Senin, 12 Juni 2023

Ketum APTIKNAS: Pengembangan TIK Merupakan Wujud Nawacita Untuk Indonesia


Ketua Umum APKOMINDO dan Wakil Ketua Umum DPP SPRI saat menyampaikan materi ketika menjadi salah-satu pembicara pada kegiatan Fokus Grup Diskusi yang digelar Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) pada Jum'at 09 Juni 2022, di Gedung Joang 45 Jakarta Pusat.
 


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia, seperti internet masuk desa, cyber security, smart city, market place, cloud computing, artificial intelegent, blockcain merupakan salah satu wujud nawacita untuk Indonesia. 

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) Soegiharto Santoso saat didaulat menjadi salah-satu pembicara pada kegiatan Fokus Grup Diskusi yang digelar Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) pada Jum'at 09 Juni 2022, di Gedung Joang 45 Jakarta Pusat. 

Ketum APTIKNAS Soegiharto Santoso menegaskan, dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta untuk membuat perubahan sosial, tentunya kita tidak dapat melakukannya sendiri. Itulah mengapa pentingnya kolaborasi antara pihak dalam mencapai tujuan bersama dengan memaksimalkan konsep pentahelix yang melibatkan banyak peran. 

Pentahelix atau multipihak merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan berbagai pihak diantaranya, Academy, Business, Community, Government, and Media (ABCGM).

Konsep pentahelix yang menggabungkan peran akademisi, badan usaha (bisnis), komunitas, pemerintah, dan media bertujuan untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi bertransformasi menjadi produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.

Menurutnya, dengan penerapan prinsip Pentahelix sebagai percepatan transformasi pembangunan, “Pembangunan harus holostik, integratif dan impresif agar dapat menjangkau kemajuan dan kemerataan di Indonesia", ujar Hoky sapaan akrabnya.

Hoky yang juga menjabat Ketua Umum APKOMINDO dan Wakil Ketua Umum DPP SPRI (Serikat Pers Republik Indonesia) menyampaikan, keterbukaan informasi global menjadi potensi peluang di bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi kalangan muda untuk menjadi pemain di sektor ekonomi digital.

Dalam paparannya, Hoky juga mengungkapkan akan memajuan teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet, hingga ke desa-desa.

"Digitalisasi pedesaan ini sangat bermanfaat dalam pembangunan nasional. Kedepan Indonesia perlu transformasi menyeluruh untuk mendukung Indonesia Emas 2045 dengan stabilitas nasional dan penegakan supremasi hukum yang berkeadilan.” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Hoky juga sempat memperkenalkan tentang Portal berita Guetilang.com dan Warkop Digital serta Cybers Academy yang telah melakukan MoU dengan APTIKNAS, menurut Hoky, Program Pelatihan Siap kerja dari Cybers Academy merupakan pelatihan dengan materi dengan standar kompetensi yang sudah terverifikasi team prakerja sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha yang akan membantu peserta dalam mengembangkan karir dan keterampilan di dunia kerja, bahkan akan siap usaha dan siap kreatif.

Focus Group Discussion dengan tema Cita-Cita Proklamasi dan Nawacita untuk Indonesia ini menghadirkan sejumlah nara sumber, diantaranya; H.M. Bambang Sulistomo. SIP., MSi. yang merupakan putra pahlawan nasional Bung Utomo dan menjabat sebagai Ketua Umum DPP IP-KI, lalu Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu, SH., SE., M.S. yang merupakan tokoh politik, Akademisi dan Diplomat Indonesia dan menjabat sebagai Dewan Pembina DPP IP-KI serta Pilar Saga Ichsan, ST., MArs., Ketua Umum DPP MAPANCAS (Mahasiswa Pancasila) dan menjabat sebagai Wakil Walikota Tangerang. Sedangkan Troy Vladznovsky selaku Wakil Sekretaris Jenderal DPP IP-KI bertindak sebagai moderator.

