Jumat, 20 Mei 2016

Usut Pembuang Limbah Beracun Di Dam Yani, Polda Jatim Turun Gunung

Baca Juga

Ribuan ton limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbaya) yang ditumpuk di DAM Yani, Kamis (19/05/2016)

Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
   Penimbunan limbah yang dikemas dengan modus 'Pembangunan Tanggul' dikawasan perbatasan Dusun Kembang Kuning Desa Balong Wono Kecamatan Trowulan ~ Desa Buduk Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, akhirnya memantik reaksi Polda Jatim untuk menangani kasus yang dapat membahayakan kelangsungan hidup masyarakat sekitar sekitar dan sepanjang aliran sungai itu.
   Pantauan dilapangan, Kamis (19/05/2016) siang, Direskrimsus Polda Jatim, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dan Kodim 0815 turun langsung dilokasi penimbungan racun yang dikemas dalam karung dan disusun sedemikian rupa seolah membangun tanggul sungai.
   Panit 1 Subdit IV Bidang Lingkungan Hidup Direskrimsus Polda Jatim, Kepala BLH Jatim Bambang Sudono, Assisten 1 Setdakab Mojokerto Akhmad Jazuli, Dandim 0815 Letkol Infantri Djohan Darmawan dan Kepala BLH Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin tak hanya melihat kondisi penimbunan racun B3 yang ribuan meter kubik itu saja. Penyidik juga mengambil sampel limbah untuk dilakukan uji laboratorium.
   Sementara itu, meski belum diketahui hasil uji laboratoriumnya, Kepala BLH Kabupaten Mojokerto menyatakan, bahwa penimbunan limbah dengan modus menjadikan plensengan ataupun tanggul sungai sudah menyalahi aturan. Karena dalam aturannya dilarang, maka ribuan-karung limbah sisa pembakaran yang membahayakan kesehatan itu harus secepatnya disingkirkan. "Ini dumping (red. pembuangan). Aturannya, tidak diperbolehkan. Maka harus secepatnya dibongkar dan diangkut dari sini", cetusnya.

Aparat gabungan saat menyisir lokasi penimbunan limbah B3 di area DAM Yani, Kamis (19/05/2016).

   Menurut Bambang, dari hasil analisa sementara, dalam limbah tersebut ditemukan kandungan H2S (sulfur). Yang mana, hal itu dapat dirasakan ketika limbah dipapar dalam sengatan matahari. "Jika dipapar dalam sengatan terik matahari akan terasa perih dimata dan baunya tidak-enak juga menyengat sekali", ujarnya.
   Informasi dilapangan menyebutkan, limbah beracun yang disinyalir berasal dari limbah elektronik ini, berawal dari kondisi badan jalan yang semakin menyempit akibat tergerus derasny aliran sungai. Sementara, aliran air sungai dari Dam Yani merupakan satu-satunya harapan bagi para petani untuk mengairi ratusan hektar sawah mereka dikala musim kering.
   Sukisno (42) salah-satu warga Desa Buduk Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, mengaku was-was atas keberadaan ribuan karung limbah beracun B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) sisa industri pengecoran alumunium yang ditimbun diarea pintu air (DAM) Yani sungai afur di Watudakon ini. "Ya khawatir mas..., baunya saja seperti ini (red. menyengat dan menyesakkan pernafasan). Setahu saya, kalau tidak salah sekitar empat sudah bulanan yang lalu", akunya.

Penyidik saat mengambil sampel limbah B3 di area DAM Yani, Kamis (19/05/2016).

   Suatu saat, warga dikawasan Buduk Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang memberikan penawaran kepada warga Balong Wono Kecamatan Trowulan. Yang mana, jika tidak setuju, warga Balong Wono diancam tidak boleh melewati jembatan. Disisi lain, jembatan itu merupakan satu-satu akses petani Balong Wono untuk menuju ke area persawahan mereka.
   "Saat itu, warga Balong Wono sempat diancam tidak boleh melewati jembatan jika tidak setuju. Karena tidak ada pilihan, mau gimana lagi...?", jelas sumber, seraya menyebut jika limbah itu bersumber dari home industri logam dikawasan Sumobito Kabupaten Jombang yang saat ini sedang menjamur.
   Menilik dari tumpukan limbah yang sedemikian menggunung dan sebagiannyapun telah ditumbuhi lumut dan tertutup gerombolan rumput, dapat diprediksi bahwa terjadinya penimbunan limbah beracun itu telah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
   Yang perlu digaris-bawahi dan menjadi catatan redaksi..., siapa oknum dibalik kasus penimbunan racun berbahaya ini yang  seharusnya bertanggung-jawab dan kapan hal ini dapat terungkap....??  *(Fat/DI/Red)*1