Kamis, 30 Mei 2024
Langgar Kesepakatan, CV. SKS Di Deadline 30 Hari Bersihkan Ayam Dan Kandang
Cemari Sungai, Warga Dusun Karangan - Pacet Protes Usaha Ayam CV. SKS Ditutup

Kandang ayam yang diprotes warga karena limbahnya milik CV. SKS yang berlokasi di Jl. Raya Wisata Pacet, Desa Kesiman Tengah Kecamatan Pacet yang juga mengelola usaha Hotel dan Resto serta holtikultura bidang peternakan dan pertanian.
Selasa, 13 Juni 2023
Hadir Di Sosialisasi Dan Pelatihan Budidaya Magod Se Kota Mojokerto, Ning Ita: Genetis Kita Ini Dari Mojopahit
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Plt. Kepala DLH Pemkot Mojokerto Amin Wachid dan dua narasumber dari Universitas Brawijaya Malang hadir dalam Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Magod se Kota Mojokerto di Sabha Mandala Madya, Kantor Sekretariat Daerah Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Selasa (13/06/2023) siang.

Salah-satu suasana Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Magod se Kota Mojokerto di Sabha Mandala Madya, Kantor Sekretariat Daerah Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Selasa (13/06/2023) siang.
Jumat, 19 Mei 2023
Ning Ita Tanam Mangga Di Alun-alun Kota Mojokerto Untuk Generasi Mendatang

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala DLH Pemkot Mojokerto Amin Wachid dengan disaksikan Corporate Affair & Legal Manager Lautan Natural Krimerindo Syaiful Amin dan Ketua IKAPMII Mojokerto Hidayat serta sejumlah anggota IKAPMII Mojokerto saat melakukan penanaman pohon mangga di area lahan tanah Alun-alun Kota Mojokerto sisi timur, Jum'at (19/05/2023) sore.
Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita ini menyampaikan, bahwa agenda penanaman 100 pohon mangga di Kota Mojokerto merupakan salah-satu upaya untuk menjaga ekosistem alam yang kelak diwariskan kepada generasi yang akan datang.
"Ini bagian dari upaya untuk bisa menjaga keberlanjutan dari alam ini yang kelak akan kita wariskan kepada generasi setelah kita. Agar kita bisa mewariskan bumi yang layak, yang nyaman untuk keberlanjutan generasi setelah kita", ujar Ning Ita saat ditemui Jum'at (19/05/2023) sore, di lokasi.
Lebih lanjut, Ning Ita menjelaskan, bahwa suatu fakta belakangan ini marak terjadi bencana alam di berbagai belahan Bumi. Hal itu terjadi sebagai dampak abainya umat manusia dari upaya menjaga dan melestarikan lingkungan alam di sekitarnya.
Wali Kota Perempuan Pertama di Kota Mojokerto ini pun menjelaskan, bahwa polusi di era revolusi industri saat ini luar biasa besar. Hal ini, sangat berdampak pada menurunnya kualitas udara yang dihirup mahluk hidup terutama manusia yang tentunya berakibat terganggunya kesehatan manusia.
Sabtu, 25 Maret 2023
Dukung Lisa Berdasi, Ning Ita Aksi Nyata Punguti Sampah Usai Kegiatan

Wali Kota Mojokerto punguti sampah saat acara Ruwah Desa di Kelurahan Prajurit Kulon Kecamatan Prajurit Kulon, Minggu (19/03/2023).

Wali Kota Mojokerto bersama partisipan senam memunguti sampah usai Senam Bersama di HUT ke-44 GOW.
“Kami telah menyiapkan pusat-pusat perekonomian yang baru, jangan sampai tempat-tempat tersebut menjadi kotor, kumuh sehingga para pengunjung akan menjadi risih dan jera untuk berkunjung kembali ke kota kita", ujar Ning Ita.
Untuk menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah, di Kota Mojokerto ada berbagai program yang dijalankan, di antaranya Program Kali Bersih (Prokasih) juga program Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto (Bapak Samerto) berhadiah umroh dan program Gempa Genting. *(law/an/HB)*
Jumat, 17 Maret 2023
Peringati Hari Air Dunia, Pemkot Mojokerto Bersama Warga Kerja Bakti Bantaran Sungai

Salah-satu suasana saat beberapa petugas DLH Pemkot Mojokerto, Dinas PUPR Perakim Pemkot Mojokerto, warga dan anak-anak Pramuka Kota Mojokerto saat kerja bakti di bantaran Sungai Brangkal di kawasan Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon bersamaan momentum peringatan Hari Air Sedunia 2023 yang jatuh pada 22 Maret , Jum'at (17/03/2023) pagi.
