Minggu, 16 Oktober 2016

Konvoi Pengukuhan Anggota Baru PSHT Berujung Bentrok, Seorang Warga Desa Menderita Luka Bacok

Baca Juga

Pasca bentok massa PSHT dengan warga, polisi antisipasi disejumlah lokasi, Minggu (16/10/2016) pagi.

Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Puluhan oknum anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) yang tengah berkonvoi dikawasan jalan Raya Desa Kebon Agung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, tiba-tiba saja terlibat bentrok dengan warga. Akibatnya, seorang warga Desa setempat mengalami luka bacok dibagian dagu dan hidungnya.

Informasi dilapangan menyebutkan, Sabtu (15/10/2016) sekitar pukul 23.30 WIB sekelompok orang berpakaian silat PSHT menggelar konvoi dengan mengendari puluhan sepeda motor dikawasan jalan Raya Desa Kebon Agung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto dari arah utara menuju kearah Pacet. Entah karena apa, konon... tiba-tiba saja mereka menyerang warga Desa setempat yang sedang nongkrong diwarung kopi pinggir jalan itu.

Penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang berseraga pesilat PSHT tersebut mengakibatkan Andi Maulana (21) warga Dusun Urung-urung Desa Kebon Agung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto mengalami luka bacok dibagian dagu dan hidungnya. “Akibat penyerangan itu, Andi mengalami luka robek dibagian dagu dan hidungnya. Dan, langsung dibawa ke Puskesmas Puri untuk mendapat pertolongan medis", ungkap sumber disekitar lokasi kejadian, Minggu (16/10/2016).

Aksi anarkis dan bahkan dapat dikatakan brutal dari sekelompok orang berseragam anggota silat PSHT tersebut, otomatis menyulut api amarah warga. Sehingga, ratusan warga pun membalas serangan sekelompok oknum pesilat itu. Tak ayal lagi, aksi kejar-kejaran dan saling lempar dengan batu tak terelakkan. Ironisnya, bentrokan meluas hingga ke Desa Tangunan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

Pasca bentok massa PSHT dengan warga, polisi antisipasi disejumlah lokasi, Minggu (16/10/2016) dini hari.

Saking sama-sama nekadnya, aparat Kepolisian dan TNI hampir kewalahan melerai kedua massa kedua kubu yang saling serang itu. Hingga beberapa kali tembakan peringatan diletuskan keudara, kedua kubu masih saja saling serang. Semakin lama, massa dari kubu warga Desa pun semakin banyak. Akibat kalah jumlah dibandingkan massa warga Desa, akhirnya, massa PSHT pun lari tunggang-langgang. Bahkan, ada beberapa sepeda motor milik anggota PSHT yang ditinggalkan begitu saja.

Kapolres Mojokerto, AKBP Boro Windu Danandito membenarkan adanya bentrokan tersebut. Dijelaskannya, bahwa pada awalnya, rombongan anggota PSHT datang dari wilayah utara Sungai Brantas (diduga dari Kecamatan Jetis, Kemlagi, Gedeg dan Dawar Blandong) hendak menghadiri acara pengukuhan anggota baru PSHT di Desa Wiyu Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. “Pengawalan sudah dari sore tadi untuk panitia. Rombongan simpatisan SH Teratai dari wilayah hukum Polres Kota (Red :  Kota Mojokerto) mungkin salah jalur. Cuma, massa yang jumlahnya ratusan itu, mereka tersinggung dengan masyarakat. Kami sudah antisipasi", jelasnya.

Dipastikannya pula, akibat bentrokan tersebut hanya ada satu warga yang luka bacok. Pasca insiden bentrokan tersebut, petugas pun langsung melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi mata. Selain itu, disebutnya pula, jika pihaknya menyita 7 unit sepeda motor milik anggota PSHT yang tertinggal dilokasi. Sementara, terdapat 4 unit motor warga rusak sebagai akibat terjadinya bentrokan tersebut. “Sebagian besar pelaku orang utara sungai wilayah Polres Kota (Mojokerto), maka kami kerja-sama dengan Polres Kota untuk menangani kasus ini. Pagi ini anggota kami kembali melakukan olah TKP dan meredam warga agar tak terjadi aksi balas dendam. Akan kami usut pelaku penganiaya warga dan pelemparan dengan batu", tandasnya.
*(DI/Red)*