Selasa, 09 Januari 2018

Manfaat Shalat Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Baca Juga

Oleh :  Machfud Machradji.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ . الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabb-nya. Dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.S..al-Baqarah [2]: 45-46).


Surat An-Nisa' Ayat 103 :

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، قَالَ : هَجَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَجَّرْتُ فَصَلَّيْتُ ثُمَّ جَلَسْتُ فَالْتَفَتَ إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ : اِشْكَمَتْ دَرِدَ ؟ قُلْتُ : نَعَمْ ، يَارَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ : قُمْ فَصَلِّ فَإِنَّ فِي الصَّلاَةِ شِفَاءً (رواه إبن ماجه)

“Dari Abu Hurairah ra., dia berkata: ‘Nabi saw. berjalan-jalan, lalu saya menemani (beliau). Kemudian saya shalat. Lalu saya duduk. Kemudian Nabi saw. menoleh kepadaku. Nabi saw. bertanya: ‘Apakah kamu sakit perut?’. Saya menjawab: ‘Ya wahai Rasulullah’. Nabi saw. bersabda: ‘Bangun dan shalatlah, karena sesungguhya di dalam shalat itu terdapat obat’.” (H.R. Ibnu Majah).

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2825. ).


Shalat adalah sebuah kuwajiban yang mesti dikerjakan bagi setiap muslim. Disamping mengerjakan shalat lima waktu subuhm dhuhur, ashar, maghrib dan isya’, dianjurkan melakukan berbagai sahalat sunnah sebagai penyempurna dan tambahan ibadah.

Ternyata penelitian kedokteran menunjukkan bahwa shalat membawa manfaat yang besar bagi kesehatan. Tentu jika shalat itu dikerjakan dengan khusuk dan benar sebagaimana contoh yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.

Tumakninah alias tidak terburu-buru menjadi kunci mendapatkan manfaat kesehatan dalam melakukan shalat.
Dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, seorang dokter spesialis bedah-onkologi ( bedah tumor ) lulusan FK UI dalam bukunya “ Ketika Dokter Memaknai Sholat “ mampu menjabarkan makna gerakan sholat.

Bagaimana sebenarnya manfaat sholat dan gerakan-gerakannya secara medis?
Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan.

Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih.

Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.
Sujud Mencegah Wasir Sujud mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher.

Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. SUJUD DENGAN CEPAT TIDAK BERMANFAAT. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. sholat juga dapat mengisi aliran darah di otak kita yang jarang terisi, asal sujudnya juga lama. makanya kita Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.

Muhammad Bahnasi (2010) dalam Shalat Bersama Nabi SAW me ngatakan, shalat adalah alternatif relaksasi yang efektif. Menurutnya, shalat adalah di antara hal yang dapat menyempurnakan tidur. Shalat adalah kebiasaan paling baik yang sampai sekarang diakui mampu menenangkan urat-urat saraf dan memberikan ketenteraman pada jiwa.

Hasil penelitian Herbert Benson, ahli penyakit dalam dari Universitas Harvard, menunjukkan bahwa respons relaksasi bermanfaat bagi penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan. Ia mengata kan, respons relaksasi dapat dirasakan pada saat shalat (dikutip Mohammad Ali Toha Assegaf [2009] dalam 365 Tips Sehat Ala Rasulullah). Singkatnya, shalat adalah perlindungan dari berbagai penyakit yang bisa menyerang tubuh.

Seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Ain Syams, Dr Muhammad Zaki Suwaidan, membuktikan hal itu. Ia menulis sebuah karya ilmiah yang didasar kan pada penelitiannya tentang shalat. Sebagai kesimpulan, ia mengatakan bahwa shalat dipercaya sebagai upaya perlindungan paling efektif dari berbagai penyakit pencernaan dan penyakit kronis lainnya. Shalat juga merupakan metode paling baik untuk menjaga kesehatan.

Sementara Sabil el-Ma’rufie (2009) dalam Energi Shalat: Bangkitkan Potensi Suksesmu Melalui Shalat Lima Waktu membuat kesimpulan dari sejumlah pendapat mengenai efek psikologis shalat. Pertama adalah aspek relaksasi otot, yang terjadi melalui kontraksi otot, pijatan, dan tekanan pada bagian tubuh tertentu saat mela kukan gerakan shalat. Kedua, relaksasi kesadaran indera. Dalam hal ini, saat shalat seorang hamba memosisikan dirinya seolah berhadapan dengan Allah tanpa perantara. Ketiga adalah aspek meditasi.

Selanjutnya adalah aspek autosugesti (membimbing melalui pengulangan suatu rangkaian ucapan secara rahasia kepada diri sendiri yang menyatakan suatu keyakinan atau perbuatan) dan aspek katarsis (karena di dalam shalat ada pengaduan dan penyaluran).
Dikatakan oleh Sabil el-Ma’rufie, shalat itu sehat, untuk jasmani maupun rohani. Lebih dari itu, ia adalah penolong.
Semoga bermanfaat saudaraku. *(M2/DI/Red)*