Selasa, 27 Juni 2023

Festival Mojobangkit Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-105 Diikuti Kontingen Berbagai Daerah


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama suami Supriadi Karima Saiful ikut tampil di Festival Mojobangkit dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 dengan mengendarai kereta kencana sembari melambai-lambaikan tangan menyapa warganya, Selasa (27/06/2023) siang
.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali melaksanakan kegiatan sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 yang hari ini, Selasa 27 Juni 2023, berlanjut dengan agenda Festival Mojobangkit. Menariknya, Kirab Budaya dan Seni Mojopahit kali ini, diikuti oleh sejumlah kontingan dari luar daerah.

Festival Mojobangkit kali ini, mengambil start di sisi selatan Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto. Sebuah panggung megah bernuansa Mojopahitan disiapkan bagi para tamu dan undangan yang sengaja diundang untuk turut menyaksikan abstraksi perjalanan masa Kerajaan Mojopahit hingga masa Kemerdekaan Indonesia.

Selasa (27/06/2023) siang sekitar pukul 13.15 WIB, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan suami Supriadi Karima Saiful bersama Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo serta rombongan sejumlah pejabat dan para undangan tiba di lokasi. Dan, tak lama kemudian, acara dimulai.

Mengawali sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan ucapan selamat datang dan ungkapan terima-kasihnya kepada para tamu dan undangan juga masyarakat Kota Mojokerto atas kehadiran dan partisipasi pada Festival Mojobangkit ini.

Kontingen dari Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto tampil di era Kadipaten Japan pada Festival Mojobangkit dalam Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105, Selasa (27/06/2023) siang.


"Siang hari ini kita akan bersama-sama menyaksikan Kirab Budaya Mojobangkit yang merupakan event tahunan Kota Mojokerto yang diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105. Festival Mojobangkit ini merupakan salah-satu upaya Pemerintah Kota Mojokerto untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya lokal", ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (27/06/2023) siang, di lokasi.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita ini menerangkan, bahwa Festival Mojobangkit ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Mojokerto mulai tanggal 1 Juni 2023 dan akan berakhir di tanggal 29 Juni 2023. Selama satu bulan penuh, berbagai kegiatan diselenggarakan Pemerintah Kota Mojokerto dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105.

"Ada pegelaran kesenian ludruk, ada peringatan Bulan Bung Karno di sekolah Soekarno SD Negeri Purwotengah, ada kegiatan bersholawat bersama dengan Habib Syech, ada kegiatan Festival Kuliner dengan artis-artis dari berbagai daerah selama seminggu penuh, ada Mojokerto Shoping Festival yang nanti juga akan berakhir pada 29 Juni yang diikuti ratusan pedagang dan UMKM se Kota Mojokerto", terang Ning Ita.

"Juga ada Ambyar MNCTV dengan belasan artis dari ibu kota yang kemarin bisa kita nikmati bersama dan hari ini kita akan mengikuti pagelaran Kirab Budaya Mojobangkit yang akan menceritakan masa-masa dari Kerajaan Mojopahit hingga masa Kemerdekaan di Kota Mojokerto dan juga akan dimeriahkan dengan berbagai seni kontingen budaya dari berbagai daerah", tambahnya.


Kontingen dari Kabupaten Ponorogo menampilkan kesenian khas Reog pada Festival Mojobangkit dalam Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105, Selasa (27/06/2023) siang.


Tak lupa, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto ini pun mengungkapkan rasa terima-kasihnya kepada kepada Kabupaten Sidoarjo yang sudah mengirim kontingen seni tari Jenggala Manik sebanyak 40 orang, Kota Surabaya yang mengirim kontingen Sawunggaling dengan personil 25 orang.

"Dan ada juga dari Kabupaten Banyuwangi seni Kêbo-kêboan dan Kabupaten Jombang sendratari Ronggolawé Satrio dan Kêbo Anabrang dengan personil sebanyak 30 orang. Terima kasih juga kepada Pemerintah Kabupatèn Ponorogo yang sudah mengirim seni Reog Ponorogo yang diikuti 35 personil. Dari Kabupaten Madiun seni Karnakol Dongkrék sebanyak 35 orang", ungkap Ning Ita.

"Terima kasih juga kepada Kabupaten Mojokerto ada seni Banténgan 50 personil dan Kabupaten Malang Karnival Srikandi Futuristik dengan personil sebanyak 45 orang. Terima kasih supportnya seluruh pemerintah kabupaten kota yang sudah mengirimkan kontingen seni budayanya untuk bersama-sama ikut memeriahkan Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto yang ke-105", lanjutnya.

Agar masyarakat semuanya ikut mendo'akan kesuksesan dan kesejahteraan Kota Mojokerto ke depan, Ning Ita mengajak seluruh hadirin berdo'a dengan ungkapan semangat.

"Coba do'a semangatnya untuk Hari Jadi Kota Mojokerto yang ke-105 ini. Kalau saya sampaikan Dirgahayu Kota Mojokerto ke-105 maka dijawab dengan Hebat, Kuat Melesat...! Bisa di coba? Siap? Baik kita mulai. Dirgahayu Kota Mojokerto ke-105....!", lontar Ning Ning Ita sembari mengakhiri sambutannya dan dijawab oleh hadirin dan peserta Festival Mojobangkit serta masyarakat yang berada di sekitar panggung dengan lantang: "Hebat, Kuat, Melesat...!".


Kontingen dari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto tampil di era Kerajaan Mojopahit pada Festival Mojobangkit dalam Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105, Selasa (27/06/2023) siang.


Selasa (27/06/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB, para peserta Festival Mojobangkit diberangkatkan berjalan ke arah selatan menyusuri jalan Mojopahit. Sampai di simpang empat jalan Bhayangkara belok ke kiri menyusuri jalan Bhayangkara menuju jalan Gajah Mada dan belok ke kiri menuju finish di depan Kantor Pemerintah Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto.

Masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya yang sejak telah berjajar di sekitar panggung, titik start dan sepanjang trotoar jalan Mojopahit mulai merangsek ke depan untuk bisa menyaksikan lebih dekat penampilan kontingan dari berbagai daerah yang menampilkan seni budaya lokal terbaiknya masing-masing.

Festival Mojobangkit yang digelar dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 ini bisa dikatakan cukup spektakuler. Berbagai daerah mengirimkan kontingen terbaiknya untuk menampilkan seni budaya lokal masing-masing daerah yang bernuansa Mojopahitan.

Menariknya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama sang suami Supriadi Karima Saiful turut tampil dalam Festival Mojobangkit dengan menaiki kereta kuda yang dihias bak kereta kencana di masa Kerajaan Mojopahit. Demikian pula para pejabat dan tamu undangan lainnya. Mereka menaiki kereta kencana sembari melambai-lambaikan tangan menyapa warga.


Kontingen dari Kabupaten Madiun menampilkan kesenian khas Dongkrek pada Festival Mojobangkit dalam Peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105, Selasa (27/06/2023) siang.


Festival Mojobangkit kali ini dihadiri Komandan Denpom V/2 Mojokerto, Kasdim 0815 Mojokerto, Kasrem 082 Citra Panca Yudha Jaya Letkol Infantri Syarifudin Liwang; Jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Kepala Kepolisian Resort Mojokerto Kota dan Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto.

Festival Mojobangkit kali ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Sonny Basoeki Raharjo, Assisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur mewakili Gubernur Jawa Timur,  Wakil Wali Kota Madiun Indah Raya Niko Ayu Saputri, perwakilan Bupati Jombang, dan perwakilan Bupati Banyuwangi.