"Ini menjadi salah-satu upaya menjaga air kita. Dengan merawat fasiltas penunjang yang ada, termasuk bantaran sungainya", ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Mojokerto Amin Wachid yang sekaligus menjabat sebagai Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Mojokerto, Jum'at (17/03/2023) pagi, di lokasi.
Beberapa petugas DLH Pemkot Mojokerto, Dinas PUPR Perakim Pemkot Mojokerto, warga dan anak-anak Pramuka Kota Mojokerto saat foto bersama, usai kerja bakti di bantaran Sungai Brangkal di kawasan Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon bersamaan momentum peringatan Hari Air Sedunia 2023 yang jatuh pada 22 Maret , Jum'at (17/03/2023) pagi.
"Ada tanaman-tanaman yang tumbuh di area yang tidak sesuai peruntukannya. Keberadaan tanaman, pohon-pohon tersebut menyebabkan tanggul rawan ambrol", jelas ujar perwakilan Bagian Sumber Daya Air Dinas PUPR Perakim Pemkot Mojokerto Basuki Ismail.
Akar tanaman yang terus tumbuh, semakin kuat, dapat mengurangi kekuatan tanggul, ehingga tanggul semakin terkikis dan ambrol sewaktu-waktu. Hal ini, membahayakan masyarakat sekitar tanggul.
Selain memperingat Hari Air, kegiatan tersebut secara tidak langsung juga menjadi media edukasi bagi masyarakat agar senantiasa bahu-membahu, bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. *(EL/an/HB)*
Rabu, 21 September 2022
Ning Ita: Kondisi Kesehatan Manusia Dan Lingkungan Tanggung-jawab Bersama

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam Sosialisasi Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor 5 Tahun 2021, di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Rabu (21/09/2022).
Dalam sambutan sekaligus arahannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, Pemerintah Kota Mojokerto melalui DLH siap mendampingi para pelaku usaha jika kesulitan dalam mengurus Persetujuan Teknis (Pertek) dan Surat Kelayakan Operasional (SLO).
"Saya sudah memberikan tanggung-jawab kepada DLH untuk mendampingi pelaku usaha di Kota Mojokerto yang merasa kesulitan dalam rangka mendapatkan Pertek ataupun SLO tersebut. Jika dipersulit, silahkan laporkan di CURHAT NING ITA", ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Dijelaskan Ning Ita pula, bahwa Kota Mojokerto memiliki luas wilayah yang kecil dengan penduduknya yang padat, untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga kesehatan lingkungan, termasuk ketersediaan air bersih.
"Kondisi kesehatan manusia dan lingkungannya ini tidak hanya menjadi tanggung-jawab pemerintah, tapi tanggung-jawab bersama, kami ngatur regulasi dan perundang-undangan. Masyarakat dan stake holder lainnya memiliki tanggung-jawab bagaimana menjaga sekaligus menaati aturan yang ada", jelas Ning Ita.
Dalam sosialisasi tahap pertama ini, hadir sebanyak 40 peserta terdiri dari pelaku usaha di sektor perindustrian, perhotelan, pelayanan kesehatan, pariwisata, perdagangan, UMKM batik dan perangkat daerah.
Turut hadir dalam sosialisasi ini Kepala DLH Pemerintah Kota Mojokerto Bambang Mujiono serta Erika Hakasmanti dari DLH Provinsi Jawa Timur, sebagai narasumber. *(Dit/an/HB)*
Senin, 12 September 2022
Wali Kota Mojokerto Teken MoU Pengelolaan Sampah Dengan Gubernur Jatim

Wali Kota Mojokerto saat meneken MoU Pengelolaan Sampah Regional dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rangkaian kegiatan Jatim Environment Exhibition & Forum (JEEF) 2022 di JX International Surabay, Senin (12/09/2022).
