Baca Juga
Kehadiran piala Adipura Kirana 2016 disambut suka-cita oleh segenap elemen masyarakat Kota Mojokerto.
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto terus menggenjot penambahan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) baru. Tempat pembuangan sampah model ini diyakini sukses menurunkan produksi sampah di TPA 60 persen dari produksi sampah sebanyak 165 m3 perhari. "Kita fokus pada pengembangan TPST karena banyak menekan produksi sampah khususnya sampah rumah tangga. Saat ini kita membangun TPST Pulorejo yang dibiayai Pemprop Jatim", kata Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wakhid (21/10/2016).
Menurut Amin Wakhid, selain TPST anyar di Kecamatan Prajurit Kulon itu, DKP mempunyai TPST di Kecamatan Magersari. Yang mana, mekanisme pengelolaan sampah ini diserahkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat. "Pengelolaannya kita serahkan KSM. Setiap TPST akan membawahi 4 kelurahan. Sementara jumlah kelurahan kita 18 kelurahan, maka paling tidak butuh satu atau dua TPST untuk mengcover Kelurahan yang tersisa", jelasnya.
Diterangkannya, jika pengendalian sampah model anyar ini bisa memilah sampah bernilai dengan lebih efektif dan menekan beban transportasi ke TPA. "Sampah yang memiliki nilai ekonomis dipilah disana. Ini jauh mengurangi sampah yang kita kirim ke TPA.
Karena mengurangi beban sampah sampai 40 persen, maka pembuatan TPST baru jadi target dinas ini", terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto, Denny Novianto mengatakan pengelolaan sampah secara benar ini memantapkan posisi Adipura kedepan. "Metode pengelolaan sampah kita bergeser dari konvesional ke modern. Ini memantapkan Adipura kita sehingga piala ini menjadi target kita kedepan," ujarnya.
Ia pun berharap, DKP juga fokus menyelesaikan persoalan kesadaran lingkungan masyarakat. "Pengelolaan sampah tidak hanya di TPA tapi juga pola pikir masyarakat. Perilaku membuang sampah sembarangan itu yang menjadi tolak ukur keberhasilan Adipura", pungkasnya.
*(Yd/Red)*
BERITA TERKAIT :