Selasa, 11 Oktober 2022

‘Mafia Tanah’ Di Sareal Bogor Beraksi, Sejumlah Warga Tergusur



Kota BOGOR – (harianbuana.com).
Sejumlah warga di Kecamatan Sareal Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat mengaku menjadi korban ‘mafia tanah’. Lahan dan bangunan milik korban diserobot tiga terduga pelaku berinisial SA, EM dan MA dengan modus menempati rumah dan lahan kosong untuk dikuasai dan kemudian dipersoalkan secara perdata. 

Anehnya, ketiga pelaku tersebut sudah dilaporkan pidana ke Polres Bogor dan telah ditetapkan sebagai Tersangka, namun hingga kini kasusnya malah digiring ke ranah perdata bukan pidana. Akibatnya, para korban pun melakukan perlawanan dan upaya hukum untuk  menuntut hak kepemilikannya yang kini dikuasai pihak tertentu dengan cara-cara yang dianggap penyerobotan. 

Ketiga warga yang menjadi korban ‘mafia tanah’ adalah Lany Mulyati, Tjoe Hok Bwee dan Effendy Djaja. Sementara korban ‘mafia tanah’ lainnya di lokasi yang berdekatan dengan milik ketiga korban sebelumnya adalah Johanes Bachtiar Tedjanegara. 

Kasus tanah dan rumah milik Johanes Bachtiar agak berbeda dengan yang dialami ketiga korban, namun modusnya mirip, yakni menempati lahan dan bangunan kosong secara ilegal dan kemudian bertahan dengan tameng hukum perdata. 

Melalui kuasa hukumnya Fahmi Assegaf, korban mengatakan, pihaknya telah membeli tanah dan rumah milik almarhum mantan Kapolres Bogor Agus Saleh. Namun, belakangan seorang warga bernama Mutiara tiba-tiba melakukan dugaan penyerobotan dengan dalih ada putusan pengadilan yang menyatakan dirinya sebagai salah satu ahli waris lahan seluas 44 hektar yang di dalamnya ada rumah mantan kapolres yang sudah dibeli Yohanes Bachtiar.  

Kuasa Hukum Yohanes Bachtiar, Fahmi Assegaf menuturkan, tanah dan bangunan yang berlokasi di jalan Dadali nomor 08 a RT 05/ RW 05 Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Jawa Barat itu telah dibeli kliennya pada tahun 2001 berdasarkan Sertifikat hak milik nomor 78, seluas 948 Meter Persegi. 

Hal itu disampaikan Assegaf saat menggelar jumpa pers dan sesi diskusi bertajuk 'Misteri Sindikat Mafia Tanah di Bogor' yang digelar di 18 Office Park Building Lantai 12, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022). 

Pengacara Assegaf mengungkapkan, kliennya Johannes Bachtiar Tedjanegara merupakan korban penyerobotan lahan bangunan yang telah menang perkara perdatanya di PN Bogor tingkat I. “Namun  pihak lawan menggunakan kasasi yang diduga tidak menandatangani untuk permohonan banding", ungkap Assegaf.

Assegaf juga membeberkan, usai dibeli dari pihak Agus Sholeh, kliennya tinggal di Tangerang Selatan dan rumah yang sudah dibeli tersebut dibiarkan dalam keadaan kosong dan terkunci. Kemudian, ada warga yang bernama Bambang Sujarwadi meminta ijin untuk menempati rumah tersebut untuk membuka usaha. 

Namun setelah rumah tersebut hendak dikosongkan, orang yang menempati rumah tersebut bersihkeras tidak mau keluar dari rumah tersebut. “Pihak kami sudah berusaha maksimal, sudah negosiasi untuk mengeluarkan beliau secara baik-baik. Namun yang bersangkutan tetap bertahan", bebrt Assegaf.

Selama kurang lebih 7 tahu, lanjut Assegaf, BS menempati lahan dan bangunan tersebut dan tidak ada itikad baik untuk keluar. “Dengan sangat terpaksa klien kami melaporkannya ke Polresta Bogor dan BS sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan dikenakan pasal 385 KUH Pidana. Berkas sudah ditetapkan P19 sampai sejauh ini", lanjutnya.

