Selasa, 05 Maret 2024

Operasi Keselamatan Semeru 2024 Dimulai, Mas Pj Ingatkan Warga Hindari 8 Pelanggaran

Baca Juga


Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro saat menyampaikan arahan pada Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Keselamatan Semeru 2024 yang digelar di Lapangan Patih Gajah Mada Polres Mojokerto Kota, Sabtu (02/03/2024).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Operasi Keselamatan Semeru 2024 kini tengah berlangsung hingga 13 hari ke depan, yakni mulai tanggal 4 sampai dengan 17 Maret 2024. Tujuan dilangsungkannya operasi tersebut, untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/ 2024 M.

Terkait itu, Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengingatkan, demi mewujudkan berkendara yang aman dan menjamin keselamatan pengguna jalan,
warga Kota Mojokerto agar senantiasa disiplin serta tidak melanggar peraturan lalu lintas yang ada.

Hal itu, itu disampaikan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro dalam Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Keselamatan Semeru 2024 yang digelar di Lapangan Patih Gajah Mada Polres Mojokerto Kota pada Sabtu (02/03/2024) lalu.

"Tolong ini dipatuhi. Mari kita biasakan tertib berlalu lintas. Ini juga demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Mari saling menghormati hak pengguna jalan lainnya", ujar Pj. Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Mas Pj tersebut.

Adapun 8 target prioritas pelanggaran lalu lintas dalam operasi ini antara lain:
1. berkendara melebihi batas kecepatan dan balap liar;
2. pengemudi masih dibawah umur;
3. berkendara dibawah pengaruh alkohol/ mabuk;
4. pengendara yang menggunakan hp;
5. pengendara motor yang tidak memakai helm;
6. pengendara mobil tidak menggunakan safety belt;
7. kendaraan yang tidak sesuai spektek/knalpot brong; dan
8. pengendara konvoi dan arak-arakan.

"Memakai helm, memasang sabuk pengaman, tidak menggunakan HP, tidak melawan arus, ini adalah beberapa contoh kepatuhan yang terkesan sederhana. Tapi, berperan cukup signifikan dalam mencegah kecelakaan lalu lintas", kata Mas Pj.

Perlu diketahui, berdasarkan sambutan Kapolda Jawa Timur yang dibacakan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro pada Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Keselamatan Semeru 2024 di Lapangan Patih Gajah Mada Polres Mojokerto Kota pada Sabtu (02/03/2024) lalu, jumlah pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur pada tahun 2023 mengalami kenaikan signifikan sebesar 13,8% dibanding tahun sebelumnya.

Dari beragam jenis pelanggaran, terbanyak adalah pelanggaran tidak memakai helm, yaitu 14. 292 pelanggaran dan 719 pelanggar melakukan perbuatan pelanggaran melawan arah.

Bahkan, juga disebutkan, berdasarkan WHO (World Health Organization), sekitar 1,35 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas. Karenanya, melalui operasi ini juga diharapkan dapat menekan angkan kecelakaan lalu lintas. 

"Semoga melalui pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2024, angka kecelakaan lantas dan pelanggaran lalu lintas di Kota Mojokerto dapat menurun secara signifikan", pungkas Mas Pj. *(SRT/HB)*