Kamis, 08 September 2016

Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sidak Pengerjaan Proyek Pembangunan Jalan Dan Jembatan Rejoto

Baca Juga

 

Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto saat sidak dilokasi pengerjaan proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Rejoto, Kamis (08/09/2016).


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Kabar leletnya pengerjaan proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan (penghubung) Pulorejo-Blooto (Rejoto) langsung direspon oleh kalangan Dewan  melalui inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh segenaop anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto dilokasi proyek prestius Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut.

Dilokasi Sidak itu, mereka memberikan penegasan jika pengerjakaan proyek senilai Rp.40 Miliar itu 'harus sesuai jadwal', yakni pada 26 Desember mendatang. Komisi II pun memberikan catatan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU), agar menyiapkan akses jalan yang memadahi untuk masuk jembatan.

Selain itu kalangan Dewan juga mempertanyakan tahapan yang saat ini dikerjakan kontraktor sekaligus mensinkronkan dengan jadwal pengerjaan proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Rejoto ini. "Kita meminta jadwal pekerjaan yang disepakati bersama antara Pemkot dengan pihak pelaksana PT. Brahmakerta Adiwara, agar kita bisa pantau perkembnagan tiap-tiap tahapan kegiatan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan", ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Aris Satriyo Budi disela sidak, Kamis (08/09/2016).

Aris pun menyatakan, bahwa pihaknya bakal mengawasi jadwal pengerjaan proyek tersebut. Hal itu dilakukannya, menimbang dari hasil evaluasi terbaru, pengerjaan proyek tersebut sempat minus 3% dari estimasi. "Estimasinya. kemarin baru terlaksana 58 persen dari seharusnya 61 persen. Sekarang kita akan cek apa yang dilakukan pihak rekanan dalam mengejar keterlambatan ini", tandas Aris.

Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kota MojokertovSonny Basuki Rahardjo menyoal tentang proses pembebasan lahan untuk peningkatan infrastruktur jalan sebelah utara proyek Rejoto ini. Dewan ketar-ketir jika prosesnya tidak terealisasi bakal mengurangi manfaat dari proyek yang bernilai fantastis ini. "Coba kalau pembebasannya tak berhasil, maka infrastruktur jalan menuju jembatan akan sempit. Ini jelas mengerdilkan fungsi dan manfaat jembatan yang sudah dibangun itu. Jangan sampai nanti, karena jalannya sempit, yang mondar-mandir disitu kendaraan roda dua dan mobil kecil-kecil saja", ujarnya.

Dikonfirmasi hal ini, Kepala DPU Pemkot Mojokerto Wiwiet Febriyanto tak menampik jika realisasi pekerjaan proyek Rejoto ini sempat minus 3%. Menurut Wiwiet, pihaknya telah membuat kesepakatan dan penjadwalan baru dengan pihak pelaksana. "Kita sudah rapat koordinasi dengan pihak pelaksana PT. Brahmakerta Adiwara dan pihak Konsultan MK PT. Global Provexs pada tanggal 30 Agustus kemarin. Intinya, telah tercapai kesepakatan untuk merampungkan proyek ini sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan bersama", tegasnya.

Saking yakinnya, meskipun dalam dokumen kontrak disebutkan bahwa proyek tersebut harus rampung tanggal 25 Desember 2016, hingga Wiwiet berani memastikan jika pengerjaan proyek ini bakal selesai pada tanggal 19 Desember 2016. Pasalnya, karena sejauh ini tahapan-tahapan pengerjaan proyek sesuai dengan relnya. Termasuk, mengejar ketertinggalannnya yang 3% persen itu. "Saat ini kita sudah melakukan pengecoran pier head sisi Blooto. Rencananya, tanggal 10 September nanti ganti melakukan pier head sisi Pulorejo. Jika keduanya rampung, kita lanjutkan dengan pemasangan balok girder 16 m sisi Blooto dan dilanjutkan pemasangan balok girder bentang 40 dan 50 meter", pungkasnya.
*(DI/Red)*