Selain itu, Kirab Mojobangkit kali ini juga dihadiri Bupati Ponorogo, Bupati Mojokerto, Bupati Malang, Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo, Bupati Madiun, Kepala BPN Kota Mojokerto, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Kemendikbud Ristek serta para Kepala Perangkat Daerah se lingkungan Pemerintah Kita Mojokerto, 

Kepala Urusan Bina Prestasi Olah-raga Praja IPDN Jatinangor yang juga mengirimkan kontingennya untuk turut memeriahkan Kirab Budaya Mojobangkit, perwakilan BNN Kota Mojokerto, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupatèn Mojokerto dan Pimpinan Bank Jatim Mojokerto. *(DI/HB/Adv)*

Minggu, 03 Juli 2022

Soegiharto Apresiasi Pagelaran Wayang Di HUT Bhayangkara Ke-76 Di Mabes Polri


Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima cinderamata mata sebuah wayang "Semar" dari dalang di HUT ke-76 Bhayangkara di lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Sabtu (02/07/2022) malam.


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Pagelaran wayang kulit yang digelar Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76 di lapangan Bhayangkara Mabes Polri pada Sabtu (02/07/2022) malam, menuai antusiasme warga yang memadati lokasi acara

Seluruh masyarakat pengunjung acara tersebut dimanjakan dengan penampilan tiga orang dalang. Ada dalang Ki Yanto, dalang Ki Anom Dwijokangko dan dalang Ki Anom Sutrisno. 
 
Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di lapangan Mabes Polri kali ini menampilkan cerita 'Semar Mbangun Kayangan". Pentas wayang kulit itu dibawakan oleh tiga orang dalang yang sangat menarik perhatian setiap lakon yang dimainkan. 

Menariknya latar belakang pekerjaan dalang Ki Yanto ini tidak hanya dari kegiatan seni. Ki Yanto sehari-harinya adalah Direktur (Panmud) Pidana Umum di Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) dan pernah menjabat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta 5 Pengadilan Negeri lainnya di Indonesia.

Pagelaran yang menjadi pesta rakyat ini berlangsung dari Sabtu pukul 8 malam hingga Minggu pukul 3 dini hari. Di area pelaksanaan acara juga disuguhi beragam sajian kuliner gratis bagi masyarakat yang hadir menyaksikan pertunjukan wayang.


Ketua Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia (DPP SPRI) Soegiharto Santoso (nomer dua dari kanan) foto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.


Ada sekitar 50 lebih pedagang yang menjajakan aneka makanan mulai dari pedagang bakso, sate ayam, kerak telor, angkringan, gule tikungan (gutik), wedang jahe, tahu genjrot, nasi goreng, siomay, bakmi Gunung Kidul, dimsum dan masih banyak jajanan lainnya yang memanjakan pengunjung acara.

Warga masyarakat yang mengunjungi lokasi acara tampak antusias mencicipi kuliner gratis yang disajikan Mabes Polri. Layanan makan gratis ini makin mendekatkan institusi Polri dengan masyarakat. Terlebih dalam kegiatan perayaan HUT Bhayangkara ini ada door price atau hadiah utama bagi pengunjung berupa 1 unit rumah. 

Pada pagelaran wayang kulit di HUT  Bhayangkara ke-76 ini juga menghadirkan bintang tamu Kirun, Marwoto serta sinden Endah Laras dan Eka Kebumen.

Tak ketinggalan ikut larut dalam antusiasme warga, Ketua Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia (DPP SPRI) Soegiharto Santoso juga ikut hadir dan menikmati pertunjukan wayang kulit ini. 

Hoky mengaku sudah dua kali menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang menghadirkan Ki yanto sebagai dalang. Salah-satunya di Taman Mini pada tahun 2019 silam.

Hoky menyampaikan apresiasi atas penyelanggaraan even ini yang sangat memanjakan masyarakat dan penggemar wayang kulit ini.

“Semoga pertunjukan wayang kulit yang melibatkan warga masyarakat ini dapat menjadi agenda tahunan bagi warga", imbuh Hoky, sapaan akrab Pemimpin Redaksi Media Biskom yang juga menjabat Dewan Pengarah di LSP Pers Indonesia ini.

Turut hadir dalam kemeriahan acara ini Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, sejumlah pejabat tinggi dan hadr juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) Suara Advokat Indonesia (SAI) Dr. Juniver Girsang.

Sebagai penutup Hoky mengucapkan, Selamat hari Bhayangkara ke 76 dan berharap korps Bhayangkara semakin Presisi dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. *(HB)*

Sabtu, 08 Mei 2021

Saat La Nyalla Sowan Ke Pasar Makmur Di Sinetron "Amanah Wali"


Ketua DPD RI saat mengikuti proses shooting sinetron ‘Amanah Wali’ season 5 di Studio RCTI, Kebon Jeruk – Jakarta, Sabtu (08/05/2021).


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Mengisi jabatan penting sebagai Ketua DPD-RI tidak lantas membuat AA La Nyalla Mahmud Mattalitti membatasi diri. Senator asal Jawa Timur itu, tetap dekat dengan rakyat.

La Nyalla pun tidak segan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat demi menyerap aspirasi. Bahkan, media seni seperti seni peran, dimanfaatkannya.

Hal ini juga yang dilakukan La Nyalla saat mengikuti proses shooting sinetron "Amanah Wali" season 5 di Studio RCTI Kebon Jeruk – Jakarta, Sabtu (08/05/2021).

Sejak pagi, alumnus Universitas Brawijaya Malang – Jawa Timur ini sudah bersiap di lokasi untuk melakukan reading sebelum shooting. Kedatangan La Nyalla disambut Producer Pelaksana Sinetron "Amanah Wali" Sawal Sihombing dan sang sutradara Yogie Yosse.

La Nyalla tidak ragu belajar mengkhayati perannya dibantu oleh sutradara Yogie. Ia juga tak bosan untuk menghafal dialog-dialog secara singkat. Yang mana, di episode 36 sinetron "Amanah Wali", La Nyalla berperan sebagai Bang La Nyalla teman dari Bang Jali.

Untuk diketahui, Bang Jali merupakan sosok preman yang bertaubat dan mengajak anak buahnya bekerja lurus dengan berjualan di Pasar Makmur. Namun Bang Jali dikisahkan sudah meninggal dunia.

La Nyalla pun mengikuti arahan sutradara dengan baik. Meski merupakan hal baru, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu tidak canggung saat berakting.

Ketua DPD RI saat mengikuti proses shooting sinetron ‘Amanah Wali’ season 5 di Studio RCTI, Kebon Jeruk – Jakarta, Sabtu (08/05/2021).

La Nyalla yang hadir di 6 scene sinetron Amanah Wali, beradu akting dengan personel Wali Band yang merupakan pemeran utama di sinetron tersebut, yakni Apoy, Faank,Tomie, dan Ovie.

"Saya ke sini mau ketemu dan mau ngingetin rencana pertobatan Bang Jali, dulu dia janji mau tobat", kata Bang LaNyalla dalam salah-satu dialognya.

Walaupun proses shooting cukup lama dan melelahkan, pria yang pernah menjabat sebagai Ketum PSSI itu tak mengeluh. Ia bahkan merasa enjoy, karena bisa mengetahui langsung seperti apa proses shooting film.

Berkali-kali take pun dijalani Ketua DPD RI dengan sukacita. Padahal, proses shooting dilakukan saat puasa. Suasana di lokasi shooting juga tampak cair. La Nyalla terlihat akrab dengan para pemain dan kru sinetron Amanah Wali.

