunjukkan sudah di bawah standar WHO 60 % (persen)
Gubernur Khofifah pun menerangkan, untuk BOR ICU dari 78 % turun menjadi 59 %, BOR isolasi biasa dari 81 % turun menjadi 42 %, BOR rumah sakit lapangan dari 69 % turun menjadi 30% dan BOR rumah sakit karantina dari 50 % turun menjadi 22%.
Gubernur Khofifah juga menerangkan, bahwa pihaknya didukung dan dikuati oleh jajaran Polda Jatim dan Kodam V/ Brawijaya melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
"Untuk tracing dan testing di Jatim juga mengalami kenaikan dari 1,2 % (persen) menjadi 9,4 % (persen). Alhamdulillah..., sudah 9,4 % (persen) untuk tracing dan kami akan terus meningkatkan terutama untuk testingnya", terang Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah memaparkan capaian vaksinasi Covid-19 di Jatim, bahwa masyarakat Jatim yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 26,46 % penerima vaksin Covid-19 atau setara dengan sekitar 8,42 juta penerima vaksin Covid-19. Sedangkan yang sudah divaksin Covid-19 dosis kedua, sudah mencapai 14,26 % penerima vaksin Covid-19 atau setara dengan sekitar 4,53 juta penerima vaksin Covid-19.
"Kami berharap kepada Bapak Presiden berkenan membantu pengadaan gedung cold storage untuk penyimpanan vaksin dan gudang obat yang kapasitasnya lebih besar di Dinas Kesehatan Jatim", pinta Gubernur Khofifah, penuh harap.
Tentang besaran biaya tes swab PCR, Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan lapangan dengan hasil biaya tes swab PCR sudah turun sesuai arahan pemerintah pusat.
"Biaya tes swab PCR sudah sesuai arahan Pak Presiden, untuk biaya maksinum tes swab PCR 495 ribu rupiah di Jawa–Bali dan hasil tesnya maksimum 24 jam dan sudah mulai dilaksanakan oleh beberapa tempat lab PCR", jelas Gubernur Khofifah.
Gubermur Khofifah menegaskan, bahwa tes swab PCR di Jatim sudah di atas standar WHO, yaitu sebanyak 40.479 tes swab PCR per-minggu. Bahkan, untuk seminggu terakhir, tes swab PCR di Jatim mencapai 74.245 tes per-minggu.
"Untuk percepatan tracing dibutuhkan tambahan 1 mesin PCR di tiap kabupaten atau kota di Jatim. Lalu untuk percepatan whole genome sequencing dibutuhkan laboratorium BSL-3 untuk RSUD dr. Soetomo dan RSUD dr. Syaiful Anwar", tegas Gubermur Khofifah.
Gubernur Khofifah pun berkesempatan membeber kondisi wilayah Jatim yang dalam dua minggu terakhir jumlah daerah betstatus zona merah juga terus menurun dari awalnya 34 kabupaten/kota per-Selasa (17/08/2021) menjadi 15 kabupaten/kota. Selain itu, posisi Rate of Transmission (RT) juga sudah berada di bawah 1. Hal tersebut menunjukkan penyebaran Covid-19 di Jat8m mulai landai dan terkendali.
"Rate of Transmission Jawa Timur tercatat hari Rabu (18/08/2021) adalah 0,45. Artinya, jauh dibawah 1. Jadi, bahwa proses penyebaran di Jawa Timur insya ALLAH sudah makin terkendali", beber Gubernur Khofifah.
Ditandaskannya, bahwa pihaknya bersama Forkopimda Jatim akan terus berupaya keras dan senantiasa salaing bersinergi dalam penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
"Kami memang harus bergerak bersama, membangun suasana yang sangat solid dan memastikan semuanya bisa diukur capaiannya dari berbagai kinerja. Utamanya dalam menjaga pengendalian Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi di Jatim", tandasnys. *(DI/HB)*
Minggu, 07 Februari 2021
Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Kampung Tangguh Jelang PPKM Mikro Madiun Raya

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangdam V/ Brawijaya Mayjen Suharyanto, Bupati Madiun Ahmad Dawami dan Kapolres Madiun mengunjungi Kampung Tangguh Semeru (KTS) di Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, Minggu (07/02/2021).
"Jatim masuk daerah prioritas PPKM, yakni Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Kami harapkan, pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai mengunjungi Kampung Tangguh Semeru (KTS) di Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, Minggu (07/02/2021).
"Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, Polri serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim", lanjutnya.
Gunernur Khofifah menegaskan, penerapan PPKM Mikro digelar mulai Selasa (09/02/2021) hingga Senin (22/2/2021) itu meneruskan PPKM tahap pertama dan kedua yang terbukti signifikan.
"Jadi, kami berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui salah-satu embrio yang dimiliki sejak 8 (delapan) bulan lalu, yaitu Kampung Tangguh", tegas Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa PPKM Mikro ini juga sesuai arahan Presiden Joko Wododo. Dijelaskannya pula, bahwa penerapan PPKM Mikro ini sendiri, Pemprov Jatim berkomitmen melaksanakannya. Bahkan, hal itu telah dipupuk sejak delapan bulan lalu melalui gerakan Kampung Tangguh.
"Sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur sudah menujukkan hasil yang relatif signifikan dengan penurunan zona merah hingga tinggal 2 kabupaten/kota maupun BOR Isolasi biasa yang telah menurun saat PPKM dimulai tanggal 11 Januari tercatat 79% saat ini tercatat 55%. BOR ICU semula tercatat 73%, saat ini menjadi 67%. Upaya penanganan Covid-19 terus dimaksimalkan di Jawa Timur untuk terus menekan penyebaran Covid-19", jelasnya.
Gubernur Khofifah menegaskan, Kampung Tangguh merupakan langkah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya dan Pemerintah Kota/ Kabupaten se Jatim.
"Termasuk perguruan tinggi untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan Covid-19 dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa", tegas Gubernur Khofifah.
Ditandaskannya, kebersamaan dalam pelaksanaan Kampung Tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan COVID-19. Untuk diketahui, per tanggal 07 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh yang ada di Jawa Timur mencapai 3.160 dan terus akan bertambah", tandasnya.
Menurut Gubernur Khofifah, pengendalian kasus Covid-19 di Jatim cukup signifikan setelah dua kali penerapan PPKM. Kondisi itu terlihat jumlah kesembuhan pasien Covid-19 yang meningkat dan perawatan warga yang terpapar corona banyak menurun.
“Kalau yang yang sembuh meningkat dan dirawat menurun maka sesungguhnya sudah ada pengendalian Covid-19 di Jatim yang cukup signifikan dari pelaksanaan PPKM", tukasnya.
Sementara itu, Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan, bahwa pihaknya siap melaksanakan PPKM Mikro Madiun Raya dengan membentuk Posko di setiap desa hingga RT. Meski demikian, warga Madiun tetap bisa menjalankan roda perekonomian meski dilkukan penerapan One Gate System di setiap desa dan kelurahan.
"Kita tidak memutus roda ekonomi masyarakat. Karena meskipun ada penerapan satu pintu masuk desa, itu untuk memonitoring kegiatan warga. Jualan sayur boleh, asalkan terapkan protokol kesehatan. Jadi, saya harap masyarakat Madiun tidak salah paham mengartikan one gate system", kata Bupati Madiun Ahmad Dawami.
Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam meninjau Kampung Tangguh serta menebarkan bibit ikan di kolam Tampung Tangguh sebagai ketahanan pangan, di antaranya Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Suharyanto, Bupati Madiun Ahmad Dawami dan Kapolres Madiun. *(DI/HB)*