Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
650 santri dan pelajar se Kota Mojokerto mengikuti apel Peringatan Hari Santri Nasional di halaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Sabtu (22/10/2016) pagi. Hadir dalam upara yang berlangsung pukul 07.00 WIB itu, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus yang sekaligus bertindak sabagai inspektur upara.
Upacara juga diikuti segenap unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kyai/Tokoh Agama juga segenap Kepala SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah), Camat, Lurah, Kepala Sekolah serta sejumlah Guru di lingkup Pemerintah Kota Mojokerto. Menariknya, pada apel kali ini, para peserta mengenakan busana muslim yang pada umumnya memakai kain sarung dan songkok serta jarik dan mukena bagi para santriwati.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa Hari Santri ini merupakan sebuah peristiwa yang sangat penting dan perkembangan sejarah bangsa Indonesia. "Sejarah mencatat, bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut", tutur Wali Kota Mojokerto.
Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto memaparkan, bahwa dengan ciri-khas daerah masing-masing, para santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa untuk melawan penjajah dengan cara turut menyusun kekuatan, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan dan ke bhineka tunggal ika-an serta arti penting dari suatu kedaulatan bagi bangsa Indonesia. "Para santri yang dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan, kebhinekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia", papar Walikota Mas'ud Yunus.
Walikota Mas'ud Yunus pun menjelaskan, bahwa penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan agar kita semua selalu ingat untuk meneladani semangat jihad ke Indonesiaan para pendahulu kita. Yang mana, semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air, semangat rela berkorban untuk bangsa dan negara, selalu dikobarkan sejak dahulu kala oleh para santri pendahulu. "Dengan mewarisi semangat ini, saya berharap kepada para santri masa kini dan masa depan, baik yang di pesantren maupun yang diluar pesantren dan seluruh anak bangsa dapat memperkuat jiwa religius ke Islaman dan sekaligus juga jiwa nasionalisme kebangsaan", jelasnya, seraya penuh harap.
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat terlibat dalam kegiatan penebalan huruf ayat-ayat suci Al-Qur'an dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2016, Sabtu (22/10/2016).
Dipenghujung sambutannya, Wali Kota yang juga seorang ulama ini juga menyampaikan pesan yang benada dorongan untuk berjihat demi bangsa dan tanah-air Indonesia dengan selalu memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, pendidikan dan kualitas diri serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan diantara keberagaman bangsa Indonesia. "Para santri agar selalu mengobarkan semangat berjihad untuk bangsa, untuk tanah air, selalu ingat memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, meningkatkan pengetahuan dan kualitas diri serta menjaga persatuan diantara keberagaman yang ada di Indonesia dalam menghadapi tantangan", pungkasnya.
Usai dilaksanakannya apel, rangkaian acara peringatan Hari Santri dilanjutkan dengan kegiatan Penebalan Al-Quran di Masjid As Suhada’ di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi yang berada di jalan Gajahmada 118 (depan kantor Pemkot Mojokerto). Penebalan terhadap huruf-huruf ayat-ayat suci ini nantinya akan dijadikan satu dan dibukukan menjadi kitab suci Al-quran dengan tulisan tangan dari santri-santri Kota Mojokerto.
Tak mau ketinggalan, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus pun membaur dengan para santri dan tetlibat secara langsung dalam kegiatan Penebalan Al-Quran di masjid As Suhada’ di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi ini. Yang mana, bersamaan dengan kegiatan Penebalan Al-Quran tersebut diiringi dengan pemutaran film dak'wah Pesantren.
*(DI/Red)*
BERITA TERKAIT :