Kemudian, lahan dan bangunan yang dibeli Yohanes Bachtiar Tedjanegara dari Agus Shaleh berdasarkan Akta Jual Beli No.10 yang dibuat oleh PPAT Nixon Rudy Dewa Hasibuan S.H, hendak dilakukan pengosongan sejak (30/9/2022) lalu. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda BS hendak keluar dari rumah tersebut.

Tanah dan bangunan dengan Sertipikat Hak Milik No.78/ Tanah Sereal yang terletak di jalan Dadali No. 8A, RT 05 RW 05 Kelurahan Tanah Sareal Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor dengan luas 948 meter persegi itu, kini masih ditempati BS dan keluarganya meski dirinya sudah ditetapkan sebagai Tersangka.

Assgaf juga membeberkan, salah-satu orang yang menempati rumah tersebut, Mutiara, malah mengaku sebagai ahli waris. “Dia mengaku memiliki kuasa di situ karena sedang berproses perkara di PN nomor 134/2021 Bogor, dan perkara perdatanya sudah putus dan perdata diterima dan dengan alasan objek tanah ada 44 hektar, berada di kawasan Tanah Sareal Kota Bogor tersebut", beber Assegaf pula.

Assegaf merasa ada kejanggalan atas pengakuan Mutiara yang mengklaim tanah yang diwarisinya ada  44 Hektar yang di dalamnya ada tanah dan bangunan milik Yohanes Bachtiar Tedjanegara yang sebelumnya dibeli dari mantan kapolres. 

"Yang jadi pertanyaan kami adalah kenapa tanah dan bangunan kita yang dirampok dan dipersoalkan. Padahal, ada 44 hektar tanah mereka termasuk tanah Pemda Kota Bogor dan lain-lain", ujar Fahmi Assegaf dengan nada mempertanyakan.

"Apalagi, mereka mengakui berdasarkan putusan yang objek tanah bukan di daerah kelurahan Tanah Sareal", lanjutnya.  

Assegaf justeru menjadi lebih curiga, praktek yang dilakukan BS Cs adalah praktek ‘mafia tanah’ yang menyasar rumah kosong untuk ditempati secara ilegal, agar setelah dikuasasi bisa dinegosiasikan. “Nanti timbul negosiasi untuk bicara rupiah?", celetuk Assegaf.

Pegangan mereka pun, lanjut Assegaf, hanya berdasarkan putusan pada tahun kisaran 1980. “Baik itu putusan pengadilan, MA tidak ada yang menerangkan tanah itu berlokasi di jalan Dadali nomor 08a, namun mereka klaim. Itu menyangkut ahli waris, bukan kepemilikan tanah dengan seluas 44 Hektar", lanjut Assegaf.

Luas tanah milik kliennya, menurut Assegaf, seluas 948 meter persegi. “Lalu, mengapa tanah dan bangunan di sebelahnya, tidak mereka klaim. Maka itulah, saya menuntut perhatian Pemerintah Republik Indonesia karena hal ini masuk kategori mafia tanah", ujar Assegaf.

“Mafia tanah tidak boleh menang. Khususnya, mafia tanah di tanah Sareal yang mencari - cari penghuninya di rumah yang tidak ditempati", tambah Assegaf.

Dia juga menyarakan pemerintah membentuk bentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan pengawasan ketat terhadap mafia tanah.

Sementara itu, pengacara Nurma Sadikin selaku kuasa hukum Lany Mulyati, Tjoe Hok Bwee dan Effendy Djaja mengatakan, kasus penyerobotan tanah bangunan seluas kurang lebih 4.267 M2 saat ini sudah dilaporkan pidana ke polisi dan para pelaku sudah dijadikan Tersangka, sehingga lokasi tanah sudah di 'Police Line'.

Nurma menyampaikan, bahwa kliennya memiliki bukti SHM. “Seain itu ada juga bukti rekaman cctv di mana terjadi pengrusakan bangunan milik kliennya", ujar Nurma. 

Sebagai bukti kepemilikan, Nurma juga mengatakan, kliennya memiliki bukti penerimaan ganti rugi lahan atas proyek pelebaran jalan yang diterimanya dari pihak BPN pada tahun 2008. "Tanah yang klien saya miliki teruji kebenarannya. Dan kami sudah dua kali rapat koordinasi dengan pihak Kemenkumham", papar Nurma Sadikin.

