Baca Juga
Wabup Mojokerto Pungkasiadi saat datang dilokasi masjid Baitul Muttaqin disambut warga, Selasa (21/06/2016) malam.
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Nuansa Ramadhan 1437 Hijriyah ini, digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan keagamaan oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi. Salah satunya, melaksanakan kegiatan safari Ramadhan shalat tarawih bareng warga. Yang mana, pada Selasa (21/06/2016) malam, dengan didampingi sang istri Yayuk Pungkasiadi, bersama dengan jajaran Forkopimda dan segenap kepala SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) Kabupaten Mojokerto, Wabup Pungkasiadi melaksanakan sholat tarawih bareng warga dimasjid Baitul Muttaqin Desa Peterongan Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto.
Jeda waktu jelang sholat witir, Wabup Mokokerto Pungkasiadi memberikan sambutan yang essensinya sebagaimana pada umumnya kegiatan Safari Ramadhan. Dituturkannya, jika agenda rutin tahunan yang juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan SKPD ini merupakan bentuk anjang-sana dan silaturahmi yang sengaja dijalin untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah serta serap aspirasi masyarakat.
"Esensi safari ramadhan yang selalu kita junjung adalah bagaimana agar silaturahmi bisa terjalin, komunikasi aktif antara Pemerintah dengan masyarakat bisa terkoordinir, namun tidak mengurangi kekhusyuk’an kita dalam beribadah dibulan istimewa dan sarat kebaikan ini", tutur Wabup Mojokerto Pungkasiadi.
Terkait komunikasi aktif antar Pemerintah dengan masyarakat, mewakili Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa, Pungkasiadi memaparkan beberapa point program pembangunan yang terus digenjot Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Yang mana, untuk saat difokuskan pada pembangunan infrastruktur, perekonomian, kesehatan, pariwisata dan pendidikan masih menjadi penekanan utama.
"Pembangunan di Kabupaten Mojokerto, sangat fokus pada bidang infrastruktur, yang mana akan berpengaruh pada taraf ekonomi masyarakat. Fokus lainnya juga ada di bidang kesehatan, pendidikan, dan pariwisata. Pada periode pertama kepemimpinan Bupati Mustofa Kamal Pasa, telah berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan mencapai kurang lebih 600 km dari total jalan poros yang kita miliki yakni 1.085 km. Pada periode ke-dua atau estimasi di tahun 2020, target akan kita genggam. Kita juga cukup teruji di sektor UMKM, Koperasi dan pariwisata yang terus kita branding dengan matang, terlebih kita sudah bergelut dengan pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)", papar Pungkasiadi.
Masalah dibidang kesehatan, Wabup mengungkapkannya, jika pembenahan sarana kesehatan seperti Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu (Pustu), Rumah Sakit RA. Basoeni di Kecamatan Gedeg dan Rumah Sakit Soekandar di Kecamatan Mojosari juga akan terus ditingkatkan. Direncanakannya, setidaknya ada 2 (dua) Puskesmas yang akan dibangun disetiap Kecamatan.
Menanggapi pemaparan Wabup tersebut, Camat Bangsal Ridwan memberi dukungan dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang diungkapkannya secara lansung pada kesempatan yang sama. “Kami mendukung program pembangunan Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang terus menunjukkan hasil nyata. Pembangunan tersebut juga ikut kami rasakan, contohnya bantuan pembangunan masjiid yang telah kami terima tahun lalu. Kami juga segera menikmati infrastruktur jalan beton yang bakal mendukung perekonomian masyarakat", ungkap Ridwan.
Pembangunan infrastruktur, perekonomian kesehatan, pariwisata, pada hakikatnya bisa dianggap sebagai ‘denyut nadi’ sebuah daerah. Daerah dianggap hidup dan maju apabila komponen-kompenen tersebut mampu berjalan dengan baik dan pesat. Namun, akan menjadi cacat manakala tanpa adanya kedekatan Pemerintah dan masyarakat yang direfleksikan dalam komunikasi dan konsolidasi langsung antar keduanya.
Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Mojokerto akan selalu menyeimbangkan komponen tersebut. Sebagaimana yang dituturkan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, saat dalam kegiatan safari ramadhan lainnya di Masjid At-Taqwa, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Jumat (17/06/2016) lalu.
"Dulu, pada periode pertama kepemimpinan Bapak Bupati Mustofa Kamal Pasa, beliau turun langsung menemui masyarakat untuk berdialog dan mendiskusikan pembangunan lewat program ‘Rembug Desa’. Pada periode ke-dua ini, pola komunikasi pembangunan kita switch atau tukar lewat acara dialog dan konsolidasi. Mewakili organisasi dan tokoh masyarakat, atau lembaga sosial, panjenengan kami undang dan persilahkan untuk datang dengan membawa usulan maupun saran", jelas Wabup Mojokerto Pungkasiadi.
*(DI/Red)*