“Ternyata asik juga. Senang sekali saya bisa ikut berpartisipasi di sinetron Amanah Wali, yang ratingnya cukup tinggi", ujarnya.

Menurutnya, perkembangan dunia seni budaya harus terus didukung. “Sektor perfilman punya peranan yang penting juga dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak pesan dan nilai yang terkandung di dalamnya. Kedatangan saya sekaligus untuk menyerap aspirasi teman-teman perfilman Indonesia", cetus La Nyalla.

Sementara itu menurut Apoy ‘Wali’, kehadiran La Nyalla menjadi pengalaman baru untuk tim produksi sinetron "Amanah Wali". Sebab, baru La Nyalla-lah pejabat negara yang menjadi bintang tamu di sinetron religi itu.

“Kalau di TV kayak kelihatan kaku, pejabat gitu kan formil ya. Tapi ketika lagi nyantai, ya ternyata nyantai banget Pak La Nyalla. Itu yang kita harapkan dari seorang pemimpin, santai, jangan jauh dari rakyat, apa adanya. Itu harapan masyarakat dan umat terhadap pemimpin. Dekat dengan umat dan terus berdiri untuk umat", ucap Apoy.

Sutradara juga menilai akting LaNyalla natural, padahal Ketua DPD RI tidak memiliki latar belakang dunia seni peran. Tim produksi yakin kehadiran La Nyalla akan membuat rating sinetron "Amanah Wali" semakin tinggi.

“Saya yakin rating kami yang sekarang sudah di atas 5, akan meningkat dengan kehadiran Pak LaNyalla sebagai bintang tamu", ujar Produser Pelaksana, Sawal Sihombing.

Sinetron Amanah Wali season 5 sendiri merupakan sinetron stripping alias kejar tayang. Episode yang menghadirkan La Nyalla akan tayang saat sahur nanti, Minggu (09/05/2021), pukul 02.30 WIB di RCTI. *(HB)*

Jumat, 07 Agustus 2020

Ning Ita Serahkan Piala dan Hadiah Lomba Lomba Poster Antisipasi Post Pandemic Covid-19

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Plt. Kepala Diskominfo Pemkot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo saat menyerahkan piala dan hadiah uang secara simbolik kepada para juara di halaman Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Jum’at (07/08/2020) pagi.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piala dan hadiah uang tunai kepada 6 (enam) pemenang Lomba Poster Antisipasi Post Pandemic Covid-19 di halaman Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 40 Kota Mojokerto, Jum’at (07/08/2020) pagi.

Lomba poster yang berlangsung mulai 17 Juni hingga 27 Juni 2020 tersebut mengangkat tema Solusi Dampak Pandemic Covid-19 Pada Sektor Sosial Ekonomi Masyarakat Indonesia. Melalui tema itu diharapkan sektor sosial ekonomi bangkit ditengah dampak pandemi covid-19.

"Kegiatan ini ditujukan untuk menggali partisipasi masyarakat terkait ide-ide kreatif dalam membantu pemerintah terkait penanganan pandemic covid-19", kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari seusai penyerahan penghargaan Lomba poster.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini juga memberikan ruang bagi daya kritis dan kreativitas warga dalam menuangkan gagasan yang inovatif dan solutif untuk ikut menyampaikan solusi bagi dunia usaha di masa pandemi covid-19.

"Ide-ide kreatif warga ini bisa diadopsi untuk kebijakan-kebijakan penanganan covid-19", tambah Ning Ita.
Ning Ita berharap, kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat secara luas. Serta mendorong masyarakat dengan cara memberikan edukasi melalui karya ilustrasi poster.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Plt. Kepala Diskominfo Pemkot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo saat berswafoto dengan para juara di halaman Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Jum’at (07/08/2020) pagi.


Sementara itu, dalam lomba poster yang dihelat Gema Media,  Solagratia Panjaitan,  warga Griya Permata Meri E3/10, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto  dinobatkan sebagai juara pertama dalam Post Pandemic Poster Competition tersebut.

Gema Media merupakan  portal berita online yang dikelola Dinas Informatika dan Komunikasi Kota Mojokerto. Solagratia mengaku,  mengikuti kontes poster karena dirinya tergerak untuk berpartisipasi menekan laju covid-19 di daerahnya.

Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya  ini berhak atas hadiah utama Rp 2 juta dan tropi juara. "Baru pertama ini saya ikut lomba poster", aku mahasiswa jurusan management tersebut. 
Meski begitu,  ia tak butuh waktu lama untuk mewujudkan idenya. "Dari sketching,  lining hingga finishing saya selesaikan dalam sehari semalam", ujarnya. 

Poster karya Solagratia bertemakan transaksi online dengan judul “Aktivitas Ekonomi Diterapkan Sesuai Protokol Kesehatan”.

Ilustrasi poster Solagratia berlatar virus corona didominasi warna pastel ini menampilkan sosok warga yang menggunakan masker dengan visual sarung tangan, keranjang belanja, desinfektan bottle, kartu ATM berikut enam balon saran protokol kesehatan dan himbauan layanan belanja via online dan transaksi cashless dengan menerapkan sistem barcode.

Ia membuat dan mengirim preview karya dengan ukuran 30 cm x 30 cm dengan format JPG resolusi 300 dpi (dot per inch) ia upload di akun instagram @gemamedia dengan tagar olusipandemicmojokerto.

"Yang lumayan susah sebenarnya pikir idenya. Bagaimana caranya membuat poster yang feel protokol kesehatan, apalagi saingannya juga piawai-piawai", akunya.

Agar masuk nominasi dan lolos penjurian, karyanya memang harus memenuhi kriteria lomba, antara lain visual poster harus komunikatif dan relevan sesuai tema, karya orisinil dan belum pernah dipublikasikan, dibuat individu, satu peserta satu karya, tidak mengandung unsur SARA, Provokatif dan kesan negatif. Dan yang pasti, lomba hanya diperuntukkan bagi warga Kota Mojokerto. 

Karya Soligratia unggul dari karya lima peserta yang masuk kategoI juara II hingga juara harapan III, berturut-turut karya Naufal Rifqi Fadhullah (Partijo: Platform Pelatihan Agrikultural Digital), Somak Kurnia Afandi (Solusi Dampak Pandemic Covid-19; Sektor Ekonomi Masyarakat), Andhi Prasetya (Sambang Tonggo), Achmad Ilham Mustofa (PHK Karena Covid-19) dan Deo Forenso Nugroho (New Normal Era: Jalan Baru untuk Bangkit Lagi). *(DI/HB)*

Rabu, 24 April 2019

Presiden Jokowi Hadiri Penampilan Team Kesenian Sahrawi Maroko Pada Pembukaan Inacraft 2019 Di Jakarta



Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Sejumlah personil kesenian Sahrawi Maroko dihadirkan dalam acara pembukaan Pameran Internasional Kerajinan Kreatif atau Inacraft tahun 2019 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan – Jakarta, Rabu 24 April 2019.

Dalam acara yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (JokowiJ ini, team kesenian Sahrawi menampilkan beberapa tarian diiringi alat musik tradisional masyarakat Gurun Sahara, Maroko, yang sangat mengesankan. Para penari dan pemusik Sahrawi Maroko tersebut mengenakan busana khas Suku Sahrawi yang mendiami wilayah Gurun Sahara Barat, Kerajaan Maroko.

