Kamis, 25 Agustus 2016

Cegah Laka Dan Atas Saran Warga, DKP Perkaya Rambu Dijalan Pahlawan

Baca Juga

   

       Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wachid.


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Proyek 'Taman' sebagai pembatas jalan Pahlawan senilai Rp. 400 juta lebih yang dikerjakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto dinilai masih minim rambu. Kondisi ini dicemaskan oleh sejumlah warga akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas), terutama pada malam hari. "Kami harapkan pihak pelaksana  memberikan lebih banyak rambu atau tanda ada proyek disepanjang jalan tersebut. Biar pengguna jalan juga lebih waspada dan hati-hati", ungkap Yudi Purnomo, seorang pengguna jalan, Kamis (25/08/2016).

Menurut Yudi, untuk mengurangi angka laka lantas pada malam hari ada baiknya pelaksana memberikan tanda dengan tulisan dari tinta influence, sehingga dapat terlihat terang pada malam hari. "Tanda dengan tinta influence bisa terbaca pada malam hari. Apalagi dengan kondisi minim lampu penerang jalan", cetus Yudi.

Ditemui terpisah, Kepala DKP Kota Mojokerto Amin Wakhid mengaku mengapresiasi ragam pendapat masyarakat tersebut. Amin pun berjanji, bahwa akan meneruskannya kepada pelaksana. "Kami berterima kasih pada rembug saran masyarakat. Tentu ini jadi perhatian kami dan akan kami teruskan kepada pelaksana", ujar janjinya.

Tak menunggu lama, Amin Wachid pun langsung mengambil hand-phone disakunya dan langsung menghubungi pelaksana proyek untuk menyampaikan persoalan rambu ini kepada Ipang, pelaksana proyek.

Usai berbicara kepada Ipang, Amin Wachid kembali menyampaikan hasil obrolannya dengan pelaksana proyek tersebut, yakni Ipang menyatakan kesanggupannya untuk menambahi lebih banyak rambu lagi. "Agar tidak menunda-nunda persoalan, ini tadi telah saya sampaikan. Ipang menyatakan akan menambahi lebih banyak rambu yang ada", terang Amin.

Lebih jauh Kepala DKP Kota Mojokerto ini menjelaskan, bahwa penempatan material proyek tidak menganggu pengguna jalan. Karena sudah tepat berada di garis marka pembatas yang lama. Dijelaskannya pula, jika pembangunan pembatas baru ini untuk mengganti median jalan lama yang tidak tembus ke tanah. "Median lama tidak tembus ketanah, sehingga kelangsungan hidup bunga diatasnya tergantung pada siraman air DKP. Kami menggantinya dan mengeruk aspal yang menjadi lapisan median jalan itu", jelasnya.

Menurutnya, dengan seperti itu, maka tanpa terlalu banyak disirami bunga-bunga diatasnya bisa tetap hidup. Demikian juga dengan bunganya, pihak DKP akan mengganti dengan bunga jenis baru yang lebih fresh dan tahan cuaca. "Dengan cara itu, maka bunga-bunga itu tidak harus selalu disirami. Bunganyapun akan kami ganti dengan jenis bunga-bunga baru yang lebih fresh dan tahan cuaca", pungkas Kepala DKP Kota Mojokerto Amin Wachid.
*(Yd/DI/Red)*