Tidak hanya Wali Kota Mojokerto, penanda-tangan MoU dengan Gubernur Jatim ini juga dilakukan oleh sejumlah kepala daerah region Gerbangkertosusilo. Yaitu Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo, Bupati Mojokerto, Bupati Lamongan, Bupati Kediri, Wali Kota Surabaya dan Wali Kota Kediri.
Penanda-tangan kesepakatan ini merupakan wujud komitmen antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dengan Pemda di region tersebut untuk bersinergi dalam memperbaiki pengelolaan sampah di Jatim. Mengingat, belakangan ini pengelolaan sampah menjadi salah-satu persoalan dalam isu lingkungan yang makin butuh untuk segera diselesaikan.
Sebagai informasi, pengembangan sistem pengelolaan sampah lintas kabupaten/ kota (regional) oleh Pemprov Jatim, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
"Tugas kita hari ini harus memulihkankan bumi dan dunia. Kita harus bisa menjaga bumi, menjaga alam dan mendukung pelestarian lingkungan dari ekosistem kita. Kapanpun dimanapun harus segera dimulai sekecil apapun", ujar Gubernur Khofifah
“Hari ini, kita tidak boleh menunggu. Apa yang bisa kita lakukan untuk pemulihan bumi, kita harus segera dilakukan", tandas Gubernur Khofifah. *(EL/HB)*
Senin, 20 Desember 2021
Gunernur Khofifah Tanam 4000 Bibit Tanaman Di Njulung Argo Edu Tourism Malang

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan pada acara Pengkayaan Vegetasi di Njulung Argo Edu Tourism, Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, Senin (20/12/2021).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menanam bibit pohon dalam kegiatan Pengkayaan Vegetasi di Njulung Argo Edu Tourism, Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, Senin (20/12/2021).
Kamis, 09 Januari 2020
Kota Mojokerto Masuk Nominasi LBS Tingkat Provinsi Jatim
Rabu, 06 Maret 2019
Sampah Seberat 12 Ton Diangkut Dari Bantaran Sungai Brangkal Mojokerto
Sampah seberat sekitar 2 ton dibersihkan dan diangkut dari bantaran Sungai Brangkal Kab. Mojokertoa, Rabu (06/03/2019).
Jumat, 22 Februari 2019
PSN Di Lingkungan Sabuk Alu, Ning Ita Himbau Giatkan Bank Sampah
Pelaksanaan Pemantauan Jumat Berseri dan PSN Terintegrasi 60 Menit pada Jumat (22/2) diadakan di Lingkungan Sabuk Alu 3, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama dengan Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto Nur Chasanah Achmad Rizal serta segenap Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Dengan gowes menuju lokasi PSN dari Kantor Wali Kota Mojokerto.
Jumat, 08 Februari 2019
Kodim 0815 Kerahkan 1 SST Prajurit Untuk Karya Bakti Bersihkan Sungai Empu Nala
Salah-satu suasana karya bakti pembersihan sungai sepanjang jalan Empu Nala – simpang empat Sekar Putih, Jum'at (08/02/2019) pagi.
Kodim 0815 Mojokerto mengerahkan Satu Pleton (SST) Prajurit dari Koramil seluruh jajarannya untuk melaksanakan karya bakti pembersihan sungai sepanjang jalan Empu Nala – simpang empat Sekar Putih, di kawasan wilayah Kecamatan Magersari Kota Mojokerto – Jawa Timur, Jum’at (08/02/2019).
Selasa, 15 Januari 2019
Usai Kirab Adipura, Ning Ita Nyanyi Bareng Ratusan Pasukan Kuning
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Ratusan pasukan kuning dan pasukan hijau se-Kota Mojokerto, pada Selasa (15/01/2019) siang berkumpul di halaman Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto, jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto. Nampaknya, hari ini menjadi hari paling bahagia bagi mereka di awal tahun 2019 ini.
Pasukan kebersihan dan pertamanan dibawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto siang itu bernyanyi dan berjoged bersama Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Tak hanya joged bersama, sebelumnya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapa'an "Ning Ita" ini juga makan bersama di tengah-tengah pasukan penjaga keindahan kota tersebut.
