Kamis, 16 Juni 2016

Warga Kota Mojokerto Serentak Berbaju Orange Pada 20 Juni 2016

Baca Juga

 

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat menyampaikan cinderamata kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo sama-sama memakai baju batik warna orange.


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

Puncak perayakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Mojokerto ke-98 yang jatuh pada hari Senin tanggal 20 Juni nanti, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menghimbau kepada semua warga Kota Mojokerto untuk memakai baju warna oranye. Yang mana, dari banyaknya warga Kota yang memakai baju warna orange pada acara puncak peringatan Hari Jadi ke-98 nanti juga akan didaftarkan di Museum Rekor Indonesia (MURI).

Sebagaimana yang dituturkan oleh Wali Kota Mojokerto, bahwa menyemarakkan Hari Jadi Kota Mojokerto dengan memakai baju orange merupakan bentuk wujud syukur kita kepada Allah. "Allah itu cinta kepada hamba-hambanya yang rukun, hamba-hambanya yang kompak dan hamba-hambanya yang bisa membangun kebersamaan", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Dengan tajuk "One Day Orange Dress" atau (memakai) baju oranye sehari, melalui semua jajaran SKPD terkait, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto  juga akan mendukung sepenuhnya perhelatan itu. Seperti halnya Diskoperindag UMKM Kota Mojokerto telah menghimbau kepada seluruh pedagang pasar tradisional dan modern agar seluruh pedagang dan karyawannya memakai baju oranye pada tanggal 20 Juni nanti.

Demikian juga dengan Dishubkominfo Kota Mojokerto yang telah menyerukan kepada seluruh supir, kernet, pedagang dan semua pihak yang terlibat di terminal untuk memakai baju oranye. Tak ketinggalan, Dinas Pendidikan Kota Mojokerto pun mengharap kepada seluruh guru dan siswa untuk memakai baju oranye dihari dan tanggal tersebut. Menyusul Camat dan Lurah pun telah mengajak seluruh warganya untuk memakai baju oranye satu hari penuh.

Menurut Wali Kota Mas'ud Yunus, dalam sehari itu bisa memakai baju (batik) warna orange atupun kaos warna orange. "Batik oranye bisa dipakai atau kaos oranye juga bisa. Kalau tidak punya baju dan kaos oranye kalau perempuan jilbab saja yang oranye atau kalau laki-laki pakai topi saja yang oranye. Karena nanti MURI akan mencatat sebagai pamakai pakaian oranye terbesar dalam satu hari adalah Kota Mojokerto", terang Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Terkait pilihan warna orange itu sendiri, Wali Kota Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menguraikan, bahwa pihaknya hanya ingin melanjutkan kebijakan Pemimpin Daerah sebelumnya. "Warna oranye ini adalah warna khas Kota Mojokerto yang sudah ditetapkan sejak masa kepemimpinan Wali Kota Pak Wadiono, kira-kira 20 tahun yang lalu. Kita hidupkan lagi. Seperti pagar-pagar rumah, toko-toko juga ada cat oranye", urainya.

Sementara itu, Wali Kota Mas'ud Yunus berpendapat, warna oranye mempunyai filosofi warna yang luar biasa. Oranye memiliki arti kegembiraan. "Dengan adanya kesehatan gratis, pendidikan gratis, raskin gratis, angkutan sekolah gratis, pengurusan KTP gratis ini, wong cilik iso gumuyu. Jadi kita buat program-program yang bisa menggembirakan rakyat kecil dengan pelayanan yang prima", tandasnya.

Selain itu, lanjut Wali Kota Mas'ud Yunus, orange juga mengandung arti kebahagiaan. Ini diwujudkan dengan cara bagaimana warga kota Mojokerto itu hidupnya sejahtera dan bahagia. Pemkot Mojokerto akan terus memfasilitasi bagaimana indek kebahagiaan ini bisa naik tinggi. Artinya, Kota Mojokerto itu aman, tentram dan rakyatnya hidup tenang, sehingga bisa hidup dan bekerja dengan nyaman.

Lebih dalam, Wali Kota Mojokerto memaparkan, bahwa warna orange juga bermakna kecermelangan. Fisolofinya, penduduknya bahagia, sehat dan sejahtera, sehingga Kotanya tampak cemerlang. Yang mana, cemerlang itu dalam bahasa Arabnya cemerlang itu al munnawaroh. "Dulu Rosululloh membangun kota Yasrik dibangun menjadi kota yang baik dan masyarakatnya tentram, sehingga sekarang disebut Madinah al Munnawaroh, yaitu Madinah kota yang cemerlang. Nah..., saya kepingin dengan semangat warna oranye ini nanti Kota Mojokerto menjadi Kota Mojokerto Al Munnawaroh yaitu Mojokerto yang cemerlang", papar KH. Mas'ud Yunus.

Sementara itu, terkait peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto tahun ini dengan mengambil tema 'Ayo Gotong Royong...! Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas untuk Mojokerto Service City', Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus menginginkan dengan peringatan hari jadi ini warga Kota Mojokerto semakin membangun kebersamaan yang dilandasi semangat gotong royong. "Dengan tema Ayo Gotong Royong...! Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas untuk Mojokerto Service City, saya (red. Wali Kota Mojokerto) ingin dengan peringatan hari jadi ini warga Kota Mojokerto semakin membangun kebersamaan yang dilandasi semangat gotong royong", pungkas birokrat yang juga seorang ulama ini.
*(DI/Red)*