Senin, 26 November 2018

Reses Gandeng Dinkes Pemkot Mojokerto, Choiroiyaroh Sosialisasikan Program Kesehatan

Baca Juga

Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto dari Fraksi Kebangkitan Bangsa Hj. Choiriyaroh didampingi Staf Ahli Khusus Sutiyanto Kepala dan Kepala Dinkes Pemkot Mojokerto Dra. Christiana Indah Wahyu, Apt., MSi. saat memberi arahan pada masyarakat konstituennya dalam kegiatan Reses yang di gelar di kantor DPC PKB Kota Mojokerto jalan Bhrawijaya Kota Mojokerto, Senin (26/11/218)

Kota MOJOKERTO – (hariambuana.com).
Dalam pelaksanaan Program Reses ke-3 tahun 2018 ini, Hj. Choiroiyaroh Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (F–KB) DPRD Kota Mojokerto menjadikan Program Kesehatan sebagai fokus tema reses yang dilaksanakan di kantor DPC PKB jalan Brawijaya Kota Mojokerto – Jawa Timur pada Senin 26 Nopember 2018 ini.

Reses yang di gelar politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut, dihadiri 100 undangan yang menjadi konstituen di Daerah Pemilihan (Dapil)-nya juga beberapa Staf pada kantor Sekretariat DPRD Kota Mojokerto. Menariknya, dalam reses yang digelar Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, juga menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Dra. Christiana Indah Wahyu, Apt., MSi.

Mengawali sambutannya, politisi PKB ini memaparkan, bahwabl reses yang digelar kali ini merupakan salah-satu kewajibannya sebagai wakil rakyat untuk menemui dan bisa menampung aspirasi dan keluhan dari masyarakat yang menjadi konstituennya serta memberikan solusi terbaik jika memang ada persoalan mendesak untuk segera ditindak-lanjuti oleh pihak-pihak terkait.

“Selama ini, kami melihat banyak permasalahan masyarakat terkait dengan kesehatan. Hal ini, menjadi PR (Red: pekerjaan rumah) bagi kami untuk mendapatkan solusi terbaik. Oleh karena itu, kami sengaja mengundang Dinas Kesehatan agar bisa langsung mendapatkan respon positif", papar Choiroyaroh.

Lebih lanjut, Choiroiyaroh mengungkapkan, saat ini banyak masyarakat Kota Mojokerto menghadapi persoalan dengan 'aturan baru' layanan BPJS Kesehatan. Dimana, dengan diberlakukannya 'aturan baru' layanan BPJS Kesehatan, banyak masyarakat yang belum mengerti mekanisme untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Terkait itu, pihaknya berharap, dengan hadirnya pihak Dinkes Pemkot Mojokerto reses yang digelanya ini, masyarakat bisa memahani lebih jelas terkait proses maupun mekanisme untuk mendapatkan layanan BPJS Kesehatan di Kota Mojokerto.

“Dalam kegiatan reses kali ini, kami sengaja mengundang Kepala Dinas Kesehatan disini dengan maksud untuk bisa langsung memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang aturan baru BPJS yang akhir-akhir ini membuat sedikit keresahan di masyarakat", ungkap Choiroiyaroh, saat ditemui usai kegiatan.

Choiroiyaroh menjelaskan, aturan baru BPJS Kesehatan memberlakukan bagi masyarakat peserta BPJS Kesehatan jika membutuhkan layanan kesehatan (sakit) tidak lagi bisa langsung di rujuk ke RSUD Kota Mojokerto, melainkan harus melalui Puskesmas baru kemudian di rujuk ke rumah sakit tipe D atau C.

Hal itu, tadi sudah disampaikan panjang lebar oleh Kepala Dinas Kesehatan dalam reses. Masalah aturan baru BPJS Kesehatan akhir-akhir ini memang menjadi persoalan masyarakat dan itu cukup meresahkan. Maka, kami berkewajiban untuk bisa memberikan solusi, minimal memberi wawasan kepada masyarakat agar mengetahui bagaimana kondisi saat ini dan memberi wawasan kepada masyarakat terkait meknisme untuk mendapatkan layanan kesehatan di Kota Mojokerto", jelas ketua F–PKB DPRD Kota Mojokerto ini.

Menurut Choiroiyaroh, dalam reses dengan menggandeng pihak Dinas Kesehatan itu, muncul lebih sejumlah kendala yang dialami masyarakat kala membutuhkan layanan kesehatan. Selain terkait layanan BPJS Kesehatan sendiri, juga muncul kepermukaan masalah kesehatan yang selama dialami tidak menjadi skala prioritas.

Menurutnya Choiroiyaroh juga, dirinya juga baru mengetahui jika penyakit TB saat ini sudah banyak menjangkiti warga Kota Mojokerto baik dari golongan Manula hingga anak-anak. Sementara, penyakit TB juga termasuk golongan penyakit yang berpotensi sebagai penyebab kematian.

“Semua baru terungkap malam ini, bahwa penyakit TB banyak menjangkiti warga. Jadi, merupakan moment yang tepat dalam reses kali ini saya mengundang kepala Dinas Kesehatan. Dengan demikian, selain masyarakat bisa mendapat pencerahan secara langsung, Kepala Dinkes juga bisa langsung mengetahui persoalan yang ada di masyarakat. Jika memang sangat urgen, maka aspirasi masyarkat ini akan saya bawa ke gedung dewan untuk bisa menjadi bahan kajian dan menentukan tindak-lanjut berikutnya", pungkasnya. *(D/HB)*