Hadir dalam acara pembukaan Inacraft 2019, selain Presiden Joko Widodo Bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja, juga hadir mewakili Raja Maroko, Menteri Sekretaris Negara Kerajaan Maroko, Her Excellency Ms. Jamila El Moussali Bersama sejumlah pejabat dari Maroko.

Selain itu, terlihat juga duduk di jajaran VVIP Duta Besar Maroko untuk Indonesia, H.E. Mr. Ouadia Benabdella dan beberapa duta besar negara sahabat bersama para staff kedubes masing-masing.


Sementara itu, dari sisi Indonesia, mengawali acara ditampilkan tarian persembahan yang menggambarkan keanekaragaman masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Papua.

Tarian eksoktis dan penuh semangat yang dibawakan para penari Indonesia cukup memukau para pimpinan tinggi kedua negara, Indonesia dan Maroko, serta semua yang hadir di acara pembukaan Inacraft tersebut.

The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun ini terasa sangat istimewa. Pasalnya, pada pameran hasil kerajinan kreatif yang digadang-gadang sebagai pameran terbesar dan terlengkap di dunia itu, juga diikutsertakan Kerajaan Maroko sebagai negara peserta kehormatan pertama pada event tahunan Indonesia ini.

Hal tersebut tentu saja dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi perkembangan dan kemajuan dunia industri kerajinan Indonesia.


Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyatakan rasa senang dan penghargaannya atas keikutsertaan Pemerintah Kerajaan Maroko dalam pameran ini, dengan mengirimkan para pengrajin kerajinan kreatif khas Maroko ke ajang tersebut.

Presiden berharap, kerjasama ini tidak hanya dapat meningkatkan volume dan kualitas produk hasil kerajinan, namun juga akan membuka peluang lebih luas bagi pangsa pasar kedua negara dan kerjasama di bidang ekonomi lainnya.

Usai acara pembukaan, Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, didampingi Menteri Jamila El Moussali, meninjau stand-stand pameran Inacraft yang menghadirkan tidak kurang dari 1500 stand dan menghadirkan pembeli potensial dari 60 negara.

Maroko sebagai negara partner kehormatan di Inacraft kali ini menjadi salah satu sentral perhatian Presiden Joko Widodo dan pengunjung lainnya. Bahkan, Presiden bersama Menteri Jamila secara khusus melakukan pengguntingan pita di pintu masuk stand pameran Kerajaan Maroko sebagai tanda peresmian stand Maroko tersebut. *(APL/HB)*

Minggu, 10 Maret 2019

Ning Ita Buka Pagelaran Sendratasik Sarbong Di TMII Jakarta

Salah-satu adegan Sendratasik yang dipagelarkan oleh siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Mojokerto di Anjungan Jawa Timur – TMII Jakarta, Minggu (10/03/2019) siang.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com). 
Untuk memperkenalkan kebudayaan khas Kota Mojokerto, Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisara (Disporabudpar) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bekerja-sama dengan Badan Penghubung Provinsi Jawa Timur, menggelar Pagelaran Seni dan Budaya di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Minggu (10/03/2019) siang.


Wali Kota Mojokerto IkaPuspitasari yang akrab dengan sapa'an "Ning Ita" ini hadir dalam pagelaran seni budaya Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik) berjudul “Pasar Kobong – Sarbong” dengan didampingi suami Supriyadi Karima Saiful serta Assisten Administrasi Umum Subambihanto dan Kepala Disporabudpar Pemkot Mojokerto Novi Rahardjo.

Ning ita yang hadir pada siang itu menyampaikan apresiasinya atas digelarnya Sendratasik ini dan berharap melalui pertunjukan seperti ini dapat melestarikan seni budaya di Kota Mojokerto sekaligus menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Selain menampilkan kesenian khas daerahnya, Kota Mojokerto juga memamerkan produk-produk unggulannya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyampaikan sambutan dalam Pagelaran Seni dan Budaya di Anjungan Jawa Timur –TMII JakartaJ akarta (10/03/2019) siang.


Sendratasik Sarbong dimainkan oleh siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Mojokerto. Sendratasik ini terinspirasi dari kebakaran di sentra PKL jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto pada tahun 2017 yang lalu. Pertunjukan Sendratasik ini, mengandung makna agar kita semua memetik hikmah dan memiliki harapan baru dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

"Saya berharap melalui pagelaran ini, seni dan budaya di Kota Mojokerto terus bangkit dan bersinar", ujar Ning Ita dalam sambutannya, Minggu (10/03/2019).

Dalam sambutannya, Ning Ita pun menyampaikan harapannyak agar kebudayaan Kota Mojokerto yang berasal dari kreatifitas dan inovasi dari semua pihak bisa lebih di kenal oleh masyarakat luas, meski untuk hal ini dibutuhkan energi dan semangat baru agar membuatnya hidup.

Dalam kesempatan ini, Ning Ita juga mengajak semua pihak untuk menumbuhkan Spirit of Mojopahit” sebagai pemacu semangat dalam berkarya dan membangun Kota Mojokerto. "Mari bersama-sama berikhtiar menjadikan Spirit of Mojopahit sebagai kekuatan kita. Spirit yang berlimpah kecerdasan imajinasi, bagaimana kekuatan impian Sumpah Amukti Palapa menjadi titik penyemangat untuk memandu tindakan bersama", ajak Ning Ita.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi suami Supriyadi Karima Saiful serta Assisten Administrasi Umum Subambihanto dan Kepala Disporabudpar Pemkot Mojokerto Novi Rahardjo saat foto bersama seluruh kontingan Sendratasik Pagelaran Kota Mojokerto di Anjungan Jawa Timur –TMII JakartaJ akarta (10/03/2019) siang.


Lebih lanjut, Ning Ita memaparkan, bahwa kegiatan ini merupakan salah-satu hal yang dapat melestarikan seni budaya di Kota Mojokerto sekaligus menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Khususnya nguri-uri budaya Mojopahit.

Dipaparkannya pula, dengan adanya pameran produk unggulan daerah ini, akan mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat, terutama generasi muda Kota Mojokerto untuk berkarya, berprestasi serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai warga Kota Mojokerto.

“Karena kita semua harus selalu optimis. Produk-produk yang dihasilkan oleh UKM IKM Kota Mojokerto layak untuk bersaing dan disandingkan di level nasional. Karena itu kita harus memiliki rasa bangga, rasa cinta bahwa produk kita memiliki produk yangmampu untuk diunggulkan", paparnya.

Mengakhiri sambutannya, Ning Ita mempromosikan event Mojotirto Festival yang akan digelar pada 22 Maret mendatang. Melalui festival ini, Ning Ita berharap akan menjadi pembuka destinasi wisata di Kota Mojokerto.

“Berbicara tetang Kebesaran Mojopahit, Kota Mojokerto merupakan pusat keramaian. Diselenggarakannya Mojotirto Festival, bersamaan dengan momen Hari Air Sedunia diawal tahun ini, diharapkan menjadi pembuka destinasi wisata yang berbeda di Jawa Timur", pungkasnya. *(Na/Kha/Humas/HB)*

Minggu, 10 September 2017

Dewan Minta Pemkot Tingkatkan Pembinaan Pelaku Seni Kota Mojokerto


Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Yunus Suprayitno

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Pekan Seni dengan menampilkan sejumlah karya seni dari para seniman Kota Mojokerto yang digelar setiap tahun sekali, dimana pada tahun 2017 ini diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kota Mojokerto (DKM) pada Selasa-malam 5 September 2017 di area GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, memantik reaksi kalangan Dewan.

