Minggu, 23 Juli 2017

Puluhan Pemilik Lapak Diatas Trotoar Jl. KH. Nawawi Disemprit Pol PP

Baca Juga


Lapak pedagang pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto yang didirikan diatas trotoar.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Puluhan lapak pedagang pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto yang meluber ke jalan KH. Nawawi, 'disemprit' Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemerintah Kota (Pemkot) setempat. Pemilik 39 lapak itu, diminta membongkar sendiri bangunan semi permanen miliknya yang didirikan dengan posisi diatas trotoar sehingga menganggu akses pejalan kaki. Konon, jika para pedagang tidak mengindahkannya, terpaksa pihak Penegak Perda Kota Mojokerto bakal melakukan pembongkaran.

Sebagaimana diterangkan Kepala Dinas (Kadis) Pol PP Pemkot Mojokerto Mashudi, bahwa jauh hari sebelumnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi tentang fungsi dan manfaat dibangunnya trotoar oleh Pemerintah. "Jauh sebelumnya, kita telah melakukan sosialisasi untuk pemanfaatan fungsi trotoar. Waktu itu, pedagang kita beri kesempatan sampai Hari Raya Kupat (Red: ketupat) untuk membongkar sendiri bedaknya yang selama ini menutup trotoar, atau jika tidak diindahkan maka kami bongkar. Sekarang sudah lebih dari Kupatan (Red: Hari Raya Ketupat)", tegas Kepala Badan Pol PP Kota Mojokerto, Mashudi, (23/7) kemarin.

Mashudi pun mengungkapkan keheranannya atas perilaku para pedagang yang selama ini juga mamakai lapaknya yang berada diatas trotoar sepanjang jalan KH. Nawawi itu juga sebagai kamar tidur, sedang bagian depan digunakan sebagai tempat jualan pedagang rengkek. "Tragisnya, mereka juga memakai lapaknya sabagai kamar tidur, sedangkan didepan bedak (Red: lapak) digunakan pedagang yang menggunakan rengkek sebagai tempat jualan. Dapat dibayangkan..., betapa sempitnya jalan itu karena kondisi ini terjadi dikedua sisi. Mereka kita minta membongkar kamar tidurnya, sehingga trotoar bisa kembali digunakan", ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa pada jam-jam sibuk, akses jalan itu macet total. Mengatasi hal ini, Pemerintah setempat telah memberlakukan arus satu arah ke selatan dari jalan Residen Pamudji. Meski demikian, kondisi ini tak banyak berguna, lantaran padatnya jalur seluas 10 meter tersebut. Ini belum lagi adanya pengguna jalan yang nakal melawan arus dari jalan HOS Cokroaminoto. "Sementara ini PKL yang ada kita larang menggunakan bangunan semi permaen dari asbes dan seng. Karena bersifat sementara sambil menunggu revitalisasi pasar", tegasnya.

Seperti diketahui, kondisi jalan dikawasan pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto ini sehari-harinya dikenal krodit, terutama pada jam-jam sibuk. Kondisi seperti ini terus terjadi sepanjang tahun, lantaran trotoar dan badan jalan dipenuhi bedak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kedua sisinya. Hal ini diharapkan segera teratasi dengan akan direvitalisasinya pasar tradisional ini menjadi pasar modern yang sedianya bakal dimulai akhir September 2017 mendatang. *(Yd/DI/Red)*