Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto bakal direvitalisasi secara total, proses lelangnya akan bakal digelar pada Juni mendatang. Tak tanggung-tanggung pula, estimasi biaya yang direncanakan untuk membangun pasar tradisional yang letaknya berada ditengah kota itu mencapai kisaran Rp. 100 miliar. Hanya saja, karena APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2017 tak mencukupi, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bakal menggandeng pihak ketiga dengan pola BGS (Bangun Guna Serah).
Sebagaimana dalam penjelasan yang disampaikan Kepala Disperindag Pemkot Mojokerto Ruby Hartoyo, bahwa karena keterbatasan dana APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2017 ini, maka pembiayaan proyek Revitalisasi Pembangunan Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto diputuskan akan diserahkan kepada pihak ketiga. “Nanti sistemnya Bangun, Guna, Serah atau BGS. Karena keterbatasan anggaran Pemkot. Bapak Wali kota sudah menyetujui”, jelas Ruby Hartoyo, Jum'at (03/02/2017) kemarin.
Lebih jauh, Ruby Hartoyo menerangkan, bahwa pada Juni mendatang, pihaknya akan menggelar lelang untuk mencari pihak ketiga yang kualified. Diterangkannya pula, bahwa hingga saat ini (Jum'at, 3 Pebruari 2017) telah ada 3 investor yang berminat untuk membangun pasar Tanjung Anyar. "Kita sudah melakukan sosialisasi terkait program ini kepada pedagang pasar. Sudah lakukan pendataan jumlah pedagang pasar, jumlahnya sekitar 2.300 pedagang", terang Ruby.
Lebih dalam, Ruby Hartoyo menandaskan, bahwa berdasarkan design perencanaan yang dibuat DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkot Mojokerto, pasar Tanjung Anyar akan dibangun dua lantai. Dimana, lantai bawah akan digunakan untuk parkir, bongkar muat dan stand pedagang sayur basah. Sedangkan untuk lantai dua, akan digunakan stand penjual barang kering dan pakaian. “Perencanaannya sudah dilakukan dinas PU. Kalau semuanya sesuai rencana, proses pekerjaan akan dimulai tahun depan", tandasnya.
Menurut Ruby Hartoyo, sebelum pelaksanaan pembangunan pasar Tanjung Anyar, pihaknya sudah menyiapkan relokasi pedagang. Yang mana, untuk kepentingan relokasi sementara, disiapkan anggaran sekitar Rp. 9 miliar. Menariknya, pihak ketiga atau pemenang lelang jualah yang akan berkewajiban melakukan dan menyiapkan relokasi pedagang. “Sudah ada beberapa lokasi yang kita siapkan untuk relokasi pedagang. Salah-satunya, ada lahan di jalan Semeru Kelurahan Wates Kota Mojokerto", pungkasnya.
Sebelumnya Wali kota Mojokerto Mas’ud Yunus memastikan bakal melakukan revitalisasi pasar Tanjung Anyar. Menurut Wali Kota, selain sudah kumuh dan semrawut, Pemkot Mojokerto ingin membuat pasar tradisional yang layak bagi pedagang maupun bagi pembeli.
“Keputusan sudah final, bahwa pasar ini harus kita direvitalisasi dan bukan direlokasi. Itu sudah kita putuskan bersama DPRD dan kita tuangkan dalam sebuah Perda", tegas Wali Kota Mojokerto, Drs. H. Mas’ud Yunus.
*(DI/Red)*