Rabu, 18 Januari 2023

Hadiri Musrenbang Di Kelurahan Kauman Dan Blooto, Ning Ita Tekankan Peningkatan Ekonomi Dan Pariwisata

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam Musrenbang 2024 di Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon, Rabu (18/01/2023) siang.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto pada hari ini, Rabu 18 Januari 2023 kembali menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 Tingkat Kelurahan.

Kali ini, setelah menggelar Musrenbang 2024 di Kelurahan Kauman Kecamatan Prajurit Kulon, kegiatan tersebut dilanjutkan di Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari hadir sekaligus membuka secara langsung Musrenbang 2024 di dua kelurahan tersebut.

Dalam sambutan sekaligus arahannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, Kota Mojokerto di masa mendatang akan tumbuh menjadi Kota Pariwisata. Maka, tidak hanya infrastruktur fisik saja yang menjadi objek wisata. Melainkan, oleh-oleh khas Kota Mojokerto produk UMKM serta akomodasi yang memadai akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Demikian juga kondisi Kota Mojokerto yang bersih dan nyaman.

"Berbicara tentang pariwisata, Kelurahan Kauman ini kan letaknya strategis di pusat kota, panjênêngan sing kagungan (Red: Bhs. Jawa = anda yang punya) alun-alun. Artinya, pusat kota ini kita desain menjadi sektor pariwisata untuk publik dengan berbagai fasilitas pendukungnya tentunya", kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka Musrenbang 2024 di aula Kantor Kelurahan Kauman, Rabu (18/01/2023) siang.

Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Ning Ita menerangkan, bahwa pihaknya saat ini tengah berupaya menggandeng pihak swasta untuk menyiapkan suatu kawasan, sehingga ke depan para PKL Kota Mojokerto tidak lagi menempati trotoar bahkan area pinggir jalan sebagai tempat untuk berdagang.

"Ini, kami sedang berproses menyediakan sentra untuk PKL (pedagang kaki lima) atau kuliner, karena ini harus bekerja-sama dengan pihak swasta, karena pemerintah tidak memiliki lahan disana, kini kita sedang berproses, mohon do'anya, semoga bisa terselesaikan, sehingga nanti PKL tidak lagi menempati area-area pinggir jalan atau trotoar, karena area-area pinggir jalan itu kan haknya pengguna jalan, bukan haknya PKL", terang Ning Ita.

"Maka nanti PKL kita upayakan kita tata, kita sedang ikhtiar berproses, mohon do'anya biar segera terealisasi, sehingga ke depan alun-alun ini benar-benar tertata semuanya. Mana pusat untuk rekreasi, ada area edukasi di sana, ada area permainan anak-anak, ada sentra kuliner, ada PKL-nya dan jalan-jalannya terlihat bersih semua", lanjutnya.


Salah-satu suasana Musrenbang 2024 di Kelurahan Kauman Kecamatan Prajurit Kulon, Rabu (18/01/2023) siang.


Ning Ita menjelaskan, sebagai Kota Pariwisata, jangan sampai Kota Mojokerto ini terlihat kotor dan kumuh, sehingga orang tidak kapok untuk datang ke Kota Mojokerto lagi. Ketika suatu daerah wisata itu kumuh, kotor, sampahnya tidak dikelola dengan baik, maka wisatawan tidak akan datang kembali ke daerah wisata itu lagi karena malas pernah melihat kotor dan kumuh.

Terkait itu, Ning Ita berharap, pengelolaan sampah di lokasi pariwisata melibatkan masyarakat secara langsung, terutama warga sekitar objek wisata. Hal ini juga sebagai wujud tanggung-jawab dan kepedulian masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan sekitar objek wisata.

"Maka saya berharap, bapak ibu sekalian, senyampang kami di tahun 2023 ini menyelesaikan pembangunan titik alun-alun supaya semuanya terselesaikan 100 persen, ditambah penyediaan fasilitas atau area untuk PKL dan lain-lainnya, maka kami berharap pengelolaan sampah. Apa yang bisa dilakukan di Kelurahan Kauman? Nah... ini untuk Pak Lurah Pak Camat, perlu pemberdayaan masyarakat", tandas Ning Ita, penuh harap.