Nurma menambahkan, pada 21 Juli 2022 lalu, kliennya telah mengikuti rapat koordinasi ke-2, yang ikut dihadiri Asdep I, Deputi V / Kamtibmas Kemenkopolhukam dan juga dihadiri BPN Kota Bogor, Polres Kota Bogor, Polda Jabar, Satgas Mafia Tanah Mabes Polri dan Wasidik Mabes Polri.

Hadir pula dalam diskusi tersebut, Niko Mustamu dari perwakilan Serikat Pers RI selaku salah-satu pendukung kegiatan diskusi dan konferensi pers tentang mafia tanah ini juga anak dari Bachtiar Tedjanegara bernama Rivan dan para korban mafia tanah. *(Niko/HB)*

Jumat, 22 Mei 2020

Perwira TNI Lulusan Akmil Tahun 2000 Turun Lapangan Bantu Masyarakat



Kota BOGOR – (harianbuana.com).
Para perwira TNI lulusan Akademi Militer tahun 2000 turun ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak wabah Covid-19, Jumat 22 Mei 2020. Dalam kegiatan tersebut mereka membagikan paket bantuan berupa sembako untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak wabah virus corona, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.

Selain itu, juga dibagikan masker yang diserahkan satu paket dengan sembako untuk mengurangi dampak penularan virus yang diketahui mudah menular melalui udara.

Kegiatan diawali dengan briefing pemberangkatan peserta di Yonbekang-1/1/Kostrad Cibinong, selanjutnya para peserta bergerak menyebar ke lokasi-lokasi sasaran yang telah ditentukan di wilayah Jawa Barat, khususnya area di sekitar Bogor dan Cianjur.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan aturan PSBB yang ditetapkan Pemerintah, antara lain wajib menjaga jarak dan memakai masker selama pelaksanaannya.

Salah satu perwakilan alumni Akmil 2000, Letkol Inf Honi Havana menerangkan, sebanyak 5.900 paket Sembako dibagikan kepada masyarakat kurang mampu yang pendistribusiannya secara tersebar, dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi dampak penyebaran wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.

"Kami tergugah melihat kesulitan masyarakat yang tengah berjuang untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan mereka sekeluarga selama adanya wabah ini. Semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa sedikit meringankan beban saudara-saudara kita, apalagi saat ini dalam suasana Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri", terang Letkol Inf Honi Havana

Dijelaskannya, kegiatan penyaluran bantuan sosial ini digelar dengan tajuk 'Parikesit Akmil 2000 Peduli dan Berbagi Bersama Melawan Covid-19'. Parikesit adalah singkatan dari Perwira Dua Ribu Kesatria Tidar, wadah perkumpulan alumni Akademi Militer lulusan tahun 2000.

"Penyaluran bantuan sosial Parikesit di wilayah Bogor diselenggarakan bekerja sama dengan unsur-unsur satuan TNI setempat, antara lain para Babinsa jajaran Kodim 0621/Bogor, anggota Yonbekang-1/1/Kostrad, Regu Pengawal Yon Pomad, dan beberapa anggota Denpom Bogor", jelasnya.

Pada kegiatan tersebut, juga turut berpartisipasi para istri perwira alumni Akademi Militer 2000 yang tergabung dalam perkumpulan Parikesit Wife.  Mereka ikut turun langsung ke lapangan untuk menyerahkan 100 paket bantuan kepada masyarakat sebagai wujud empati terhadap mereka yang terkena dampak wabah Covid-19.

“Kami ingin berbagi sebagai bentuk kepedulian dan empati kami pada masyarakat. Mereka semua adalah saudara-saudara kami dan kami adalah bagian dari mereka juga", demikian komentar singkat dari Sri Wahyuni yang merupakan istri dari Letkol Inf Sukur Hermanto.

Warga mengaku senang dan berterimakasih atas perhatian dan pemberian bantuan tersebut. Salah satunya Hanifah (39) warga RT 03/RW 03 Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor yang turut menerima bantuan itu.

"Saya merasa senang dan sangat terharu, di saat kami sedang kesusahan seperti ini masih ada perhatian dari bapak-bapak Perwira TNI kepada kami. Tentunya kami sangat terbantu dan mengucapkan terima-kasih banyak, semoga nanti Allah yang membalasnya”, kata Hanifah.

Usai membagikan bantusn Sembako, para peserta kegiatan melaksanakan evaluasi dan briefing penutupan acara.