Dalam pemaparannya, Bambang Sulistomo menegaskan, saat ini Nawacita sudah menjadi 5 nilai yang harus bisa membawa kepercayaan rakyat. “Sehingga rakyat diperlakukan secara adil dan tidak pilih kasih. Demikian juga pemimpin negeri ini harus bisa menegakkan hukum secara benar dan tidak pilih kasih", tandas Bambang.

Dia juga menambahkan, IP-KI akan terus mendorong bangsa ini untuk kembali kepada Pancasila dan kedaulatan rakyat. Karena menurutnya, keadilan sosial tanpa nilai-nilai kebangsaan dalam UUD 45 bukanlah demokrasi Pancasila. “Sekarang bahkan bisa menuju Demokrasi liberal yang seolah-olah rakyat yang berkuasa, padahal yang berkuasa adalah partai politik,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Bomer Pasaribu juga menegaskan, revolusi dan cita-cita kemerdekaan RI yang pernah dicetuskan oleh Jenderal Besar AH Nasution, bahwa perjuangan menuju Indonesia yang baik, maka Indonesia harus bersatu. “Karena Persatuan dan Kesatuan adalah modal besar untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika oleh manives IP-KI", ujar Bomer.

Menurutnya, saat ini di Indonesia masih terjadi ketimpangan. “Oleh karena itu kita harus kembali ke jati diri menuju tujuan Proklamasi Kemerdekaan dengan roll model menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, serta menuju Indonesia Emas 2045", ujarnya.

Sementara Pilar Saga Ichsan mengatakan, “Mapancas adalah anak kandung dari IP-KI yang lahir 28 Oktober 1958, Ketua Umum ke 6 Mapancas pendiri sekaligus Ketua KNPI Pertama oleh karena itu Mapancas akan terus mendukung program kerja dari IP-KI”, kata Pilar.

Kegiatan ini dihadiri peserta dari kalangan Pengurus DPP IP-KI, Pengurus DPW IP-KI, Mahasiswa dan Pelajar, LSM dan Wartawan. Tampak hadir pula, Mr. Hussain Muhammad Naser selaku Managing Director of International Affairs and Senior Consultant SPRI didampingi Richard Aritonang dan Lawrencia Lelly yang turut melakukan koordiansi untuk kehadiran teman-teman wartawan. *(HB)*

Kamis, 06 Oktober 2022

Anak Indonesia Ciptakan Robot Catur MIRA Penantang Grand Master



Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Karya anak bangsa di bidang robotik kembali tercipta. Inovasi menghadirkan robot pintar bermain catur kali ini merupakan 100 persen produk asli karya cipta penggiat robotik dari SARI Teknologi. Robot yang diberi nama Machine Intelegence Robot Athelete atau Robot MIRA ini sudah resmi diperkenalkan ke berbagai anak-anak usia dini. 

Robot Mira ciptaan anak-anak SARI Teknologi pimpinan DR Yohannes Kurnia dari Universitas Gunadharma, yang akrab disapa dengan sebutan kak Yo ini cukup memukau anak-anak Sekolah Dasar Negeri Gondangdia 3 dan 5 Jakarta.

Anak-anak SD yang senang bermain catur diberi kesempatan emas untuk menjajal kemampuan Robot Catur MIRA. "Wuih bahagia dan senang sekali bisa bermain, tidak hanya Robot Catur MIRA juga ada robot-robot menari yang lucu mengikuti irama gangnam style", ujar Aisah dan disambut senyum manis Zahra, pelajar SDN Gondangdia yang dimintai tanggapannya usai bermain catur dengan Robot MIRA, Selasa (04/10/2022) di kawasan Cikini Jakarta Pusat. 

Sebagian besar anak-anak di sekolah ini begitu antusias menikmati pertunjukan robot bermain catur dengan siswa dengan diselingi penampilan robot lainnya yang bisa berjoget. Anak-anak SD yang dipimpin Kak Faridah dan Kak Herry terlihat larut dalam kegembiraan bermain bersama Kak Yo dan tim robotiknya. Anak-anak juga diajarkan oleh tim robotik membuat robot praktis dan mudah.




