Baca Juga
Keterangan foto/gambar : ilustrasi
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pupuk jenis ZA berpotensi lenyap dari pasaran akibat musim tanam padi tahun ini maju sebulan lebih awal. Padahal di akhir September lalu, masa tebang tebu berakhir dan berlanjut pada masa penyemaian benih. Akibatnya, petani resah dan meminta pihak Dinas Pertanian Kota/Kabupaten Mojokerto menjaga distribusi pupuk ZA ini. "Masa tanam padi dan budidaya tebu tahun ini bareng akibat perubahan musim hujan. Karenanya, kebutuhan kedua komoditi ini sangat besar sehingga harus dijaga", tuntut aktivis pertanian, Ranu S., Rabu (19/10/2016).
Ranu mengungkapkan, Pemerintah harus memelototi aliran pupuk dari produsen ke distributor karena sangat mudah dimainkan. "Aliran pupuk bersubsidi ini harus dijaga. Karena sangat mudah disalah gunakan pihak tak bertanggungjawab", ungkapnya.
Sangat tidak mungkin, kata ia, pupuk langka karena telah terpenuhi bahkan diatur melalui Surat Edaran (SE) Bupati.
Ditemui sebelumnya, Kasie Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kota Mojokerto Muraji mengaku belum ada laporan kelangkaan pupuk di daerahnya. "Pasokan pupuk kami aman dan belum ada laporan dari masyarakat", katanya.
Jika sampai ada kekurangan, lanjut ia, pihaknya akan mengatasinya dengan mengajukan penambahan kuota pupuk ke Dinas Pertanian Propinsi Jatim.
Ia mengklaim, pertanian di wilayahnya masih relatif kondusif. "Sampai sekarang stabilitas terjaga. Karena lahan berpetanian kita yang sempit", pungkasnya.
*(Yd/Red)*