Ungkapan rasa syukur dan kegembiraan saat itu terwujud setelah mereka melakukan kirab keliling Kota Mojokerto Piala Adipura kategori "Kota Sedang" yang telah diterima oleh Ning Ita dari Wapres RI Jusuf Kalla pada Senin (14/01/2019) kemarin, di Jakarta.
Rombongan Kirab Anugerah Adipura diikuti oleh Rombongan VW, Harley Davidson, motor Lurah, mobil crane DLH, motor roda tiga pengangkut sampah, mobil tangki air taman. Rombongan inti dengan menaiki mobil VW dan membawa piala Adipura di isi Kepala DLH Ikromul Yasak, Kepala Satpol PP Heryana Dodik Murtono, Gus dan Yuk Kota Mojokerto.
Menyusul dibelakangnya, Camat, 18 Lurah mengendarai motor, pasukan kuning dan pasukan hijau. Rute yang ditempuh, start di halaman kantor Wali Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 menuju jalan Pahlawan, jalan Raden Wijaya, jalan Brawijaya, melewati depan Kantor PMI, Alun-alun Kota Mojokerto, jalan Mojopahit, jalan Gajah Mada (seberang jalan kantor Wali Kota Mojokerto), jalan Hayam Wuruk dan finish di rumah dinas Wali Kota Mojokerto di jalan Hayam Wuruk.
Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapa'an "Ning Ita" ini menyampaikan, bahwa penganugerahan Adipura tahun ini adalah merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut mulia tahun 2016. "Saya berharap Adipura ini bisa ada tindak lanjut yang lebih baik. Kita punya tenaga / kader PSN yang jumlahnya lebih dari 1000 orang, Ketua RT, Lurah dan 240 orang lebih pasukan kuning. Ini bisa menjadi penggerak motivasi kepada masyarakat dalam mengelola sampah yang bersumber dari rumah tangga", kata Ning Ita.
Pada kesempatan ini, Ning Ita sempat mengungkapkan tentang keinginannya terkaut adanya inovasi tentang persampahan, sehingga Kota Mojokerto bisa menjadi kota yang bebas dari sampah atau zero waste.
“Saya kira ini bukan hanya angan-angan dan khayalan tetapi kita semua harus yakin karena sudah ada daerah yang berhasil menjadi zero waste. Kedepan untuk membebaskan kota kita dari sampah dengan sistem zero waste harus kita realisasikan bersama-sama, dengan peran aktif seluruh masyarakat. Kita harus yakin di 2020 nanti kota kita akan bebas dari sampah", ungkap Ning Ita.
Dengan diraihnya penghargaan Adipura ketiga ini, Ning Ita berencana merevitalisasi tugu Adipura yang ada di perempatan jalan Bhayangkara. Disamping itu, Ning Ita juga berencana membangun tugu Adipura minimal setinggi 20 meter di pertemuan Sungai Brantas dan Kali Kothok, yang menurutnya sebagai penanda bahwa Mojokerto adalah kota peraih Adipura dan kota yang sehat.
“Revitalisasi ini sebagai bentuk rasa syukur dan rasa bangga kita karena itu menunjukkan sebagai pengakuan bahwa kota kita adalah kota bersih", cetus Ning Ita.
Mengakhiri sambutan sekaligus arahannya, Ning Ita kembali menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pasukan kuning, pasukan hijau dan dukungan seluruh masyarakat Kota Mojokerto.
"Atas kerja keras pasukan kuning, pasukan hijau dan dukungan seluruh elemen masyarakat, sehingga Kota Mojokerto menjadi kota yang bersih dan indah dengan mendapatkan penghargaan Adipura", pungkas Ning Ita. *(Na/Kha/Hms/HB)*
Senin, 14 Januari 2019
Kota Mojokerto Terima Anugerah Adipura, Ning Ita Berterima Kasih Pada Pasukan Kuning Dan Masyarakat
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Kota Mojokerto kembali menerima penghargaan anugerah sebagai Kota Adipura kategori kota sedang untuk periode 2017-2018. Anugerah yang diraih untuk yang ketiga kalinya ini diserahkan oleh Wakil Presiden RepubIik Indonesia Jusuf Kalla kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin (14/01/2019), di auditorium Dr. Soedjarwo, gedung Manggala Wanabhakti, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.