“Kita berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa-masa mendatang sesuai dengan kemampuan kita. Inilah wujud bakti kita, alumni Akmil 2000 kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kita berdoa semoga wabah Covid-19 ini dapat segera diatasi",  pungkas Letkol Czi Rielman Yudha selaku Ketua Panitia pada saat penutupan acara.

Selain kegiatan yang diselenggarakan di wilayah Jawa Barat, alumni Akmil 2000 yang bertugas di seluruh Indonesia juga melaksanakan kegiatan pemberian bantuan paket sembako dan santunan kepada masyarakat di sekitar tempat tugasnya masing-masing. Pelaksanaannya secara serentak, sebagai bentuk kekompakan para Perwira Kesatria Tidar lulusan Akmil tahun 2000 dalam membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. *(IRA/HB)*

Senin, 11 Maret 2019

Indonesia Siap Suguhkan Seri MotoGP 2021 Yang Bed



Kota BOGOR – (harianbuana.com).
Indonesia menyatakan siap menggelar pertandingan MotoGP pada tahun 2021 mendatang di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.


“Mr. Carmelo hanya ingin mendapatkan keyakinan bahwa kita siap baik dalam organisasi maupun menyiapkan infrastruktur menuju ke sana. Saya sampaikan kita siap,” ujar Kepala Negara, Senin, 11 Maret 2019.

Indonesia dipastikan dapat menyelenggarakan MotoGP 2021 usai melakukan penandatanganan antara Dorna, organisasi penyelenggara balapan MotoGP, dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada awal tahun ini.


Pengalaman Indonesia yang sebelumnya sukses menggelar ajang olahraga internasional seperti Asian Games dan Asian Para Games menjadi modal dan optimisme tersendiri untuk turut mendulang sukses dalam penyelenggaraan MotoGP yang terakhir kali digelar di Indonesia pada 1997 lalu.

Rencananya MotoGP Indonesia 2021 tersebut akan menggunakan konsep berupa sirkuit jalanan. Sirkuit tersebut akan dipadukan dengan keindahan alam Mandalika yang akan memastikan MotoGP seri Indonesia berbeda dari yang sudah ada dan patut disaksikan.

“Tadi Mr. Carmelo menyampaikan bahwa ini adalah street circuit yang katanya sangat indah karena mepet dengan pantai,” kata Presiden yang dalam pertemuan itu didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.


Dalam waktu dekat, pemerintah akan segera menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan guna menunjang gelaran tersebut. Untuk diketahui, pembangunan sirkuit Mandalika yang berupa jalan raya dibangun sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata the Mandalika.

Infrastruktur yang akan dibangun tersebut nantinya tak hanya digunakan untuk penyelenggaraan MotoGP semata, namun juga sebagai daya tarik wisata Mandalika yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai 1 dari 10 destinasi wisata baru Indonesia selain Bali.

“Ini berarti kita akan dapat dua kemanfaatan. Selain olahraga juga pariwisata kita secara brand akan terangkat dan Mandalika akan mendapat manfaat karena investasi ini,” tutur Presiden. *(Ys/HB)*

Sumber : Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Kamis, 24 Januari 2019

Bantu Peternak Ayam, Kementan Dan Bulog Distribusikan 5000 Ton Jagung

Ditjen PKH Kementerian Pertanian, I Ketut saat Konferensi Pers di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Bogor, Kamis (24/01/2019).


Kota BOGOR – (harianbuana.com).
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian bersama dengan Perum Bulog bergerak cepat membantu para peternak ayam di sentra produksi di Jawa atas arahan Menteri Pertanian.
Serah terima jagung dilaksanakan di Divisi Regional Bulog Surabaya pada Kamis (24/01) untuk distribusikan ke Jawa Barat 1000 ton, Jawa Tengah 2000 ton dan Jawa Timur 2000 ton. Untuk wilayah Jawa Barat, beberapa assosiasi peternak ayam mandiri (Pinsar, PPUN, Koperasi Pertanian Karya Agrisatwa dan Koperasi Unggul Selaras) akan mewakili penyerahan jagung ke peternak.

Dirjen PKH, I Ketut Diarmita mewakili Kementerian Pertanian memfasilitasi pemenuhan kebutuhan jagung bagi peternak mandiri sampai dengan akhir bulan Februari 2019, dengan harga Rp. 4000, sebagai bukti kepedulian dan kehadiran pemerintah di tengah-tengah kesulitan yang dihadapi oleh peternak.

