Baca Juga
Walikota Mas'ud Yunus : "Takziah Mengingatkan Kita Akan Maut".
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat pimpin sholat jenazah almarhumah ibu Murni warga Kel. Meri Kec. Magersari, Minggu (30/10/2016).
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Bagi kaum muslim, takziah bagai merupakan salah-satu kewajiban terhadap orang yang meninggal. Sebagaimana salah-satu sabda Rasulullah Muhammad saw yang menyebutkan, bahwa 'takziah adalah sebagai salah satu hak bagi orang yang meninggal dunia'. Artinya, ketika ada seseorang yang meninggal dunia, jenazah tersebut masih memiliki hak untuk mendapat penghormatan dari orang-orang yang masih hidup.
Dalam suatu riwayat, Rasulullah Muhammad saw pun bersabda, "Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang telah Dia ambil dan milik-Nya juga apa yang Dia berikan dan segala sesuatu di sisi-Nya sudah ditetapkan ajalnya. Maka hendaklah kamu bersabar dan mengharap pahala dari-Nya”, (HR. Muttafaq ’alaih).
Sabda ini, selaras dengan tujuan utama dari takziah kepada orang yang baru ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia. Yakni, untuk mengingatkan tentang hak Allah dan pentingnya seorang muslim untuk bersabar dalam menghadapi segala musibah.
Dalam ajaran Islam, adat bagi seorang muslim mengunjungi orang yang meninggal dunia ini disebut takziah. Dengan kata lain, takziah adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia. Sementara, kewajiban untuk mengunjungi keluarga yang mengalami musibah kematian hukumnya adalah sunah. Namun, dalam kondisi tertentu bisa menjadi wajib.
Terkait hal itu, para ahli hukum Islam pun menegaskan, bahwa hukum merawat orang yang meninggal dunia adalah fardu kifayah, namun bila tidak ada yang mengurusnya maka kepada orang yang tahu mengenai kejadian tersebut status hukumnya menjadi fardu ‘ain. Artinya, seseorang tidaklah berdosa bila tidak ikut serta dalam merawat jenazah bila sudah ada sebagian muslim lain yang sudah mengurus jenazah dimaksud.
Menyimak kondisi tersebut, maka bagi kebanyakan orang lain yang tidak ikut serta merawat jenazah terkena status fardu kifayah. Namun, bila tidak ada yang mengurus jenazah, maka pada orang yang ada disekitar jenazah orang yang meninggal dunia itu hukumnya wajib (fardu ‘ain) untuk merawat jenazah dimaksud hingga selesai dan disemayamkan.
Dengan demikian, takziah itu sendiri adalah merupakan salah-satu akhlak dari seorang muslim terhadap orang yang sedang mendapatkan musibah. Terkait kapan sebaiknya takziah itu dilakukan, sebagian besar ulama menyatakan bahwa sebaiknya sebelum jenazah dimakamkan. Dengan maksud untuk membantu mengurus atau paling tidak mensholatkan dan mengantar jenazah ke pemakaman.
Demikian pula dengan yang dilakukan oleh Mas'ud Yunus, meski telah menjabat Wali Kota Mojokerto sejak 8 Desember 2013 lalu, begitu mendengar ada warganya yang meninggal dunia, birokrat yang berbasis ulama inipun langsung bergegas takziah dan turut melakukan sholat jenazah bersama warga lainnnya hingga memimpin pemberangkatan jenazah ketempat persemayaman.
Seperti yang dilakukan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus pada Minggu (30/10/2016) siang. Begitu mendengar salah-seorang bernama Murni warga Kelurahan Meri kecamatan Magersari ini meninggal dunia, orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini langsung bergegas menyempatkan takziah dan melaksanakan sholat jenazah bersama warga lainnya hingga memimpin upacara pemberangkatan jenazah.
Menurut Wali Kota Mas'ud Yunus, tak-ada istilah kasta ataupun golongan masyarakat tertentu yang diutamakannya. Selama tidak bertepatan dengan sedang tugas dinas diluar kota, dipastikan akan dihadirinya. "Jika tidak bertepatan dengan acara dinas dan tugas di luar kota, tanpa ada istilah golongan masyarakat tertentu, saya pasti datang jika mengetahui warga meninggal dunia. Dan ini sudah saya instruksikan kepada Lurah maupun Camat agar segera memberikan informasi jika ada warga meninggal dunia", tutur Wali Kota Mas'ud Yunus saat memimpin proses pemberangkatan jenazah almarhumah ibu Murni yang tak lain adalah ibu kandung mantan Ketua DPRD Kota Mojokerto Mulyadi, Minggu (30/10/2016).
Meski sejak hari Sabtu (29/10/2016) Wali Kota Mojokerto memiliki agenda yang sangat padat, yakni ada 8 agenda kegiatan, namun saat Lurah Meri menghubunginya jika ada warganya yang meninggal dunia, Wali Kota yang kondang berjiwa kemanusiaan yang sangat tinggi inipun datang bertakziah dan mengimami sholat jenazah hingga memimpin pemberangkatkan jenazah. "Peristiwa kematian ini akan dialami oleh semua manusia. Karena Allah SWT sudah berfirman sebagaimana dalam Qur'an, bahwa setiap jiwa pasti menghadapi peristiwa mati. Selain itu, dengan takziah mengingatkan kita akan datangnya maut", tandas Wali Kota Mas'ud Yunus.
Selain itu, Wali Kota yang juga seorang Kyai ini, mengajak semua warga terutama yang hadir saat itu, untuk selalu berintrospeksi diri terhadap apa saja perbuatan dan amal baik yang telah dilakukan di dunia ini. Bahkan, usai sambutan pemberangkatan jenazah, Wali Kota juga memimpin doa secara langsung untuk almarhumah ibu Murni agar diampuni semua dosa-dosanya dan segala amal kebaikannya diterima Allah SWT.
*(DI/Red)*