Rabu, 24 Oktober 2018

Ratusan Pelajar Dan Karang Taruna Beradu Kreasi Fashion Show Berbahan Sampah

Baca Juga

Salah-satu peserta Lomba Fashion Show berbahan daur ulang sampah saat beraksi diatas karpet merah, di Taman Kehati jalan Raya Ijen Kota Mojokerto, Rabu (24/10/2018).

Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Sekitar 120 peserta dari seluruh perwakilan SMP, SMA, kelompok bank sampah dan Karang Taruna se Kota Mojokerto, beradu kreatifitas dalam Lomba Kreasi Daur Ulang Sampah dan Fashion Show berbahan dasar sampah. Agenda tahunan yang kali ini digelar pada Rabu 24 Oktiber 2018 di Taman Kehati jalan Raya Ijen, Kota Mojokerto – Jawa Timur ini, diprakarsai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini, mendapatkan animo yang terus bertambah dari masyarakat Kota Mojokerto.

Dalam laporannya, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH) Pemkot Mojokerto, Ikromul Yasak, SSos., MM. melaporkan, bahwa kegiatan ini sebagai salah-satu wadah berkreasi dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yang selama ini masih dianggap menjadi kotoran tidak berguna.

“Tujuan dari kegiatan ini sendiri, selain turut melaksanakan visi misi Kota Mojokerto bebas sampah juga sebagai pemberian wawasan kepada masyarakat bahwa sampah juga bisa mendatangkan income", ungkap Kadis LH Pemkot Mojokerto, Ikromul Yasak, SSos., MM. dalam laporannya.

Dalam laporannya juga, Ikromul Yasak menyebutkan, bahwa kegiatan lomba tahun ini dibagi menjadi dua kategori perlombaan. Yang pertama ialah Lomba Kreasi Daur Ulang Sampah dan kedua Lomba Fashion Show dengan bahan dasar yang terbuat dari sampah. "Disini akan diketahui bahwa sampah juga mempunyai nilai jual yang sangat tinggi jika bisa dimanfaatkan dengan baik dan ditambah daya imajinasi tinggi untuk menghasilkan karya-karya kreatif", lapornya juga.

Dipaparkannya, bahwa saat ini sampah mulai banyak diburu masyarakat. Hal itu bisa dibuktikan dengan semakin bertambahnya kelompok bank sampah di Kota Mojokerto.

“Kita tahu bahwa di Kota Mojokerto, sampah sudah menjadi komoditi. Sebagai buktinya, di Kota Mojokerto bisa membayar pajak dengan sampah. Selain itu, pendukungnya juga semakin kuat dengan adanya 118 bank sampah yang tersebar di seluruh lingkungan di Kota Mojokerto", paparnya.

Menurutnya, dengan digelarnya kegiatan ini DLH Pemkot Mojokerto juga mendorong bertambahnya jumlah kelompok bank sampah di Kota Mojokerto. Pihaknya berharap, kelompok bank sampah di masing-masing RW tidak sekedar menampung, memilah lalu menjualnya. Melainkan, bisa memanfaatkan sampah untuk produk-produk yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi.

“Harapannya, dengan kegiatan ini, masalah sampah yang ada di Kota Mojokerto ini bisa kita tangani secara maksimal dan masyarakat mendapatkan edukasi, bahwa tidak lagi melihat sampah itu sebagai hal kotor dan tidak berguna, namun sampah bisa dimanfaatkan dalam bentuk kreatifitas yang bernilai jual tinggi", pungkasnya. *(DI/Red)*