Senin, 15 Januari 2024

2024 Pemkab. Mojokerto Kucurkan Hibah Rp. 20,5 M Untuk Perbaikan Masjid, Gereja Dan TPQ

Baca Juga


Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati foto bersama salah-satu penerima dana hibah untuk perbaikan infrastruktur keagamaan di Kabupaten Mojokerto, Sabtu (13/01/2024).


Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Ratusan lembaga keagamaan di Kabupaten Mojokerto akan dapat kucuran dana hibah dengan total Rp. 20,557 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran (TA) 2024. Angka ini untuk pembangunan infrastruktur masjid, gereja, mushola hingga taman pendidikan alquran (TPQ).

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Mojokerto Nunuk Djatmiko mengatakan, jika infrastruktur keagamaan di Kabupaten Mojokerto masih tetap menjadi fokus pemerintahan tahun ini.

Buktinya, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mojokerto memberikan porsi anggaran jumbo untuk mendukung kegiatan keagamaan di bumi Mojopahit ini.

"Tahun ini, dana hibah untuk infrastruktur keagamaan masih tinggi, sebesar Rp. 20,557 miliar", kata Kabag Kesra Setda Kabupaten Mojokerto Nunuk Djatmiko.

Kendati begitu, plotingnya menurun dari tahun lalu sebesar Rp. 30,7 miliar. Terbagi Rp. 28,4 miliar pada APBD induk dan Rp. 2,3 miliar pada P-APBD dengan sasaran perbaikan infrastruktur pada 234 lembaga keagamaan.

"Kalau melihat angka, memang hibah tahun ini turun jika dibandingkan 2023 sebesar Rp. 30 miliar atau ada selisih Rp. 10 miliar lebih. Tapi, ini kan masih di APBD induk", jelasnya.

Sesuai data, dana sebesar Rp. 20,557 miliar yang sudah diploting itu menyasar 181 lembaga. Paling banyak untuk masjid, mencapai 53 lembaga. Disusul 49 musala, 38 lembaga TPQ, 20 pondok pesantren, 10 yayasan, 7 lembaga madin, Baznas dan gereja.

Sementara untuk nilainya paling besar mencapai Rp. 800 juta untuk Yayasan Darussa’adah, di Kecamatan Gedeg. Disusul Rp. 495 juta untuk Ponpes Roudlotul Hidayah di Kecamatan Trowulan.

Lalu, TPQ Ar Ridho Rp. 367 juta, TPQ Baitul Mustofa Rp. 350 juta, masing-masing di Kecamatan Dawarblandong. "Lainnya, rata-rata nilainya sebesar Rp. 300 juta ke bawah. Paling kecil dapat Rp. 50 juta tiap lembaga", paparnya.

Menurutnya, memberikan prioritas pada lembaga keagamaan ini tak lain menjadi komitmen Pemda dalam mendukung kegiatan umat beragama yang tersebar di 18 kecamatan. Penggunaannya, juga bervariatif. Mulai perbaikan sarana ibadah yang mengalami rusak ringan ataupun berat.

Termasuk, untuk membangun gedung baru yang disesuaikan dengan besaran hibah yang disalurkan. "Yang jelas hibah ini menjadi komitmen ibu bupati dalam mendukung kegiatan kaagamaan, melalui penguatan infrastrukturnya", tegasnya. *(get/DI/HB)*