Pada kesempatan ini Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) memberikan sebanyak 146 penerima penghargaan, yang terdiri dari 1 Adipura Kencana, 119 Adipura, 10 Sertifikat Adipura, dan 5 Plakat Adipura, serta Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah kepada 11 Kabupaten/Kota.
Dalam laporannya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa Anugerah Adipura diberikan kepada kota yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan yang baik.
Dalam pengarahannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, bahwa penghargaan Adipura adalah kebanggaan yang dengan kerja keras bisa memperbaiki kehidupan masyarakat. “Ada tiga hal yang menjadi isu dunia. Pertama adalah demokrasi, kedua adalah masalah HAM dan yang ketiga adalah masalah lingkungan hidup,” kata Jusuf Kalla.
Lebih lanjut Jusuf Kalla menyampaikan bahwa yang penting adalah memberi contoh kepada kepada masyarakat dan memberikan stimulan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. “Bersih akan membawa hidup bersih, kalau kita hidup bersih maka orang akan merasa bersalah buang sampah di jalan dan demikian kalau kotor akan membawa kotor lebih banyak lagi,” lanjut Wakil Presiden.
Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto, setelah menerima pernghargaan menuturkan rasa syukur dan bahagianya menjadi bagian dari salah satu penerima penghargaan Adipura dari Wakil Presiden Jusuf Kalla diantara 119 Kabupaten / Kota di Indonesia. Penghargaan yang telah diterima tiga tahun berturut-turut oleh Kota Mojokerto ini diapresiasi khusus oleh Ning Ita.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto juga seluruh pasukan kuning yang bekerja membersihkan Kota Mojokerto dibawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto,” ucapnya.
Kedepan, untuk kembali meraih Adipura kembali, Ning Ita ingin bisa berinovasi lebih dalam menangani urusan persampahan di Kota Mojokerto. Bahkan beberapa waktu lalu, Ning Ita bersama Cak Rizal dan DLH sempat melihat secara langsung proses pengolahan sampah yang akan diadopsi dari daerah tetangga. “Saya ingin pengolahan sampah di Kota Mojokerto menuju zero waste,” tuturnya.
Disampaikan Ning Ita bahwa upaya ini membutuhkan kerjasama berbagai pihak untuk mewujudkannya. “Khususnya kepada seluruh masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Menjaga kota kita menjadi kota yang lebih bersih dan lebih cantik, karena small is beautiful,” lanjutnya.
Semakin padatnya penduduk maka persoalan sampah menjadi urusan yang sangat penting. Pemerintah Daerah bisa mengupayakan melalui APBD namun yang paling penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan.
“Masyarakat harus terlibat secara aktif minimal di lingkungan rumahnya sendiri untuk selalu membuang sampah, memilah sampah sebelum diangkut oleh pasukan kuning kita. Supaya tugas dari teman-teman yang ada di TPS, TPST dan juga TPA menjadi lebih ringan lagi,” seru Ning Ita.
Piala adipura yang telah diterima oleh Ning Ita dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, rencananya akan di kirab dari kantor Wali Kota Mojokerto menuju rumah dinas Wali Kota Mojokerto pada hari Selasa (15/01/2019) pagi. *(Na/Kha/Humas/HB)*
Kamis, 03 Januari 2019
Ning Ita Tinjau Pengelolaan Sampah Terpadu Di Sidoarjo
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Dalam pembangunan infrastruktur di Kota Mojokerto, masalah sampah masih menjadi perhatian Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Untuk itu, pada Kamis 03 Januari 2019, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapa'an "Ning Ita" ini melakukan kunjungan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di Kecamatan Taman Kabuaten Sidoarjo – Jawa Timur.
Turut serta mendampingi Ning Ita berkunjung ke TPST tersebut, Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemeruntah Kota (Pemkot) Mojokerto Ikromul Yasak.
Maksud kunjungan Ning Ita ke TPST Taman itu sendiri, adalah untuk meninjau secara langsung tentang proses pengelolaan sampah serta alat-alat yang digunakan untuk mengelola sampah.di Kabupaten Sidoarjo. “Kami berencana mengadopsi sistem pengelolaan sampah yang ada di TPST Taman ke Kota Mojokerto”, jelas Ning Ita di tengah kunjungannya.