Dengan luas wilayah yang hanya sekitar 16,46 Km persegi dan tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), satu-satu sumber daya yang penting diangkat adalah Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk para pelaku seni yang ada didalamnya. "Apalagi dalam kegiatan Pekan Seni yang lalu (Red: Selasa, 05/09/2017) dalam sambutannya Wali Kota menyampaikan, beliau mengapresiasi kreatiafitas dan inovasi DKM dan pelaku seni Kota Mojokerto. Tinggal bagaimana cara pejabat yang membidangi seni ini menangkap dan menerjemahkan pesan Wali Kota", ungkap Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto Yunus Suprayitno, Minggu (10/09/2017) siang.

Politisi partai berlambang kepala banteng moncong putih inipun menjelaskan tentang perlunya upaya menggali lebih dalam serta mengembangkan seni khas Kota Mojokerto. "Jangan hanya digelar setahun sekali, minimal ya setahun dua kali. Waktunya disesuaikan dengan jadwal libur sekolah, sehingga sekolah bisa menampilkan kemampuan seni siswa tanpa mengganggu pelajarannya. Disini, Disporabudpar dan Dinas Pendidikan akan bersinkronisasi. Dan secara tidak-langsung seni akan lebih terbina", jelas Yunus Suprayitno.

Terlebih, lanjut Yunus Suprayitno, jika Pemkot melalui Disporabudpar dan DKM melakukan inventarisasi dan pembinaan khusus terhadap para seniman. "Semuanya, baik itu seni suara, seni tari, seni drama maupun seni lukis. Sehingga, kedepannya seni khas Kota Mojokerto bisa dinikmati masyarakat luas. Seniman Kota Mojokerto harus mampu menggali dan mampu bersaing dengan mengangkap seni khas Kota Mojokerto", lanjutnya.

Ditandaskannya, bahwa kemampuan bersaing dengan seni daerah lain itu dibutuhkan peran dan sentuhan serius dari Pemerintah. "Tidak jauh-jauh, kita bisa berkaca pada Kabupaten Jember juga Banyuwangi. Dua daerah itu terkenal hingga ke manca negara juga karena peran-serta dan keseriusan Pemda untuk mengangkat kesenian daerah dan budaya daerahnya. Dan, untuk itu diperlukan pejabat yang ahli dan serius dubidangnya", tandasnya. *(DI/Red)*

Rabu, 06 September 2017

Buka Pekan Seni 2017, Wali Kota Mojokerto Berharap DKM Cipta Seni Khas Daerah


Wali Kota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus saat menoreh kuas diatas kanvas sebagai tanda dibukanya Pekan Seni 2017, Selasa (05/09/2017) malam, diarea GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus hadir sekaligus membuka acara Pekan Seni 2017 yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kota Mojokerto (DKM), Selasa (05/09/2017) malam, di area GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto. Hadir pula mendampingi orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Mojokerto, Camat beserta Lurah se Kota Mojokerto serta segenap pengurus DKM dan pelaku seni Kota Mojokerto.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus mengungkapkan apresianya atas kreatifitas maupun inovasi DKM dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah sebagai aset budaya di Kota Mojokerto. "Saya sangat mengapresiasi atas kreatifitas maupun inovasi yang telah diupayakan DKM. Saya berharap, Dewan Kesenian Kota Mojokerto untuk terus menggagas dan berupaya meningkatkan kreatifitas seniman. Sehingga dapat terus menghasilkan seniman yang berkualitas", ungkap Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Selasa (05/09/2017) malam, dilokasi.

Wali Kota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus saat meninjau hasil karya seni lukis para seniman lukis Kota Mojokerto, Selasa (05/09/2017) malam, diarea GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.

Wali Kota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus saat meninjau hasil karya seni lukis para seniman lukis Kota Mojokerto, Selasa (05/09/2017) malam, diarea GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.

Birokrat yang juga seorang ulama inipun menuturkan tentang perlunya upaya menggali lebih dalam serta mengembangkan seni khas Kota Mojokerto. Baik itu seni suara, seni tari maupun seni lukis. Sehingga, kedepannya seni khas Kota Mojokerto bisa dinikmati masyarakat luas. "Seniman Kota Mojokerto harus mampu menggali dan menciptakan seni khas Kota Mojokerto. Seperti lagu, tari hingga lukisan yang bisa dinikmati masyarakat", tutur Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus.

Namun demikian, Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus mengingatkan, agar pelaku seni tetap mengedepankan nilai-nilai moral, akhlak dan budi luhur sebagaimana yang diajarkan dalam agama dan para pendahulu. "Saya berharap, melalui seni bisa mewujudkan generasi muda Kota Mojokerto yang bermoral, berakhlak mulia dan berbudi luhur seperti yang diajarkan dalam agama juga oleh generasi terdahulu", harap Wali Kota Mojokerto, Drs. H. Mas'ud Yunus.

Hasil karya seni lukis para seniman lukis Kota Mojokerto yang turut dipajang dalam Pekan Seni Kota Mojokerto 2017, diarea GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, Selasa (05/09/2017) malam.

Hasil karya seni lukis para seniman lukis Kota Mojokerto yang turut dipajang dalam Pekan Seni Kota Mojokerto 2017, diarea GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, Selasa (05/09/2017) malam.

Usai menyampaikan sambutan, Wali Kota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus  didampingi Ketua Umum DKM Oki  Sunarko menggoreskan kuas pada bidang lukis sebagai tanda dimulainya acara Pekan Seni 2017, yang dilanjutkan dengan  meninjau puluhan lukisan hasil karya seni para seniman Kota Mojokerto.

Pantauan wartawan, terpancar raut penuh kekaguman yang keluar dari wajah orang nomor satu dijajaran Pemko Mojokerto ini begitu melihat hasil karya para seniman lukis Kota Mojokerto yang sarat akan makna dan karya seni yang tinggi. Tak ayal, decak kagum dan apresiasi pun keluar secara spontan dari birokrat yang juga seorang ulama ini. "Saya optimis, seniman Kota Mojokerto dapat disejajarkan  dan bahkan mampu bersaing dengan pelukis nasional", cetus KH. Mas'ud Yunus, disela tinjauannya.

Sementara itu, pameran lukisan yang digelar dalam dalam rangka Pekan Seni 2017 yang  berlangsung hingga tanggal 9 nanti, juga diisi dengan digelarnya berbagai acara. Dimana, dalan acara pembukaan yang digelar pada Selasa (05/09/2017) kemarin, dihelat acara pagelaran sendratasik dan pemutaran film. Sedangkang untuk hari kedua, yakni Rabu (06/09/2017), akan digelar pementasan musik dari kelompok musik Girilaya.

Menyusul, Kamis (07/09/2017) akan diisi pementasan seni tari dan pemutaran film nasional. Dilanjutkan pada Jum'at (08/09/2017), diisi acara pementasan musikalisasi puisi. Sesangkan dihari terakhir Pekan Seni 2017, akan digelar pementasan seni teater. *(DI/Red)*

Minggu, 23 Juli 2017

Wali Kota Mojokerto Cup II Tahun 2017, Lomba Burung Berkicau Hasil Tangkaran Se Pulau Jawa Diikuti Ribuan Kontestan


Lomba Burung Berkicau Wali Kota Mojokerto Cup II 2017, di Gelora A. Yani Kota Mojokerto,
Minggu (23/07/2017) sore.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Sekitar 3 ribuan burung jenis berkicau hasil penangkaran dari berbagai daerah se Pulau Jawa, meramaikan lomba burung berkicau dalam event Wali Kota Mojokerto Cup II, Minggu (23/7/2017) sore, di Gelora Ahmad Yani Kota Mokokerto. Menariknya, selain memperlombakan kicaun burung, event ini sekaligus membangkitkan ekonomi kerakyatan. Pasalnya, salah-satu syarat kepesertaan burung kontestan, harus berasal dari penangkaran burung.

