Rabu, 03 Januari 2024

Pastikan Hasil Pengerjaan, Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sidak Proyek Trotoar Dan TBM

Baca Juga


Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus koordinator komisi II DPRD Kota Mojokerto saat memberi keterangan di sela Sidak di proyek TBM di kawasan Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Rabu (03/01/2023) siang.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Komisi II DPRD Kota Mojokerto hari ini, Rabu 03 Januari 2024, menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di 2 (dua) proyek jalur pedestrian hasil pengerjaan proyek Trotoar Mojopahitan tahun anggaran 2023.

Adapun 2 proyek jalur pedestrian tersebut adalah proyek jalur pedestrian di ruas jalan Gajah Mada yang menelan anggaran sebesar Rp. 3,3 miliar dan di ruas jalan Taman Siswa dengan kontrak Rp. 1,9 miliar.

Sidak dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus koordinator Komisi II DPRD Kota Mojokerto. Dari hasil Sidak di 2 pedestrian tersebut, Komisi II DPRD Kota Mojokerto menemukan beberapa hal dinilai memerlukan penjelasan dan tindakan lebih lanjut dari OPD terkait maupun pelaksana proyek.

Saat Sidak di proyek jalur pedestrian di ruas jalan Gajah Mada di sisi kiri-utara, Komisi II DPRD Kota Mojokerto di antaranya menemukan adanya pekerjaan paving dan manhole di beberapa titik yang kurang presisi sehingga berpotensi mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

”Trotoar ini kan untuk pengguna jalan, pavingnya harus sejajar supaya tidak nyandungi. Ini kurang pas, motongnya ini harus menggunakan gerinda, hasilnya tentu lebih rapi", ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto yang sekaligus koordinator komisi II DPRD Kota Mojokerto di lokasi Sidak proyek Trotoar Mojopahitan, di kawasan jalan Gajah Mada Kota Mojokerto, Rabu (03/01/2023) siang

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) ini pun menilai, penataan paving motif Mojopahitan atau proyek trotoar tematik tersebut kurang rapi. Jalur pedestrian khusus difabel ini masuk dalam atensi Komisi II karena pada jalur tersebut harus sepenuhnya steril dan tidak terhalang tiang jaringan maupun box panel listrik.

“Dari hasil sidak yang dilakukan, kita temukan kualitas paving diduga kurang sesuai spesifikasi sesuai RAB, karena yang kita lihat dari ukuran sekitar 2 meter persegi, kira kira yang sesuai spek bisa dihitung jumlahnya mungkin cuman ada 3 keping saja", ujar Sunarto.

Demikian pula saat Sidak pada proyek jalur pedestrian di ruas jalan Taman Siswa tepat didepan SDN Purwotengah. Komisi II DPRD Kota Mojokerto mendapati beberapa titik pelaksanaan pekerjaan yang dinilai tidak sesuai rencana.

Di antaranya cara pemotongan paving yang tidak simetris, pemasangan paving yang asal pasang dan mengabaikan motif sehingga membuat tidak nyaman dipandang mata serta kualitas batang paving yang diduga tidak sesuai spesifkasi.

Selain itu, Sunarto pun menyebut motif paving yang disebut-sebut menupakan motif Mojopahitan itu juga kurang bagus bahkan tidak ada nilai seninya sama-sekali. Untuk itu, pihaknya akan memanggil kontraktor pelaksana maupun dinas terkait.

"Kami mencermati sepanjang yang kita sidak tentang motif pemasangan paving kurang sedap dipandang mata untuk jalur Jalan Gajah Mada khususnya simpang empat jalan Empunala ke Utara dan jalan Taman Siswa. Kontraktor pelaksananya dan dinas terkait akan segera kita panggil", tandasnya.

Usai Sidak 2 lokasi proyek pedestrian pavingisasi Mojopahitan tersebut, Komisi II DPRD Kota Mojokerto kemudian melanjutkan kegiatan Sidak menuju ke lokasi proyek Taman Bahari Mojopahit (TBM) yang dibangun di kawasan Jembatan Rejoto di kawasan Kecamatan Prajurit Kulon.

Menariknya, di tengah perjalanan menuju lokasi proyek TBM, tiba-tiba saja hujan seolah di gerojokkan dari langit. Menariknya pula, guyuran hujan yang lumayan deras terlihat sama-sekali tidak meggoyahkan niatan para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto untuk melakukan Sidak di lokasi proyek prestisius Pemkot Mojokerto tahun 2023 itu.

Begitu tiba di area proyek, para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto yang di koordinatori Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto berhenti sejenak di sebuah warung kopi dekat Jembatan Rejoto untuk sekedar menghangatkan tubuh dan mencuci mulut dengan memesan teh, kopi dan jajanan ringan kemudian ngopi bareng bersama beberapa wartawan yang meliput kegiatan tersebut.

Tidak memakan waktu lama, meski dalam kondisi hujan yang tidak terlalu deras, para Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto itu pun beranjak dari warung kopi tersebut kemudian menyebar menuju sasaran lokasi Sidak untuk yang mencermati beberapa hasil pekerjaan proyek TBM yang dikontraktori PT. Lingkar Persada (PT. LP) itu.

Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto menegaskan, bahwa Sidak yang gelar Komisi II DPRD Kota Mojokerto ini untuk memastikan kesesuaian hasil pengerjaan dengan perencanaan proyek wisata TBM.

”Pengerjaan proyek wisata Bahari Mojopahit ini yang saya dengar isunya tidak sesuai dengan proposal yang diajukan awal", tegas Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto disela Sidak proyek TBM di tengah rintik hujan.

Sunarto menjelaskan, Sidak yang dilakukan kali ini juga dalam rangka menindak-lanjuti hasil kunjungan kerja DPRD Kota Mojokerto  ke Kemenparekraf beberapa waktu lalu. Yang mana, proyek strategis nasional (PSN) ini dananya bersumber dari pagu anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2023.

”Yang dari DAK, ini seharusnya dapat Rp. 15 miliar ditambah Rp. 3 miliar (dari APBD Kota Mojokerto TA 2023), istilahnya untuk dana pendampingan. Nanti lebih spesifiknya kita lihat di APBD", jelas Sunarto.

Politisi PDI Perjuangan ini menengarai, dana dari pusat tidak dikucurkan secara penuh. Untuk memastikannya, Komisi II DPRD Kota Mojokerto akan memanggil dinas pengampu proyek untuk menggelar hearing atau rapat dengar pendapat (RDP).

"Pasti akan ada RDP nanti, dalam waktu dekat ini", tandas Itok. *(DI/HB/Adv)*