Baca Juga
Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubenur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, 49.200 reagen PCR virus corona atau Corona Virus Disease – 2019 (Covid–19) segera datang. Dengan adanya tambahan peralatan medis tersebut, kapasitas pemeriksaan spesimen dengan cara swab atau PCR bisa meningkat dari 1.102 tes swap per-hari menjadi 1.564 per-hari.
“Reagen kami dalam keadaan sangat cukup, 41 ribu. Selasa (12/05/2020) datang lagi 49.200. Artinya, tracing secara masif melalui swab dimungkinkan", kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kompleks Pemprov Jatim – Surabaya, Senin (11/05/2020) malam.
Gubernur Khofifah menerangkan, dengan semakin banyaknya persiapan reagen yang dimiliki, penanganan kasus virus corona semakin cepat pula. Pasalnya, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga semakin banyak.
“OTG ini sudah naik dari 21 persen menjadi 26 persen. Begitu juga PDP naik dari 60 (persen) menjadi 68 persen potensial menjadi positif. Langkah-langkah yang lebih terukur bagaimana yang PDP sembuh bukan menjadi positif", terang Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid–19 Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi menjelaskan, 1.564 pemeriksaan spesimen per-hari itu akan dikerjakan sembilan laboratorium beberapa lembaga kesehatan di Jawa Timur.
Di antaranya laboratorium RSUD dr. Soetomo dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) akan melakukan tes spesimen, masing-masing sebanyak 350 tes per-hari.
Kemudian, Rumah Sakit Universitas Brawijaya Malang 50 tes per-hari, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang 40 tes per-hari dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL) 360 tes per hari.
“Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) satu mesin bisa 186 (tes) dua kali running, tapi Ibu Gubenur bilang sebagian BBLK diputuskan (untuk) pasien-pasien Kalimantan. Untuk Jawa Timur 90 (tes per hari)", jelas Joni.
Selain itu, pemeriksaan spesimen juga dilakukan melalui 3 (tiga) rumah sakit BUMN di Jatim. Yakni Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (RS PHC) Surabaya, Rumah Sakit Lavalette Malang dan Rumah Sakit Jember Klinik.
Tiga rumah sakit tersebut, dapat mengerjakan total 120 tes per-hari. Sebab, menggunakan mesin dengan proses ekstrasi secara manual dan tengah menunggu mesin TCM.
“Rencananya oleh Bapak Menteri BUMN mesin ekstrasinya (didatangkan) yang otomatis. Yang otomatis datang, bisa 400 (tes) sekali running", terang Jony.
Selain itu, rencananya ada 2 (dua) rumah sakit swasta yang juga ikut dilibatkan. Yakni Rumah Sakit Premier yang dapat melakukan 44 tes per-hari dan National Hospital yang dapat melakukan 50 tes per-hari. *(DI/HB)*