Tak ayal lagi, spontan saja Gelora Ahmad Yani Kota Mojokerto berubah laksana kebun binatang yang dipenuhi riuh dan merdunya kicau burung. Mulai dari kicau burung anis merah, lovebird, cucak ijo, murai batu, cendet, kacer, branjangan, pleci, kenari hingga burung jenis kolibri yang saling bersahutan bercampur pekik sang pemilik yang tengah asyik menyuport burung kesayangannya.

Pantauan wartawan, lomba digelar di 2 (dua) arena berbeda. Begitu kerodong dibuka dan sangar disangkutkan di gantangan, burung kontestan pun berkicau saling bersahutan. Sementara sang kicau mania dengan sebegitu riuh-rendahnya menyemangati burung kesayangan yang menjadi andalan mereka. Nyanyian burung kontestanpun bersahutan merdu ditengah kesibukan para juri menilai talenta burung kontestan.

Pendiri Yayasan BnR Boy BnR menyatakan, bahwa lomba burung berkicau dalam rangka Wali Kota Mojokerto Cup II Tahun 2017 ini, khusus memperlombakan burung hasil penangkaran. Dimana, dalam kompetisi adu merdu dan lengkingan suara burung ini dibagi dalam 45 kelas. Mulai dari kelas pesta rakyat, kelas Majapahit, Wakil Wali Kota, BnR Mojokerto hingga kelas Wali Kota Mojokerto. "Peserta mencapai 3.000 lebih. Mereka besasal dari Yogyakarta, Jawa Timur sampai Jawa Tengah", kata pria yang akrab dengan sapaan bang Boy ini kepada wartawan, Minggu (24/07/2017) sore, dilokasi.

Dijelaskannya, bahwa Wali Kota Cup II ini bukan sekadar lomba. Pasalnya, kompetisi khusus burung hasil penangkaran ini digelar untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan. Menurutnya, di Kota Mojokerto saat ini penangkaran baru sebatas untuk burung jenis Murai, Kenari dan Cucak Rowo. "Lomba ini hanya fasilitas untuk mengadu burung hasil penangkaran. Harapan kami masyarakat Kota Mojokerto bisa hidup di dunia burung, walau hanya menangkar burung", jelasnya.

Lebih jauh, Boy mengungkapkan, bajwa setiap kelas burung hanya diambil 3 (tiga) juara utama. Yang mana, irama lagu kicauan burung, durasi kicauan dan volume kicauan menjadi kriteria utama penilaian para juri dari Yayasan BnR. "Total hadiah yang diperebutkan dalam lomba kali ini 500 juta rupiah", ungkap Boy.

Ditandaskannya, bahwa perlombaan kali ini merupakan permulaan untuk menghidupkan penangkaran burung di Kota Mojokerto. Pihaknyapun berjanji, kedepan bakal menggelontorkan subsidi pakan burung bagi para penangkar yang baru berkembang. "Kami keluarkan bonus untuk burung penangkaran yang menang lomba, supaya mereka termotivasi menangkar burung", tandasnya. *(DI/Red)*

Sabtu, 24 Juni 2017

Batu Akik Masih Diminati Warga Mojokerto

Penghobi batu akik dilapak milik Qodli jalan Raya Ijen Kota Mojokerto, Minggu (24/06/2017) dini hari.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Pesona batu akik selalu menarik perhatian baik bagi kaum Adam pun Hawa, meski akhir-akhir ini sudah tidak sedemikian nge-trend lagi, namun masih banyak warga Kota Mojokerto yang memburunya. Selain memburu batu akik yang memang diidamkan untuk dipakainya, ada pula yang sengaja memburu hanya sekedar untuk melengkapi koleksinya.

Ada saja ulasan yang disampaikan sebagai petimbangan berburunya, dari yang konon memiliki daya magnetic hingga yang memiliki kekuatan ghaib. Namun, ada pula penggemar bebatuan itu yang menggunakannya sebagai barang perhiasan yang bernilai tinggi. Selain memiliki desain yang unik, bebatuan yang diburunya juga memiliki warna-warna yang menarik, sehingga mereka pun sangat tertarik untuk mengunakannya sebagai perhiasan seperti cincin, gelang ataupun bandul kalung.

Sebagaimana diungkapkan oleh Agus (56) ketika ditemui di lapak salah-satu pembentuk sekaligus pedagang batu akik dikawasan jalan Raya Ijen Kota Mojokerto pada Minggu (24/06/2017) dini hari sekitar pukul 01.50 WIB, bahwa dirinya sengaja berlama-lama dilapak milik Qodli tersebut untuk membentuk batu akik jenis 'jadeite' atau 'batu giok' yang pada umumnya juga dikenal dengan sebutan 'sojol' berwarna pink yang diburunya dari Palu - Sulawesi. "Dari jam sembilan (Red: Jum'at, 23/06/2017, pukul 21.00 WIB) tadi saya disini. Ini akik sojol pink. Asalnya dari Palu - Sulawesi. Pesan bongkahan 5x2,5x1,6 (cm3) ke teman yang di Sulawaesi, sudah sekitar empat bulan yang lalu", ungkap Agus sambil menyodorkan bongkahan batu sojol warna pink yang telah dibentuk menjadi 8 bagian ini, Sabtu (24/06/2017) dini hari, dilokasi.

Dijelaskannya, bahwa dirinya selama ini sengaja memburu 'jadeite' atau 'batu giok' asal Palu - Sulawesi atau yang lebih dikenal dengan sebutan batu 'sojol pink' (sojol warna pink), karena didalamnya mengandung aura kesehatan dan kekuatan alam. "Saya pernah melihat sendiri, seorang pria bertubuh gemuk diangkat oleh empat anak SMP masing-masing menggunakan dua-jari saja. Berarti, ini mengandung kekuatan. Untuk bisa kuat harus sehat, berarti ini memiliki aura menyehatkan. Intinya saya ingin menjaga kesehatan. Saya yakin, ALLAH menciptakan segala sesuatu itu ada fungsi utamanya", jelas Agus.

Lain halnya dengan yang disampaikan oleh Basuki (49), meski mengakui jika trend batu akik saat ini memang sudah meredup, namun ia tetap menggandrungi batu alam yang dihasilkan di daerah Pacitan Jawa Timur. "Saya lebih menyukai bebatuan dari Pacitan. Babatuan dari Pacitan merupakan batu yang terbentuk dari staglatit dan mengalami proses pewarnaan secara alami. Bebatuan ini menyerupai kristal, sehingga ketika dipadukan dengan bahan logam seperti emas, perak ataupun tembaga bisa menjadi perhiasan yang cantik dan meiliki nilai seni yang cukup tinggi", cetus Agus.

Uniknya, tak cukup hanya 1 (satu) cincin batu akik saja yang digunakan Agus yang ini. Melainkan, semua jari tangan kanan dan kirinya ia kenakan cincin batu akik beraneka corak, yang kesemuanya berasal dari Pacitan. Bahkan, Agus pun menggunakan gelang, kalung dan ikat pinggang bermata batu akik yang ukurannya cukup besar. "Ya untuk perhiasan saja mas...! Kalau pas waktunya kerja ya hanya memakai dua cincin saja. Tapi gelang, kalung dan sabuk akik tetap saya pakai", pungkasnya.