Hal senada, juga disampaikan oleh Ning Ita saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam Musrenbang 2024 di Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon. Dalam Musrenbang 2024 di kelurahan yang berlokasi ujung barat wilayah Kota Mojokerto ini, Ning Ita juga menekankan pentingnya peningkatan ekonomi melalui pariwisata dan budidaya dalam pengusulan program pada perencanaan pembangunan tahun 2024.

"Untuk merencanakan pembangunan di Kelurahan Blooto pada tahun 2024, semoga di forum Musrenbang ini nanti menghasilkan keputusan-keputusan yang baik yang bisa memberikan kemanfaatan bagi dan keberkahan untuk Kelurahan Blooto dan untuk Kota Mojokerto pada umumnya", ujar Ning Ita mengawali sambutannya dalam acara Musrenbang 2024 di Kelurahan Blooto, Rabu (18/01/2023).

Ning Ita berharap, Dana Kelurahan yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto itu bisa diserap maksimal hingga 100 persen dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat. Diterangkannya, bahwa penyerapan anggaran itu bisa dimulai oleh pihak kelurahan sejak 2023 dan bisa dilanjutkan di 2024. Karena di tahun anggaran 2024 temanya terkait.

"Termasuk juga untuk bantuan permodalan bagi KUBE-KUBE. Kemudian, budidaya magot di Kelurahan Prajurit Kulon yang kemarin baru mendapat apresiasi tingkat nasional dari kementrian, IGA Awards 2022. Itu sampah organik digunakan untuk pakannya magot, magotnya digunakan untuk pakannya ikan atau unggas, ikan atau unggasnya diberikan kepada keluarga yang memiliki anak atau Balita Stunting", terang Ning Ita.

"Kita bisa melakukan hal yang sama, tapi hasilnya bukan untuk anak atau Balita stunting, tapi untuk menambah pendapatan ekonomi. Nah untuk budidaya-budidaya itu, anggarannya kami menyediakan. Misalnya untuk kolam ikan lele, ikan nila, yang gampang hidup, gampang berkembang-biak, tidak mudah kena virus, tidak mudah mati. Kemudian bisa juga yang untuk ayam petelur", tandasnya.

Dijelaskan Ning Ita, bahwa hasil budidaya magot, maka hasil panen magot bisa dijual kepada KUBE yang punya budidaya ikan lele, yang punya budaya ikan nila, untuk pakan budidaya ikannya sendiri atau dijual kepada KUBE yang punya ternak ayam. Ditegaskannya, bahwa magot  memang untuk pakan ternak.

Ning Ita memaparkan, bahwa Kota Mojokerto di masa mendatang akan tumbuh menjadi Kota Pariwisata. Maka, tidak hanya infrastruktur fisik saja yang menjadi objek wisata. Melainkan, oleh-oleh khas Kota Mojokerto produk UMKM serta akomodasi yang memadai akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Demikian juga kondisi Kota Mojokerto yang bersih dan nyaman.

Terkait itu, Ning Ita mengajak masyarakat untuk kembali aktif dalam program Bapak Samerto atau Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto 'Berhadiah Umroh'. Ajakan tersebut merupakan salah-satu cara dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto yang sebelumnya telah berjalan dengan baik.

Melalui program tersebut, warga Kota Mojokerto dapat menyetorkan sampah non organik yang dipilah ke bank sampah di masing-masing lingkungan. Hasil penjualan sampah tersebut nantinya digunakan oleh warga Kota Mojokerto untuk membayar PBB-P2.

"Karena ke depan pariwisata ini akan banyak timbulan sampah. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan kebingungan nanti kalau pariwisata semakin ramai. Sampahnya akan dibuang kemana ini? TPA-nya sudah tidak memiliki daya tampung lagi kalau jumlah sampahnya semakin banyak", tukas Ning Ita.

Turut hadir dalam kegiatan Musrenbang 2024 di dua kelurahan tersebut, Kepala Bappeko Mojokerto, Kepala Dinas PUPRKP Pemkot Mojokerto, Camat Prajurit Kulon, Lurah se Kecamatan Prajurit Kulon, tokoh masyarakat, Ketua RT/ RW, Ketua LPM, Ketua TP-PKK kelurahan serta Karang Taruna setempat. *(DI/HB/Adv)*