Jumat, 21 Oktober 2016

Peringati Hari Santri Nasional 2016, Pemkot Mojokerto Gelar Dialog Budaya dan Ngaji Bareng Islam Nusantara

Baca Juga

Wali Kota :  "Hendaknya Tidak Dimaknai Sebagai Kegiatan Seremonial Semata".

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat dalam kegiatan Kirab Resolusi Jihat, Sabtu (15/10/2016) lalu, yang merupakan bagian dari rangkaian agenda kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2016.

 

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke-2 yang jatuh pada 22 Oktober, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar berbagai macam kegiatan. Salah-satu diantara kegiatan yang akan menjadi daya tarik bagi masyarakat, akan ditampilkan pada malam puncak peringatan.

Peringatan Hari Santri Nasional 2016 itu sendiri akan diawali dengan apel yang akan dilaksanakan dihalaman Pemkot Mojokerto pada pukul 07.00 WIB. Yang mana, upacara ini akan dipimpin oleh langsung oleh Wali Kota Mojokerto dan diikuti oleh Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kyai/Tokoh Agama, Santri serta para pelajar di Kota Mojokerto.

Menariknya, pada upacara apel itu nanti, para peserta upacara akan mengenakan busana muslim ala santri pondok pesantren (Ponpes), yakni memakai kain sarung serta songkok. Usai apel, kegiatan akan dilanjutkan dengan Penebalan Al-Quran di Masjid As Suhada’ di Ponpes An Nawawi Jalan Gajahmada 118 (Depan Kantor Pemkot Mojokerto, untuk menyimak pemutaran film da'wah Pesantren.

Sedangkan untuk acara peringatan puncaknya, akan diadakan pada pukul 19.00 WIB dipertigaan Jalan Hayam Wuruk - Jalan Letkol Sumarjo, akan diadakan Dialog Budaya dan Ngaji Bareng Islam Nusantara dengan pembicara Walikota Mojokerto Drs. H. Mas'ud Yunus serta Binhad Nurrohmat dari Lembaga Seni dan Budaya NU (Lesbumi NU) Jawa Timur. Yang mana, dalam kegiatan ini nanti juga akan diisi dengan penampilan Qosidah Kanjeng Sunan.

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mendukung kegiatan Hari Santri Nasional di Kota Mojokerto, sekaligus mengikuti Dialog Budaya dan Ngaji Bareng Islam Nusantara. "Kegiatan Hari Santri Nasional ini hendaknya tidak dimaknai sebagai kegiatan seremonial semata. Namun, dengan adanya peringatan ini, diharapkan kita semua bisa meneladani spiritualitas dan perjuangan ulama-santri", ajak Wali Kota.

Wali Kota pun menegaskan, bahwa kegiatan ini hendaknya dapat menjadi tradisi dan prasarana syiar Islam di Kota Mojokerto sehingga dapat menjadi Kota yang beradab dan bermartabat dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kegiatan ini diharapkan juga dapat menjaga tradisi dan syiar Islam demi kemajuan kota yang beradab dan bermartabat dalam bingkai NKRI", tegas Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus.
*(DI/Red)*


BERITA TERKAIT :

Peringati Hari Santri Nasional 2016, Pemkot Mojokerto Bakal Gelar Dialog Budaya dan Ngaji Bareng Islam Nusantara

Tim Kirab Resolusi Jihad Disambut Atraksi Barongsai dan Pesilat Pagar Nusa