Jumat, 01 Januari 2016

Belum Sebulan Dibangun, Jembatan Pipa Saluran Air Proyek SPAM Senilai Rp 2, 6 Miliar Ambruk

Baca Juga

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

Jembatan pipa saluran air PDAM Kota Mojokerto dibuat dalam posisi menyeberangi sungai Brantas yang menghubungkan jalan Brawijaya dan kawasan Kelurahan Pulorejo, belum genap satu bulan dibangun, Rabu (30/12/2015) lalu sekitar pukul 09:00 WIB, ambruk. Spontan saja, ambruknya jembatan pipa saluran air milik PDAM yang berdekatan dengan jembatan Pulorejo itu, menimbulkan kekhawatiran warga disekitarnya.  Pasalnya, warga sekitar khawatir tidak bisa menikmati air bersih.

Sementara itu, Direktur PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto, Trisno Nur Palupi yang meninjau lokasi bersama Konsultan Teknis dan Konsultan Pengawas Proyek Saluran Pengembangan Air Minum (SPAM), membenarkan soal ambruknya bangunan tersebut. Namun, ia berkelit ketika dikonfirmasi lebih jauh tentang musabab ambruknya jembatan pipa saluran air tersebut.  "Silahkan tanya langsung ke Tim Teknis Wiyung saja.  Saya tidak berkompeten, karena jembatan ini belum diserahkan ke kita", kelit Trisno.

Ia hanya menjelaskan, akibat putusnya jembatan pipa saluran air tersebut berakibat 170 calon pelanggan dikawasan Kelurahan Pulorejo terancam tidak bisa menikmati air bersih tahun 2016.  Sebab, dibutuhkan waktu yang lama untuk membenahi kerusakan jembatan pipa saluran air tersebut. Demikianpun, saat ditemui dilokasi Instalasi Penjernihan Air yang berada dikawasan jalan Mayjen Sungkono, Kel. Wates Kec. Magersari Kotaojokerto, ia jmmengarahkan agar langsung  ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Sarmun. “Silahkan ke PPK saja”, kelitnya lagi, seraya beringsut meninggalkan lokasi.

Disisi lain, pada situs tertera bahwa proyek SPAM merupakan proyek yang didanai APBN dibawah Dirjen. Cipta Karya.  Sedangkan satuan kerjanya adalah Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Jawa Timur. Dari situs tersebut diketahui, bahwa Pekerjaan konstruksi yang ditenderkan itu dimenangkan PT. RJMG Sampang - Madura dengan nilai kontrak Rp. 2,662 miliar, dengan tanggal kontrak 5 Mei 2015 dan dengan batas waktu penyelesaian proyek ditentukan 210 hari.  "Ya..., itu proyek SPAM senilai Rp 2,6 miliar.  Pekerjaanya diserahkan oleh kontraktor pada 6 Desember lalu”, terang Sarmun, Rabu (30/12/2015).

Menurutnya, Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana yang didatangkan di lokasi menyimpulkan jika ambruknya bangunan karena force major.  “Ini murni force major", katanya.

Ambruknya bangunan, masih menurut Sarmun, disebabkan oleh sliding tanah.  "Besok kita mulai action.  Kita pasang bronjong untuk penyelamatan jembatan Pulorejo.  Sedang untuk bangunan pipa, kita cari tempat lain yang enjoy", kilahnya.

Namun, ketika ditanya soal kemungkinan adanya kerugian, Sarmun enggan menyebut soal adanya kerugian akibat ambruknya bangunan tersebut.  "Proyek ini, masih dalam masa pemeliharaan selama setahun kedepan.  Jadi murni tanggungjawab kontraktor", kilahnya.

Pengamatan dilapangan menyebutkan, jembatan pipa saluran air PDAM yang dibangun bersebelahan dengan jembatan Pulorejo tersebut pada bagian plengsengannya ambruk mengarah kesungai Brantas. Diduga, ambruknya bangunan ini dikarenakan kontruksi yang kurang memenuhi stansard kekokohan.  *(DI/Red)*