Baca Juga
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Keluhan warga pra-sejahtera khususnya warga penerima bantuan Raskin (beras miskin) kembali mencuat. Bahkan, sejumlah warga penerima Raskin Desa Sroyo Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto ini, Selasa (25/04/2017), mengembalikan Raskin seberat 15 Kg itu ke DPRD setempat. Pasalnya, disamping berbau 'epek' (Bhs. Jawa = busuk), Raskin tersebut juga berwarna kecoklatan (seolah berjamur).
Sebagaimana diungkapkan oleh Achmad Taufikurahman yang tak lain adalah salah-seorang warga Desa Sroyo Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto ini, bahwa kualitas Raskin periode Januari—Pebruari itu dianggap tidak layak konsumsi lantaran berwarna kecoklatan dan berbau apek. "Berasnya berwarna kecoklatan dan bau apek. Karena tidak-layak, mangkanya kami kembalikan", ungkap Achmad Taufikurahman yang akrab dengan sapaan Taufik ini.
Meski awalnya sempat ragu, namun dengan berjiwa besar, Taufik pun akhirnya memastikan langkah menuju kantor para wakil rakyat Kabupaten untuk mengadukan persoalan bantuan Raskin yang berwarna kecoklatan dan berbau apek ini. Tak-lama menunggu digedung para wakil rakyat Kabupaten Mojokerto ini, beberapa saat kemudian, Achmad Taufikurahman yang inipun ditemui oleh Ainur Rosyid anggota Komisi D DPRD setempat. Dimana, anggota legislatif ini berjanji, bahwa pihaknya akan meneruskan persoalan ini ke pihak terkait.
Sementara itu, dikonfirmasi persoalan ini, Waka Sub Bulog Divre II Surabaya Selatan, Anita Andrea tidak menampik atas kemungkinan adanya beras kurang layak lantaran lolos sortir. Menurutnya, bisa jadi, hal itu dikarenakan suatu proses alami selama masa penimbunan. "Selama ini, penyaluran Raskin sudah melalui proses sortasi. Namun, karena mengejar waktu dan mengingat banyaknya beras yang kita salurkan, ada kemungkinan yang kurang baik karena mengalami proses yang bersifat alami selama masa penimbunan", terangnya.
Dijelaskannya pula, untuk periode 1 penyaluran Raskin 2017 ini, yakni Januari—Pebruari, pihaknya menyalurkan Raskin seberat 500 ton. Dan, atas adanya komplain terkait beras yang kualitasnya dinilai kurang memadai sebagaimana diketemukan oleh salah-seorang warga Desa Sroyo tersebut, pihak Bulog Divre II Surabaya Selatan siap untuk mengganti secepatnya. "Sejak awal kami berkomitmen, jika ada komplain terkait kualitas beras, kita ganti dengan beras yang baik", jelas, tandas.
*(Yd/DI/Red)*