Sabtu, 05 September 2015

Zakat Award 2015, BAZ Kota Mojokerto Mewakili Jatim

Baca Juga

Walikota saat menerima Tim Penilai Zakat Award 2015 di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Selasa (04/8/2015)
Mojokerto - harianbuana.com

   Amil Zakat (Baz) Kota Mojokerto dipilih Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur untuk mewakili Provinsi Jawa Timur dalam ajang Zakat Award 2015. Dipilihnya BAZ Kota Mojokerto di ajang Zakat Award kali pertama yang digelar oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI ini tidak lepas dari prestasi dan penghargaan yang diterima lembaga pengelola zakat Wilayah Jatim.

   Selasa (04/07/2015) yang lalu, Mas’ud Yunus Walikota Mojokerto yang juga Ketua BAZ Kota Mojoketo ini menerima kunjungan secara langsung tim penilai Zakat Award 2015 di ruang Nusantara Pemkot Mojokerto. 

   Tim penilai yang diketuai oleh Kasubdit Pemberdayaan Lembaga Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama RI, Dr. H. Juraidi Malkam, MA. dalam paparannya mengungkapkan, bahwa penghargan di bidang pengelolaan zakat diluncurkan oleh Kementerian Agama RI ini dalam rangka memotivasi lembaga pengelola zakat. Khususnya, BAZ Provinsi dan BAZ Kabupaten/Kota, agar lebih baik dan selalu meningkat dalam menjalankan peran dan fungsinya.

   “Pelaksanaan dan penganugerahan Zakat Awards adalah merupakan salah-satu program strategis dari Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam yang diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam pengembangan zakat nasional”, papar Juraidi Malkan.

   Dipaparkannya pula, bahwa ditunjuknya BAZ Kota Mojokerto untuk mewakili Provinsi Jawa Timur dalam Zakat Award 2015 ini karena BAZ Kota Mojokerto dinilai mampu dan mempunyai pengalaman dalam mengelola zakat dan pernah menerima penghargaan bidang zakat dari pemerintah pusat.

   “Yang terbaru, yakni pada bulan Mei yang lalu Walikota Mas’ud Yunus memperoleh penghargaan dari BAZNAS Pusat atas perhatian dan dukungan selaku pejabat pemerintah dalam pengembangan BAZ di Kota Mojokerto,” paparnya pula.

   Dalam penilaian Zakat Award, lanjut Juraidi Malkan saat itu, ada beberapa tahapan. BAZ Propinsi melakukan proses seleksi untuk BAZ Kabupaten/Kota. Selanjutnya, BAZ Daerah yang lolos ditunjuk untuk mewakili Provinsi untuk kemudian mengisi kuisioner. “Misalnya apakah lembaga saudara mempunyai SOP pengumpulan zakat…? Kemudian, dilampirkanlah SOP tersebut. Lalu, seperti sekarang ini. Setelah kami baca isiannya, kami datang ke Kota Mojokerto untuk mengeceknya secara langsung”, lanjut dari paparan Juraidi Malkan.

   Disebutkan juga oleh Juraidi Malkan, bahwa ada dua kategori penilaian. Yakni, kategori manajemen kelembagaan yang lebih pada menejemen perkantoran. Sedangkan yang kedua adalah kategori pengelolaan yang meliputi pengumpulan, pendistribusian dan pemberdayaan. “Proses selanjutnya, setelah penilaian langsung, BAZ kabupaten/kota akan diundang ke Jakarta untuk penilaian wawancara sekaligus pemberian penghargaan”, pungkasnya.

   Sementara itu, dalam sambutannya, Mas’ud Yunus Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus menerangkan tentang sejarah BAZ di Kota Mojokerto. Yakni, dari ketika BAZ kurang diminati masyarakat hingga sekarang yang sangat diminati dan manfaatnya sangat banyak dirasakan oleh masyarakat Kota Mojokerto, terutama kaum duafa.

   Walikota Mas’ud Yunus juga menjelaskan tentang adanya program-program terobosan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Yakni, Program Pembiayaan Usaha Syariah (PUSYAR). “Untuk mendapatkan kepercayaan dalam mengelola zakat, BAZ Kota Mojokerto selalu melaporkan pengelolaan zakat kepada BAZNAS Pusat, Provinsi, Kepala Daerah dan Masyarakat. Hal ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas”, jelas Mas’ud Yunus Walikota Mojokerto.

   Disisi lain, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus juga menuturkan, bahwa potensi zakat yang ada di Kota Mojokerto secara keseluruhan dapat mencapai Rp 4,8 Milyar. “Potensi zakat mal yang ada di Kota Mojokerto secara keseluruhan bisa mencapai Rp 4,8 Milyar. Namun, sekarang ini kita masih mampu meraih Rp 1 Milyar. Untuk zakat fitrah, potensinya bisa mencapai 305 ton beras. Namun, BAZ Kota Mojokerto sudah mampu meraih 150 ton beras”, tutur Mas’ud Yunus.

   “Kita bertekad, kedepan akan senantiasa meningkatkan kinerja serta pelayanan yang lebih baik dan maksimal, semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Khususnya, untuk masyarakat duafa”, pungkas H. Mas’ud Yunus Walikota Mojokerto. (DI )