Baca Juga
Kandang ayam yang diprotes warga karena limbahnya milik CV. SKS yang berlokasi di Jl. Raya Wisata Pacet, Desa Kesiman Tengah Kecamatan Pacet yang juga mengelola usaha Hotel dan Resto serta holtikultura bidang peternakan dan pertanian.
Ratusan warga Dusun Karangan Desa Kesimantengah Kec. Pacet mendatangi tempat usaha CV SKS (Subur Karunia Sejahtera) jalan raya wisata Pacet Mojokerto yang mengelola usaha penginapan (Hotel dan Resto) serta holtikultura bidang peternakan dan pertanian.
Mereka yang kebanyakan emak-emak (kaum hawa) tersebut tanpa ada komando beramai-ramai mendatangi lokasi usaha CV SKS untuk menemui Pemiliknya, Yansen dengan maksud protes terkait pembuangan limbah cair dari ternak ayam di lokasi CV SKS agar secepatnya dihentikan.
Pantauan di lokasi kandang yang menampung 9.000 ekor ayam petelur tersebut ditempatkan pada bangunan kandang semi permanen yang terbagi dua bagian. Kandang (1) dasarnya dibuat kolam ikan dan kotorannya langsung jatuh ke kolam dengan maksud untuk santapan ternak ikan lele. Sedangkan kandang (2) kotorannya langsung jatuh ke lantai. Kemungkinan kotoran tersebut dibersihkan dan dimanfaatkan untuk pupuk tanaman yang juga berlokasi di usaha CV SKS tersebut.
Kotoran yang jatuh ke kolam untuk santapan ikan, terlihat cukup pekat seperti cairan lumpur dan bau menyengat serta mengeluarkan polusi yang menyesakkan dada saat dihirup. Sedangkan cairan dalam yang mengeluarkan bau tak sedap tersebut, tanpa diolah di UPL (Unit Pengelolaan Limbah) yang benar, langsung terbuang ke sungai dalam kampung dan ke pengairan pertanian warga.
Pendik dan Irvan pengurus Karang Taruna dusun setempat saat mendampingi emak-emak untuk menemui Pemilik/Pimpinan CV SKS atau yang dikenal Papa Kana tidak berhasil menemuinya dan hanya ditemui karyawannya saja sehingga tidak menghasilkan jalan keluar.
Tujuan menemui langsung pemilik usaha tersebut, agar mendengar langsung apa yang dikeluhkan warga terkait limbah kandang tersebut yang mencemari sungai dan lahan pertanian warga. Kemudian mengajak pimpinannya untuk menyaksikan dan merasakan sendiri pencemaran limbah diluar area usaha, kemudian bisa mencari jalan keluarnya agar sama sama tidak dirugikan.
"Kami warga yang sangat dirugikan sudah beritikad baik untuk menemui pimpinan sekaligus pemilik CV SKS, guna mencari solusi dengan cara kondusif. Namun tidak ditanggapi dengan bijak oleh Pak. Yansen sebagai pemilik sekaligus pimpinan usaha CV SKS", jelas Irfan dan Pendik beserta Supar dan Kusman, masing-masing perwakilan warga RT. 06 dan RT.01 Dusun Karangan Desa Kesimantengah, Kamis (30/05/2024) siang.
Agar permasalah limbah yang meresahkan warga Dusun Karangan cepat tuntas lanjut Irfan dan Pendik, akhirnya kami berembuk di Balai Dusun dengan mengundang perangkat desa, BPD bersama Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Kesimantengah, untuk membuat surat tuntutan warga secara resmi kepada pemilik CV SKS.
Kades Kesiman Tengah, Bangga Al Hakim dikonfirmasi usai melakukan mediasi bersama warga dusun Karangan terkait pembuangan limbah tersebut mengakui ada pencemaran limbah dari kandang ayam milik CV. SKS, karena sebelum melakukan mediasi pihaknya bersama RT setempat turun langsung ke lokasi pencemaran limbah tersebut.
Menurut Angga, panggilan Kades setempat, surat hasil kesepakatan rembuk dusun warga setempat, dengan segala tuntutannya akan diserahkan dengan pihak manajemen CV SKS, untuk melakukan mediasi mencari solusi tuntutan warga.
“Perangkat Desa dan perwakilan warga dusun Karangan besama perwakilan Polsek, Koramil dan Kecamatan Pacet melakukan mediasi dengan pihak manajemen CV SKS dan menghasilkan kesepakatan untuk tidak membuang limbah ke sungai desa setempat", tukas Kades Angga.
Pimpinan sekaligus Pemilik CV SKS (Subur Karunia Sejahtera), Yansen dikonfirmasi via Telepon Genggam pribadinya No. 0812-3223 ........ sampai 2 kali pada Kamis (30/5/2024) siang, tidak merespon. Namun ketika dikonfirmasi untuk memberikan penjelasan singkat terkait solusi tuntutan warga Dsn. Karangan masalah limbah via pesan WA (WhatsApp), Pimpinan CV. SKS Yansen menyarankan untuk menghubungi asistennya bernama Topan.*(get/DI/HB)*