Senin, 20 Juni 2016

Wali Kota Mojokerto Lantik 44 Jajaran Pejabat Struktural Kecamatan Kranggan

Baca Juga

 

Prosesi pelantikan 44 jajaran struktural Kecamatan Kranggan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Senin (20/06/2016) sore.


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Teka-teki formasi pejabat dan staf yang akan menduduki kursi jabatan di Kecamatan Baru (Kranggan) Kota Mojokerto yang beberapa pekan sebelumnya sempat menjadi topik pembicaraan hangat dikalangan PNS (Pegawai Negeri Sipil) Pemkot (Pemerintah Kota) Mojokerto, terjawab pada Senin (20/06/2016) sore.

Dengan dilantiknya Sumarmi sebagai Camat dan Hendrik sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) di Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, ambyarlah issue-issue yang sempat terlontar pada beberapa pekan kebelakang dan senantiasa berseliweran kesana-kemari dari jam kejam maupun dari menit kemenitnya.

Sebelumnya sempat beredar issue ditempat x (variabel) bahwa calon kuat Camat Baru adalah si A, alasannya karena si A adalah orang dekat Sekdakot. Ditempat y (variabel) beredar issue bahwa calon kuat Camat Kranggan adalah si B, alasannya karena si B adalah orang dekat Wawali. Demikian dan selanjutnya...

Sementara itu, issue tajam yang sempat menjadi sorotan adalah bahwa yang akan menjabat Camat di Kecamatan Kranggan adalah si I, alasannya karena si I mempunyai hubungan kekerabatan dengan Wali Kota dan sudah pernah mengikuti test assisment di Bandiklat Prov Jatim (Badan Pendidikan dan Latihan Provinsi Jawa Timur).

Hingga pada jelang pelantikanpun, hampir belum ada kepastian dari kebenaran issue-issue yang berkembang selama ini. Terkecuali, beberapa pejabat elit Pemkot itu sendiri yang tahu atas teka-teki itu. Hingga jeda 15 menit sebelum acara pelantikan Camat dan jajarannya di Kecamatan Baru itu, ketika Harian BUANA mencoba bertanya pada Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Kota Mojokerto Endri Agus Subiyakto terkait personil yang akan mengisi jabatan Camat hingga Kasi di Kecamatan Baru tersebut, Endri Agus pun masih enggan untuk menjawabnya. "Kira-kira lima-belas menit lagi lah..., insya' ALLAH... akan terjawab semua", kelit Kepala BKD Kota Mojokerto Endri Agus Subiyakto.

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat membacakan ikrar PNS, Senin (20/06/2016) sore.

Sepuluh menit kemudian, acarapun dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Menyusul kemudian, dibacakannya daftar struktur personil pejabat di Kecamatan Baru tersebut oleh petugas khusus yang telah ditunjuk sebelumnya.

"Nomor satu, nama, Rahmi Wijayati, SSos., jabatan lama, Sekretaris Inspektorat, jabatan baru Camat Kranggan. Dua, Hendri Prasetyo, SH., MHum., jabatan lama, Kepala Seksi Informasi Mobile Jawatan dan Dialog pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, jabatan baru, Sekretaris pada Kecamatan Kranggan...", sebut petugas pembaca (protokol) daftar mutasi pejabat Kecamatan Kranggan.

Mendengar dua nama dan jabatan baru kedua orang tersebut, sebagian besar hadirinpun tampak terkejut dengan reaksi bahasa tubuh menggerakkan kepala (menengok) kekanan dan kekiri seolah tak percaya dengan pendengarannya dan bertanya pada rekan yang duduk disebelahnya.

Selain melantik Camat dan Sekretaris Kecamatan Kranggan tersebut, pada saat yang bersamaan, Wali Kota Mojokerto juga melantik 42 pajabat esselon IV lainnya, yang terdiri dari Kasi-kasi (Kepala Seksi) di Kecamatan itu hingga Kasi-kasi di Kelurahan yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kranggan, sebagaimana yang tersebut dalam Lampiran Keputusan Wali Kota Mojokerto Nomor 821.2/23/417.404/2016, tanggal 20 Juni 2016, tertanda, Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus.

Usai acara pelantikan tersebut, menjawab pertanyaan sejumlah media, Wali Kota Mojokerto menjelaskan, bahwa dipilihnya Rahmi Wijayati sebagai Camat di Kecamatan Kranggan, selain memperhatikan dan menimbang track-record kinerja Rahmi semenjak menjadi PNS di Pemkot Mojokerto, Wali Kota Mas'ud Yunus juga ingin menunjukkan bahwa di Pemkot Mojokerto benar-benar bersih dari KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme).

"Saya tak meragukan sama-sekali atas kemampuan dan kinerja bu Rahmi. Memperhatikan DUK (Daftar Urut Kepangkatan), hasil fit propher test dan latar belakang ilmu dibidang pemerintahan, bu Rahmi ini jebolan Akademi Pemerintahan Daerah Negeri (APDN). Demikian juga dengan track-recordnya selama menjadi PNS Pemkot Mojokerto, bu Rahmi ini tidak pernah ada masalah ataupun bermasalah dengan pekerjaannya. Bahkan, dinilai 'Sangat Baik'. Setelah kita amati dan kita timbang secara masak, pilihan jatuh pada beliau", jelas Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Wali Kota Mojokerto menandaskan, bahwa pilihan ini diambil karena ingin menunjukkan bahwa di Kota Mojokerto anti jual-beli jabatan, anti kolusi dan anti nepotisme. Yang dinilainya hanya berdasarkan kinerja dan pelayan aparatur jajarannya kepada masyarakat. "Selain itu, kita juga ingin menunjukkan, bahwa selama ini tidak ada yang namanya 'jual-beli jabatan' atau 'kolusi' ataupun 'nepotisme' di Pemkot Mojokerto ini. Yang ada, hanya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Nanti bisa ditanyakan sendiri kepada yang bersangkutan. Apakah ada hubungan keluarga atau famili dengan saya dan apakah jabatannya didapatkan dengan cara membelinya...??", tandas Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Camat Kranggan Rahmi Wijayati didampingi Sekcam Kranggan Hendry Prasetyo, saat usai memberi keterangan pers, Senin (20/06/2016) sore.

Sementara itu, Rahmi Wijayati sendiri mengaku terkejut atas jabatan barunya. Menurutnya, dirinya baru tahu ditunjuk menjadi Camat di Kecamatan Kranggan pada saat protokol membacakan Lampiran Keputusan Wali Kota Mojokerto tersebut. "Terus terang saya terkejut saat protokol menyebut nama saya dinomor satu saat membacakan Lampiran Keputusan Wali Kota dan menyebut jabatan baru saya", ujar Rahmi Wijayanti.

Menurut Camat yang baru dilantik ini, proses pelantikan pejabat kali ini sangat berbeda dengan pelantikan pejabat pada tahun-tahun sebelumnya. "Memang tadi sekitar pukul 11.00 WIB, saya menerima undangan. Tapi tidak ada hal-hal yang khusus dalam undangan itu. Biasanya kalau undangan pelantikan pejabat, ada catatan-catatan khususnya. Misalkan pakaian, biasanya minimal harus memakai baju warna putih dan ber-jas warna dan mengajak suami atau istri. Ini tadi kok himbauannya pakaian warna orange, yang kebetulan seperti himbauan Wali Kota bahwa bertepatan dengan hari jadi Kota Mojokerto semua pegawai berpakaian warna orange", terang Rahmi.
*(DI/Red)*