Sementara itu, Qodli yang tak lain adalah pemilik lapak mengakui, jika omzetnya tak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, ia tetap menekuni bidang keahlian dan usahanya ini karena dianggapnya masih banyak warga Kota dan Kabupaten Mojokerto yang meminatinya. "Tahun lalu, saya masih berani mempekerjakan dua pekerja. Tahun ini nggak nutut, sehingga saya kerjakan sendiri sambil jualan. Sebagian merupakan barang titipan teman. Semalam paling banyak bisa membuat dua belas akik. Ongkosnya sepuluh sampai lima belas ribu, tergantung kekerasan batunya", jelas Qodli. *(DI/Red)*

Jumat, 19 Agustus 2016

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus Berangkatkan Pawai Sekaligus Lomba Sepeda Hias

Mas'ud Yunus :  "Lomba Sepeda Hias Adalah Salah-satu Ajang Tanamkan Semangat Juang di Era Modern".

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan pawai sekaligus Lomba Sepeda Hias, Jum'at (19/08/2016).

 

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, ditahun 2016 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto pun melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Seperti halnya yang terpantau pada Jum'at (19/08/2016) siang, Pemkot Mojokerto mengadakan kegiatan 'Lomba Sepeda Hias' yang diikuti oleh para siswa tingkat SD/MI dan SMP/MTs Negeri maupun Swasta se-Kota Mojokerto.

Usai memimpin jalannya upacara, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus memberangkatkan Lomba Sepeda Hias tingkat SD/MI dan SMP/MTs Negeri dan Swasta se-Kota Mojokerto tahun 2016 yang dipusatkan di Alun-alun Kota Mojokerto. Lomba Sepeda Hias dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-71 kali ini, dikemas dalam bentuk miniatur keragaman dan kekayaan seni budaya Indonesia.

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus sendiri hadir didampingi oleh sang isteri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK, Sekdakot Mojokerto Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, para Kepala SKPD dilingkup Pemkot Mojokerto, segenap jajaran Forkopimda, Camat dan Lurah se Kota Mojokerto. Yang mana, dalam berlangsungnya ajangn lomba kali ini juga memberikan apresiasi kepada seniman, pelaku seni, pembina sekolah dan penerus perjuangan bangsa dalam bekarya.

 

Salah-satu kelompok peserta kegiatan pawai sekaligus Lomba Sepeda Hias tingkat SD/MI dengan didampingi beberapa guru, ketika melewati jalan Benteng Pancasila, Jum'at (19/08/2016) sore.

 

Sementara itu, saat memimpin jalannya upacara, dalam kata sambutannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa dengan adanya lomba sepeda hias ini, semangat juang 1945 harus selalu ditanamkan ditanamkan kepada anak-anak dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. "Saya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta lomba. Sebab, lomba sepeda hias adalah merupakan salah-satu ajang tanamkan semangat juang di era modern ini. Mudah-mudahan anak-anakku semua yang mengikuti lomba ini akan menjadi generasi penerus yang berkualitas, berintegritas dan berdaya saing, khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (red. MEA)", tutur Wali Kota.

Pantauan wartawan, kegiatan lomba tersebut diikuti oleh 65 kelompok peserta tingkat SD/MI yang terdiri dari 1105 siswa dan 16 kelompok peserta tingkat SMP/MTs yang terdiri dari 272 siswa. Sedangkan route yang dilalui, start di Alun-alun Kota Mojokerto — jalan Majapahit — jalan Bhayangkara — jalan Benteng Pancasila — jalan Semeru — jalan Bancang — jalan Mayjen Sungkono — jalan Hayam Wuruk dan finish didepan kantor PMI Kota Mojokerto

Ditempat finish inilah, seolah menjadi ajang hiburan gratis yang menjadi agenda tahunan di Kota Mojokerto yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya. Catatan wartawan, dengan tajuk Garuda Nusantara, Bhineka Tanggal Ika dan Mojokerto Tempo Dulu, para seniman Kota Mojokerto membuat kreasi seni yang diwujudkan dengan menghias sepeda sehingga menjadi tontonan yang sangat memukau disela-sela memperingati hari Kemerdekaan RI.

Tak mustahil, jika hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi puluhan ribu pasang-mata untuk menikmati tontonan gratis Lomba Sepeda Hias di Kota Mojokerto yang menjadi agenda tahunan Pemkot Mojokerto disela-sela memperingati dan merayakan HUT Kemerdekaan RI.
*(DI/Red)*

Senin, 01 Agustus 2016

Cerita "Kyai Sabuk Alu" Mampu Ukir Nama Kota Mojokerto Dalam Ajang Jatim Specta Night Carnival

 

Kepala Disporabudpar Kota Mojokerto Novi Raharjo saat menyerahkan piala penghargaan parade seni dan budaya "Jatim Specta Night Carnival" kepada Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus, Senin (01/08/2016).


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Mojokerto mampu mengukir nama Kota Mojokerto ditingkat Provinsi Jawa Timur atas raihan prestasi dibidang seni budaya, dalam Parade Seni Budaya bertema “Jatim Specta Night Carnival” di Kabupaten Blitar pada Sabtu (30/07/2016) lalu.

Pagelaran yang digelar bertepatan dengan menyambut Hari Jadi Kabupaten Blitar ke-692 ini, Disporabudpar Kota Mojokerto mampu menempatkan nama Kota Mojokerto diantara jajaran 10 penyaji unggulan terbaik dari 38 Kota/Kabupaten se Jawa Timur, dengan mengusung cerita rakyat ‘Lengleng Lalu Anglito’. Yakni suatu cerita yang menceritakan tentang kesaktian seorang Kyai diwilayah Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto yang pintar mengobati dan suka memberikan pertolongan pada rakyat yang miskin pun tertindas.

Diceritakan, konon, dalam kesehariannya, kemanapun sang Kyai tersebut berada selalu menggunakan ikat-pinggang (Bhs. Jawa = sabuk) dari alat yang digunakan untuk menumbuk padi (Bhs. Jawa = alu). Karena kesehariannya itulah, sehingga masyarakat sekitar juga mengenal sosok sang Kyai tersebut dengan sebutan Kyai Sabuk Alu.

“Parade Seni Budaya ini dimaksudkan sebagai upaya mengenalkan kearifan budaya lokal, mengenalkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Kota Mojokerto. Khususnya, bagi para pelaku seni, agar bisa menyalurkan bakat dan kreativitasnya dalam berolah-kesenian agar tetap eksis ditengah jaman modern”, terang Kepala Disporabudpar Kota Mojokerto Novi Raharjo usai menyerahkan piala penghargaan kepada Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus, Senin (01/08/2016).

Menurut Novi Raharjo, Kota Mojokerto tampil dengan sangat memukau saat dihadapan jutaan penonton yang sudah hadir diarena pagelaran sejak sebelum acara dimulai. “Jadi, sudah sangat wajar Kota Mojokerto membawa pulang piala penghargaan sebagai 10 penyaji unggulan dari 38 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur", tandasnya.

Atas raihan penghargaan tersebut, Wali Kota Mas’ud Yunus sangat mengapresiasinya dan berharap agar prestasi dibidang seni budaya itu dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. "Saya sangat mengapresiasi atas raihan penghargaan ini. Saya berharap, prestasi dibidang seni budaya ini agar dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan", harap Wali Kota Mas'ud Yunus.
*(DI/Red)*


Rabu, 27 April 2016

Mengintip Lewat Celah Sempit Pameran Fotografi Pesona Wisata Mojokerto


Kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto Ustadzi Rois saat menyerahkan penghargaan pada para fotogrer muda.