“Kita berharap peternak dapat membeli jagung dari sentra-sentra produksi jagung yang diperkirakan akan mulai memasuki masa panen raya pada akhir Februari 2019.  Pemerintah berharap harga jagung petani tidak jatuh saat panen raya, di lain pihak peternak juga masih mendapat harga yang wajar", terang I Ketut saat Konferensi Pers di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Bogor, Kamis (24/01/2019).

Salah-satu suasana prosesi serah terima jagung yang dilaksanakan di Divisi Regional Bulog Surabaya pada Kamis (24/01) untuk distribusikan ke Jawa Barat 1000 ton, Jawa Tengah 2000 ton dan Jawa Timur 2000 ton.


Agus Siswantoro, Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Barat, mengatakan bahwa bantuan jagung ini dalam rangka membantu peternak mandiri memeperoleh jagung dengan harga yang wajar untuk stabilisasi harga. "Bulogakan terus berusaha untuk membantu peternak mendapatkan jagung dengan harga yang wajar dan stabil", kata Agus.

Pada kesempatan ini, Hartono, Ketua PPUN atas nama peternak penerima bantuan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Menteri Pertanian yang telah membantu peternak kecil untuk memperoleh jagung dengan harga sesuai harga acuan. "Atas nama peternak, saya sangat berterima-kasih pada pemerintah atas bantuan ini dan bantuan-sebelumnya. Selama ini, ada banyak program pemerintah yang diberikan pada kami", kata Hartono.

Sementara Kadma Wijaya, Ketua Koperasi Unggul Selaras Bogor juga menyampaikan ucapan terima-kasih kepada pemerintah yang sudah dengan sigap membantu meringankan beban peternak, terutama dalam mengatasi kesulitan bahan baku jagung. Dengan bantuan pemerintah, maka peternak mendapatkan harga jagung yang wajar, sehingga dapat menurunkan biaya produksi", ungkap Kadma Wijaya.

Senada dengan Hartono dan Kadma, Sekjen Gopan (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional) Sugeng Wahyudi pun menyampaikan ucapan terima-kasih atas upaya pemerintah melalui Ditjen PKH atas respon cepat yang diberikan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peternak mandiri.

"Upaya ini memang belum 100% menyelesaikan masalah, tetapi kepedulian Pemerintah untuk ikut terlibat dalam mengatasi masalah kebutuhan pakan peternak patut diapresiasi. Kami berharap ini merupakan upaya awal dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peternak. Terkait dengan pakan ayam, kami berharap ada kesinambungan agar ketersediaan pakan sustainable", ujar Sugeng.

Sugeng juga menjelaskan, bahwa ia tidak dapat langsung menerima jagung, tetapi ini harus dikerjasamakan dengan pihak lain, dalam hal ini pabrik pakan ternak. "Karena untuk peternak Broiler (perdaging) jagungnya tidak dapat ia olah sendiri, namun harus dikerjasamakan yang dilengkapi dengan perjanjian tertulis", jelas Sugeng.

Menurutnya, hal ini sangat berbeda dengan pola pakan pada peternak layer (petelur). Oleh karena itu, kedepan Ia berharap Ditjen PKH dapat memfasilitasi untuk merekomendasi keinginannya, dan ini akan lebih mudah jika jagung ini juga bisa disediakan untuk partnernya, yaitu pabrik pakan ternak dengan harga yang wajar. *(IFM/HB)*

Minggu, 22 Juli 2018

Panglima TNI: Sinergitas TNI dan Wartawan Perlu Dibina


Kota BOGOR - (harianbuana.com).
Sinergitas antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan rekan-rekan wartawan perlu dibina. Untuk itu, pemberitaan yang baik harus sesuai dengan kondisi real di lapangan. Yang jelas, hubungan antara Prajurit TNI dan rekan-rekan wartawan harus kompak seperti ini.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam sambutannya di hadapan sekitar 300 wartawan dari media cetak, televisi, radio dan online pada acara “Outbound TNI bersama Wartawan” di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018).