Pada kesempatan ini, Ning Ita mendapat penjelasan secara langsung dari pengelola TPST Taman, bahwa TPST Taman adalah salah satu bentuk kerja sama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan pihak swasta. Dalam kerja sama ini Pemkab Sidoarjo hanya menyediakan lahan untuk tempat mengelola sampah, sedangkan untuk operasional sepenuhnya dikerjakan oleh pihak swasta.
Pada kesempatan ini pula, Ning Ita juga mendapat penjelasan tentang cara kerja mesin-mesin pengolah sampah, seperti conveyor yang digunakan untuk memilah sampah, mesin pencacah (crusher machine) yang berfungsi untuk mencacah sampah dan dipilah menggunakan mesin blower.
“Meski TPST Taman yang sudah menggunakan mesin-mesin modern, tetapi masih tetap menggunakan tenaga manusia, salah satunya adalah untuk pengangkut sampah dari rumah-rumah warga ke TPST sehingga keberadaan TPST tidak akan mematikan ekonomi masyarakat, justru bisa menjadi mata pencarian", jelas pengelola TPST Taman.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Ikromul Yasak menerangkan, bahwa kondisi sampah di Kota Mojokerto tidak separah sampah di Sidoarjo. "Sampah di Kota Mojokerto kondisi lebih bersih dan tidak sebau ini. Namun pengadaan mesin yang dipunyai TPST Taman menjadi pertimbangan untuk diadakan di TPA yang ada di Kota Mojokerto", terang Yasak. *(Na/Kha/Hms/HB)*
Senin, 16 Oktober 2017
Wali Kota Mojokerto Sambut Kunjungan 8 Kepala OPD Kabupaten Karawang Ke TPA Randegan
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Tempat pengolahan sampah akhir yang lazimnya identik sebagai tempat yang kotor, menyebarkan bau busuk dan sarang lalat, tidak demikian dengan kondisi TPA Randegan Kota Mojokerto. Sejak awal tahun 2016 lalu, TPA yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto ini disulap menjadi tempat wisata dan edukasi dengan taman-taman, perpustakaan dan kafe yang menarik pengunjung.
Lebih dari 116 rombongan baik dari TK, PAUD, Mahasiswa hingga jajaran Pemerintah dari luar kota berkunjung ke TPA Randegan untuk kunjungan wisata hingga studi banding. Hal ini membuat DLH Kota Mojokerto terus berbenah untuk melengkapi beberapa wahana yang dapat membuat pengunjung betah berlama-lama di TPA Randegan yang ada Kota Mojokerto.
Terakhir, tertarik atas kondisi TPA Randegan yang justru menjadi tempat kunjungan wisata hingga studi banding, Senin (16/10/2017), 8 (delapan) Kepala OPD Kabupaten Karawang Jawa Barat mengadakan studi banding ke TPA Randegan untuk melihat dari dekat proses pengolahan sampah hingga Kota Mojokerto dapat meraih Piala Adipura.
Kepala DLH Kabupaten Karawang Wawan Setiawan dan Kepala Bappeda Kerawang Eka memimpin rombongan langsung mendatangi TPA Randegan dan diterima oleh Kepala DLH Kota Mojokerto Amin Wachid. Setelah beberapa jam berkunjung ke TPA Randegan, rombongan menuju Kantor Pemkot Mojokerto dan disambut langsung oleh Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus di ruang kerjanya.
Dalam sambutan sekaligus arahannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus memamaparkan secarai detail tentang manajemen persampahan di Kota Mojokerto. Hal ini membuat rombongan dari Kabupaten Karawang tersebut sangat antusias.
Salah-satu paparannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus memaparkan, bahwa manajemen persampahan di Kota Mojokerto dimulai dari tingkat rumah tangga. "1600 kader motivator kesehatan setiap hari Jumat masuk ke rumah-rumah warga, mereka bertugas untuk mencari jentik nyamuk juga bertugas sebagai pemilah sampah warga. Disini, peran serta masyarakat dilibatkan", papar Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Senin (16/10/2017).
Diterangkannya, bahwa sampah kering yang masih bernilai ekonomis dipilah untuk masuk ke Bank Sampah. Hasil dari bank sampah, bisa untuk membayar pajak. "Kita beri reward. Bagi siapapun yang bayar pajak melalui bank sampah, bisa mengikuti undian umroh atau wisata religi gratis. Ini untuk menambah semangat masyarakat dalam mengelola sampah", terang Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.