Orang-orang yang menyaksikan kehebatan robot ini juga sempat dibuat takjub sejak sehari sebelumnya karena Robot Catur MIRA dengan kecerdasan buatan membuat tokoh anak nasional Kak Seto dan juga Guru Besar Universitas Gunadharma ikut memuji dan berkesempatan bermain dengan Robot Catur MIRA.

"SARI Teknologi bersama tim robotik semua 100% merupakan buatan anak Indonesia sehingga, robot MIRA bisa kita banggakan. Ayo para penyuka catur bahkan para grandmaster yang ada di PERCASI ditantang MIRA", ucap Kak Yo.

Sebelumnya, hari Senin (03/10/2022) lalu, di SDN Kenari 7 dan 8, Kak Seto sudah sempat menjajal kemampuan robot MIRA dan mengaku kagum dan takjub dengan inovasi robot. “Aku juga gemas dengan robot-robot yang bisa menari", tutur Kak Seto.

"Anak-anak Indonesia tidak melulu harus belajar dan belajar tapi dalam bermain mereka bisa belajar. Saya suka mengapresiasi Kak Yo yang saat ini sudah menjadi pakar Robot yang bisa berinovasi bersama tim dan menggandeng Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI) untuk ke sekolah-sekolah", tambahnya.




Kak Seto juga mengatakan, semua patut mendukung inovasi ini, dan malah harus menggelar kompetisi usia dini bikin robot. Ia pun tahu persis dunia coding dengan matematika itu fun sehingga sejak usia dini para orang tua bisa menemani anaknya bermain.

Kak Seto meminta Kak Yo memproduksi massal Koper ARTS (Artificial inteligence Trainer Suitcase) agar anak-anak bisa dengan mudah memiliki atau menciptakan robot dengan inovasi sendiri.

Tak kalah serunya, penggiat dan pembina kelompok robotik Soegiharto Santoso yang akrab disapa anak-anak dengan panggilan Kak Hoky turut menemani seharian penuh kegiatan ini sampai ke SMPN 216. Hoky juga mengaku kagum dengan inovasi Robot ARTS di mana anak-anak bisa merakit sendiri. “Jadi bermain sambil belajar dan pastinya sangat edukatif", ujar Hoky.

Kak Hoky yang berlatar penggiat teknologi juga menjabat sebagai Sekjen Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI) bersama Kak Ima, Kak Ella, Kak Hendra dan Kak Arul telah berencana menggagas Kompetisi Robot di Indonesia dalam waktu mendatang.




Tahun 2023, kata Kak Hoky, organisasi KAMI bersama SARI Teknologi siap menggelar Olimpiade Robotik Usia Dini bersama Kak Yo memperebutkan Piala Kak Seto dengan kategori peserta anak SD dan SMP di DKI yang punya inovator Robot.  

Hoky yang juga menjabat sebagai Ketua Umum APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional) berharap kegiatan positif ini diperhatian oleh pihak Kementerian terkait, bahkan menurutnya akan sangat baik jika mendapat perhatian langsung dari Presiden RI.

“Sebab faktanya saya mengetahui Kak Yo bersama Tim SARI Teknologi sejak tahun 2006 sudah mempunyai misi yang konsisten untuk menciptakan 1 juta Inovator dan penemu teknologi muda yang dapat bersaing di kancah internasional", ungkap Hoky.

Menurut Hoky, hingga saat ini SARI Teknologi mempunyai tim di bidang robotika kelas dunia, namun belum terlalu banyak diketahui oleh masyarakat luas. “Untuk itulah harus dilakukan kolaborasi agar kemampuan Tim SARI Teknologi ini dapat dioptimalkan. Kita harus bersama-sama mempromosikan karya anak bangsa. Saya pribadi sangat bangga dengan karya Kak Yo bersama Tim SARI Teknologi", pungkasnya. *(HB)*