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, betapa strategisnya apabila TNI melaksanakan menjaga sinergitas dengan media. Hal ini akan menjadi kunci dalam menjaga NKRI, karena dengan cara itulah solusinya bisa menjaga kebhinekaan. “TNI juga tidak alergi apabila dikritik kalau memang kritik itu untuk membangun. Oleh sebab itu, tugas TNI dan Polri sangat penting dalam menjaga NKRI ditambah juga dengan rekan-rekan wartawan,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu, dirinya menerima kiriman twitter tentang adanya warga sipil yang dianiaya oleh oknum TNI. “Saya langsung perintahkan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah untuk menindaklanjuti dan Alhamdulillah pelakunya dapat ditemukan di daerah Semarang. Sedangkan untuk korbannya sudah kita obati,” ungkapnya.

Di sisi lain, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan outbound TNI bersama wartawan merupakan rangkaian kegiatan HUT TNI ke-73 tahun 2018, yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2018.  “HUT TNI tahun ini tidak dilaksanakan secara besar-besaran, seperti yang sudah dilaksanakan pada tahun 2017 di Dermaga Indah Kiat Cilegon Banten,” katanya.

Ditambahkan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa dalam rangka memeriahkan HUT ke-73, TNI juga akan menggelar Marathon di Mandalika Lombok dengan tujuan untuk memperkenalkan tempat wisata di Mandalika, yang selama ini sudah digalakkan oleh pemerintah pusat dalam menggalakkan sektor pariwisata.  “TNI perlu mendukung kebijakan pemerintah khususnya sektor pariwisata yang sedang digalakkan,” ucapnya.

‘Terima kasih kepada seluruh peserta outbound yang telah hadir memenuhi undangan pada kegiatan  yang diselenggarakan oleh TNI dalam rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun TNI ke-73 tahun 2018,” tutup Panglima TNI.

Turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., Wakasau Marsdya TNI Wieko Sofyan, Kasum Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Irjen TNI Letjen TNI M. Herindra, M.A., M.Sc., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., para Asisten Panglima TNI dan Kabalakpus TNI. *(puspen/Red)*

Sabtu, 21 Juli 2018

Kapuspen TNI: Jaga dan Ciptakan Integritas Antara TNI dan Media


Kota BOGOR - (harianbuana.com).
Kegiatan outbound TNI bersama Wartawan yang diselenggarakan oleh TNI sebagai upaya untuk menjaga dan menciptakan kebersamaan serta integritas antara TNI dengan rekan-rekan media.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P.  dalam sambutannya kepada peserta “outbound TNI bersama Wartawan” di Aula Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengucapkan terima kasih kepada 278 peserta yang telah hadir memenuhi undangan pada kegiatan outbound yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun TNI ke-73 pada 5 Oktober 2018 nanti.

Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah menuturkan bahwa dalam rangka rangkaian kegiatan HUT TNI ke-73 juga akan diselenggarakan acara “Joy Sailing” yang akan dilaksanakan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Pemimpin Redaksi Media Massa pada tanggal 23 Juli 2018 serta “Panglima TNI Award” untuk para jurnalis yang akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2018.

Pada kesempatan tersebut, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa publikasi menjadi sangat penting karena tanpa pemberitaan yang cukup, maka tujuan dari suatu kegiatan tidak tersampaikan dengan baik.

Dihadapan para peserta outbound, Kapuspen TNI berharap teman-teman media semakin mempertebal rasa nasionalisme dan memperkuat ikatan antara TNI dengan media, karena wartawan memiliki prinsip yang sama dengan TNI yaitu memperjuangkan kebenaran dan membawa nama baik negara.

Selanjutnya Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa apabila ada berita-berita yang kurang baik, maka institusi TNI terbuka untuk berdiskusi. “Teman-teman media merupakan rekan seperjuangan yang dapat menjadi pagar bagi kita semua,” ujarnya.

“Yakin dan percayalah apa yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia adalah untuk negeri,” tambah Kapuspen TNI.

Materi outbound yang dilaksanakan antara lain njlungup, glundung bareng, noto cangkir, nulis bareng, mindah bal, nyumpel pipo, moto peteng, mbadum gandum, mindah ban dan omah monggo.

Turut hadir dalam acara tersebut, Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (Dan PMPP TNI) Brigjen TNI Victor H. Simatupang, M.Bus dan Komandan Satuan Komunikasi dan Elektronika TNI (Dan Satkomlek TNI) Brigjen TNI Budi Prijono, S.T., M.M. *(puspen/Red)*