Baca Juga
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa saat menyampaikan sambutan dan memamaprkan kesiapan materi penilaian WTN 2016, Kamis (28/07/2016), diruang SBK.
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Kedatangan rombongan tim penilai penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2016 ke Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Mojokerto, Kamis (28/07/2016), diterima dan disambut secara langsung oleh Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa dengan didampingi Wabup Pungkasiadi, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto beserta segenap jajaran Kepala Satuan Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Mojokerto, diruang rapat Satya Bina Karya (SBK) milik Pemkab Mojokerto.
Selain Bupati Mustofa Kamal Pasa dan Wabup Pungkasiadi, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto Herry Suwito beserta segenap jajarannya Kapala SKPD terkait, tampak hadir pula dalam acara ini Pimpinan DPRD Kabupaten Mojokerto Ismail Pribadi, juga unsur Forkopimda Mojokerto.
Dalam pemaparan terkait penilaian tahap II dan tahap III atas penghargaan WTN 2016, Bupati Mojokerto menguraikan jika kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Mojokerto, terus mengalami peningkatan cukup prima. Namun menurutnya masih ada tambahan sarana pendukung yang harus diperbanyak, yakni rambu-rambu atau penunjuk arah. Diterangkannya pula, sebagai salah satu aspek penilaian WTN, keberadaan rambu-rambu lalu lintas memang menjadi poin yang tidak dipisahkan.
"Dalam kurun waktu lima tahun ini, infrastruktur jalan terus kita tingkatkan dan lebarkan. Sampai pada saat ini telah terbangun akses jalan poros beton sepanjang kurang lebih 1.086 km. Kondisi jalan yang sudah bagus tentunya harus didukung rambu-rambu atau penunjuk arah. Kalau memungkinkan bisa tembus ke desa bahkan dusun-dusun, jumlahnya harus ditingkatkan. Saya kira ini harus menjadi atensi kita semua, melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Mojokerto saya minta kita segera mencari solusinya", papar Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa.
Sementara itu, dalam paparan awal, Ketua Tim Penilai Nasional WTN 2016 Marwanto Heru Santoso menyatakan, bahwa WTN merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada Provinsi, Kabupaten ataupun Kota yang dinilai mampu menata transportasi publik beserta penunjangnya dengan baik. Dirinya juga menjabarkan tahapan apa saja yang harus dilalui dan dipenuhi sebagai syarat utama penilaian.
"Penilaian WTN tahun 2016 ini meliputi tiga tahap. Tahap petama, penilaian administrasi (perencanaan, pendanaan, kelembagaan, SDM, angkutan, prasarana, lalu lintas dan lingkungan). Tahap ke-dua, meliputi aspek teknis dan operasional, dan tahap III yakni komitmen (political will) Kepala Daerah dalam upaya pengembangan dan pembangunan transportasi perkotaan diwilayah kerja. Sedangkan materi penilaian lapangan antara lain sarana angkutan umum, prasarana, lalu lintas, disiplin, SDM, pelayanan kepada masyarakat dan lain-lain", papar Heru.
Disampaikannya juga, dengan dibantu oleh Tim Penilai Provinsi yang diketuai oleh Peri Sadjarwo, Marwanto Heru Santoso bersama seluruh tim penilai telah melaksanakan tugas ini kira-kira pada Mei yang lalu. "Kita sudah memulai penilaian kira-kira awal Mei. Kabupaten Mojokerto sudah termasuk baik. Diantaranya kedisiplinan lalu lintas pejalan kaki maupun bermotor, simpang apill, penerangan jalan umum, rambu, marka jalan, parkir on the street, zebra cross, dan juga sarana angkutan umum dalam trayek. Terminal Mojosari Tipe B juga kami nilai sudah baik, sudah lengkap dengan pos kesehatan dan bersih dari PKL. Kedisiplinan pengemudi angkot masih kurang, dimana banyak yang belum mematuhi penggunaan sabuk pengaman", pungkasnya.
*(DI/Red)*