Kamis, 29 April 2021

Pemkot Mojokerto Didukung Bank Jatim Kembangkan UMKM Dan Digitalisasi Keuangan

Baca Juga


Walikota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria meninjau Bazar UMKM.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Sinergi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Bank Jatim kembali terwujud dengan diadakannya Bazar Murah UMKM Ramadhan 1442 Hijjriyah yang digelar di Rest Area Gunung Gedangan, Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari. Bazar murah ini digelar mulai 29 April 2021 hingga 5 hari kedepan, yakni 3 Mei 2021 yang akan datang.

Dalam sambutan pembukaan Bazar Murah tersebut, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, bahwa bazar murah ini adalah fasilitas yang disediakan oleh Pemkot Mojokerto bersama Bank Jatim Cabang Mojokerto bagi UMKM untuk lebih bisa memasarkan produk-produknya.

“Kami bersinergi agar bagaimana produk UMKM Kota Mojokerto ini juga memiliki tempat berdagang yang lebih layak dari pada harus berdagang di pinggir-pinggir jalan, sehingga harus ditertibkan dengan operasi yustisi dari Satpol PP, TNI maupun Polri", ujar Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari, Kamis (29/04/2021), di lokasi.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini mengungkapkan, diadakannya kegiatan Bazar Murah UMKM Ramadhan 1442 Hijjriyah ini sangat tepat waktunya bersamaan jelang Idul Fitri, sedang tinggi-tingginya kebutuhan masyarakat.

"Sembari menunggu rest area ini yang masih dalam proses appraisal (proses pemberian nilai dalam konteks properti) untuk kedepannya bisa dikelola oleh BUMD, ini adalah moment yang sangat pas dimana kebutuhan masyarakat menjelang idul fitri cukup tinggi. Kebutuhan masyarakat untuk berburu takjil juga tinggi, sehingga dengan fasilitasi tempat di satu lokal seperti ini akan memudahkan bagi masyarakat yang membutuhkan kuliner untuk langsung menuju lokasi ini", ungkap Ning Ita.


Walikota Mojokerto Ika Puspitasari Bersama Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakari, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto, Sekdakot Mojokerto Harkistyati, Ketua TP PKK Kota Mojokerto dan Kepala Cabang Bank Jatim Eko Yudi Prastowo menunjukkan QRIS Bank JAtim.

Wali kota perempuan di Kota Mojokerto ini menambahkan, lokasi yang cukup menarik dan strategis di pinggir jalan raya provinsi ini tentunya bisa mengundang berkerumunnya para pembeli dipinggir jalan yang tentunsa sulit untuk mengendalikan protokol kesehatan. Untuk itu, diperlukan pengawasan ekstra.

"Semoga dengan tempat berdagang yang sudah diatur seperti ini, khususnya pelaku UMKM bisa mendapatkan penghasilan lebih karena memiliki tempat berdagang yang lebih layak, namun juga protokol kesehatan tetap bisa kita laksanakan, sehingga kami Satgas Covid-19 Kota Mojokerto tetap bisa mengendalikan angka keterpaparan Covid di Kota Mojokerto", tambahnya.

Lebih lanjut wali kota perempuan pertama ini menjelaskan bahwa salah satu penyebaran covid-19 adalah melalui uang tunai. Dan upaya memutus mata rantai penyebarannya adalah dengan melakukan transaksi yang mengunakan uang virtual. “Untuk itu saya harap pedagang UMKM di Kota Mojokerto segera bisa memanfaatkan QRIS Bank Jatim.”jelas Ning Ita.

Hal menarik pada Bazar Murah UMKM kali ini adalah pembayaran di tiap stand UMKM tidak harus menggunakan uang tunai, melainkan bisa menggunakan E-Money dengan aplikasi "QRIS (dibaca KRIS)" atau Quick Response Code Indonesian Standard.

Terkait digitalisasi keuangan, Kepala Kantor Cabang Bank Jatim Mojokerto Eko Yudi Prastowo menerangkan, sebagai bank Pemerintah di Kota Mojokerto, pihaknya berupaya menjembatani dengan memberikan fasilitas kepada para pelaku UMKM berupa sistem yang sudah diatur oleh BI menggunakan emoney  yaitu menggunakan QRIS.

“Untuk bisa menggunakan QRIS dapat menjadi nasabah Bank Jatim. Dan untuk pembukaan rekening ‘Tabunganku’ tidak dikenakan biaya administrasi hanya dengan pembukaan awal 20.000 saja para pelaku UMKM sudah memperoleh rekening Bank Jatim dan sudah dapat menggunakn QRIS", jelasnya.

Eko juga menerangkan, dengan menggunakan QRIS tidak dikenakan pembiayaan administrsasi. “Jadi ketika bertransasksi melakukan pembayaran kalau nilai nomimal pembayarannya 20.000 ya hanya 20.000 saja yang berkurang di saldo kita", terangnya pula.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan, bahwa hasil dari operasional Bank Jatim yang berupa deviden, bisa menjadi PAD bagi Pemerintah Kota Mojokerto yang selanjutnya digunakan untuk membangun Kota Mojokerto.

Dijelaskannya pula, bahwa sebagai perwakilan dari Bank Jatim pihaknya akan memberikan suntikan dana, membantu meningkatkan omset penjualan dan membantu pemasaran yang nantinya pelaku usaha dapat memiliki perputaran keuangan yang bagus.

“Jadi saya menghimbau kepada para pelaku UMKM ayo menjadi nasabah Bank Jatim agar sirkulasi keuangannya bisa kita pantau, sehingga para pelaku usaha super mikro ini bisa naik kelas menjadi mikro, yang mikro bisa menjadi kecil, kecil bisa menjadi menengah dan bisa menjadi korporasi nantinya", jelas Eko.

Tentang penggunaan QRIS, salah-seorang pedagang minuman kekinian di bazar murah ini mengaku lebih mudah dalam bertransaksi. “Kita tidak perlu menyimpan uang tunai”, ujarnya. *(Al/dit/nop/Hms-Kominfo/HB)*