Minggu, 23 Juli 2017

Wali Kota Mojokerto Cup II Tahun 2017, Lomba Burung Berkicau Hasil Tangkaran Se Pulau Jawa Diikuti Ribuan Kontestan

Baca Juga


Lomba Burung Berkicau Wali Kota Mojokerto Cup II 2017, di Gelora A. Yani Kota Mojokerto,
Minggu (23/07/2017) sore.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Sekitar 3 ribuan burung jenis berkicau hasil penangkaran dari berbagai daerah se Pulau Jawa, meramaikan lomba burung berkicau dalam event Wali Kota Mojokerto Cup II, Minggu (23/7/2017) sore, di Gelora Ahmad Yani Kota Mokokerto. Menariknya, selain memperlombakan kicaun burung, event ini sekaligus membangkitkan ekonomi kerakyatan. Pasalnya, salah-satu syarat kepesertaan burung kontestan, harus berasal dari penangkaran burung.

Tak ayal lagi, spontan saja Gelora Ahmad Yani Kota Mojokerto berubah laksana kebun binatang yang dipenuhi riuh dan merdunya kicau burung. Mulai dari kicau burung anis merah, lovebird, cucak ijo, murai batu, cendet, kacer, branjangan, pleci, kenari hingga burung jenis kolibri yang saling bersahutan bercampur pekik sang pemilik yang tengah asyik menyuport burung kesayangannya.

Pantauan wartawan, lomba digelar di 2 (dua) arena berbeda. Begitu kerodong dibuka dan sangar disangkutkan di gantangan, burung kontestan pun berkicau saling bersahutan. Sementara sang kicau mania dengan sebegitu riuh-rendahnya menyemangati burung kesayangan yang menjadi andalan mereka. Nyanyian burung kontestanpun bersahutan merdu ditengah kesibukan para juri menilai talenta burung kontestan.

Pendiri Yayasan BnR Boy BnR menyatakan, bahwa lomba burung berkicau dalam rangka Wali Kota Mojokerto Cup II Tahun 2017 ini, khusus memperlombakan burung hasil penangkaran. Dimana, dalam kompetisi adu merdu dan lengkingan suara burung ini dibagi dalam 45 kelas. Mulai dari kelas pesta rakyat, kelas Majapahit, Wakil Wali Kota, BnR Mojokerto hingga kelas Wali Kota Mojokerto. "Peserta mencapai 3.000 lebih. Mereka besasal dari Yogyakarta, Jawa Timur sampai Jawa Tengah", kata pria yang akrab dengan sapaan bang Boy ini kepada wartawan, Minggu (24/07/2017) sore, dilokasi.

Dijelaskannya, bahwa Wali Kota Cup II ini bukan sekadar lomba. Pasalnya, kompetisi khusus burung hasil penangkaran ini digelar untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan. Menurutnya, di Kota Mojokerto saat ini penangkaran baru sebatas untuk burung jenis Murai, Kenari dan Cucak Rowo. "Lomba ini hanya fasilitas untuk mengadu burung hasil penangkaran. Harapan kami masyarakat Kota Mojokerto bisa hidup di dunia burung, walau hanya menangkar burung", jelasnya.

Lebih jauh, Boy mengungkapkan, bajwa setiap kelas burung hanya diambil 3 (tiga) juara utama. Yang mana, irama lagu kicauan burung, durasi kicauan dan volume kicauan menjadi kriteria utama penilaian para juri dari Yayasan BnR. "Total hadiah yang diperebutkan dalam lomba kali ini 500 juta rupiah", ungkap Boy.

Ditandaskannya, bahwa perlombaan kali ini merupakan permulaan untuk menghidupkan penangkaran burung di Kota Mojokerto. Pihaknyapun berjanji, kedepan bakal menggelontorkan subsidi pakan burung bagi para penangkar yang baru berkembang. "Kami keluarkan bonus untuk burung penangkaran yang menang lomba, supaya mereka termotivasi menangkar burung", tandasnya. *(DI/Red)*