Baca Juga
Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam Musrenbang RKPD Kota Mojokerto Tahun 2025 dan RPJPD Tahun 2025 - 2045, di Sabha Mandala Madya, Kantor Sekretsriat Daerah Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Selasa 19 Maret 2024.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Mojokerto Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025 - 2045, di Sabha Mandala Madya, Kantor Sekretsriat Daerah Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Selasa 19 Maret 2024.
Dalam sambutan sekaligus arahannya, Pj. Wali Kota Mojokerto di antaranya menyampaikan, bahwa di tahun 2025, arah kebijakan pembangunan yang diangkat Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto adalah 'Memantapkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Implementasi Green Economy dan Penguatan Kerja-sama Antar Daerah dengan 9 Prioritas Pembangunan'.
"Untuk visi Kota Mojokerto tahun 2025–2045, yaitu Mojokerto Jaya 2045 Kota yang Maju, Bermartabat dan Berkelanjutan. Ini sudah tidak ada sekat lagi antara kabupaten dan kota. Berarti, kita satu kesatuan harus jaya", ujar Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, di Sabha Mandala Madya, Kantor Sekretsriat Daerah Kota Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Selasa (19/03/2024).
Pj. Wali Kota Mojokerto menerangkan, berangkat dari visi tersebut, terdapat 5 misi pembangunan. Antara lain Pembangunan Ekonomi Berbasis Inovasi, SDM Berkarakter dan Berdaya Saing Global, Kesejahteraan Sosial dan Ketahanan Budaya, Pelayanan Publik Melalui Tata Kelola yang adaptif serta Infrastruktur terintegrasi dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan misi pembangunan tersebut, inovasi menjadi salah-satu modal penting yang harus dimilki. Terkakt itu, Pj. Wali Kota Mojokerto membagikan sejumlah kiat yang bisa melahirkan inovasi. Pertama, memiliki kepekaaan terhadap perubahan, sense of crisis. Kuncinya, harus memiliki empati. Lalu, ada sense of creafive, yaitu berpikir kreatif agar menemukan solusi. Kemudian baru bisa inovasi.
"Inovasi harus berdampak. Kalau tidak berdampak, useless, sia-sia. Sehingga, harus memiliki design thinking yang bagus. Tanya masyarakat, ketahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat", terang sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Lebih lanjut, Mas Pj juga menekankan agar dalam proses pembangunan harus menargetkan pemuda. Mengingat, di tahun 2030 Indonesia akan mendapat bonus demografi. Yang mana, jumlah penduduk usia 16–30 tahun akan mendominasi. Hal tersebut menjadi peluang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Di tahun 2045, para pemuda akan menjadi back bone atau tulang punggung negeri ini. Jadi, kita harus pastikan, generasi penerus kita adalah SDM yang berkualitas, berdaya saing. Kalau pemudanya tidak berdaya, ya pertumbuhan, kemajuan negara ini akan macet", tekannya.
Mengakhiri sambutannya, Mas Pj berpesan agar jajarannya senantiasa berhati-hati dalam memanfaatkan keuangan negara. Penggunaannya harus tepat sasaran, sehingga berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemudahan berbagai akses infrastruktur.
"Ini kerja bersama. Jadi, semangat kebersamaan harus selalu ada. Tidak boleh ada ego sektoral", pungkas sosok yang juga menjabat Kepala Dispora Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.
Sebagai informasi, pada Musrenbang tingkat kota ini juga dihadiri Ketua DPRD Kota Mojokerto, jajaran Forkopimda, Sekda Kota Mojokerto, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, Kepla Bakorwil Bojonegoro, Kepala Bappeda Pemda Perbatasan Kota Mojokerto, Staf Ahli dan Kepala OPD di lingkungan Pemkot Mojokerto dan perwakilan masyarakat dari berbagai kelompok di Kota Mojokerto. *(SRT/HB)*