Baca Juga
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Kerusakan jalan Raya Jatikulon Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, belakangan ini semakin parah saja. Kerusakan itu semakin diperparah akibat minimnya saluran air dilokasi setempat. Sehingga, setiap kali turun hujan berakibat timbulnya genangan air disana-sini dan semakin memperparah tingkat kerusakan aspal jalan yang menjadi perbatasan antara Kabupaten dengan Kota Mojokerto.
Tak ayal lagi, jalan yang dulunya memiliki lebar sekitar 4 meter dan ramai dilalui warga sekitar dan warga dari wilayah Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo itu kini hanya tinggal memiliki badan jalan hanya sekitar 1,5 meter saja. "Dulu ramai, lebarnya sekitar empat meter. Sekarang tingggal itu, sekitar satu-setengah meter-an saja", ungkap Anies, salah-satu warga setempat, Minggu (18/12/2016) siang, dilokasi.
Mengingat kerusakan jalan yang sedemikian parah itu, sejumlah warga berinisiatif memasang tanda bahaya dengan menanam pohon pisang di tengah jalan dan memberi drum bekas aspal. "Biar pengguna jalan waspada dengan kerusakan jalan ini. Sebab, saat banjir lubang jalan ini tidak kelihatan sehingga sangat membahayakan pengguna jalan. Terutama roda dua", ujar Anies.
Menurut Anies, panjang pengelupasan aspal jalan yang menyisakan kubangan-air setiap kali terjadi hujan ini, mencapai hampir 25 meter. "Kalau hujan otomatis seperti kolam dan membahayakan pengguna jalan, apalagi jika hujan dimalam hari. Sudah gelap, lubang jalan ditutupi air. Banyak pengendara sepeda motor yang jatuh disini. Kerusakan jalan, mulai dari pertigaan jalan Ijen ini sampai GKJW (Red : Gereja Kristen Jawi Wetan) hampir 25 meteran", pungkasnya.
Untuk mencegah kecelakaan, sejumlah warga menanami badan jalan yang rusak dengan pohon pisang. Tak urung, pengguna roda empat harus mengalah salah satu jika berpapasan dijalan ini. Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto tampaknya terkesan masih belum memberi perhatian atas kerusakan jalan ini. Terbukti sejak jalan tersebut ditanami pohon pisang oleh warga setempat sejak 3 hari lalu, Pemda setempat belum merespon kerusakan jalan tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Mojokerto belum dapat dihubungi saat akan dikonfirmasi terkait persoalan ini.
*(Yd/DI/Red)*