Minggu, 10 September 2017

Dewan Minta Pemkot Tingkatkan Pembinaan Pelaku Seni Kota Mojokerto

Baca Juga


Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Yunus Suprayitno

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Pekan Seni dengan menampilkan sejumlah karya seni dari para seniman Kota Mojokerto yang digelar setiap tahun sekali, dimana pada tahun 2017 ini diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kota Mojokerto (DKM) pada Selasa-malam 5 September 2017 di area GOR dan Seni Mojopahit jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, memantik reaksi kalangan Dewan.

Dengan luas wilayah yang hanya sekitar 16,46 Km persegi dan tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), satu-satu sumber daya yang penting diangkat adalah Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk para pelaku seni yang ada didalamnya. "Apalagi dalam kegiatan Pekan Seni yang lalu (Red: Selasa, 05/09/2017) dalam sambutannya Wali Kota menyampaikan, beliau mengapresiasi kreatiafitas dan inovasi DKM dan pelaku seni Kota Mojokerto. Tinggal bagaimana cara pejabat yang membidangi seni ini menangkap dan menerjemahkan pesan Wali Kota", ungkap Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto Yunus Suprayitno, Minggu (10/09/2017) siang.

Politisi partai berlambang kepala banteng moncong putih inipun menjelaskan tentang perlunya upaya menggali lebih dalam serta mengembangkan seni khas Kota Mojokerto. "Jangan hanya digelar setahun sekali, minimal ya setahun dua kali. Waktunya disesuaikan dengan jadwal libur sekolah, sehingga sekolah bisa menampilkan kemampuan seni siswa tanpa mengganggu pelajarannya. Disini, Disporabudpar dan Dinas Pendidikan akan bersinkronisasi. Dan secara tidak-langsung seni akan lebih terbina", jelas Yunus Suprayitno.

Terlebih, lanjut Yunus Suprayitno, jika Pemkot melalui Disporabudpar dan DKM melakukan inventarisasi dan pembinaan khusus terhadap para seniman. "Semuanya, baik itu seni suara, seni tari, seni drama maupun seni lukis. Sehingga, kedepannya seni khas Kota Mojokerto bisa dinikmati masyarakat luas. Seniman Kota Mojokerto harus mampu menggali dan mampu bersaing dengan mengangkap seni khas Kota Mojokerto", lanjutnya.

Ditandaskannya, bahwa kemampuan bersaing dengan seni daerah lain itu dibutuhkan peran dan sentuhan serius dari Pemerintah. "Tidak jauh-jauh, kita bisa berkaca pada Kabupaten Jember juga Banyuwangi. Dua daerah itu terkenal hingga ke manca negara juga karena peran-serta dan keseriusan Pemda untuk mengangkat kesenian daerah dan budaya daerahnya. Dan, untuk itu diperlukan pejabat yang ahli dan serius dubidangnya", tandasnya. *(DI/Red)*