Minggu, 07 Februari 2021

Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Kampung Tangguh Jelang PPKM Mikro Madiun Raya

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangdam V/ Brawijaya Mayjen Suharyanto, Bupati Madiun Ahmad Dawami dan Kapolres Madiun mengunjungi Kampung Tangguh Semeru (KTS) di Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, Minggu (07/02/2021).


Kab. MADIUN – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan Madiun Raya yang akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di 'Kampung Tangguh' Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, Minggu 07 Feberuari 2021.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 3 Tahun 2021, Jatim termasuk sebagai wilayah yang melaksaknan PPKM Mikro.

"Jatim masuk daerah prioritas PPKM, yakni Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Kami harapkan, pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai mengunjungi Kampung Tangguh Semeru (KTS) di Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, Minggu (07/02/2021).

"Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, Polri serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim", lanjutnya.

Gunernur Khofifah menegaskan, penerapan PPKM Mikro digelar mulai Selasa (09/02/2021) hingga Senin (22/2/2021) itu meneruskan PPKM tahap pertama dan kedua yang terbukti signifikan.

"Jadi, kami berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui salah-satu embrio yang dimiliki sejak 8 (delapan) bulan lalu, yaitu Kampung Tangguh", tegas Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa PPKM Mikro ini juga sesuai arahan Presiden Joko Wododo. Dijelaskannya pula, bahwa penerapan PPKM Mikro ini sendiri, Pemprov Jatim berkomitmen melaksanakannya. Bahkan, hal itu telah dipupuk sejak delapan bulan lalu melalui gerakan Kampung Tangguh.

"Sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur sudah menujukkan hasil yang relatif signifikan dengan penurunan zona merah hingga tinggal 2 kabupaten/kota maupun BOR Isolasi biasa yang telah menurun saat PPKM dimulai tanggal 11 Januari tercatat 79% saat ini tercatat 55%. BOR ICU semula tercatat 73%, saat ini menjadi 67%. Upaya penanganan Covid-19 terus dimaksimalkan di Jawa Timur untuk terus menekan penyebaran Covid-19", jelasnya.

Gubernur Khofifah menegaskan, Kampung Tangguh merupakan langkah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya dan Pemerintah Kota/ Kabupaten se Jatim.

"Termasuk perguruan tinggi untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan Covid-19 dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa", tegas Gubernur Khofifah.

Ditandaskannya, kebersamaan dalam pelaksanaan Kampung Tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan COVID-19. Untuk diketahui, per tanggal 07 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh yang ada di Jawa Timur mencapai 3.160 dan terus akan bertambah", tandasnya.

Menurut Gubernur Khofifah, pengendalian kasus Covid-19 di Jatim cukup signifikan setelah dua kali penerapan PPKM. Kondisi itu terlihat jumlah kesembuhan pasien Covid-19 yang meningkat dan perawatan warga yang terpapar corona banyak menurun.

“Kalau yang yang sembuh meningkat dan dirawat menurun maka sesungguhnya sudah ada pengendalian Covid-19 di Jatim yang cukup signifikan dari pelaksanaan PPKM", tukasnya.

Sementara itu, Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan, bahwa pihaknya siap melaksanakan PPKM Mikro Madiun Raya dengan membentuk Posko di setiap desa hingga RT. Meski demikian, warga Madiun tetap bisa menjalankan roda perekonomian meski dilkukan penerapan One Gate System di setiap desa dan kelurahan.

"Kita tidak memutus roda ekonomi masyarakat. Karena meskipun ada penerapan satu pintu masuk desa, itu untuk memonitoring kegiatan warga. Jualan sayur boleh, asalkan terapkan protokol kesehatan. Jadi, saya harap masyarakat Madiun tidak salah paham mengartikan one gate system", kata Bupati Madiun Ahmad Dawami.

Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam meninjau Kampung Tangguh serta menebarkan bibit ikan di kolam Tampung Tangguh sebagai ketahanan pangan, di antaranya Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Suharyanto, Bupati Madiun Ahmad Dawami dan Kapolres Madiun. *(DI/HB)*