Kab. Mojokerto - (harianbuana.com).
   Indahnya bumi Mojopahit tersaji manis dalam balutan bingkai fotografi. Puluhan foto obyek wisata Kabupaten Mojokerto hasil seleksi Lomba Foto Pesona Mojokerto dipamerkan di gedung Pendopo Majatama Pemkab Mojokerto, Rabu (27/04/2016). Yang mana, pameran fotografi yang digagas Dinas Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (Bapro) Kabupaten Mojokerto.
   Ketua Panitia sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (Bapro) Kabupaten Mojokerto, Satu'in mengatakan, bahwa lomba ini sebagai upaya untuk mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Mojokerto ke seluruh lapisan masyarakat. "Selain itu, kita ingin memperkaya penyampaian informasi sekaligus promosi pariwisata kepada masayarakt luas", katanya.

Para fotografer penerima penghargaan saat foto bersama.

   Diucapkannya pula,  pelaksanaan kegiatan lomba foto pesona budaya ini meliputi 4 tahap. Diantaranya, tahap pemotretan obyek tanggal 4 sampai 13 April 2016, tahap penyerahan hasil foto tanggal 14 - 17 April, tahap penjurian tanggal 18 - 19 April dan tahap penganugerahan hasil kejuaraan lomba foto tanggal 24 - 26 April 2016.
   "Puncak dari lomba foto ini adalah penyerahan hadiah dan pameran foto di Gedung Pendopo Majatama Pemkab Mojokerto selama 3 hari, yakni tanggal 24 - 26 April 2016. Baik lomba dan pameran foto ini kita buka secara umum dan tanpa dipungut biaya sepeserpun," ucapnya.
   Satu'in pun menyebutkan, jika lomba foto ini diikuti sebanyak 162 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Diantaranya, Mojokerto, Jombang, Kediri, Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan dan Jakarta. "Setelah dilakukan seleksi pada babak penyisihan lalu diambil sebanyak 20 finalis untuk dinilai oleh para juri profesional. Setelahnya baru diputuskan juara 1,2 dan 3 serta juara harapan 1,2 dan 3", sebutnya.


Hasil karya para fotografer yang dipamerkan di Pendopo Majatama Kabupaten Mojokerto.

   Terpisah, Kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto, Ustadzi Rois menyambut baik lomba dan pameran foto pesona mojokerto ini. Ia berharap seluruh peserta lomba benar-benar memanfaatkan moment ini. "Saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupate Mojokerto menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada para finalis dan semua pihak yang terkait," ungkapnya.
   Rois menambahkan, dalam konteks pengembangan kepariwisataan misalnya, foto yang menampilkan budaya dan obyek wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto dapat merangsang para wisatawan untuk berkunjung ke bumi majapahit ini. "Semoga dari jepretan foto ini bisa membuat para wisatawan lebih ingin mengetahui dan melihat secara visual keindahan alam tempat wisata serta budaya yang ada di Kabupaten Mojokerto", pungkasnya. *(Yd/DI/Red)*

Minggu, 21 Februari 2016

Perayaan Imlek, Kirab Barongsai Diawali Deklarasi Bebas Sampah

Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus saat deklarasi memimpin deklarasi, di Kelenteng Hok Sian Kiong


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Imlek 2567 yang berpusat di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, Minggu (21/02/2016) pagi, diwarnai dengan aksi deklarasi "Kota Mojokerto Bebas Sampah", yang bersamaan dengan jatuhnya Hari Bebas Sampah Internasional.

Yang mana, aksi deklarasi tersebut dipimpin secara oleh Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus dengan didampingi Wakil Walikota Suyitno, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto Amin Wachid dan segenap  pengurus TITD Kelenteng Hok Sian Kiong serta jajaran Forkompimda Kota Mojokerto. Usai dicetuskannya deklarasi tersebut, sesaat kemudian barulah dilakukan pemberangkatan Kirab Barongsai.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 215 Relawan Bebas Sampah pun dilibatkan dalam kegiatan ini. Selain diwarnai adanya aksi deklarasi, acara tersebut juga ditandai dengan penyerahan bantuan tempat sampah dari pengurus Kelenteng Hok Sian Kiong kepada Walikota Mojokerto, berlangsung. “Mulai detik ini, Kota Mojokerto kita nyatakan bebas sampah. Masyarakat Kota Mojokerto yang cinta kebersihan akan bergotong-royong membersihkan lingkungannya masing-masing dari sampah. Tempatkan sampah pada tempat yang sudah disediakan", pekik Walikota Mas’ud Yunus, dalam deklarasi tersebut.

Walikota pun menandaskan, agar masyarakat senantiasa bergotong-royong untuk peduli sampah. “Dengan Hari Bebas Sampah Internasional ini, kami dari Pemerintah Kota Mojokerto berupaya menggugah kesadaran pihak swasta dan masyarakat Kota Mojokerto, bahwa sampah adalah potensi yang harus diurus secara benar dan serius", tandas Walikota Mas'ud Yunus.

Sementara itu, Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wachid menyatakan, bahwa terdapat dua kegiatan terkait Hari Bebas Sampah Internasional yang jatuh pada hari ini. “Kegiatan pertama, bersih-bersih sejumlah kawasan yang melibatkan karyawan Kantor Pos Cabang Mojokerto dan 120 orang Relawan Bebas Sampah", ungkap Amin Wachid, Kepala DKP Kota Mojokerto, dalam laporannya.

Dilaporkannya juga, bahwa sejak pukul 08.00 WIB telah dilakukan kerja-bakti bersama 215 relawan bebas sampah. "Perlu kami sampaikan, bahwa sejak jam 8 pagi, telah dilakukan kerja bakti bersama 215 Relawan Bebas Sampah, pengurus dan umat TITD. Selain itu kita pra launching tiga orang Duta Kebersihan", papar Amin, dalam laporannya.

Pantauan awak media, sejak Minggu(21/02/2016) pagi, ribuan warga Kota Mojokerto dan sekitarnya telah memadati bagian depan Kelenteng Hok Sian Kiang. Dimana, baru sekitar pukul 08.30 WIB Kirab Barongsai dilepas Walikota Mas'ud Yunus. Dan, berbagai tradisi maupun kesenian khas Imlek disuguhkan dalam acara tersebut.

Seperti halnya tahun yang lalu, tema multikultural tetap dikedepankan dalam perayaan imlek 2567 ini. Sehingga, tidak hanya kesenian khas Tionghoa saja yang ditampilkan. Kesenian dan budaya Jawa pun turut meramaikan acara kirab tersebut. Kirab pun, juga diiringi marching band pelajar.

Dalam kirab tersebut, suguhan atraktif barongsai naga Kelenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, mampu mengobati rasa lelah warga yang sejak pagi hari rela berdesakan menanti atraksi seni dari negeri tirai bambu ini. Tambur besar yang terus dipukul oleh seseorang yang telah terlatih menambah decak kagim atas pertunjukan budaya Tionghoa tersebut.

Dalam kirab itu, atraksi barongsai tampak menjadi ikon kirab. Kesigapan dan kepiawaian seniman barongsai Kelenteng Hok Sian Kiong benar-benar memukau warga di sepanjang jalan yang menjadi rute kirab. Sedangkan rute kirab pada perayaan Imlek 2567 yang mengambil start dan finish di Kelenteng Hok Sian Kiong, yakni lain melewati jalan Letkol Sumarjo - jalan Majapahit - jalan Bhayangkara - jalan PB Sudirman.  *(DI/redaksi)*