Lebih jauh, birokrat yang juga seorang ulama ini menjelaskan, bahwa masalah persampahan merupakan masalah yang sangat jamak ditemui di kota yang padat penduduk seperti Kota Mojokerto. Keberhasilan Kota Mojokerto dalam mengelola bank sampah yang membuat kota-kota padat penduduk di Indonesia tertarik untuk belajar manajemen persampahan di Kota Mojokerto. "Dari awal saya berpesan ke DLH bagaimana sampah ini harus dapat bermanfaat untuk masyarakat. Seperti menjadi pupuk, gas metan, jadi sampah benar-benar bermanfaat. Hal ini juga didukung dengan program Kasih Setia", jelas KH. Mas'ud Yunus.
Ditandaskannya, Kasih setia merupakan program andalan Pemkot Mojokerto dalam rangka menjadikan Kota Mojokerto menjadi Kota Bersih, Sehat, Teduh, Indah dan Aman. "Kasih Setia merupakan akronim dari Kampung Bersih, Sehat, Teduh, Indah dan Aman, juga menjadi program andalan untuk mengubah pola hidup bersih masyarakat", tandas KH. Mas'ud Yunus.
Sementara itu Wawan Setiawan, Kepala DLH Kabupaten Karawang kagum dengan manajemen pengolahan sampah di Kota Mojokerto. "Kita banyak belajar disini dan akan kita adopsi untuk TPA Karawang. Karena kita masih open dumping atau sampah yang hanya ditumpuk saja. Kita di Kota Mojokerto belajar sistem pengolahan sampah, sanitasi landfill, gas metan, air lindi dan semuanya", ungkap Wawan, dengan antusias.
Sebelumnya, rombongan Pemkab Kerawang Jawa Barat menilik pemanfaatan gas oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang didistribusikan secara gratis kepada 24 warga di Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung. "Jujur, pengolahan sampah kami jauh tertinggal dari Kota Mojokerto. Pemanfaatan potensi sampah mulai dari gas metan, air lindi, berikut sistem TPA harus kami apresiasi", aku Kepala DLH Kerawang, Wawan Setiawan, Senin (16/10/2017), dilokasi pengolah dan pemanfaatan gas TPA Randegan.
Wawan bersama rombongan termasuk Kepala Bappeda Kabupaten Kerawang dan instansi lainnya, memantau TPA inspiratif tersebut. "Kami tertarik dan kagum pada manajemen TPA Kota ini. Kurang dari tempo dua tahun pengelolaan sampah terminute dengan baik, seperti pengadaan taman, pengelolaan komposting hingga pemanfaatan gas metan untuk warga", tandasnya.
Kepala DLH Pemkab Kerawang mengungkapkan, produksi sampah di Kerawang jauh lebih besar dibanding Kota Mojokerto. "Produksi sampah kami 1.600 ton perhari dengan daya dukung lahan 6 hektar. Memang tingkat kesulitan kita berbeda, bahkan dengan kekuatan anggaran Rp 4,2 T kami dengan pola pengelolaan kami", ungkapnya.
Ali Mihardja, Kepala Desa (Kades) Wanci Mekar yang turut serta dalam kunjungan kerja ini membenarkan statemen Wawan. Bahkan, Kades Wanci Mekar ini sempat terkagum-kagum dengan kondisi TPA Randegan ini. "Memang beda, disini tidak seperti TPA", celetuk Kades Wanci Mekar, Ali Mihardja, dilokasi.
Ditemui usai menerima tamu, Kepala DLH Pemkot Mojokerto Amin Wakhid mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan kapasitas gas metannya tahun 2018 mendatang. "Kami mengajukan anggaran pengembangan pengelolaan gas metan tahun depan sehingga bisa menjangkau lebih banyak warga sekitar", ungkapnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya baru bisa mengaliri gas metan gratis bagi 24 warga sekitar, karena terkendala minimnya instalatir. "Kemampuan produksi gas metan kami bisa untuk 100 rumah. Tahun depan kami usulkan anggaran Rp. 140 juta untuk menjangkau sekeliling TPA", pungkas Kepala DLH Pemkot Mojokerto Amin Wachid. *(DI/Red)*