Rabu, 15 Maret 2017

Harapan GMSC Dapat Beroperasi Tahun 2018 Bakal Pupus

Baca Juga

Kondisi gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC) saat sekarang, Rabu (15/03/2017).

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Harapan Wali Kota Mojokerto, bahwa gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC) dapat mulai dioperasionalkan pada tahun 2018, diperkirakan bakal pupus. Mengingat, besaran plafon anggaran finishing dan utilty gedung layanan satu atap yang diplot dalam APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2017 hanya sekitar Rp. 34,1 miliar atau 75 % dari kebutuhan riil.

Jika Pemda berasumsi mendapat tambahan anggaran melalui Perubahan-APBD TA 2017 nanti, maka upaya ini pun diperkirakan akan sia-sia. Pasalnya, pengadaan item lift dan eskalator yang tidak masuk dalam daftar belanja APBD Kota Mojokerto TA 2017 tahun ini, dibutuhkan waktu minimal 6 bulan sebelumnya untuk pemesanan. Dengan kondisi demikian, sudah barang tentu, pengadaan 2 alat yang harus ditebus secara cash ini bakal terbentur waktu pelaksanaan yang terbilang sangat mepet, yakni sekitar 4 bulan terhitung mulai bulan September—Desember 2017. Inipun, jika pengusulannya lolos dalam proses P-APBD 2017 nanti.

Sebagaimana yang diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) GMSC, Ferry Hendri ketika dikonfirmasi wartawan, bahwa  dari usulan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk finishing dan utilty GMSC yang nilainya Rp. 40 Miliar, dalam APBD Kota Mojokerto TA 2017 hanya disediakan Rp. 34,1 miliar. "Kebutuhan penyelesaian GMSC Rp. 40 miliar, padahal plafon anggaran yang tersedia dalam APBD sebesar Rp 34.1 miliar, karena adanya efisiensi anggaran. Kebutuhan anggaran yang tak tersedia dalam belanja kita ada empat item, yakni dua lift, empat eskalator, pompa air dan genset",  ungkap Ferry Hendri, Rabu (15/03/2017).

Meski demikian, Ferry menyatakan jika pihaknya tetap berkomitmen mengupayakan penyelesaian pada tahun 2017 ini. "Kita tetap berupaya menuntaskan pembangunan tahun ini. Namun, harus menunggu audit BPK (Red : Badan Pemeriksa Keuangan), yang diperkirakan akan mulai bekerja awal April nanti", kata Ferry.

Ferry Hendri menjelaskan, bahwa atas besaran plafon anggaran yang telah diplot dalam APBD Kota Mojokerto TA 2017 sebesar Rp. 34,1 miliar dari kebutuhan anggaran yang nilainya Rp. 40 miliar, nantinya proyek GMSC jilid II akan menyisakan sejumlah pekerjaan. Diantaranya pemasangan 2 unit lift untuk pintu depan dan belakang gedung, 4 unit eskalator pada lantai 1 ke lantai 2 sebanyak dua buah dan lantai 2 ke 3 sebanyak 2 buah. "Selain itu, juga butuh genset seharga Rp. 2,6 miliar dan pompa air ke tandon", jelasnya.

Menurutnya, jika dipaksakan pengadaan 4 item tersisa pada PAK mendatang, maka akan terbentur waktu pelaksanaan. "Tidak bisa tahun ini. Penganggaran bisa dalam PAK, namun akan terbentur waktu pelaksanaan. Untuk memesan eskalator dan lift butuh waktu minimal enam bulan. Pemesanannyapun harus dibayar cash, sebab penyedia barang akan memperhitungkan kemampuan daya beli rekanan", pungkasnya, sambil menunjukkan syarat pemesanan lift dan tangga berjalan dari PT. Traktor sebagai penyedia jasa.
*(Yd/DI/Red)*